You are on page 1of 8

LAPORAN KASUS PRA PROFESI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Pada Keluarga Tn. Agus dan Ny. Yupi

Disusun Oleh:
Whina Indriana
220112110030

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XX


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011
KASUS KELUARGA

1. Apa tipe keluarga tersebut?


Nuclear family
2. Tentukan tingkat perkembangan dan tugas perkembangan pada
keluarga tersebut?
Tingkat perkembangan
Keluarga berada pada tahap III yaitu keluarga dengan anak pra sekolah.
Tugas perkembangan
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti: kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman.
b. Membantu anak bersosialisasi.
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak
yang lain juga harus terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar).
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak (tahap paling
repot).
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
3. Kembangkan data (improvisasi) sesuai kebutuhan untuk melengkapi
pengkajian!
a. Data umum
Nama kepala keluarga : Tn. Agus
Alamat KK : jalan Kerinci no 13
Pekerjaan KK : wiraswasta
Pendidikan KK : S1
Komposisi keluarga :
Nama
Agus

Jenis
kelamin
Laki-laki

Yupi
Kintan
Sandy

Perempuan
Perempuan
Laki-laki

Genogram :

Hubungan
dengan KK
Kepala
Keluarga
Istri
Anak
Anak

Umur

Pendidikan

35

S1

Starus
imunisasi
Lengkap

31
5
2

D3
TK
-

Lengkap
Lengkap
Lengkap

Suku bangsa : jawa


Agama :
Islam. Klien memegang teguh ajaran agama bahwa bila ada orang yang sakit
maka harus mencari pertolongan, karena mencari pertolongan merupakan
jihad bagi orang yang sedang sakit.
Status sosial ekonomi keluarga :
Penghasilan keluarga hanya didapatkan dari kepala keluarga. Keluarga ini
termasuk ke dalam status sosial ekonomi menengah. Penghasilan lebih
sedikit daripada kebutuhan karena saat ini keluarga sedang membutuhkan
banyak biaya untuk pengobatan an. Sandy yang sedang dirawat di rumah
sakit.
Aktivitas rekreasi keluarga:
Aktivitas rekreasi yang dilakukan kebanyakan menonton tv bersama, namun
terkadang keluarga juga melakukan rekreasi ke luar rumah. Sejak anak sandy
dirawat di rumah sakit kegiatan tersebut menjadi jarang dilakukan.
b. Pengkajian lingkungan
Karakteristik rumah :
Tipe rumah permanen, terdiri dari 3 kamar, luas rumah 150m 2, satu kamar
mandi, satu dapur, setiap ruangan memiliki jendela
Karakteristik tetangga:
Keluarga bersosialisasi dengan baik dengan tetanga, setiap minggu ada
kegiatan kerja bakti dan keluarga selalu mengikuti kegiatan tersebut bila
memungkinkan
Mobilisasi geografis keluarga:
Keluarga tinggal menetap di satu tempat
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan keluarga:
Keluarga berkumpul dengan keluarga besar hanya pada saat perayaan harihari besar dan bila ada acara keluarga saja
Sistem pendukung keluarga:
Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 3 orang, keluarga memiliki
kendaraan pribadi berupa sepeda motor yang dapat digunakan untuk
mengantar anggota keluarga yang sakit pergi ke pelayanan kesehatan

c. Struktur
Pola komunikasi keluarga:
Cara berkomunikasi antar anggota keluarga adalah komunikasi satu arah
Struktur kekuatan keluarga:
Kepala keluarga memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku
Struktur peran :
Tn.
Agus
Ny. Yupi

Formal
Pencari nafkah, tukang perbaiki
rumah, provider atau penyedia,
pengatur rumah tangga
Manajer keuangan, tukang
masak, perawatan anak, ibu
rumah tangga

Informal
Inisoator-kontributor, pencari
nafkah, martir
Pengikut, pendamai

Kintan

Pengikut

Sandy

Pengikut

d. Fungsi
Afektif :
Saat ini keluarga sedang berfokus pada kesembuhan anak sandy sehingga
anak kintan seolah tidak mendapat perhatian dan perangai anak kintan
pun menjadi berubah
Sosialisasi :
Semenjak anak sandy dirawat di rumah sakit, interaksi dalam keluarga
menjadi berkurang. Istri lebih banyak mengurus dan menunggui anak
sandy di rumah sakit, kepala keluarga sibuk bekerja untuk memperoleh
biaya, anak kintan tinggal di rumah bersama pembantu
Perawatan kesehatan :
Keluarga belum mengenal masalah kesehatan, keluarga mampu
mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, keluraga
mampu merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga tidak mampu
memelihara lingkungan rumah yang sehat, keluarga mampu
menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat.
Reproduksi :

Jumlah anak 2, keluarga berencana ingin memiliki 2 orang anak saja.


Keluarga menggunakan KB jenis IUD untuk mengontrol jumlah anak
Ekonomi :
Dengan penghasilan kepala keluarga yang bekerja sebagai wiraswasta,
keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan
e. Stress dan koping
Stressor jangka pendek :
Ny. Yupi dan Tn. Agus bingung memikirkan perubahan perangai kintan
Stressor jangka panjang :
Ny. Yupi dan Tn. Agus bingung memikirkan kondisi kesehatan anak Sandy
serta biaya pengobatannya
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor :
Ny. Yupi mencoba untuk memberi pengertian pada kintan bahwa adiknya
sedang sakit, namun tidak menyebutkan bahwa penyakit adiknya ini
sangat parah. Tn. Agus seolah lari dari masalah dengan menenggelamkan
diri dalam kesibukan kerja
Strategi koping yang digunakan :
Keluarga membicarakan masalah yang dihadapi dan berdiskusi mengenai
solusi yang dapat diambil
Strategi adaptasi disfungsonal :
Tn. Agus seolah lari dari masalah dengan menenggelamkan diri dalam
kesibukan kerja
Harapan keluarga:
Keluarga berharap agar anak sandy dapat cepa sembuh dan keluarga dapat
berkumpul kembali seperti sedia kala

4. Buatlah analisa data pada kasus tersebut!


DS / DO
DS :
Ny. Yupi menyatakan
bahwa perangai kintan
berubah dari anak manis
menjadi anak rewel dan
sering mengganggu
teman-temannya

ETIOLOGI
Salah satu anggota
keluarga sakit

DO :

Anak kintan lebih

Ibu merawat anak yang


sakit (anak sandy), ayah
sibuk bekerja untuk
memperoleh biaya

MASALAH
Perubahan dalam
proses keluarga

Kintan lebih banyak


diasuh oleh pembantu,
Ny. Yupi lebih banyak
tinggal di rumah sakit
untuk menunggui anak
sandy, Tn. Agus sibuk
bekerja

banyak diasuh
pembantu
Orang tua tidak mampu
membagi peran
Kurang perhatian
Perubahan perangai
anak kintan

DS :
Ny. Yupi menyatakan
bahwa Tn. Agus seolah
lari dari masalah dengan
menenggelamkan diri
pada kesibujan kerja

Anggota keluarga sakit

DO :
Tn. Agus sangat sibuk
bekerja sehingga jarang
berkumpul dengan Ny.
Yupi dan Kintan

Strategi koping tidak


efektif

Koping keluarga tidak


efektif, menurun

butuh perhatian dan


biaya ekstra
stressor

Koping keluarga tidak


efektif

5. Tentukan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul untuk kasus


di atas!
a. Perubahan dalam proses keluarga b.d ketidakmampuan untuk membagi
perhatian
b. Koping keluarga tidak efektif, menurun b.d ketidakmampuan untuk
menerapkan strategi koping yang efektif

6. Susunlah perencanaan untuk satu diagnose keperawatan teridentifikasi!


Diagnosa
keperawatan
Perubahan
dalam proses
keluarga b.d
ketidakmampu
an untuk
membagi
perhatian

Tujuan
Tupan : setelah
dilakukan
intervesi
selama
minimal 10 kali
kunjungan
diharapkan
keluarga dapat
membagi
peran dengan
baik
Tupen :
1. Setelah
2x30 menit
dilakukan
intervensi,
keluarga
dapat
mengetahu
i cara
membagi
peran yang
baik
2. Setelah 5
kali
pertemuan
diharapkan
perangai
kintan
dapat
berubah

Intervensi

Rasional

1. Ajarkan keluarga untuk memberi


penjelasan pada kintan mengenai
kondisi kesehatan sandy

1. Kintan akan lebih mengerti


mengenai kesibukan kedua orang
tuanya

2. Jelaskan pada Ny. Yupi dan Tn. Agus


mengenai pentingnya pembagian
tugas yang baik

2. Dengan mengetahui pentingnya


pembagian tugas dan peran, Ny.
Yupi dan Tn. Agus akan termotivasi
untuk membagi tugas dan peran
dengan baik

3. Diskusikan dengan Ny. Yupi dan Tn.


Agus mengenai pembagian peran dan
tugas

3. Membantu menghindari adanya


pembagian peran yang kurang
sesuai

4. Bantu Ny. Yupi dan Tn. Agus dalam


menjalankan peran dan tugas masingmasing

4. Membantu menghindari adanya


kebingungan karena tidak terbiasa
dengan peran yang baru

menjadi
positif

You might also like