Professional Documents
Culture Documents
ELEKTRONIKA DASAR I
SIMULASI ROBOT KONTROL
MENGGUNAKAN WIRELESS
YUSUF SIGIT PAMUNGKAS(1137030081)
November 16, 2014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014
1
Abstract
In this lab experiments to determine and understand the use of
wireless digital control system, capable of designing and building a
robot programming wireless digital control, as well as knowing the
application of digital control robot using wireless. The simulation of
the circuit in this lab created using Proteus software and to programming created with the Arduino software. As a result, the circuit dc
motor can move as a result of the output on the receiver circuit which
has received an order of source code program of the transmitter with
a data transmission speed of 9600 bps.
Keyword: wireless, robotic, simulation, receiver, transmitter
Ringkasan
Dalam praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui dan
memahami sistem kontrol digital menggunakan wireless, mampu mendesain dan membuat pemrograman robot kontrol digital wireless, serta
mengetahui aplikasi robot kontrol digital menggunakan wireless. Adapun simulasi rangkaian pada praktikum ini dibuat dengan menggunakan software Proteus dan untuk pemrogramannya dibuat dengan
software Arduino. Hasilnya, motor dc pada rangkaian dapat bergerak
sebagai akibat dari hasil output pada rangkaian receiver yang telah
menerima perintah berupa source code program dari transmitter dengan kecepatan transmisi data 9600 bps.
Kata Kunci: wireless, robot, simulasi, receiver, transmitter
1
1.1
Pendahuluan
Latar Belakang
1.2
Tujuan
1.3
Dasar Teori
A. Robot
Secara umum prinsip dasar sistem robot terdiri dari tiga bagian utama
yaitu input, proses, dan output. Input robot dapat berasal dari sensor,
tombol kontrol, maupun program yang tertanam. Proses merupakan bagian
otak robot yang menerima input dan membuat perintah pada output berisi
logika atau kecerdasan buatan yang tertanam pada chip mikrokontroler,
sedangkan output adalah actuator yang dapat berisi hidup matinya motor
DC, LED, buzzer atau lainnya.
less). Untuk membangun sistem kontrol wireless diperlukan dua buah sistem mikrokontroler yang terhubung secara serial. Satu sistem sebagai robot
penerima perintah atau receiver (Rx), sedangkan sistem kontrol robot memberikan perintah atau transmitter (Tx). Transmitter adalah sebuah alat
yang berfungsi untuk memproses dan memodifikasi sinyal input agar dapat ditransmisikan sesuai dengan kanal yang diinginkan. Sedangkan receiver
adalah sebuah alat yang berfungsi menerima dan mengolah sinyal output
sehingga sesuai yang kita inginkan.
B. Sistem Pull-Up Resistor
Pull-up resistor umum digunakan pada rangkaian digital. Pull-up dan
pull-down resistor beroperasi dengan menggunakan konsep yang sama, perbedaannya pull-up resistor terhubung ke sumber tegangan (biasanya 3.3V atau
5V yang sering digunakan sebagai VCC) dan pull-down resistor terhubung
ke ground. Pull-up resistor sering digunakan bersama dengan tombol atau
saklar (switch).
menghubungkan VCC ke ground, keadaan ini sangat buruk dan juga sering
disebut short (hubungan singkat).
Nilai resistor yang rendah disebut strong pull-up (banyak mengalirkan
arus), nilai resistor yang tinggi disebut weak pull-up (sedikit mengalirkan
arus).
C. Bahasa Pemrograman Pada Arduino
Struktur
Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah
fungsi yang harus ada, yaitu:
Void setup
Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali
ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
Void loop
Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai.
Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi
secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.
Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi
untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang
digunakan untuk memindahkannya.
int (integer)
Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767.
boolean
Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan
1 bit dari RAM.
Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan
berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan.
if..else, dengan format seperti berikut ini:
if (kondisi) ()
else if (kondisi) ()
else ()
Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada
di dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE)
maka akan diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE
maka kode pada else yang akan dijalankan.
Digital
pinMode(pin, mode)
Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor
pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode
yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
digitalWrite(pin, value)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat
dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
digitalRead(pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH
(ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
Serial
Untuk mengirim data dari arduino ke PC dan menerima data dari PC kita
bisa menggunakan berbagai cara salah satunya yg paling sederhana adalah
komunikasi Serial yg terdapat pada setiap board Arduino.
if (Serial) : Untuk mengecek apakah Port sudah siap.
6
Metode Praktikum
2.1
Praktikum Simulasi Robot Kontrol Menggunakan Wireless ini berlangsung pada hari Kamis, 13 November 2014 bertempat di Laboratorium Fisika
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
2.2
1. Notebook /Laptop.
2. Software Arduino.
3. Software Proteus.
2.3
2.3.1
Prosedur Percobaan
Desain dan Pembuatan Transmitter Remote Kontrol
Langkah pertama yang dilakukan adalah desain rangkaian transmitter remote kontrol dibuat dengan software Proteus sesuai dengan desain gambar
rangkaian transmitter dibawah ini.
Langkah pertama yang dilakukan adalah desain rangkaian receiver robot kontrol dibuat dengan software Proteus sesuai dengan desain gambar rangkaian
receiver dibawah ini.
10
11
2.3.3
Selesai
12
2.3.4
Selesai
13
3.1
14
3.2
Pembahasan
Dalam penjabarannya, arus mulai mengalir dari VCC pada arduino kemudian akan menghidupkan fungsi dari program yang telah diinputkan kedalamnya (proses). Selanjutnya program atau perintah akan dibawa ke transmitter
dan dikirimkan ke receiver melalui antena pada kedua komponen dengan kecepatan transmisi data sebesar 9600 Bps. Setelah mendapatkan perintah
dari transmitter, receiver akan membaca perintahnya dan mengaktif serta
menonaktifkan beberapa komponen aktuatornya (output) (motor dc), yang
mana motor dc 1 tetap dalam keadaan diam dan motor dc 2 dalam keadaan
bergerak.
Kemudian ketika tombol push botton 1 ditekan (tombol push botton 2
tidak ditekan), maka dapat diketahui bahwa motor dc 1 akan bergerak. Hal
ini dapat terjadi karena didalam rangkaian transmitter telah diinputkan program seperti yang tertera pada gambar 6.11 diatas.
Artinya, ketika tombol push botton 1 ditekan (HIGH), maka transmitter
akan mengirimkan perintah berupa fungsi kedua pada program, sehingga
deklarasi kanA sebagai output dari pin 13 menjadi dalam kondisi HIGH
(terdapat perbedaan potensial).
Dalam penjabarannya, arus mulai mengalir dari VCC pada arduino kemudian akan menghidupkan fungsi dari program yang telah diinputkan kedalamnya (proses). Selanjutnya program atau perintah akan dibawa ke transmitter
dan dikirimkan ke receiver melalui antena pada kedua komponen dengan kecepatan transmisi data sebesar 9600 Bps. Setelah mendapatkan perintah
dari transmitter, receiver akan membaca perintahnya dan mengaktif serta
menonaktifkan beberapa komponen aktuatornya (output) (motor dc), yang
mana motor dc 1 menjadi bergerak dan motor dc 2 tetap diam.
Selanjutnya, ketika tombol push botton 2 ditekan (tombol push botton
1 tidak ditekan), maka dapat diketahui bahwa motor dc 2 pada rangkaian
receiver akan bergerak. Hal ini serupa dengan penjabaran ketika semua
tombol push botton tidak ditekan.
Dan ketika kedua tombol push botton ditekan, maka dapat diketahui
bahwa kedua motor dc tetap dalam keadaan diam (tidak bergerak). Hal
ini dapat terjadi karena didalam rangkaian transmitter telah diinputkan program seperti yang tertera pada gambar 6.11 diatas.
17
Artinya, ketika kedua tombol push botton ditekan, maka transmitter akan
mengirimkan perintah berupa fungsi ketiga pada program, sehingga semua
komponen output dalam keadaan LOW (tidak terdapat perbedaan potensial).
Dalam penjabarannya, arus mulai mengalir dari VCC pada arduino kemudian akan menghidupkan fungsi dari program yang telah diinputkan kedalamnya (proses). Selanjutnya program atau perintah akan dibawa ke transmitter
dan dikirimkan ke receiver melalui antena pada kedua komponen dengan kecepatan transmisi data sebesar 9600 Bps. Setelah mendapatkan perintah dari
transmitter, receiver akan membaca perintahnya dan menonaktifkan semua
komponen output karena telah di setting disetiap pin outputnya menjadi
LOW sehingga baik motor dc 1 maupun motor dc 2 tidak dapat bergerak
(tidak terdapat perbedaan potensial).
3.3
Analisis Data
18
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi untuk memproses dan
memodifikasi sinyal input agar dapat ditransmisikan sesuai dengan
kanal yang diinginkan.
2. Receiver adalah sebuah alat yang berfungsi menerima dan mengolah
sinyal output sehingga sesuai yang kita inginkan.
3. Motor dc pada rangkaian dapat bergerak sebagai akibat dari hasil
output pada rangkaian receiver yang telah menerima perintah berupa
source code program dari transmitter dengan kecepatan transmisi data
9600 bps.
4. Salah satu aplikasi robot kontrol digital menggunakan wireless dalam
kehidupan sehari-hari adalah remote TV/AC dengan TV/AC-nya, radio, handphone dan lain-lain.
5. Salah satu aplikasi robot kontrol digital menggunakan wireless dalam
bidang saintek adalah robot sumo berbasis wireless, robot pelacak
berbasis bluetootoh dan lain-lain.
19
References
[1] Floyd dan Buchla. Fundamental of analog circuits. Prentice Hall,
New Jersey, 2008.
[2] Malvino. Prinsip-prinsip elektronika I. 1994. Jakarta: Erlangga.
[3] Sutrisno. Elektronika Teori dan Penerapannya. 1985. Bandung: ITB.
[4] Halliday dan Resnick. Fisika. Jilid 2. 1988. Jakarta: Erlangga.
[5] Hendriono,
Dede. Pull-up Resistor. 2014. Available at
http://www.hendriono.com/blog/post/pull-up-resistor. Diakses pada
hari Minggu, 16 November 2014 pukul 10.20 WIB.
[6] Rizki, Aditya. Sistem Kerja Radio I: Transmitter. 2012. Available at
http://www.adityarizki.net/2012/01/sistem-kerja-radio-i-transmitter/.
Diakses pada hari Minggu, 16 November 2014 pukul 10.35 WIB.
[7] pccontrol.
Pengetahuan
Dasar
Komunikasi
Serial
Pada
Arduino.
2014.
Available
at
http://pccontrol.wordpress.com/2014/06/28/pengetahuan-dasar-serialkomunikasi-pada-arduino/. Diakses pada hari Minggu, 16 November
2014 pukul 10.45 WIB.
[8] Yulias, Zerfani. Tutorial Singkat Bahasa Pemrograman Arduino. 2011.
Available at http://blog.famosastudio.com/2011/06/tutorial/tutorialsingkat-bahasa-pemrograman-arduino/82. Diakses pada hari Minggu, 16
November 2014 oukul 10.55 WIB.
20
LAMPIRAN
21