SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA JKN Mulasimadhi K, Wachjudi RG, Rahmadi AR, Hamijoyo L, Dewi S, Pramudiyo R Divisi Reumatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung Penyakit reumatik memiliki banyak variasi yang terdiri dari penyakit jaringan ikat sistemik, degeneratif sendi, kelainan extra artikular, kelainan rematik terkait penyakit sistemik, gangguan neurovaskular dan kelainan rematik terkait infeksi. Sejak awal tahun 2014, pemerintah mulai menggunakan sistem pembayaran baru, yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sistem JKN merupakan sistem asuransi kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang bersifat wajib dan menggunakan alur rujukan, sehingga lebih memberdayakan pusat pelayananan kesehatan daerah dan mengurangi jumlah pelayanan kesehatan Rumah Sakit pusat rujukan seperti Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pola penyakit pasien di poliklinik Reumatologi RSHS sebelum (Januari-Desember 2013) dan sesudah diberlakukannya sistem JKN (Januari-Desember 2014). Penelitian bersifat deskriptif. Data diambil secara sekunder dari rekam medis digital pasien Poliklinik Reumatologi RSHS periode Januari 2013-Desember 2014. Dari data yang terkumpul didapatkan kunjungan pasien di Poliklinik Reumatologi periode Januari-Desember 2013 adalah 5152 pasien dan Januari-Desember 2014 adalah 4806 pasien. Pada tahun 2013, jumlah pasien baru yang berkunjung adalah 558 orang (10,8%), sedangkan jumlah kunjungan pasien lama adalah 4594 (89,2%). Pada tahun 2014, jumlah pasien baru yang berkunjung adalah 370 orang (7,7%), sedangkan jumlah kunjungan pasien lama adalah 4436 orang (92,31%) Proporsi penyakit tahun 2013 dan tahun 2014 untuk connective tissue disease adalah sebesar 51,2% dan 63,5%, degenerative joint disease 33,2% dan 26,2%, extra articular disorder 6,8% dan 2,6%, metabolic disease associated rheumatic state 5,2% dan 3,6%, arthritis associated spondylitis 1,2% dan 2,1%, neurovascular disorder 1,1% dan 1,1%, bone and cartilago disorder 1% 0,8%, dan rheumatic associated infection agent 0,2% dan 0,2%. Pola penyakit pasien yang berkunjung di poliklinik Reumatologi RSHS tahun 2013 dan tahun 2014 memiliki persamaan, dimana kunjungan yang berkaitan dengan penyakit diffuse connective tissue seperti SLE dan AR memiliki proporsi yang lebih besar. Terdapat perbedaan jumlah kunjungan di poliklinik rheumatologi RSHS pada tahun 2013 dan 2014. Kunjungan yang berasal dari rujukan RS pemerintah dan Puskesmas pada tahun 2014 bertambah banyak dibandingkan dengan pada tahun 2013. Jumlah kunjungan dengan diagnosa degenartive tissue disease mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh adanya alur rujukan sistem JKN untuk mengoptimalisasi pelayanan dan biaya kesehatan. Kata kunci : Connective Tissue Disease, Proporsi, Poliklinik Reumatologi, BPJS, JKN