You are on page 1of 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan YME karena atas ridho dan karunia-Nya
LAPORAN TUTORIAL BLOK 3 dengan skenario SITI MARKONAH dapat
diselesaikan.
Ucapan terimakasih penulis hanturkan kepada Drs. Kusumo H yang telah
memberikan arahan dan pedoman sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Untuk itulah di harapkan dengan adanya laporan ini mahasiswa mampu menjadi
manusia yang lebih baik dan aktif lagi
Penulis sangat menyadari masih banyaknya kekurangan yang terdapat dalam
laporan ini, untuk itulah penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sekalian demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Indralaya, September 2010

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
SKENARIO C......................................................................................................... 3
I.

Klarifikasi Istilah............................................................................................ 3

II.

Identifikasi Masalah........................................................................................ 4

III. Analisis Masalah............................................................................................ 4


IV. Kerangka Konsep............................................................................................ 9
Hipotesis.................................................................................................... 10

V.

VI. Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan dan Learning Issues...................................10


VII. Sintesis...................................................................................................... 13
1.

Adult Learning.......................................................................................... 13

2.

Komunikasi.............................................................................................. 13

3.

Time Management..................................................................................... 16

4.

OSOCA.................................................................................................. 17

5.

Ilmu-Ilmu Dalam Kedokteran........................................................................18

6.

Motivasi.................................................................................................. 22

Cara Untuk Meningkatkan Motivasi......................................................................22


DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 23

SKENARIO C
Siti Markonah
Setelah mengetahui bahwa ia gagal dalam ujian objective structural oral case
analysis blok VI (Metabolisme dan Homeostasis), Siti Markonah mengajukan keberatan
kepada dosen penguji. Siti merasa bahwa ia mampu melakukan analisis permasalahan dari
scenario dengan baik dan mampu memaparkan strategi manajemen permasalahan dengan
benar. Siti merasa dosen penguji tidak objektif menilai hasil presentasinya.
Dengan bijak dan sabar, dosen penguji menerangkan bahwa Siti tidak mampu
menjelaskan konsep ilmu kedokteran dasar (preklinik) yang menjadi landasan bagi strategi
manajemen permasalahan di scenario. Padahal, konsep ilmu preklinik memiliki bobot yang
besar dalam penilaian blok VI. Siti pun mengakui kekurangannya. Ia merasa ilmu preklinik
tidak menarik sehingga ia tidak termotivasi untuk mempelajarinya. Ia meminta masukan
dari dosen penguji untuk membantunya. Dengan singkat dosen penguji menyarankan agar
Siti mencari relevansi setiap ilmu dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai. Siti
harus mampu menemukan sendiri bagaimana caranya.

I.

Klarifikasi Istilah
1. Preklinik
2. Kompetensi

: Ilmu kedokteran dasar


: Cerdas dan penuh tanggung jawab sebagai
syarat untuk dianggap mampu oleh

3. Relevansi
4. Analisis permasalahan

masyrakat di bidang tertentu.


: Hubungan atau keterkaitan
: Penyelidikan terhadap suatu

5. Metabolisme

peristiwa
: Menyangkut

proses

kasus

anabolisme

dan

6. Homoestasis

katabolisme
Kecenderungan stabilitas pada keadaan

7. Landasan

fisiologi organisme normal


Hal yang menjadi dasar atau acuan

8. Blok VI

Blok yang mempelajari Metabolisme dan


Homeostasis

II.

Identifikasi Masalah
1. Siti merasa ilmu preklinis tidak menarik sehingga ia tidak termotivasi untuk
mempelajarinya.
2. Siti gagal dalam ujian OSOCA blok VI.
3. Siti keberatan dan merasa bahwa dosen penguji tidak objektif hasil
presentasinya.
4. Siti tidak mampu menjelaskan konsep ilmu preklinik yang menjadi landasan
bagi strategi manajemen permasalahan.
5. Siti harus mencari sendiri relevansi setiap ilmu dengan tuntutan
kompetensinya.

III.

Analisis Masalah
1. a. Mengapa Siti tidak termotivasi untuk mempelajari ilmu preklinik ?
b. Apa saja yang dipelajari di ilmu preklinik ?
c. Apa yang harus dilakukan Siti untuk meningkatkan motivasinya ?
2. a. Apa penyebab Siti gagal dalam ujian OSOCA ?
b. Bagaimana mekanisme ujian OSOCA ?
c. Kompetensi apa yang ingin dicapai dalam ujian OSOCA ?
d. Apa yang harus dicapai dalam ujian OSOCA ?
e. Apa itu OSOCA ?
f. Apa criteria penilaian dalam OSOCA ?
3. a. Apa yang mendasari Siti mengajukan keberatan ?
b. Apa yang dimaksud dengan penilaian onjektif ?

c. Bagiamana cara penilaian obejaktif dalam menampilkan presentasi ?


d. Bagaimana etika dalam mengajukan keberatan ?
e. Bagaimana presentasi yang baik ?
f. Apakah layak seorang mahasiswa mengajukan keberatan ?
g. Bagaimana mekanisme penyampaian yang tepat kepada dosen ?

4. a. Apa itu preklinik ?


b. Mengapa Siti tidak mampu menjelaskan Ilmu preklinik ?
c. Bagaimana cara menjelaskan ilmu preklinik dalam scenario yang baik ?
d. Apakah hubungan Ilmu Preklinik dan strategi manajemen permasalahan ?
e. Apakah ilmu penunjang dalam kedokteran ?
f. Apa yang harus dilakukan Siti agar mampu menjelaskan ilmu preklinik ?
5. a. Apa saja tuntutan kompetensi pada blok VI ?
b. Bagaimana cara mencari relevansi tuntutan kompetensidan ilmu
preklinis?
c. Mengapa dosen menyarankan Siti menemukan cara mencari relevansi
sendiri ?
d. Mengapa kita harus mencari relevansi setiap ilmu dengan kompetensinya?

Jawaban Analisis Masalah :


2. a. OSOCA adalah objective structured oral case analysis, dimana siswa dapat
diharapkan

untuk

menganalisis

kasus

dengan

menjelaskan

masalah

mekanisme dasar; diagnosis rasional, dan terapi menerapkan ilmu-ilmu dasar


yang mendasari.
b. Metabolisme dan Hemeostatis
c.

Mampu menjelaskan konsep ilmu kedokteran dasar (Preklinik), menganalisis


permasalahan dari skenario, dan mampu memaparkan strategi manajemen
permasalahan.

d.

Mekanisme dalam OSOCA adalah :


1. Identifikasi Masalah
2. Prioritas Masalah (Mahasiswa harus bisa menentukan masalah mana yang
menjadi prioritas atau yang utama harus diselesaikan. Juga memberi alasan
yang tepat, mengapa masalah tersebut kita pilih menjadi prioritas)
3. Analisis Masalah & jawaban
4. Kesimpulan (simpulan kita tentang kasus tersebut. Apa penyakitnya,
disebabkan oleh apa, akibatnya, dll)
5. Kerangka Konsep (semacam alur cerita pada kasus tersebut)

e.

Kompetensi yang harus dicapai adalah mapu menerangkan dan menjelaskan


konsep ilmu kedokteran dasar, mampu menjelaskan Metabolisme dan
Hemeostasis

f.

Penyebab Siti gagal adalah Siti tidak mampu menjelaskan konsep ilmu
kedokteran dasar ( preklinik)

3. a. Siti merasa bahwa ia telah mampu presentasi dengan baik dan telah
melaksanakan analisis permasalahan serta strategi manajemen
permasalahan dengan benar. Ego sebagai seorang mahasiswa
membuatnya berani berpikir bahwa keputusan dosen tidak

meluluskannya

adalah salah. Padahal Siti tidak mengetahui kompetensi

lulusan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa blok 6.
b. Penilaian yang berdasarkan suatu kenyataan yang ada bukan sesuatu yang
berdasarkan pikiran si penilai. Yang dimaksud di sini adalah apa yang
ditampilkan Siti dalam ujian OSOCA harus dinilai sesuai dengan
performanya pada saat itu tanpa ada faktor subjektifitas seperti rasa tidak
suka si penilai,dsb.

c. Menilai dengan sebenar-benarnya terhadap apa yang ditampilkan oleh


seorang presentator tanpa adanya unsur subjektifitas dan menilai sesuai
dengan kriteria penilaian yang seharusnya

d. Ketika ingin mengajukan keberatan, seorang mahasiswa hendaknya


meninjau kembali keberatan tersebut. Apakah memang keberatan yang
diajukan sudah sangat fatal dan kesalahan terletak di tangannya atau
tangan si dosen penguji. Selain itu, mahasiswa seperti Siti ini harus
mengetahui dulu dasar penilaian dalamujian dan standar kompetensi yang
harus dicapai sehingga ketika dia menyampaikan keberatan akan ada
landasan yang jelas baginya untuk menyampaikan hal tersebut. Yang
tidak kalah penting adalah cara menyampaikan keberatan tersebut. Siti
harus dapat menerapkan etika berkomunkasi yang baik dan membuat
komunikasi antara dirinya dengan si dosen penguji menjadi efektif
dan memperoleh feedback dari pembicaraannya tersebut. Metode
komunikasi yang dapat digunakan adalah dengan bertatap muka langsung
dengan dosennya. Namun, Siti haruslah mengajukan keberatan dengan
sopan,santun dan beretika.

e. Seorang mahasiswa diperbolehkan/layak untuk mengajukan keberatan


kepada dosennya Karena bagaimanapun, mengajukan keberatan
merupakanwujudkebebasan berpendapat yang merupakan hakbagisetiap
manusia termasuk seorang mahasiswa. Namun, dalam mengajukan
keberatan mahasiswa tersebut haruslah mematuhi etika dalam
berkomunikasi dan juga bersikap terhadap seseorang yang lebih tinggi bak
dari segi kedududkan dan juga pengalaman (dosen).

f. Mekanisme menyampaikan keberatan yang tepat adalah :


1. Diajukan secara langsung dengan komunikasi yang dilaksanakan
2.
3.
4.
5.
6.

secara face to face


Menggunakan bahasa yang sopan dan beretika
Menerapkan etika dalam berkomunikasi dn bersikap
Usahakan untuk lebih banyak mendengar dariberbicara
Ajukan keberatan sesopan mungkin
Hormati dosen yang sedang memberi penjelasan tanpa menginterupsi
sebelum beliau selesai bicara.

g. Siti telah melakukan komunikasi yang efektif terhadap dosen penguji


tersebut meski respon yang diberikan tidak sesuai dengan yang Siti
harapkan.

IV.

Kerangka Konsep

Tidak Bisa menjadi


Adult Leaner

Kurang
Motivasi

Ilmu Preklinik Tidak


Kurangnya Pengtahuan Tentang
8
Menarik
Ilmu preklinik
Harus Menemukan Sendiri Relevansi IP
Komunikasi
AntaraBlo
SitiVIDengan
Gagal
OSOCA
Dosen
Menilai
Tidak
Objektif
Dengan
Kompetensi
Mengajukan
Keberatan
Dosen

V.

Hipotesis
Siti Markonah gagal dalam ujian OSOCA Blok VI karena tidak memiliki
motivasi dan bukan seorang adult learner.

VI.

Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan dan Learning Issues

Pokok bahasan

What I know

What I dont

What I have to

How I will

now

learn

Adult

Pengertian

prove
Siti belum bisa

Learning

Ciri-ciri adult

menjadi

learning

seorang adult
learner karena

Journal
Pakar

tidak adanya
motivasi dalam

Komunikasi

Definisi Etika

Cara penerapan

belajar
Hubungan etika

komunikasi

dalam kehidupan

dalam

Prinsip etika

sehari-hari

berkomunikasi

berkomunikasi

Internet

dengan dosen.

Defenisi Komunikasi
yang efektif
Contoh teknik
komunikasi
Hambatan dalam
berkomunikasi
Time

Defenisi

Siti tidak bisa

Management

Keuntungan

menfaatkan

menerapkan Time

waktunya
9

Management

dalam belajar

Cara menerapkan

ilmu preklinik
dengan baik
sehingga dia

OSOCA

Defenisi

Perbedaan

tidak mengerti
Siti tidak bisa

Mekanisme OSOCA

OSOCA dan

menjelaskan

Penilaian OSOCA

SOCA

konsep dasar
ilmu
kedokteran
yang
merupakan
tujuan dari

Jenis-jenis Ilmu

Jenis-jenis Ilmu

OSOCA
Siti tidak dapat

Kedokteran

klinik dan preklinik

menjelaskan
ilmu
kedokteraan
dasar yang
merupakan
konsep yang
penting dalam

Motivasi

Cara Meningkatkan

blok VI
Tiak adanya

Motivasi

motivasi di
dalam diri siti
sehigga ia gagal
dalam ujian
OSOCA

10

11

VII.

Sintesis

1. Adult Learning
Adult learning adalah suatu sikap dimana sesorang dapat mempertanggungjawabkan keputusan
yang telah di ambilnya, dengan segala konsekuensinya, serrta mampu menggabungkan pengetahuan
dan pengalaman yang dimilikinya sehingga dapat tercipta suatu totalitas dalam pelaksanaan
tujuannya.
Ciri-ciri Adult Learner :
1. menentukan apa yang penting dipelajari untuk diri sendiri
2. memerlukan informasi yang valid berdasarkan kepercayaan dan pengalamsan mereka
3. berharap apa yang dipelajarinya dapat segera berguna
4. menikmati kebebasan
5. suka mengendalikan
6. belajar adalah proses tukar pikiran dengan guru dan orang lain
7. mencari tahu dulu kenapa mereka harus belajar sebelum mereka memutuskan untuk belajar
8. mempunyai banyak pegalaman, guru harus bisa menerapkan pengalaman tersebut
9. dalam beberapa kasus, mahasiswa mempunyai pengalaman yang lebih dari dosen
10. seorang dewasa termotivasi dan siap untuk belajar
11. kedewasaan tidak di tentukan oleh umur dan jenis kelamin, tetapi pengalaman
bagaimana menjadi adult learner

2.

Komunikasi
Etika Berkomunikasi
Definisi : suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur
komunikasi antara kelompok manusia.
Paham :
-

pertanyaan tentang benar dan salah muncul setiap kali orang berkomunikasi

12

etika komunikasi merupakan pokok dari pemikiran yang bertanggung jawab,


pengambilan keputusan, dan pembangunan hubungan dan komunitas di
dalam dan luar konteks, budaya, saluran, dan media.

Etika komunikasi mempertinggi harga diri dan martabat dengan cara


mengembangkan kebenaran, keadilan, tanggung jawab, kejujuran, dan rasa
hormat pada diri sendiri dan orang lain.

Tanpa adanya komunikasi yang beretika, akan mengancam kualitas semua


komunikasi dan juga kesejahteraan individu-individu dan masyarakat di
mana kita tinggal.

Prinsip-prinsip :
1. mendukung kebenaran, kecermatan, kejujuran, dan alasan yang perlu untuk
keutuhan komunikasi
2. mendukung kebebasan berexpresi, perbedaan pandangan, dan toleransi
untuk menerima

pengambilan

keputusan yang

bertanggung

jawab

berdasarkan masyarakat umum


3. berusaha

memahami

dan

menghormati

komunikator

lain

sebelum

mengevaluasi dan merespon pesan mereka


4. mendukung akses ke sumber-sumber komunikasi dan kesempatan yang
diperlukan untuk memenuhi kesanggupan manusia dan kontribusi untuk
kesejahteraan keluarga, komunitas, dan masyarakat
5. mendukung iklim komunikasi yang terdiri dari kepedulian dan saling
memahami yang menghormati keperluan khusus dan karakteristik seorang
komunikator
6. mendukung sharing informasi, opini, dan perasaan saat menghadapi pilihan
penting di saat juga harus menghormati privasi dan keyakinan
7. menerima pertanggungjawaban dalam bentuk konsekuensi jangka panjang
da jangka pendek untuk komunikasi kita sendiri dan mengharapkan hal yang
sama dari orang lain.

13

Komunikasi yang Efektif


Komunikasi yang efektif adalahdalah proses penyampaian dan menerima pesan
agar dapat dimengerti satu sama lain. Belajar berkomunikasi secara efektif dapat
membantu menghindari konflik dan memecahkan masalah. Dengan berkomunikasi
secara efektif, dapat membantu hubungan pertemanan kita dengan pelanggan,
rekan bisnis, keluarga, anak anak,dll
Metode Berkomunikasi Dengan Baik
Untuk berkomunikasi dengan baik, yang terpenting adalah bagaimana orang lain
dapat berinteraksi dengan mengartikan pesan yang kita sampaikan.
Komunikasi termasuk dalam beberapa aspek yaitu:
1. visual(pengelihatan)
2. Auditory(pendengaran)
3. Kinestetik
Hambatan Dalam Berkomunikasi
1. Bahasa
2. Waktu
3. Jarak
4. Persiapan
5. Manusia
Penulis yang profesional akan lebih terlatih apabila mereka memperoleh
beberapa Ilmu dari komunikasi dan motivasi .Komunikasi yang efektif
merupakan jantung dari semua kesuksesan bisnis. Ketika seseorang yang
memulai bisnis kecil kecilan, bersama pegawai pegawainya harus dapat
berkomunikasi dengan baik dengan pelanggan.
Komunikasi pada dasarnya terbagi menjadi dua tipe utama yaitu komunkasi
secara lisan dan komunikasi secara tertulis.

14

3. Time Management
Time management adalah kemampuan kita untuk mengenal dan memecahkan
masalah dalam mengatur waktu.
Tujuan dari belajar mengatur waktu adalah apa yang dapat kamu lakukan untuk
meningkatkan kemampuan yang dimiliki.
Keuntungan yang kita dapat apabila dapat mengatur waktu dengan baik antara
lain:
1. Kita dapat mengontrol waktu dan menghilangkan stress.
2. Kita dapat membuat kemajuan dalam setiap pekerjaan
3. Kita dapat menyeimbangkan antara pekerjaan, kepentingan diri sendiri, dan
keluarga
4. Kita cukup fleksibel dalam menanggapi kesempatan yang baru
Semua kemampuan dalam mengatur waktu dapat dipelajari, kita kebanyakan
akan melihat kemajuan dari yang sederhana menjadi tahu intisari dan sebab dari
masalah mengatur waktu. Dengan belajar mengatur waktu, kita dapat
membedakan mana situasi yang lebih penting/ utama.
Waktu adalah aset yang paling penting. Tentunya dalam beberapa menit harus
ada beberapa yang kita dapat selesaikan.
Cara yang efektif untuk mengatur waktu dan mendapatkan hasil yang maksimal:
1. Mengetahui kemana kamu menghabiskan waktu
Berfikir bahwa waktu adalah uang, dan setiap menit adalah dollar,
kemudian menggunakan buku catatan untuk membantu kamu mengetahui
berapa banyak waktu yang terbuang.
2. Menggunakan waktu untuk mendapatkan hasil yang lebih

15

Kita dapat menggunakan waktu yang kita punya untuk mencapai suatu
tujuan yang ingin dicapai.
3. Merencanakan aktivitas yang akan dilakukan besok
Dengan membuat jadwal rencana untuk besok , kita akan menjadi lebih
efektif dalam mengatur waktu dan dapat menjalankan aktivitas dengan santai.
4. Mengerjakan tugas yang paling sulit dan yang tidak disukai terlebih dahulu
Ketika kita bekerja harus fokus/ jangan merasa terganggu sehingga kita
cepat menyelesaikan tugas. Tahap awal dalam memperbaiki pengaturan
waktu adalah mengetahui berapa banyak waktu yang terbuang dan cara
terbaik untuk itu yaitu dengan catatan/ buku harian. Mengatur waktu lebih
baik, dapat membuat kita merasa cukup dalam sehari untuk dapat melakukan
banyak hal dan dapat membuat perasaan lebih segar, mengurangi kesibukan
dan stres. Mengatur waktu adalah sebuah fungsi eksekutif, yang artinya
kemampuan yang memanfaatkan fungsi kognitif. Mengatur waktu sangatlah
mudah, kunci dari kesuksesan dalam mengatur waktu adalah sebuah
perencanaan waktu yang tepat. Pengaturan waktu dan kecakapan setiap hari
dapat mengagumkan jika kita benar benar dapat mengatur dengan baik
Time management termasuk dalam latihan dari kemampuan, alat, dan teknik
untuk mengatur waktu ketika menyelesaikan tugas, proyek, dan tujuan. Cara
untuk mengatur waktu dalam aktivitas yaitu perencanaan, penyediaan,
mengatur tujuan, memantau, mengatur jadwal, dan memprioritaskan yang
utama.

4. OSOCA
OSOCA adalah objective structured oral case analysis, dimana siswa dapat
diharapkan untuk menganalisis kasus dengan menjelaskan masalah mekanisme
dasar; diagnosis rasional, dan terapi menerapkan ilmu-ilmu dasar yang
mendasari.
16

Mekanisme dalam OSOCA adalah :


1.
2.

Identifikasi Masalah
Prioritas Masalah (Mahasiswa harus bisa menentukan masalah mana yang
menjadi prioritas atau yang utama harus diselesaikan. Juga memberi alasan
yang tepat, mengapa masalah tersebut kita pilih menjadi prioritas)

3.

Analisis Masalah & jawaban

4.

Kesimpulan (simpulan kita tentang kasus tersebut. Apa penyakitnya,


disebabkan oleh apa, akibatnya, dll)

5.

Kerangka Konsep (semacam alur cerita pada kasus tersebut)

Penilaian dalam osoca


1. Sikap saat penyampaian persentasi
2. Kesesuain klarifikasi istilah dengan skenario
3. Ketepatan dalam mengidentifikasi masalah
4. Dapat menyimpulkan masalah dengan benar
5. Mensintesis masalah

5. Ilmu-Ilmu Dalam Kedokteran


ILMU PREKLINIK
1. Anatomi
ilmu yang mempelajari struktur dan organisasi tubuh manusia.
2. Fisiologi
ilmu yang mempelajari fungsi berbagai organ dan sistem organ serta
interaksinya dalam tubuh manusia.
3. Biokimia
ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang terjadi dalam tubuh manusia.
4. Histologi
17

ilmu yang mempelajari struktur mikroskopik dan fungsi jaringan pembentuk


dan penyusun organ dan sistem organ dalam tubuh manusia.
5. Farmakologi
ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh
manusia.
6. Patologi anatomi
ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik
berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya.
7. Patologi klinik
ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau
sistem organ.
8. Parasitologi
ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan parasit.
9. Mikrobiologi
ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan mikroba.

Ilmu Klinik
1. Anestesiologi
disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
2. Ilmu penyakit dalam (Interna)
berpusat pada masalah penyakit sistemik terutama pada pasien dewasa seperti
masalah penyakit yang dapat merusak seluruh tubuh. Ilmu ini banyak menurunkan
subspesialis:
a. Endokrinologi
b. Gastroenterologi
c. Hematologi
d. Kardiologi
e. Kedokteran perawatan intensif
f. Nefrologi
g. Onkologi
h. Penyakit infeksi
i. Pulmonologi
j. Rheumatologi
k.
18

3. Neurologi
ilmu yang memepelajari tentang penyakit saraf. Di Inggris, spesialisasi ini berada di
bawah kedokteran umum.
4. Obstetrik dan ginekologi
Obstetrik dan ginekologi (di kalangan dokter sering disingkat obgin). Dalam bahasa
Indonesia disebut ilmu kebidanan dan penyakit kandungan. Masalah obat
reproduksi dan obat kesuburan secara umum ditangani oleh spesialis ginekologi.
5. Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL)
Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL): ilmu kedokteran yang
mempelajari kesehatan telinga, pendengaran, keseimbangan, hidung, pernafasan,
tenggorok, kelaianan suara, gangguan menelan, dan adanya tumor di daerah leher
dan wajah.
6.

Psikiatri
Psikiatri atau ilmu kedokteran jiwa

7.

Radiologi
Radiologi mempelajari interpretasi dari pencitraan medis dari berbagai media
seperti sinar X (Rontgen). Di Indonesia, dokter dengan spesialiasi radiologi diberi
gelar SpRad.

8.

Ilmu bedah
bedah mempelejarai ilmu bedah. Ilmu ini memiliki cabang spesialisasi seperti

bedah ortopedik, bedah urologi, bedah saraf dan lainnya.


9. Kedokteran forensic
Kedokteran forensik mempelajari ilmu kedokteran yang berkaitan dengan masalah
hukum seperti penentuan waktu dan penyebab kematian seseorang pada sebuah
kasus kriminal.
10. Kesehatan anak
Ilmu yang membahas tentang kesehatan anak secara keseluruhan.
11. Kedokteran Keluarga
12. Mata
Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan serta gangguan pada mata.

19

13. Kulit dan Kelamin


Salah satu ilmu klinik yang mempelajari tentang gangguan pada kulit dan kelamin.
14. Kedokteran Komunitas
Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan suatu komunitas.

6. Motivasi
Cara Untuk Meningkatkan Motivasi
1. Membuat graphics perkembangan
dengan mencatat setiap perkembangan bukan hanya membuat kita akan
mendapatkan informasi dari proses yang telah berjalan namun juga membantu kita
untuk terus termotivasi mencapai tujuan.
2. Cari inspirasi setiap hari
inspirasi merupakan motivator terbaik, dan inspirasi bisa ditemukan dimana saja.
Carilah inspirasi setiap hari, inspirasi bisa berasal dari : blogs, cerita sukses, forums,
buku, majalah, koran, televisi, dan radio.
3. Cari alasan yang kuat, tuliskan
ketahuilah alasan mengapa kita harus mencapai yang diinginkan, pikirkan secara
mendalam dan tuliskan. Jika sudah mendapatkannya dan menyukai salah satunya,
jadikanlah alasan tersebut sebagai motivasi. Berarti sekarang kita mempunyai alasan
yang kuat mengapa kita harus melakukan apa yang ingin dicapai.
4. Antisipasi - kita terkadang punya keinginan untuk berhenti dan melupakan
semuanya, ini biasanya terjadi tatkala kita dilanda kebingungan, bersiaplah untuk
ini. Agar suatu saat tidak merasa kebingungan, buatlah perencanaan yang jelas.
5. Berpikir positif, buang yang negatif - awasi pikiran, waspadalah terhadapnya. Sadar
atau tidak kita selalu berbicara pada diri sendiri, namun kita tidak selalu siap
menghadapi pikiran buruk kita sendiri. Buanglah jauh dan gantilah pikiran buruk
dengan pikiran yang baik, pikiran baik bisa menjadi kekuatan yang dahsyat.

20

DAFTAR PUSTAKAs
www.mindtools.com
www.serambi-tips.co.nr
http://www.mail-archive.com/pelaut@yahoogroups.com/msg00490.html
http://serambi-kita.blogspot.com/2008/01/tips-manajemen-waktusederhana.html
http://wirawax.wordpress.com/2006/11/28/empat-alat-manajemen-waktu/
http://sragencommunity.info/readarticle.php?article_id=8
http://mutojayuss.blog.com/1222948/
www.halamansatu.net
john mihall, Helen belletti, 1999.Adult Learning Style and Training Methode.
www.mind-gliding.co.uk/articles/Communication.pdf
Kloprogge)

(Author:

Dr

Eddy

pusdiklat.diknas.go.id/.../Materi%208%20Komunikasi%20Efektif.pdf
www.foundationcoalition.org/publications/brochures/communication.pdf
(Author: The Foundation Coalition)
www.adm.uwaterloo.ca/infotrac/tips/effectivecommunication.pdf
Adapted from Beebe et al. Interpersonal Communication: Relating to Others
2nd Canadian Edition. (Scarborough,Ontario: Allyn and Bacon, 2000)
www.thealexanderkgroup.com/sitemap.html - 9k

21

You might also like