You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan


lengan. Besaran yang dapat menyebabkan benda berotasi itulah yang
dinamakan momen gaya atau torsi. Benda dapat melakukan gerak rotasi
karena adanya momen gaya. Momen gaya timbul akibat gaya yang bekerja
pada benda tidak tepat pada pusat massa. Momen gaya merupakan
besaran yang dapat menyebabkan sebuah titik partikel berputar (berotasi).
Gaya merupakan aksi sebuah benda terhadap benda lain dan
umumnya ditentukan oleh titik tangkap (kerja), besar dan arah. Sebuah
gaya mempunyai besar, arah dan titik tangkap tertentu yang digambarkan
dengan anak panah. Makin panjang anak panah maka makin besar gayanya.
Salah satu jenis gaya yang perlu dibahas pada bab selanjutnya
adalah gaya Kopel. Gaya Kopel merupakan sepasang gaya yang sejajar
sama besar dan berlawanan arah yang bekerja pada suatu batang (benda),
akan menimbulkan menimbulkan kopel (momen) pada batang tersebut.

1.2.

Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka diperoleh


batasan masalah sebagai berikut:
1. Definisi momen Kopel
2. Persamaan yang digunakan dalam momen Kopel

2.1.

Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah sederhana ini, yakni:


1. Mengetahui pengertian momen Kopel.
2. Mengetahui persamaan yang digunakana pada momen Kopel.
| Momen Kopel

| Momen Kopel

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Momen Kopel


Kopel adalah pasangan gaya sama besar yang berlawanan
arah, dengan garis kerja sejajar tetapi tidak berimpit. Pasangannya
tersebut dapat dijelaskan dengan gambar berikut ini, yang sama
besar masingmasing gaya adalah F i terpisah oleh jarak tegak lurus
l.

Resultan dari gaya gaya tersebut adalah:


R=FF=0

| Momen Kopel

Dengan resultan = 0
mempengaruhi sebuah
benda

keseluruhan,

artinya

gerak
tetapi

bahwa

translasi

sebuah

benda

kopel

sebagai

tidak
suatu

hanya menimbulkan rotasi. Momen

resultan dari kopel tersebut terhadap sembarang titik O adalah:

Dari perumusan itu dapat disimpulkan bahwa besarnya momen


Kopel terhadap semua titik dalam bidang dimana bekerja gaya gaya
yang embentuk
kopel adalah: Hasil kali salah satu gaya

dengan jarak tegak lurus

antara garisgaris kerjanya.


Dan sebuah benda yang padanya bekerja sebuah kopel, hanya
dapat dalam keadaan setimbang bila ada kopel lain yang bekerja
pada benda tersebut dengan besar yang sama dan arah berlawanan.

2.2. Persamaan Momen Kopel

Kopel adalah kombinasi dua buah gaya yang sama besar, garis

aksi sejajar arah saling berlawanan.

Sedangkan momen didefinisikan sebagai kecendurungan suatu gaya


untuk memutar benda tegar sekitar sebuah sumbu diukur oleh momen gaya
terhadap sumbu tersebut.

| Momen Kopel

Momen MA dari suatu gaya F terhadap suatu sumbu melalui A atau


momen F terhadap A, didefinisikan sebagai: perkalian besar gaya F dengan
jarak tegak lurus d dari A ke garis aksi F.
MA = F . d

F = F

F MA (+)

d = d1 d2

F MA (-)

Momen yang terjadi:


M

= Fd1 Fd2
= F (d1 d2)

M
= Fd
Jumlah M disebut momen dari kopel. M tidak tergantung pada
pemilihan A sehingga: momen M suatu kopel adalah tetap besarnya sama
dengan Fd dimana F besar gaya dan d adalah jarak antara ke dua garis
aksinya.
1.

Penjumlahan Kopel

Momen yang terjadi jika P + S = R


M = (P + S) p = Pp + Sp = R . p

| Momen Kopel

Dua kopel dapat diganti dengan kopel tunggal yang momennya sama
dengan jumlah aljabar dari kedua momen semula. Kedua gaya pada garis
aksi yang sama dapat langsung dijumlahkan untuk mencari momen.
2.

Kopel Ekivalen
Jika dua buah kopel menghasilkan momen dengan besar dan arah

sama, maka dua kopel tsb dikatakan ekivalen.

Keterangan gambar halaman sebelumnya:

M = 30 N (0.4 m)
= 12 N.m

M = 40 N (0.3 m)
= 12 N.m
3.

Gambar kiri:
Gambar Kanan:

Resultan Momen Kopel

| Momen Kopel

Momen berupa vektor, dimana nilai resultannya dapat diperoleh


melalui

penjumlahan vektor.
MR = M1 + M2
Jika lebih dari 2 momen Kopel
MR = (r x F)

| Momen Kopel

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh, yaitu:
1.

Momen Kopel merupakan pasangan


berlawanan

2.

arah,

gaya

sama

besar

yang

dengan garis kerja sejajar tetapi tidak

berimpit.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung momen Kopel
adalah
MA = F . d

3.2. Saran
Tidak lengkapnya teori yang dipaparkan pada makalah ini disebabkan
oleh keterbatasan pengatahuan dari penulis dan kajian pustaka yang tidak
begitu banyak.

| Momen Kopel

DAFTAR PUSTAKA
Irawan, Agustinus Purna. 2007. Diktat Kuliah: Mekanika Teknik (Statika
Struktur). Universitas Tarumanegara. Jakarta Barat.
Alizar. Kesetimbangan Momen Gaya. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan Universitas Mercu Buana. Jakarta.
Bijnens, Johan dan Mehran Zahiri Abyanch. 2012. The Hadronic Light-ByLight Contribution to the Muon Anomalous Magnetic Moment and
Renormalization Group for EFT. Dept. of Astronomy and Theoretical
Physics, Lund University, S olvegatan 14A, 22362 Lund, Sweden.
Husodo, Adi Wirawan. 2011. Mekanika Teknik: Momen Kopel.
Suprihanto, Agus. 2008. Mekanika Teknik Statistika. Jurusan Teknik Mesin
Universitas Diponegoro. Semarang.

| Momen Kopel

You might also like