Professional Documents
Culture Documents
luka
Luka
tembak
diklasifikasikan
Tembak
menjadi:
Pada umumnya luka tembak masuk kontak adalah merupakan perbuatan bunuh diri. Cara yang
biasa dilakukan:
Ujung laras ditempelkan pada kulit dengan satu tangan menarik alat penarik senjata. Adakalanya
tangan yang lain memegang laras supaya tidak bergerak dan tidak miring.
Sasarannya:
Daerah
temporal
Dahi
sampai
occiput
- Dalam mulut, telinga, wajah dibawah dagu dengan arah yang menuju otak.
Luka pada kulit tidak bulat, tetapi berbentuk bintang dan sering ditemukan cetakan/jejas ujung
laras daun mata pejera. Terjadinya luka berbentuk bintang disebabkan karena ujung laras
ditempelkan keras pada kulit, maka seluruh gas masuk kedalam dan akan keluar melalui lubang
anak peluru. Desakan keluar ini menembakkan cetakan laras dan robeknya kulit. Bila korban
menggunakan senjata api dengan picu, maka picu akan menimbulkan luka lecet pada kulit antara
ibu
jari
dan
jari
telunjuk.
Luka
lecet
ini
dinamakan
schot
hand.
Pada tembakan tempel di kepala, sisa mesiu yang ikut menembus kulit, dapat dicari antara kulit
dengan tulang kepala (tabula eksterna), dan antara tulang kepala dengan selaput otak keras
(tabula interna)
Pada umumnya luka tembak masuk jarak dekat ini disebabkan oleh peristiwa pembunuhan,
sedangkan untuk bunuh diri biasanya ditemukan tanda-tanda schot hand. Jarak dekat disini
diartikan tembakan dari suatu jarak dimana pada sekitar luka tembak masuk masih didapatkan
sisa-sisa
mesiu
yang
habis
terbakar.
Jarak
ini
tergantung:
Jenis
senjata,
laras
panjang
atau
pendek
Jenis mesiu, mesiu hitam atau smokeless
Pada luka tembak masuk jarak jauh ini, yang mengenai sasaran hanyalah anak peluru saja.
Sedangkan partikel lainnya tidak didapatkan. Pada luka tembak jarak jauh ini hanya ditemukan
luka bersih dengan contusio ring. Pada arah tembakan tegak lurus permukaan sasaran
(tangensial) bentuk contusio ringnya konsentris, bundar. Sedangkan pada tembakan miring
bentuk
contusio
ringnya
oval.
Luka tembak pada jaringan lunak sukar dibedakan antara inshoot dan outshoot, oleh karena itu
perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis, untuk mencari adanya pigmen mesiu, jelaga, minyak
senjata atau adanya serat pakaian yang ikut masuk kedalam luka.
II.Luka
tembak
keluar
(luka
tembus)
Luka tembak keluar ini ialah bahwa setelah peluru membuat luka tembak masuk dan saluran luka
tembakan maka akhirnya peluru akan mengenai kulit lagi dari sebelah dalam dan kulit terdorong
ke luar. Kalau batas kekenyalan kulit dilampaui, maka kulit dari dalam menjadi robek dan
akhirnya timbul suatu lubang luka baru lagi, dan luka baru inilah yang dinamakan luka tembak
keluar.
Jika sebuah peluru setelah membuat lubang luka tembakan masuk dan mengenai tulang (benda
keras), maka bentuk dari pada peluru tadi menjadi berubah. Tulang-tulang yang kena peluru tadi
akan menjadi patah pecah atau kadang-kadang remuk. Akibatnya waktu peluru menembus terus
dan membuat lubang luka tembak keluar, tidak hanya peluru yang berubah bentuknya, tapi juga
diikuti oleh pecahan-pecahan tulang tadi oleh karena ikut terlempar karena dorongan dari peluru.
Tulang-tulang inipun kadang-kadang mempunyai kekuatan menembus juga. Kejadian inilah
yang mengakibatkan luka tembakan keluar yang besar dan lebar, sedangkan bentuknya tidak
tertentu. Sering kali besar luka tembak keluar berlipat ganda dari pada besarnya luka tembakan
masuk. Misalnya saja luka tembakan masuk beserta contusio ring sebesar kira-kira 8 mm dan
luka tembakan keluar sebesar uang logam (seringgit). Berdasarkan ukurannya maka ada
beberapa
kemungkinan,
yaitu:
Bila luka tembak keluar ukurannya lebih besar dari luka tembak masuk, maka biasanya sebelum
keluar anak peluru telah mengenai tulang hingga berpecahan dan beberapa serpihannya ikut
keluar. Serpihan tulang ini bisa menjadi peluru baru yang membuat luka keluar menjadi lebih
lebar.
Bila luka tembak keluar ukurannya sama dengan luka tembak masuk, maka hal ini didapatkan
bila anak peluru hanya mengenai jaringan lunak tubuh dan daya tembus waktu keluar dari kulit
masih cukup besar.
Cara
Pengutaraan
Jarak
Tembak
Dalam
Visum
et
Repertum
Bila pada tubuh korban terdapat luka tembak masuk dan tampak jelas adanya jejas laras, kelim
api, kelim jelaga atau tattoo; maka perkiraan atau penentuan jarak tembak tidak sulit. Kesulitan
baru
timbul
bila
tidak
ada
kelim-kelim
tersebut
selain
kelim
lecet.
Bila ada kelim jelaga, berarti korban ditembak dari jarak dekat, maksimal 30 cm.
Bila ada kelim tattoo, berarti korban ditembak dari jarak dekat, maksimal 60 cm, dan seterusnya.
Bila hanya ada kelim lecet, cara pengutaraannya adalah sebagai berikut: berdasarkan sifat
lukanya luka tembak tersebut merupakan luka tembak jarak jauh , ini mengandung arti:
1.Memang korban ditembak dari jarak jauh, yang berarti diluar jangkauan atau jarak tempuh
butir-butir
mesiu
yang
tidak
terbakar
atau
sebagian
terbakar.
2.Korban ditembak dari jarak dekat atau sangat dekat, akan tetapi antara korban dengan
moncong
senjata
ada
penghalang;
seperti
bantal
dan
lain
sebagainya.
Bila ada kelim api, berarti korban ditembak dari jarak yang sangat dekat sekali, yaitu maksimal
15
cm
(Idris,
1997).
Menurut hadikusumo (1998), luka tembak tempel bentuknya seperti bintang, dengan gambaran
bundaran laras senjata api dengan tambahan gambaran vizierkorrel (pejera, foresight). Akibat
panasnya mulut laras. Bila larasnya menempel pada kulit, gas peluru ikut masuk ke dalam luka,
dan berusaha menjebol keluar lagi lewat jaringan disekitar luka. Sementara luka tembak jarak
dekat ada sisa mesiu yang menempel pada daerah sekitar luka. Gambaran mesiu ini tergantung
jenis senjata dan panjang laras. Mesiu hitam lebih jauh jangkauannya dari pada mesiu tanpa asap.
Sedangkan luka tembak jarak jauh, luka bersih dengan cincin kontusio, pada arah tembakan
tegak lurus permukaan sasaran bentuk cincin kontusionya konsentris, bundar.
Pemeriksaan
Khusus
Pada
Luka
Tembak
Pada beberapa keadaan, pemeriksaan terhadap luka tembak masuk sering dipersulit oleh adanya
pengotoran oleh darah, sehingga pemeriksaan tidak dapat dilakukan dengan baik, akibat
penafsiran
atau
kesimpulan
mungkin
sekali
tidak
tepat.
Untuk menghadapi penyulit pada pemeriksaan tersebut dapat dilakukan prosedur sebagai berikut:
Luka
tembak
dibersihkan
dengan
hidrogen
perokside
(3%
by
volume)
Setelah 2-3 menit luka tersebut dicuci dengan air, untuk membersihkan busa yang terjadi dan
membersihkan
darah,
Dengan pemberian hidrogen perokside tadi, luka tembak akan bersih, dan tampak jelas, sehingga
diskripsi
dari
luka
dapat
dilakukan
dengan
akurat.
Selain secara makroskopik, yaitu dengan perangai yang karakteristik pada luka tembak masuk,
tidak jarang diperlukan pemeriksaan khusus untuk menentukan secara pasti bahwa luka tersebut
luka tembak masuk; ini disebabkan oleh karena tidak selamanya luka tembak masuk
memperlihatkan ciri-ciri yang jelas. Adapun pemeriksaan khusus yang dimaksud adalah:
pemeriksaan
mikroskopik,
pemeriksaan
kimiawi,
dan
pemeriksaan
radiologik.
Pemeriksaan
Mikroskopik
Perubahan yang tampak diakibatkan oleh dua faktor, yaitu ;trauma mekanis dan termis,
Luka
tembak
tempel
dan
luka
tembak
jarak
dekat;
1.Kompresi ephitel,di sekitar luka tampak epithel yang normal dan yang mengalami
kompresi,elongasi,dan menjadi pipihnya sel-sel epidermal serta elongasi dari inti sel,
2.Distorsi dari sel epidermis di tepi luka yang dapat bercampur dengan butir-butir mesiu.
3.Epitel
mengalami
nekrose
koagulatif,epitel
sembab,vakuolisasi
sel-sel
basal,
4.Akibat panas, jaringan kolagen menyatu dengan pewarnaan HE, akan lebih banyak mengambil
warna
biru
(basofilik
staining)
5.Tampak perdarahan yang masih baru dalam epidermis (kelainan ini paling dominan), dan
adanyabutir-butir
mesiu
6.Sel-sel
pada
dermis
intinya
mengkerut,
vakuolisasi
dan
pignotik
7.Butir-butir mesiu tampak sebagai benda tidak beraturan, berwarna hitam atau hitam kecoklatan
8.Pada luka tembak tempel hard contact permukaan kulit sekitar luka tidak terdapat butir-butir
mesiu atau hanya sedikit sekali, butir-butir mesiu akan tampak banyak dilapisan bawahnya,
khususnya
disepanjang
tepi
saluran
luka
9.Pada luka tembak tempel soft contact butir-butir mesiu terdapat pada kulit dan jaringan
dibawah
kulit.
10.Pada luka tembak jarak dekat, butir-butir mesiu terutama terdapat pada permukaan kulit,
hanya sedikit yang ada pada lapisan-lapisan kulit
Pemeriksaan Kimiawi
Pada black gun powder dapat ditemukan kalium, karbon, nitrit, nitrat, sulfis, sulfat, karbonat,
tiosianat dan tiosulfat.
Pada smokeles gun powder dapat ditemukan nitrit dan selulosa nitrat.
Pada senjata api yang modern, unsur kimia yang dapat ditemukan ialah timah, barium, antimon,
dan merkuri.
Unsur-unsur kimia yang berasal dari laras senjata dan dari peluru sendiri dapat di temukan ialah
timah, antimon, nikel, tembaga, bismut perak dan thalium
Pemeriksaan atas unsur-unsur tersebut dapat dilakukan terhadap pakaian, didalam atau di sekitar
luka,
Pada pelaku penembakan, unsur-unsur tersebut dapat dideteksi pada tangan yang menggenggam
senjata.
Pemeriksaan dengan Sinar X
Pemeriksaan secara radiologik dengan sinar X ini pada umumnya untuk memudahkan dalam
mengetahui letak peluru dalam tubuh korban, demikian pula bila ada partikel-partikel yang
tertinggal.
Pada tanden bullet injury dapat ditemukan dua peluru walaupun luka tembak masuknya hanya
satu.
Bila pada tubuh korban tampak banyak pellet tersebar, maka dapat dipastikan bahwa korban
ditembak dengan senjata jenis shoot gun ,yang tidak beralur, dimana dalam satu peluru terdiri