You are on page 1of 7

Arti Klinis Luka Tembak

Posted on Februari 1, 2009 by idmgarut


Dalam praktek banyak terdapat hal tentang luka tembak masuk pada tubuh manusia. Seperti kita
ketahui kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis dan subkutis. Jika dilihat dari elastisitasnya,
epidermis kurang elastis bila dibandingkan dengan dermis. Bila sebutir peluru menembus tubuh,
maka cacat pada epidermis lebih luas dari pada dermis. Diameter luka pada epidermis kurang
lebih sama dengan diameter anak peluru, sedangkan diameter luka pada dermis lebih kecil.
Keadaan tersebut dikenal sebagai kelim memar (contusio ring).
Contusio ring ini didapatkan pada luka tembak masuk dan luasnya tergantung pada arah peluru
pada kulit. Peluru yang masuk tegak lurus, maka contusio ringnya akan besar, sedangkan peluru
yang masuknya miring, contusio ringnya akan lebih lebar dibagian dimana peluru membentuk
mulut
yang
terkecil
pada
kulit.
Peluru juga mengandung lemak pembersih senjata. Lemak ini juga akan memberi gambaran pada
luka tembak berupa kelim lemak yang berupa pita hitam, tetapi kelim lemak ini tidak selalu
terdapat misalnya pada senjata yang jarang dibersihkan. Pada waktu senjata ditembakkan, maka
yang keluar dari laras senjata api adalah:
1. Api
2. Mesiu yang sama sekali terbakar (jelaga, roetneerslag)
3. Mesiu yang hanya sebagian saja yang terbakar
4. Mesiu yang tidak terbakar
5. Kotoran minyak senjata, karatan dan lain sebagainya
6. Anak pelurunya sendiri
Klasifikasi
Dalam
balistik
I.Luka tembak masuk

luka

Luka
tembak

diklasifikasikan

Tembak
menjadi:

Luka tembak tempel (kontak)

Pada umumnya luka tembak masuk kontak adalah merupakan perbuatan bunuh diri. Cara yang
biasa dilakukan:
Ujung laras ditempelkan pada kulit dengan satu tangan menarik alat penarik senjata. Adakalanya
tangan yang lain memegang laras supaya tidak bergerak dan tidak miring.
Sasarannya:
Daerah
temporal

Dahi
sampai
occiput
- Dalam mulut, telinga, wajah dibawah dagu dengan arah yang menuju otak.
Luka pada kulit tidak bulat, tetapi berbentuk bintang dan sering ditemukan cetakan/jejas ujung
laras daun mata pejera. Terjadinya luka berbentuk bintang disebabkan karena ujung laras
ditempelkan keras pada kulit, maka seluruh gas masuk kedalam dan akan keluar melalui lubang
anak peluru. Desakan keluar ini menembakkan cetakan laras dan robeknya kulit. Bila korban
menggunakan senjata api dengan picu, maka picu akan menimbulkan luka lecet pada kulit antara
ibu
jari
dan
jari
telunjuk.
Luka
lecet
ini
dinamakan
schot
hand.
Pada tembakan tempel di kepala, sisa mesiu yang ikut menembus kulit, dapat dicari antara kulit
dengan tulang kepala (tabula eksterna), dan antara tulang kepala dengan selaput otak keras
(tabula interna)

Luka tembak jarak dekat

Pada umumnya luka tembak masuk jarak dekat ini disebabkan oleh peristiwa pembunuhan,
sedangkan untuk bunuh diri biasanya ditemukan tanda-tanda schot hand. Jarak dekat disini
diartikan tembakan dari suatu jarak dimana pada sekitar luka tembak masuk masih didapatkan
sisa-sisa
mesiu
yang
habis
terbakar.
Jarak
ini
tergantung:
Jenis
senjata,
laras
panjang
atau
pendek
Jenis mesiu, mesiu hitam atau smokeless

Luka tembak jarak jauh

Pada luka tembak masuk jarak jauh ini, yang mengenai sasaran hanyalah anak peluru saja.
Sedangkan partikel lainnya tidak didapatkan. Pada luka tembak jarak jauh ini hanya ditemukan
luka bersih dengan contusio ring. Pada arah tembakan tegak lurus permukaan sasaran
(tangensial) bentuk contusio ringnya konsentris, bundar. Sedangkan pada tembakan miring
bentuk
contusio
ringnya
oval.
Luka tembak pada jaringan lunak sukar dibedakan antara inshoot dan outshoot, oleh karena itu
perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis, untuk mencari adanya pigmen mesiu, jelaga, minyak
senjata atau adanya serat pakaian yang ikut masuk kedalam luka.
II.Luka
tembak
keluar
(luka
tembus)
Luka tembak keluar ini ialah bahwa setelah peluru membuat luka tembak masuk dan saluran luka
tembakan maka akhirnya peluru akan mengenai kulit lagi dari sebelah dalam dan kulit terdorong
ke luar. Kalau batas kekenyalan kulit dilampaui, maka kulit dari dalam menjadi robek dan
akhirnya timbul suatu lubang luka baru lagi, dan luka baru inilah yang dinamakan luka tembak
keluar.
Jika sebuah peluru setelah membuat lubang luka tembakan masuk dan mengenai tulang (benda
keras), maka bentuk dari pada peluru tadi menjadi berubah. Tulang-tulang yang kena peluru tadi
akan menjadi patah pecah atau kadang-kadang remuk. Akibatnya waktu peluru menembus terus
dan membuat lubang luka tembak keluar, tidak hanya peluru yang berubah bentuknya, tapi juga
diikuti oleh pecahan-pecahan tulang tadi oleh karena ikut terlempar karena dorongan dari peluru.
Tulang-tulang inipun kadang-kadang mempunyai kekuatan menembus juga. Kejadian inilah
yang mengakibatkan luka tembakan keluar yang besar dan lebar, sedangkan bentuknya tidak
tertentu. Sering kali besar luka tembak keluar berlipat ganda dari pada besarnya luka tembakan

masuk. Misalnya saja luka tembakan masuk beserta contusio ring sebesar kira-kira 8 mm dan
luka tembakan keluar sebesar uang logam (seringgit). Berdasarkan ukurannya maka ada
beberapa
kemungkinan,
yaitu:
Bila luka tembak keluar ukurannya lebih besar dari luka tembak masuk, maka biasanya sebelum
keluar anak peluru telah mengenai tulang hingga berpecahan dan beberapa serpihannya ikut
keluar. Serpihan tulang ini bisa menjadi peluru baru yang membuat luka keluar menjadi lebih
lebar.
Bila luka tembak keluar ukurannya sama dengan luka tembak masuk, maka hal ini didapatkan
bila anak peluru hanya mengenai jaringan lunak tubuh dan daya tembus waktu keluar dari kulit
masih cukup besar.
Cara
Pengutaraan
Jarak
Tembak
Dalam
Visum
et
Repertum
Bila pada tubuh korban terdapat luka tembak masuk dan tampak jelas adanya jejas laras, kelim
api, kelim jelaga atau tattoo; maka perkiraan atau penentuan jarak tembak tidak sulit. Kesulitan
baru
timbul
bila
tidak
ada
kelim-kelim
tersebut
selain
kelim
lecet.
Bila ada kelim jelaga, berarti korban ditembak dari jarak dekat, maksimal 30 cm.
Bila ada kelim tattoo, berarti korban ditembak dari jarak dekat, maksimal 60 cm, dan seterusnya.
Bila hanya ada kelim lecet, cara pengutaraannya adalah sebagai berikut: berdasarkan sifat
lukanya luka tembak tersebut merupakan luka tembak jarak jauh , ini mengandung arti:
1.Memang korban ditembak dari jarak jauh, yang berarti diluar jangkauan atau jarak tempuh
butir-butir
mesiu
yang
tidak
terbakar
atau
sebagian
terbakar.
2.Korban ditembak dari jarak dekat atau sangat dekat, akan tetapi antara korban dengan
moncong
senjata
ada
penghalang;
seperti
bantal
dan
lain
sebagainya.
Bila ada kelim api, berarti korban ditembak dari jarak yang sangat dekat sekali, yaitu maksimal
15
cm
(Idris,
1997).
Menurut hadikusumo (1998), luka tembak tempel bentuknya seperti bintang, dengan gambaran
bundaran laras senjata api dengan tambahan gambaran vizierkorrel (pejera, foresight). Akibat
panasnya mulut laras. Bila larasnya menempel pada kulit, gas peluru ikut masuk ke dalam luka,
dan berusaha menjebol keluar lagi lewat jaringan disekitar luka. Sementara luka tembak jarak
dekat ada sisa mesiu yang menempel pada daerah sekitar luka. Gambaran mesiu ini tergantung
jenis senjata dan panjang laras. Mesiu hitam lebih jauh jangkauannya dari pada mesiu tanpa asap.
Sedangkan luka tembak jarak jauh, luka bersih dengan cincin kontusio, pada arah tembakan
tegak lurus permukaan sasaran bentuk cincin kontusionya konsentris, bundar.
Pemeriksaan
Khusus
Pada
Luka
Tembak
Pada beberapa keadaan, pemeriksaan terhadap luka tembak masuk sering dipersulit oleh adanya
pengotoran oleh darah, sehingga pemeriksaan tidak dapat dilakukan dengan baik, akibat
penafsiran
atau
kesimpulan
mungkin
sekali
tidak
tepat.
Untuk menghadapi penyulit pada pemeriksaan tersebut dapat dilakukan prosedur sebagai berikut:
Luka
tembak
dibersihkan
dengan
hidrogen
perokside
(3%
by
volume)
Setelah 2-3 menit luka tersebut dicuci dengan air, untuk membersihkan busa yang terjadi dan
membersihkan
darah,
Dengan pemberian hidrogen perokside tadi, luka tembak akan bersih, dan tampak jelas, sehingga
diskripsi
dari
luka
dapat
dilakukan
dengan
akurat.
Selain secara makroskopik, yaitu dengan perangai yang karakteristik pada luka tembak masuk,
tidak jarang diperlukan pemeriksaan khusus untuk menentukan secara pasti bahwa luka tersebut

luka tembak masuk; ini disebabkan oleh karena tidak selamanya luka tembak masuk
memperlihatkan ciri-ciri yang jelas. Adapun pemeriksaan khusus yang dimaksud adalah:
pemeriksaan
mikroskopik,
pemeriksaan
kimiawi,
dan
pemeriksaan
radiologik.
Pemeriksaan
Mikroskopik
Perubahan yang tampak diakibatkan oleh dua faktor, yaitu ;trauma mekanis dan termis,
Luka
tembak
tempel
dan
luka
tembak
jarak
dekat;
1.Kompresi ephitel,di sekitar luka tampak epithel yang normal dan yang mengalami
kompresi,elongasi,dan menjadi pipihnya sel-sel epidermal serta elongasi dari inti sel,
2.Distorsi dari sel epidermis di tepi luka yang dapat bercampur dengan butir-butir mesiu.
3.Epitel
mengalami
nekrose
koagulatif,epitel
sembab,vakuolisasi
sel-sel
basal,
4.Akibat panas, jaringan kolagen menyatu dengan pewarnaan HE, akan lebih banyak mengambil
warna
biru
(basofilik
staining)
5.Tampak perdarahan yang masih baru dalam epidermis (kelainan ini paling dominan), dan
adanyabutir-butir
mesiu
6.Sel-sel
pada
dermis
intinya
mengkerut,
vakuolisasi
dan
pignotik
7.Butir-butir mesiu tampak sebagai benda tidak beraturan, berwarna hitam atau hitam kecoklatan
8.Pada luka tembak tempel hard contact permukaan kulit sekitar luka tidak terdapat butir-butir
mesiu atau hanya sedikit sekali, butir-butir mesiu akan tampak banyak dilapisan bawahnya,
khususnya
disepanjang
tepi
saluran
luka
9.Pada luka tembak tempel soft contact butir-butir mesiu terdapat pada kulit dan jaringan
dibawah
kulit.
10.Pada luka tembak jarak dekat, butir-butir mesiu terutama terdapat pada permukaan kulit,
hanya sedikit yang ada pada lapisan-lapisan kulit
Pemeriksaan Kimiawi
Pada black gun powder dapat ditemukan kalium, karbon, nitrit, nitrat, sulfis, sulfat, karbonat,
tiosianat dan tiosulfat.
Pada smokeles gun powder dapat ditemukan nitrit dan selulosa nitrat.
Pada senjata api yang modern, unsur kimia yang dapat ditemukan ialah timah, barium, antimon,
dan merkuri.
Unsur-unsur kimia yang berasal dari laras senjata dan dari peluru sendiri dapat di temukan ialah
timah, antimon, nikel, tembaga, bismut perak dan thalium
Pemeriksaan atas unsur-unsur tersebut dapat dilakukan terhadap pakaian, didalam atau di sekitar
luka,
Pada pelaku penembakan, unsur-unsur tersebut dapat dideteksi pada tangan yang menggenggam
senjata.
Pemeriksaan dengan Sinar X
Pemeriksaan secara radiologik dengan sinar X ini pada umumnya untuk memudahkan dalam
mengetahui letak peluru dalam tubuh korban, demikian pula bila ada partikel-partikel yang
tertinggal.
Pada tanden bullet injury dapat ditemukan dua peluru walaupun luka tembak masuknya hanya
satu.
Bila pada tubuh korban tampak banyak pellet tersebar, maka dapat dipastikan bahwa korban
ditembak dengan senjata jenis shoot gun ,yang tidak beralur, dimana dalam satu peluru terdiri

dari berpuluh pellet.


Bila pada tubuh korban tampak satu peluru, maka korban ditembak oleh senjata jenis rifled.
Pada keadaan dimana tubuh korban telah membusuk lanjut atau telah rusak sedemikian rupa,
sehingga pemeriksaan sulit, maka dengan pemeriksaan radiologi ini akan dengan mudah
menentukan kasusnya, yaitu dengan ditemukannya anak peluru pada foto rongent (Idris, 1997).
Pramono (1996) menyatakan luka tembak masuk dilukis dalam keadaan asli atau dibuat foto.
Pada luka tembak jarak dekat dibuat percobaan parafin, yang kegunaannya untuk menentukan
sisa mesiu pada tangan penembak atau sisa-sisa mesiu sekitar luka tembak untuk jarak dekat.
Luka Tembak Oleh Senjata Api Yang Tidak Beralur
Luka tembak masuk yang disebabkan oleh senjata api yang tidak mempunyai alur (entrance
shootgun wounds) mempunyai ciri yang berbeda bila dibandingkan dengan luka tembak yang
berasal dari senjata yang beralur.
Komponen yang memberikan ciri luka tembak masuk, ialah ;
Mesiu
Api
Asap
Gas
Pellet,dan
Sumbat anak peluru(wad)
Kaliber senjata, ukuran dan jumlah pellet serta derajat penyempitan laras merupakan faktorfaktor yang menentukan sifat luka tembak, jarak tembak tembak tentunya turut berpengaruh
pula, jarak tembak menentukan jenis luka yang terjadi.
Luka tembak tempel:
Jika moncong senjata tegak lurus dengan kulit, luka biasanya berbentuk bundar, bila membentuk
sudut akan berbentuk oval.
Tepi luka biasanya rata, jarang compang-camping, dengan memar serta berwarna hitam karena
butir-butir mesiu.
Tepi luka dapat hangus,
Oleh karena senjata (peluru) meledak di dalam tubuh, maka jaringan di bawah kulit serta
jaringan yang lebih dalam akan mengalami kerusakan yang hebat,
Adanya gas yang masuk menyebabkan darah serta jaringan sepanjang saluran luka mengandung
gas CO.
Jejas laras dapat satu atau dua buah tergantung jenis senjata yang dipakai.
Bentuk jejas dapat bagus, lengkap sesuai dengan bentuk moncong senjata, dapat pula hanya
sebagian, tergantung sifat atau derajat menempelnya senjata tersebut pada tubuh.
Pada luka tembak tempel atau luka tembak jarak dekat, maka peluru (pellet), akan masuk ke
dalam tubuh dalam satu kesatuan (en masse),
Dalam tubuh, masing-masing pellet akan saling berbenturan sehingga terjadi dispersi atau
penyebaran pellet ke seluruh tubuh, fenomena ini dikenal dengan namabilliard ball richochet
effect.
Luka tembak jarak dekat:
Pengertian jarak dekat bila jarak antara moncong senjata tubuh korban sekitar 50 cm (24 inci).
Sampai jarak 15 cm, bentuk luka bundar atau oval; tepi luka rata atau sedikit tidak teratur,
Luka bakar, jelaga dan butir-butir mesiu dapat ditemukan,
Daerah yang berwarna akibat mesiu dan jelaga akan lebih meluas sesuai dengan bertambah

jauhnya jarak antara korban dengan moncong senjata.


Jelaga masih dapat dilihat sampai jarak sekitar 37 1/2 cm (15 inci),
Tattoo akan dapat ditemukan sampai jarak sekitar 50 cm.
Gas CO mungkin masih dapat dideteksi.
Luka tembak jarak jauh:
Luka tembak jarak jauh adalah luka tembak dimana jarak tembak di mana jarak antara moncong
senjata dengan korban diatas 50 cm, atau diluar jarak tempuh atau jangkauan butir-butir mesiu.
Dalam jarak 60-90 cm , lubang luka bundar, dengan bertambahnya jarak (semakin menjauh ),
maka pellet akan menyebar dan menimbulkan lubang-lubang luka disekitar lubang yang besar,
Pada jarak 90-270cm, akan tampak lubang yang besar dengan tepi tidak rata yang disebabkan
oleh pellet-pellet (cookie cutter etching).
Pada jarak yang lebih jauh, akan tampak lubang luka utama yang di kelilingi oleh lubang kecilkecil akibat pellet,
Dari sumbat penyebaran pellet-pellet tersebut bisa diperkirakan jarak tembaknya, tentunya
setelah dilakukkan tembakan percobaan.
Luka akibat sumbat anak peluru:
Pada shoot gun, selain terjadi luka akibat pellet, dapat pula terjadi luka yang disebabkan oleh
sumbat anak peluru (wad), yang mengenai tubuh,
Sumbat tersebut ringan, sehingga tidak dapat mengadakan penetrasi ke dalam tubuh korban,
Luka yang ditimbulkan akibat sumbat, biasanya berbentuk luka lecet yang seringkali berbentuk
sirkuler.
Luka Tembak Oleh Senjata Api Dengan Peredam Suara
Fungsi Alat Peredam Suara
Seperti diketahui suara atau kebisingan yang terjadi sewaktu senjata api yang ditembakkan,
sebenarnya merupakan kumulasi dari berbagai faktor, yaitu: jatuhnya pelatuk (hammer or firing
pin) , letusan primer (the primer pop) dan ditambah dengan shock waves,gelombang
pendahuluan (precursor wace), letusan peluru dan gelombang yang mendorong.
Oleh karena besarnya suara atau kebisingan yang dihasilkan oleh gelombang yang mendorong
(propellant wave), langsung tergantung dari kecepatan/velositas dan kemampuan untuk ekspansi;
maka alat peredam didesain sedemikian rupa agar dapat mengurangi suara atau kebisingan yang
terjadi yaitu dengan cara mengurangi kecepatan dari gas sebelum meninggalkan senjata,
mengontrol ekspansi gas dan mendinginkannya, dengan demikian akan mengurangi volume dan
tekanan serta kecepatannya.
Pada umumnya alat peredam suara didesain dalam 3 bentuk dasar, yaitu:
1.an expansion chamber dari kaliber lebih besar dari senjata (agar gas tidak dapat keluar dari
persambungan),
2.Interposisi satu atau lebih centrally perforated baffles pada sudut yang sesuai dengan arah
keluarnya gas (gas akan menyimpang kelateral dan memperluas permukaan yang membantu
mendinginkan gas), dan
3.Memasang beberapa fibrous packing material pada expansion chamber (ini sebagian akan
menyerap gas dan memperluas permukaan yang menghasilkan pendinginan).
Dengan dipasangnya alat peredam suara, maka akan terjadi perubahan perangai dari senjata
tersebut, diantaranya:
1.Berkurangnya suara,
2.Kecepatan tidak banyak dipengaruhi dan pengaruhnya kurang bermakna. percepatan dapat

lebih sedikit dipercepat atau diperlambat.


3.Deformitas dari anak peluru, yang walaupun demikian adanya alur pada anak peluru masih
dapat dikenal

You might also like