Professional Documents
Culture Documents
ditinggalkan.
Pasangan inti hanya terdiri dari suami dan istri saja, tanpa anak atau
Pasangan suami istri yang tidak menikah dan telah mempunyai anak
Keluarga gay/ lesbian adalah pasangan yang berjenis kelamin sama
anak
Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan karena
dewasa saja
Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri
hidup serumah
Orang tua (ayah/ ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
Keluarga
berkomposisi
yaitu
keluarga
yang
perkawinannya
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam struktur, diantaranya :
a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ayah.
b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan hubungan itu
dususun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
Berdasarkan kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar, psikososial,
ekonomi, dan aktualisasi keluarga dalam masyarakat keluarga dikelompokkan
menjadi 5 tahap, yaitu sebagai berikut :
a. Keluarga Pra Sejahtera
Adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara
minimal, yaitu kebutuhan penhgajaran agama, pangan, sandang, papan, dan
kesehatan atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih
indicator keluarga sejahtera tahap I
b. Keluarga Sejahtera tahap I
Adalah keluarga yang telah memeuhi kebutuhan dasar secara
minimal serta memenuhi kebutuhan sosial psikologinya, yaitu kebutuhan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit dan yang tidak dapat membantu
dirinya sendiri
d. Memelihara lingkungan rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan anggota keluarga
e. Mempertahankan hubungan timbale balik antar keluarga dan lembagalembaga kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik, fasilitasfasilitas pelayanan kesehatan yang baik.
6. Keperawatan Kesehatan Keluarga
a. Pengertian
Keperawatan kesehatan keluarga
adalah
tingkat
perawatan
karena
ketidakfahaman
dan
ketidakmampuan
dalam
Produktifitas berkurang
Daya tahan
tubuh terhadap
asuhan keperawatan
kesehatan
keluarga,penyakit
yang
Keluarga
dengan
keturunan
yang
kurang
Menderita hipertensi
Lahir premature/BBLR
ASI
ibu
kurang
sehingga
tidak
mencukupi
kebutuhan bayi
memberikan
asuhan
keperawatan
kesehatan
keluarga
yang
dipergunakan
dalam
memberikan
asuhan
pemberian
pengetahuan
yang
terkait
dengan
10
11
12
4. Metabolik
5. Faktor genetik serta faktor pemicu lainnya.
Pada saat ini, Atritis Reumatoid diduga disebab kan oleh faktor
autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II:
faktor infeksi mungkin disebabkan oleh karena virus dan organisme
mikoplasma atau grup diftreioid yang menghasilkan antigen tipe II
kolagen dari tulang rawan sendi penderita.
2.2.3. Klasifikasi.
Kelainan yang dapat terjadi pada Atritis Reumatoid adalah
sebagai berikut :
1. Kelainan pada sinovia. Kelainan Atritis Reumatoid dimulai dari
sinovia berupa sinovitis. Pada tahap awal terjadi hyperemia dan
pembengkakan pasa sel-sel yang meliputi sinovia yang disertai
inflamasi
limfosit
pada
sel-sel
plasma.
Selanjutnya
terjadi
infiltrasi
lapisan
subsinovial
oleh
sel-sel
pada
sendi
yang
mungkin
ditemukan
ditemukan pada stadium ini adalah ankilosis tulangtulang. Inflamasi yang yang terjadi mungkin sudah
berkurang dan kelainan yang timbul terutama karena
gangguan mekanisme dan fungsional pada sendi.
4. Kelainan pada jaringan ekstra-artikular. Perubahan patologis yang
dapat terjadi pada jaringan ekstra-artikularadalah sebagai berikut :
a. Otot. Pada otot terjadi miopati yang pada elektromoigraf
menunjukkan adanya degenerasi serabut otot. Degenerasi
ini berhubungan dengan fragmentasi serabut otot serta
gangguan retikulum sarkoplasma dan partikel glikogen.
Selain itu, umumnya pada Atritis Reumatoid terjadi
pengecilan, atrofi otot yang disebabkan oleh kurangnya
penggunaan otot akibat inflamasi sendi yang ada.
b. Pembuluh darah kapiler. Pada pembuluh darah kapiler
terjadi proliferasi tunika intima, lesi pada pembuluh
darah arterol dan venosa. Terjadi perubahan pada
14
aktivitas
jaringan
sistem
ikat
retikoleundotel,
yang
dan
mengakibatkan
splenomegali.
e. Saraf. Pada saraf terjadi perubahan jaringan periuneal
berupa nekrosis fokal, reaksi epiteloid, serta infiltrasi
leokosit yang menyebabkan neorupati sehingga terjadi
gangguan sensorik.
f. Organ visera. Kelainan Atritis Reumatoid juga dapat
terjadi pada organ visera seperti jantung dengan adanya
demam reumatik yang kemungkinan akan menyebabkan
gangguan pada katup jantung dan berakhir dengan
kegagalan fungsi jantung sebagai pompa darah.
2.2.4. Tanda Dan Gejala
Tanda dan gejala setempat
a.
15
c.
Artritis
erosif
sifat
radiologis
e.
juga
terserang
yang
disertai
penurunan
f.
g.
16
b.
3. Stadium Deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif
dan berulang kali, deformitas dan ganggguan fungsi
secara menetap. Perubahan pada sendi diawali
adanya
sinovitis,
berlanjut
pada
pembentukan
menutupi kartilago.
dari
tulang
sub
chondrial
bisa
menyebabkan
osteoporosis setempat.
Tes serologi
b.
c.
Darah,
bisa
terjadi
anemia
dan
leukositosis
d.
Rhematoid
faktor,
terjadi
50-90%
penderita
e.
Pemerikasaan radiologi
f.
g.
Kelanjutan
penyakit:
Aspirasi sendi
18
ruang
sendi
i.
2.2.7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medik pada Atritis reumatoid diantaranya
a. Pendidikan
19
utama
pada
Artritis
Reumatoid.
20
Keluhan Utama
Keluhan
bertambah
atau
berkurang,
lamanya
keluhan
faktor
risiko
terjadinya
osteoporosis.
22
pernafasan
pada
saat
inspeksi.
Palpasi
thoraks
pikiran-
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Catat
bia
ada
atrofi,
tonus
yang
berkurang
4.
h.
i.
j.
Pemeriksaan Penunjang
a.
Pemeriksaan
Laboratorium.
Ditemukan
Inflamasi non- bakteri disebabkan oleh infeksi, endocrine, autoimun, metabolik, dan factor genetic, serta factor lingkunga
Nekrosis dan
kerusakan dalam
ruang sendi
Nyeri
Tenosinovilis
saraf
Kelainan pada
Kelainan
tulang pada jaringan ekstra-artikular
Gambaran khas nodul subkutan
Invasi kolagen
Atrofi
otot
Slegnomegali
Hambatan
Gangguan
mobilitasmekanisme
fisik
& fungsional pada
sendi
Kelemahan
fisik
Kelemahan
fisik
Resiko
Anemia osteoporosis
generalisata
Neoropati perifer
trauma
Gambararan nodul subkutan
Deficit perawatan diri
Gambararan nodul subkutan
Perubahan bentuk tubuh pada tulang dan sendi
Gambararan
subkutan
Ansietas nodul
Kebutuhan
informasi kurang
26
Gangguan
konsep diri,
citra diri.
2.3.1
Diagnosa Keperawatan
( Muttaqin.2008 )
Diagnosa keperawatan adalah penelitian klinik tentang respon individu,
keluarga atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan actual dan potensial. Diagnosa keperawatan memberikan
dasar untuk pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang
merupakan tanggung jawab perawat.
Analisa Data.
Tabel 2.1 Analisa Data
SYMPTOM
D/S: Klien mengeluh kesakitan
ETIOLOGI
Atritis Reumatoid
PROBLEM
Gangguan rasa
nyaman/nyeri
Sinovilis
Hiperemia
Nekrosis dan kerusakan
saat beraktifitas.
D/O: Bengkak, terbatasnya
Hambatan
mobilitas fisik
Tenosivilis
Invasi kolagen
Ruptur tendo secara
saat beraktifitas.
Defisit perawatan
diri
ekstra-artikuler
27
Kelemahan
Atritis reumatoid
Ansietas
dengan penyakitnya.
D/O: klien tampak gelisah,
Atritis reumatoid
Gangguan
konsep diri, citra
28
diri.
menyendiri.
rawan
Instabilasi dan
deformitas sendi.
Gangguan mekanisme
dan fungsional sendi.
Peruahan bentuk tubuh
pada tulang dan sendi.
Atritis reumatoid
Resiko trauma .
melakukan aktifitas.
D/O: terbatasnya pergerakan,
ekstra-artikuler
Sistemik
Anemia osteoporosis
generalisasi
Kebutuhan
subkutan
informasi
yang dideritanya.
D/O : Klien tampak bingung,
cemas dan gelisah.
2.3.1 Perumusan Diagnosa Keperawatan.
Berdasarkan atas analisa data di atas dapat dirumuskan beberapa
diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah keperawatan yaitu:
29
tulang
ditandai
dengan
Klien
mengeluh
Rencana Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah suatu penyusunan rencana
30
kesehatan
pada tingkatan
yang
paling
tinggi,
lain
menunjukkan
keefektifan
dalam
mengurangi nyeri.
d. Ajarkan relaksasi, teknik mengurangi ketegangan otot rangka
yang dapat mengurangi intensitas nyeri dan tingkatan relaksasi
masase.
R/ akan melancarkan peradaran darah sehingga kebutuhan
oksigen pada jaringan terpenuhi dan mengurangi nyeri.
e.
f. Beri kesempatan dan waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan
posisi yang nyaman ( misalnya, ketika tidur beri bantal kecil
dipunggung klien.)
R/
istirahat
merelaksasi
semua
jaringan
sehingga
akan
meningkatkan kenyamanan.
g. Tingkatkan
pengetahuan
tentang
penyebab
nyeri
akan
berlangsung.
R/ pengetahuan tersebut membantu mengurangi nyeri dan dapat
membantu meningkatkan kepatuhan klien terhadap rencana
terapeutik.
h. Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian NSAID oral.
R/ NSAID menghambat sintesis prostaglandin yang mempunyai
efek analgesic efektif sebagai perada nyeri atritis rheumatoid.
Diagnosa II : Hambatan mobilitas fisik sehubungan dengan ruptur
tendo secara parsial, ditandai dengan klien mengeluh kesakitan saat
beraktifitas, adanya bengkak, terbetasnya pergerakan, perubahan
ukuran pada sendi dari ukuran normal.
32
b.
c.
d.
34
individual.
Misalnya
memasang
kancing,
f.
Hindari konfrontrasi
R/ Konfrontasi dapat meningkatkan rasa marah, menurunkan
kerjasama, dan mungkin memperlambat penyembuhan.
35
perasaannya
b.
disepakati.
R/ meningkatkan kemauan klien dan keluarga
2.3.3
Implementasi/Pelaksanaan
Pelaksanaan perawatan merupakan realisasi dari rencana
tindakan perawatan yang telah ditetapkan dengan maksud agar
kebutuhan klien terpenuhi secara optimal.
Perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
rencana perawatan yang telah dibuat. Perawat memberikan
pelayanan kesehatan untuk memelihara kemampuan fungsional
lansia
dan
mencegah
komplikasi
serta
meningkatkan
perawat.
Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara :
a.
b.
c.
d.
oleh
keluarga
setelah
diberikan
implementasi
keperawatan.
O : Keadaaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat
yang
menggunakan
pengamat
yang
objektif
setelah
implementasi keperawatan
A : Merupakan analisa perawat setelah mengetahui respon
subjektif dan objektif yang dibandingkan dengan kriteria dan
standar yang telah ditentukan mengacu pada tujuan rencana
keperawatan keluarga.
P : Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis
40