Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Nama : Agun Fauji
Kelas : 1 B
NIM : P1337420214014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang KONSEP DASAR
FARMAKOLOGI makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Farmakologi.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Yth. :
1. Ns.Supadi,M.Kep.,Sp.MB selaku dosen pembimbing
2. Orang tua penulis yang telah memberi uang untuk dana menyelesaikan
makalah
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya
dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penulis
untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul
Kata pengantar......................................................................................................
Daftar isi...............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..........................................................................................
B. Rumusan masalah.....................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................
1
2
2
3
8
12
13
15
15
18
18
Daftar pustaka.......................................................................................................
iii
Lampiran...............................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Farmakologi berasal dari kata (Yunani) yang artinya farmakon yang berarti
obat, dalam makna sempit dan dalam makna luas adalah semua zat selain
makanan yang dapat mengakibatkan perubahan susunan atau fungsi jaringan
tubuh.Logos berarti ilmu.Sehingga farmakologi adalah ilmu yang mempelajari
pengaruh bahan kimia pada sel hidup dan sebaliknya reaksi sel hidup terhadap
bahan kimia tersebut.
Pada mulanya farmakologi mencakup berbagai pengetahuan tentang obat
yang meliputi: sejarah, sumber, sifat-sifat fisika dan kimiawi, cara meracik, efek
fisiologi dan biokimiawi, mekanisme kerja, absorpsi, distribusi, biotranformasi
dan ekskresi, serta penggunaan obat untuk terapi dan tujuan lain. Adapun
beberapa istilah untuk farmakologi:
1. Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari cara kerja obat, efek
obat terhadap faal tubuh dan perubahan biokimia tubuh.
2. Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari cara pemberian obat,
biotranformasi atau perubahan yang di alami obat di dalam tubuh dan cara
obat di keluarkan dari tubuh (ekskresi).
3. Farmakoterapi Merupakan cabang ilmu farmakologi yang mempelajari
penggunaan obat untuk pencegahan dan menyembuhkan penyakit
4. Farmakognosi adalah cabang ilmu farmakologi yang mempelajari sifatsifat tumbuhan dan bahan lain yang merupakan sumber obat
5. Farmakoteurapeutik adalah cabang ilmu farmakologi yang mempelajari
pengobatan penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen termasuk
pengobatan neoplasma
6. Toksikologi adalah lmu yang mempelajari pencegahan penyakit keracunan
zat kimia termasuk obat, zat yang digunakan dalam rumah tangga, industri,
maupun lingkungan hidup lain.
7. Farmasi adalah membidangi ilmu yang meracik obat, penyediaan dan
penyimpan obat, pemurnian, penyempurnaan dan penyajian obat.
B. Rumusan Maasalah
1. Apa arti dari farmakokinetik?
1
2.
3.
4.
5.
C. Tujuan
1. Umum
BAB II
KONSEP DASAR FARMAKOLOGI
G
H
R
S
Trauma : Cedera fisik atau psikis berlebihan Na, misalnya pada gagal jantung
Tremor : Gemetar
Trombositopenia : Berkurangnya jumlah trombosit
Trombositosis : Bertambahnya jumlah trombosit dalam darah
Trombosis : Pembentukan trombus/bekuan darah
Trombolitik : Melarutkan bekuan darah
Udema : Penimbunan cairan tubuh akibat gangguan metabolisme elektrolit dan
retensi
Urtika : Udema setempat berisi serum dan menonjol di atas permukaan kulit
Urtikaria : Biduran, keadaan disertai urtika yang gatal dan merah
B. Farmatokinetik
Farmakokinetik atau kinetika obat adalah ilmu aynag mempelajari
dinamika obat adn jumlah metabolit pada cairan, jaringan dan organ-organ
pelepasan tubuh. Farmakokinetik mencakup 4 proses, yaitu proses absorpsi (A),
distribusi (D), metabolisme (M), dan ekskresi (E). Metabolisme atau
biotransformasi dan ekskresi bentuk utuh atau bentuk aktif merupakan proses
eliminasi obat (Gunawan, 2009).
1. Absorpsi
Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian ke
dalam darah. Bergantung pada cara pemberiannya, tempat pemberian obat
adalah saluran cerna (mulut sampai rektum), kulit, paru, otot, dan lain-lain.
Yang terpenting adalah cara pemberian obat per oral, dengan cara ini tempat
absorpsi utama adalah usus halus karena memiliki permukaan absorpsi yang
sangat luas, yakni 200 meter persegi (panjang 280 cm, diameter 4 cm, disertai
dengan vili dan mikrovili ) (Gunawan, 2009). Absorpsi obat meliputi proses
obat dari saat dimasukkan ke dalam tubuh, melalui jalurnya hingga masuk ke
dalam sirkulasi sistemik. Pada level seluler, obat diabsorpsi melalui beberapa
metode, terutama transport aktif dan transport pasif.
a.
Metode absorpsi
2.
Distribusi
Distribusi obat adalah proses obat dihantarkan dari sirkulasi sistemik
ke jaringan dan cairan tubuh. Distribusi obat yang telah diabsorpsi tergantung
beberapa faktor:
a.
Aliran darah
Setelah obat sampai ke aliran darah, segera terdistribusi ke organ
Ikatan protein
Obat yang beredar di seluruh tubuh dan berkontak dengan protein
dapat terikat atau bebas. Obat yang terikat protein tidak aktif dan tidak
dapat bekerja. Hanya obat bebas yang dapat memberikan efek. Obat
dikatakan berikatan protein tinggi bila >80% obat terikat protein
3. Metabolisme
Ekskresi dalam bentuk utuh atau bentuk aktif merupakan cara eliminasi
obat melui ginjal. Ekskresi melalui ginjal melibatkan 3 proses, yakni
filtrasi glomerulus, sekresi aktif di tubulus. Fungsi ginjal mengalami
kematangan pada usia 6-12 bulan, dan setelah dewasa menurun 1% per
tahun. Ekskresi obat yang kedua penting adalah melalui empedu ke dalam
usus dan keluar bersama feses. Ekskresi melalui paru terutama untuk
eliminasi gas anastetik umum (Gunawan, 2009).
Waktu Paruh
Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan sehingga setengah dari
obat dibuang dari tubuh. Faktor yang mempengaruhi waktu paruh adalah
absorpsi, metabolism dan ekskresi. Waktu paruh penting diketahui untuk
menetapkan berapa sering obat harus diberikan.
b. Onset, puncak, and durasi
Onset adalah Waktu dari saat obat diberikan hingga obat terasa
kerjanya. Sangat tergantung rute pemberian dan farmakokinetik obat. Puncak,
Setelah tubuh menyerap semakin banyak obat maka konsentrasinya di dalam
tubuh semakin meningkat, Namun konsentrasi puncak~ puncak respon.
Durasi, Durasi kerjaadalah lama obat menghasilkan suatu efek terapi
C. Farmatodinamik
Farmakodinamik adalah subdisiplin farmakologi yang mempelajari efek
biokimiawi dan fisiologi obat, serta mekanisme kerjanya. Tujuan mempelajari
farmakodinamik adalah untuk meneliti efek utama obat, mengetahui interaksi
obat dengan sel, dan mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan
respons yang terjadi (Gunawan, 2009).
1. Mekanisme Kerja Obat
kebanyakan obat menimbulkan efek melalui interaksi dengan
reseptornya pada sel organism. Interaksi obat dengan reseptornya dapat
instrinsik
Kerja Obat Yang Tidak Diperantarai Reseptor
a) Efek Nonspesifik Dan Gangguan Pada Membran
b)
Perubahan sifat osmotic
10
c) Diuretic
osmotic
osmolaritas
(urea,
manitol),
misalnya,
meningkatkan
D. Farmatoteurapetik
Farmakoterapi adalah ilmu yang membahas mengenai penggunaan serta
kedudukan obat dalam tatalaksana terapi suatu penyakit. Dalam mata kuliah ini,
mahasiswa diajarkan bagaimana cara memilih obat berdasarkan jenis dan tandatanda penyakit. Jadi selain mempelajari mengenai obat-obatan (mulai dari bentuk
sediaannya hingga farmakokinetika dan farmakodinamikanya), kami juga
mempelajari mengenai berbagai penyakit (mulai definisi penyakit, prevalensi,
patofisiologi, etiologi, diagnosis, tanda dan gejala, faktor resiko, penanganan
non-farmakologi, penanganan farmakologi, hingga interaksi obat). Tujuan utama
yang diharapkan dapat dicapai oleh apoteker setelah menguasai farmakoterapi
adalah kemampuan untuk berkontribusi secara optimal dalam pengobatan pasien,
terutama terkait dengan pemilihan obat yang paling tepat dan
11
12
1. Benar Pasien
Sebelum obat diberikan kepada pasien, identitas pasien dicocokkan
untuk memastikan bahwa memang pasien itulah yang akan kita berikan
obat. Caranya adalah dengan menerapkan prosedur Identifikasi Positif.
2. Benar Obat
Nama obat-obatan yang akan diberikan, dicocokkan dengan resep
atau daftar obat pasien, untuk memastikan bahwa memang obat itulah
yang akan diberikan kepada pasien tersebut.
3. Benar Waktu dan Frekuensi
Waktu dan frekuensi pemberian obat dicocokkan dengan resep atau
daftar obat pasien, untuk memastikan kebenaran waktu dan frekuensi
pemberiannya.
4. Benar Rute
Rute pemberian obat (oral, parenteral, intra vena, intra muscular,
dll) dicocokkan dengan resep atau daftar obat pasien, untuk memastikan
kebenaran rute pemberiannya.
5. Benar Dosis
Dosis obat dicocokkan dengan resep atau daftar obat pasien, untuk
memastikan kebenaran dosisnya.
6. Benar Pencatatan
Setelah obat diberikan, lakukan pencatatan dengan benar di di
rekam medis, untuk memastikan tidak terjadi duplikasi pemberian atau
sebaliknya, obat tidak diberikan.
13
F. Penyalahgunaan obat
Penyalahgunaan zat / obat adalah penggunaan zat secara terus menerus
bahkan sampai setelah terjadi masalah (Stuart & Sundeen, 1998). Penggunaan zat
secara patologis dikelompokkan dalam dua kategori: penyalahgunaan zat dan
ketergantungan zat. Ketergantungan zat ditandai oleh adanya berbagai masalah
yang berkaitan dengan konsumsi suatu zat. Ini mencakup penggunaan zat yang
lebih banyak dari yang dimaksudkan, mencoba untuk berhenti, namun tidak
berhasil, memiliki berbagai masalah fisik atau psikologis yang semakin parah
karena penggunaan obat, dan mengalami masalah dalam pekerjaan atau dengan
teman-teman.
Penyalahgunaan obat merupakan suatu keadaan dimana suatu obat
digunakan tidak untuk tujuan mengobati penyakit, akan tetapi digunakan untuk
mencari atau mencapai tujuan tertentu seperti ingin mendapatkan kenikmatan dari
pemakaian obat tersebut.
Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan Obat
Motivasi dan penyebabnya seseorang menyalahgunakan obat bisa
bermacam-macam, antara lain:
1. Ada orang-orang yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan rasa
tertekan (stres dan ketegangan hidup).
2. Ada orang-orang yang bertujuan untuk sekadar mendapatkan perasaan
nyaman, menyenangkan.
3. Ada orang-orang yang memakainya untuk lari dari realita dan tanggung
jawab kehidupan.
4. Faktor kontribusi : Hubungan interpersonal yang terganggu, atau keadaan
orang tua yang patologis/kacau.
5. Faktor pencetus : Pengaruh teman kelompok, dan tersedianya obat/zat.
6. Faktor-faktor Lingkungan. Para remaja dapat menyalahgunakan obatobatan dikemudian harinya jikalau kita memanjakan mereka, melindungi
mereka secara berlebih-lebihan, tidak mengizinkan mereka untuk mandiri,
tidak pernah melatih mereka menghadapi dan menyelesaikan persoalanpersoalan mereka sendiri. Sehingga masa kecil yang seperti itu, maka akan
menghasilkan :
14
a) Pribadi yang tidak matang / labil dan selalu ingin lari dari tanggung
jawab. Seorang anak yang tidak biasa menghadapi dan menyelesaikan
persoalan-persoalan hidupnya sendiri akan cenderung memilih obatobatan jikalau ia mau melepaskan diri dan lari dari realita kehidupan
yang menekan.
b) Pribadi yang ikut-ikutan. Apalagi
sedang
mengalami
tekanan
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh bahan kimia pada sel
hidup dan sebaliknya reaksi sel hidup terhadap bahan kimia tersebut. Farmakologi
juga
terdapat
beberapa
sudivisi,
diantaranya
terdapat
Farmakodinamik,
B. Saran
Sebagai perawat dalam pemberian pelayanan kepada pasien tentu mempunyai
landasan dan dasar yang kuat. Pelajari dan berikan hak pasien dengan sebaikbaiknya, serta jalani kewajiban kita dengan bersungguh sungguh. Tingkatkan terus
guna mencapai indonesia sehat.
16
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Gan Sulistia. 2009. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Jakarta:
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Handari, Bevina D., Joshita Djajadisastra, and Denny Riama Silaban.
"Pengembangan Perangkat Lunak Simulasi Komputer Sebagai Alat
Bantu dalam Analisis Farmakokinetik." Jurnal MAKARA SAINS,
(Online) 10.1 (2006).
http://farmasiputri.blogspot.com. Diposkan oleh Bayu Dwika di 09.53
dikutip pukul 20.24 WIB. Tanggal 15 Maret 2015.
LAMPIRAN
Perhitungan dosis pediatri, sbb :
I. Berdasarkan usia
I.A. Rumus Young
usia anak antara 1 12 tahun
n
xD
n + 12
dosis anak =
n = usia (tahun)
D = dosis dewasa
I.B. Rumus Augsberger
Usia 2 12 bulan
= (m + 13)% x D
Usia 1 11 tahun
= (4n + 20)% x D
Usia 12 16 tahun
= (5n + 10)% x D
xD
68
W = berat badan (kg) ; D = dosis dewasa
III.Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
(body surface area = BSA)
Metode ini adalah yang paling tepat karena ada korelasi langsung antara
luas permukaan tubuh dengan kecepatan metabolisme obat.
BSA (m) = akar (tinggi badan x BB)
3600
tinggi badan (cm) ; BB = berat badan (kg); BSA (m)
Dosis anak =
BSA (m)
x dosis dewasa
1,73 (kg)
Satuan berat
1 kg
= 1000 g (gram)
1g
= 1000 mg (miligram)
= 1000 mg
2g
= (2 x 1000) mg
= 2000 mg
= 1230 mg
= 1050 : 1000 g
= 1,05 g
- sediaan cair : ml
- ex : krim 1%
1% = 1 g : 100 g = 0,01 g/g = 0,01 g/g x 1000 mg = 10 mg/g
= 10 g/g = 10 g/g x 10 mg = 10 mg/g
larutan 1% = 10 mg/ml
I.
Tablet / kapsul
Rumus 1.
Jumlah yg diminta = dosis yg diminta
x 1 tablet
dosis yg tersedia
Obat cair/injeksi
Rumus 2.
X = dosis yg diminta x volume yg tersedia
dosis yg tersedia
Rumus 3.
X = konsentrasi yg diminta x jumlah yg diminta
konsentasi yg tersedia
ex : diperlukan larutan betadin 1 : 2000, tersedia larutan 20%.
berapa banyak larutan betadin 20% untuk membuat 2 liter
betadin 1 : 2000 ?
jwb : 20% = 20/100 = 1/5
2 L = 2000 ml