Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
dr. Amaranto Santoso
Judul Kegiatan
Pelaksana Kegiatan
Jenis Kegiatan
Kode Kegiatan
: F1
Magetan,
Menyetujui,
Dokter Pendamping
Pelaksana Kegiatan
dr.Siti Sumarni
I.
LATAR BELAKANG
dilakukan intervensi perubahan terhadap faktor risiko. Perubahan faktor risiko PTM,
membutuhkan waktu lama khususnya faktor risiko gaya hidup (Kepmenkes, 2010)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya, keberadaan faktor risiko PTM
pada seseorang tidak memberikan gejala sehingga mereka tidak merasa perlu mengatasi
faktor risiko dan mengubah gaya hidupnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa
pengetahuan masyarakat tentang jenis PTM cukup baik, dan sebagian besar masyarakat
mengetahui bagaimana penderitaan pasien PTM seperti jantung koroner, kanker, stroke
dan Diabetes Melitus, gangguan akibat kecelakaan dan cidera. Namun mereka umumnya
belum memahami pengaruh faktor risiko PTM terhadap kejadian PTM serta komplikasi
yang dapat ditimbulkan PTM. Pada umumnya mereka menganggap bahwa PTM
disebabkan faktor genetik, penyakit orang tua atau penyakit orang kaya (Kepmenkes,
2010)
Peningkatan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM), menjadi ancaman yang serius
dalam pembangunan di bidang kesehatan karena ancaman pertumbuhan ekonomi
nasional. Oleh karena itu, upaya pengendalian PTM di tekankan ke fase berisiko atau
menjadi sakit berkomplikasi, dengan membangun kesadaran dan komitmen yang tinggi
dari berbagai pihak (Kepmenkes, 2012)
Agar upaya tersebut dapat berjalan secara optimal, diperlukan partisipasi masyarakat
sehingga dikembangkanlah suatu model pengendalian PTM yang berbasis masyarakat
yakni Posbindu-PTM. Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam
upaya pengendalian faktor risiko secara mandiri dan berkesinambungan, sehingga
pencegahan faktor risiko PTM dapat dilakukan sejak dini dan kejadian PTM di
masyarakat dapat ditekan (Kepmenkes, 2012)
Posbindu-PTM
merupakan
kegiatan
secara
terintegrasi
untuk
mencegah
dan
mengendalikan faktor risiko PTM berbasis masyarakat sesuai sumber daya dan kebiasaan
masyarakat. Kegiatan mencakup deteksi dini dan tindak lanjut terhadap faktor risiko PTM
serta upaya promosi kesehatan melalui berbagai kelompok masyarakat dan pemangku
kepentingan (stakeholder) terutama dalam tatanan Kelurahan/Desa Siaga Aktif
(Kepmenkes 2012)
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor
resiko PTM.
BENTUK KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi menggunakan materi POSBINDU
PTM melalui media laptop dan layar proyektor LCD. Selain itu, diadakan tanya
jawab mengenai POSBINDU PTM, Agar masyarakat dapat merasakan pentingnya
hal ini Masyarakat yang menjawab pertanyaan dengan benar, diberikan apresiasi
5
berupa pujian dan applause dari moderator dan masyarakat, Bertujuan agar
masyarakat merasa dihargai dengan rasa keingintahuanya.
IV.
MATERI KEGIATAN
Terlampir.
V.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan sosialisasi tentang POSBINDU PTM.
dilakukan pada :
Hari/Tanggal
: Jumat, 15 juni 2015
Waktu
: 09.30 WIB Selesai
Tempat
: Desa pacalan, Dukuh Geneng
Jumlah Peserta : 20 orang anggota masyarakat desa pacalan.
VI.
bertanya dengan semangat dan menjawab pertanyaan dengan tepat. Sebagai bukti
bahwa mereka antusias dalam POSBINDU PTM dan mengerti dengan jelas akan
POSBINDU PTM.
Sosialisasi berupa POSBINDU PTM dirasa penting untuk selalu diberikan walaupun
hanya sekedar mengingkatkan karena dengan aktif dalam berpartisipasi di POSBINDU
PTM, Masyarakat dapat memeriksakan diri dengan rutin dan tenaga kesehatan dapat
memonitor dengan baik penyakit penyakit tidak menular. Hal ini dapat menurunkan
biaya dalam pengobatan pada faskes tingkat lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Indonesia. 2009. Departemen Kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan Pedoman
Pembinaan dan Pelatihan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di Rumah
2.
3.
4.
5.
6. http://sari-cipta.com/upload/documentation/files/PedumPosbinduRev.pdf
7. Sarwono,Solita. 2004.Sosiologi Kesehatan. UGM,Yokyakarta
8. Veronika Wulan. 2010. Pelaksanaan Posbindu di Kabupaten / Kota. Padang.
LAMPIRAN