Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan YME karena atas ridho dan karunia-Nya
LAPORAN TUTORIAL BLOK 3 dengan skenario SITI MARKONAH dapat
diselesaikan.
Ucapan terimakasih penulis hanturkan kepada Drs. Kusumo H yang telah
memberikan arahan dan pedoman sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Untuk itulah di harapkan dengan adanya laporan ini mahasiswa mampu menjadi
manusia yang lebih baik dan aktif lagi
Penulis sangat menyadari masih banyaknya kekurangan yang terdapat dalam
laporan ini, untuk itulah penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sekalian demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
SKENARIO C......................................................................................................... 3
I.
Klarifikasi Istilah............................................................................................ 3
II.
Identifikasi Masalah........................................................................................ 4
V.
Adult Learning.......................................................................................... 13
2.
Komunikasi.............................................................................................. 13
3.
Time Management..................................................................................... 16
4.
OSOCA.................................................................................................. 17
5.
6.
Motivasi.................................................................................................. 22
SKENARIO C
Siti Markonah
Setelah mengetahui bahwa ia gagal dalam ujian objective structural oral case
analysis blok VI (Metabolisme dan Homeostasis), Siti Markonah mengajukan keberatan
kepada dosen penguji. Siti merasa bahwa ia mampu melakukan analisis permasalahan dari
scenario dengan baik dan mampu memaparkan strategi manajemen permasalahan dengan
benar. Siti merasa dosen penguji tidak objektif menilai hasil presentasinya.
Dengan bijak dan sabar, dosen penguji menerangkan bahwa Siti tidak mampu
menjelaskan konsep ilmu kedokteran dasar (preklinik) yang menjadi landasan bagi strategi
manajemen permasalahan di scenario. Padahal, konsep ilmu preklinik memiliki bobot yang
besar dalam penilaian blok VI. Siti pun mengakui kekurangannya. Ia merasa ilmu preklinik
tidak menarik sehingga ia tidak termotivasi untuk mempelajarinya. Ia meminta masukan
dari dosen penguji untuk membantunya. Dengan singkat dosen penguji menyarankan agar
Siti mencari relevansi setiap ilmu dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai. Siti
harus mampu menemukan sendiri bagaimana caranya.
I.
Klarifikasi Istilah
1. Preklinik
2. Kompetensi
3. Relevansi
4. Analisis permasalahan
5. Metabolisme
peristiwa
: Menyangkut
proses
kasus
anabolisme
dan
6. Homoestasis
katabolisme
Kecenderungan stabilitas pada keadaan
7. Landasan
8. Blok VI
II.
Identifikasi Masalah
1. Siti merasa ilmu preklinis tidak menarik sehingga ia tidak termotivasi untuk
mempelajarinya.
2. Siti gagal dalam ujian OSOCA blok VI.
3. Siti keberatan dan merasa bahwa dosen penguji tidak objektif hasil
presentasinya.
4. Siti tidak mampu menjelaskan konsep ilmu preklinik yang menjadi landasan
bagi strategi manajemen permasalahan.
5. Siti harus mencari sendiri relevansi setiap ilmu dengan tuntutan
kompetensinya.
III.
Analisis Masalah
1. a. Mengapa Siti tidak termotivasi untuk mempelajari ilmu preklinik ?
b. Apa saja yang dipelajari di ilmu preklinik ?
c. Apa yang harus dilakukan Siti untuk meningkatkan motivasinya ?
2. a. Apa penyebab Siti gagal dalam ujian OSOCA ?
b. Bagaimana mekanisme ujian OSOCA ?
c. Kompetensi apa yang ingin dicapai dalam ujian OSOCA ?
d. Apa yang harus dicapai dalam ujian OSOCA ?
e. Apa itu OSOCA ?
f. Apa criteria penilaian dalam OSOCA ?
3. a. Apa yang mendasari Siti mengajukan keberatan ?
b. Apa yang dimaksud dengan penilaian onjektif ?
untuk
menganalisis
kasus
dengan
menjelaskan
masalah
d.
e.
f.
Penyebab Siti gagal adalah Siti tidak mampu menjelaskan konsep ilmu
kedokteran dasar ( preklinik)
3. a. Siti merasa bahwa ia telah mampu presentasi dengan baik dan telah
melaksanakan analisis permasalahan serta strategi manajemen
permasalahan dengan benar. Ego sebagai seorang mahasiswa
membuatnya berani berpikir bahwa keputusan dosen tidak
meluluskannya
lulusan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa blok 6.
b. Penilaian yang berdasarkan suatu kenyataan yang ada bukan sesuatu yang
berdasarkan pikiran si penilai. Yang dimaksud di sini adalah apa yang
ditampilkan Siti dalam ujian OSOCA harus dinilai sesuai dengan
performanya pada saat itu tanpa ada faktor subjektifitas seperti rasa tidak
suka si penilai,dsb.
IV.
Kerangka Konsep
Kurang
Motivasi
V.
Hipotesis
Siti Markonah gagal dalam ujian OSOCA Blok VI karena tidak memiliki
motivasi dan bukan seorang adult learner.
VI.
Pokok bahasan
What I know
What I dont
What I have to
How I will
now
learn
Adult
Pengertian
prove
Siti belum bisa
Learning
Ciri-ciri adult
menjadi
learning
seorang adult
learner karena
Journal
Pakar
tidak adanya
motivasi dalam
Komunikasi
Definisi Etika
Cara penerapan
belajar
Hubungan etika
komunikasi
dalam kehidupan
dalam
Prinsip etika
sehari-hari
berkomunikasi
berkomunikasi
Internet
dengan dosen.
Defenisi Komunikasi
yang efektif
Contoh teknik
komunikasi
Hambatan dalam
berkomunikasi
Time
Defenisi
Management
Keuntungan
menfaatkan
menerapkan Time
waktunya
9
Management
dalam belajar
Cara menerapkan
ilmu preklinik
dengan baik
sehingga dia
OSOCA
Defenisi
Perbedaan
tidak mengerti
Siti tidak bisa
Mekanisme OSOCA
OSOCA dan
menjelaskan
Penilaian OSOCA
SOCA
konsep dasar
ilmu
kedokteran
yang
merupakan
tujuan dari
Jenis-jenis Ilmu
Jenis-jenis Ilmu
OSOCA
Siti tidak dapat
Kedokteran
menjelaskan
ilmu
kedokteraan
dasar yang
merupakan
konsep yang
penting dalam
Motivasi
Cara Meningkatkan
blok VI
Tiak adanya
Motivasi
motivasi di
dalam diri siti
sehigga ia gagal
dalam ujian
OSOCA
10
11
VII.
Sintesis
1. Adult Learning
Adult learning adalah suatu sikap dimana sesorang dapat mempertanggungjawabkan keputusan
yang telah di ambilnya, dengan segala konsekuensinya, serrta mampu menggabungkan pengetahuan
dan pengalaman yang dimilikinya sehingga dapat tercipta suatu totalitas dalam pelaksanaan
tujuannya.
Ciri-ciri Adult Learner :
1. menentukan apa yang penting dipelajari untuk diri sendiri
2. memerlukan informasi yang valid berdasarkan kepercayaan dan pengalamsan mereka
3. berharap apa yang dipelajarinya dapat segera berguna
4. menikmati kebebasan
5. suka mengendalikan
6. belajar adalah proses tukar pikiran dengan guru dan orang lain
7. mencari tahu dulu kenapa mereka harus belajar sebelum mereka memutuskan untuk belajar
8. mempunyai banyak pegalaman, guru harus bisa menerapkan pengalaman tersebut
9. dalam beberapa kasus, mahasiswa mempunyai pengalaman yang lebih dari dosen
10. seorang dewasa termotivasi dan siap untuk belajar
11. kedewasaan tidak di tentukan oleh umur dan jenis kelamin, tetapi pengalaman
bagaimana menjadi adult learner
2.
Komunikasi
Etika Berkomunikasi
Definisi : suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur
komunikasi antara kelompok manusia.
Paham :
-
pertanyaan tentang benar dan salah muncul setiap kali orang berkomunikasi
12
Prinsip-prinsip :
1. mendukung kebenaran, kecermatan, kejujuran, dan alasan yang perlu untuk
keutuhan komunikasi
2. mendukung kebebasan berexpresi, perbedaan pandangan, dan toleransi
untuk menerima
pengambilan
keputusan yang
bertanggung
jawab
memahami
dan
menghormati
komunikator
lain
sebelum
13
14
3. Time Management
Time management adalah kemampuan kita untuk mengenal dan memecahkan
masalah dalam mengatur waktu.
Tujuan dari belajar mengatur waktu adalah apa yang dapat kamu lakukan untuk
meningkatkan kemampuan yang dimiliki.
Keuntungan yang kita dapat apabila dapat mengatur waktu dengan baik antara
lain:
1. Kita dapat mengontrol waktu dan menghilangkan stress.
2. Kita dapat membuat kemajuan dalam setiap pekerjaan
3. Kita dapat menyeimbangkan antara pekerjaan, kepentingan diri sendiri, dan
keluarga
4. Kita cukup fleksibel dalam menanggapi kesempatan yang baru
Semua kemampuan dalam mengatur waktu dapat dipelajari, kita kebanyakan
akan melihat kemajuan dari yang sederhana menjadi tahu intisari dan sebab dari
masalah mengatur waktu. Dengan belajar mengatur waktu, kita dapat
membedakan mana situasi yang lebih penting/ utama.
Waktu adalah aset yang paling penting. Tentunya dalam beberapa menit harus
ada beberapa yang kita dapat selesaikan.
Cara yang efektif untuk mengatur waktu dan mendapatkan hasil yang maksimal:
1. Mengetahui kemana kamu menghabiskan waktu
Berfikir bahwa waktu adalah uang, dan setiap menit adalah dollar,
kemudian menggunakan buku catatan untuk membantu kamu mengetahui
berapa banyak waktu yang terbuang.
2. Menggunakan waktu untuk mendapatkan hasil yang lebih
15
Kita dapat menggunakan waktu yang kita punya untuk mencapai suatu
tujuan yang ingin dicapai.
3. Merencanakan aktivitas yang akan dilakukan besok
Dengan membuat jadwal rencana untuk besok , kita akan menjadi lebih
efektif dalam mengatur waktu dan dapat menjalankan aktivitas dengan santai.
4. Mengerjakan tugas yang paling sulit dan yang tidak disukai terlebih dahulu
Ketika kita bekerja harus fokus/ jangan merasa terganggu sehingga kita
cepat menyelesaikan tugas. Tahap awal dalam memperbaiki pengaturan
waktu adalah mengetahui berapa banyak waktu yang terbuang dan cara
terbaik untuk itu yaitu dengan catatan/ buku harian. Mengatur waktu lebih
baik, dapat membuat kita merasa cukup dalam sehari untuk dapat melakukan
banyak hal dan dapat membuat perasaan lebih segar, mengurangi kesibukan
dan stres. Mengatur waktu adalah sebuah fungsi eksekutif, yang artinya
kemampuan yang memanfaatkan fungsi kognitif. Mengatur waktu sangatlah
mudah, kunci dari kesuksesan dalam mengatur waktu adalah sebuah
perencanaan waktu yang tepat. Pengaturan waktu dan kecakapan setiap hari
dapat mengagumkan jika kita benar benar dapat mengatur dengan baik
Time management termasuk dalam latihan dari kemampuan, alat, dan teknik
untuk mengatur waktu ketika menyelesaikan tugas, proyek, dan tujuan. Cara
untuk mengatur waktu dalam aktivitas yaitu perencanaan, penyediaan,
mengatur tujuan, memantau, mengatur jadwal, dan memprioritaskan yang
utama.
4. OSOCA
OSOCA adalah objective structured oral case analysis, dimana siswa dapat
diharapkan untuk menganalisis kasus dengan menjelaskan masalah mekanisme
dasar; diagnosis rasional, dan terapi menerapkan ilmu-ilmu dasar yang
mendasari.
16
Identifikasi Masalah
Prioritas Masalah (Mahasiswa harus bisa menentukan masalah mana yang
menjadi prioritas atau yang utama harus diselesaikan. Juga memberi alasan
yang tepat, mengapa masalah tersebut kita pilih menjadi prioritas)
3.
4.
5.
Ilmu Klinik
1. Anestesiologi
disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
2. Ilmu penyakit dalam (Interna)
berpusat pada masalah penyakit sistemik terutama pada pasien dewasa seperti
masalah penyakit yang dapat merusak seluruh tubuh. Ilmu ini banyak menurunkan
subspesialis:
a. Endokrinologi
b. Gastroenterologi
c. Hematologi
d. Kardiologi
e. Kedokteran perawatan intensif
f. Nefrologi
g. Onkologi
h. Penyakit infeksi
i. Pulmonologi
j. Rheumatologi
k.
18
3. Neurologi
ilmu yang memepelajari tentang penyakit saraf. Di Inggris, spesialisasi ini berada di
bawah kedokteran umum.
4. Obstetrik dan ginekologi
Obstetrik dan ginekologi (di kalangan dokter sering disingkat obgin). Dalam bahasa
Indonesia disebut ilmu kebidanan dan penyakit kandungan. Masalah obat
reproduksi dan obat kesuburan secara umum ditangani oleh spesialis ginekologi.
5. Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL)
Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL): ilmu kedokteran yang
mempelajari kesehatan telinga, pendengaran, keseimbangan, hidung, pernafasan,
tenggorok, kelaianan suara, gangguan menelan, dan adanya tumor di daerah leher
dan wajah.
6.
Psikiatri
Psikiatri atau ilmu kedokteran jiwa
7.
Radiologi
Radiologi mempelajari interpretasi dari pencitraan medis dari berbagai media
seperti sinar X (Rontgen). Di Indonesia, dokter dengan spesialiasi radiologi diberi
gelar SpRad.
8.
Ilmu bedah
bedah mempelejarai ilmu bedah. Ilmu ini memiliki cabang spesialisasi seperti
19
6. Motivasi
Cara Untuk Meningkatkan Motivasi
1. Membuat graphics perkembangan
dengan mencatat setiap perkembangan bukan hanya membuat kita akan
mendapatkan informasi dari proses yang telah berjalan namun juga membantu kita
untuk terus termotivasi mencapai tujuan.
2. Cari inspirasi setiap hari
inspirasi merupakan motivator terbaik, dan inspirasi bisa ditemukan dimana saja.
Carilah inspirasi setiap hari, inspirasi bisa berasal dari : blogs, cerita sukses, forums,
buku, majalah, koran, televisi, dan radio.
3. Cari alasan yang kuat, tuliskan
ketahuilah alasan mengapa kita harus mencapai yang diinginkan, pikirkan secara
mendalam dan tuliskan. Jika sudah mendapatkannya dan menyukai salah satunya,
jadikanlah alasan tersebut sebagai motivasi. Berarti sekarang kita mempunyai alasan
yang kuat mengapa kita harus melakukan apa yang ingin dicapai.
4. Antisipasi - kita terkadang punya keinginan untuk berhenti dan melupakan
semuanya, ini biasanya terjadi tatkala kita dilanda kebingungan, bersiaplah untuk
ini. Agar suatu saat tidak merasa kebingungan, buatlah perencanaan yang jelas.
5. Berpikir positif, buang yang negatif - awasi pikiran, waspadalah terhadapnya. Sadar
atau tidak kita selalu berbicara pada diri sendiri, namun kita tidak selalu siap
menghadapi pikiran buruk kita sendiri. Buanglah jauh dan gantilah pikiran buruk
dengan pikiran yang baik, pikiran baik bisa menjadi kekuatan yang dahsyat.
20
DAFTAR PUSTAKAs
www.mindtools.com
www.serambi-tips.co.nr
http://www.mail-archive.com/pelaut@yahoogroups.com/msg00490.html
http://serambi-kita.blogspot.com/2008/01/tips-manajemen-waktusederhana.html
http://wirawax.wordpress.com/2006/11/28/empat-alat-manajemen-waktu/
http://sragencommunity.info/readarticle.php?article_id=8
http://mutojayuss.blog.com/1222948/
www.halamansatu.net
john mihall, Helen belletti, 1999.Adult Learning Style and Training Methode.
www.mind-gliding.co.uk/articles/Communication.pdf
Kloprogge)
(Author:
Dr
Eddy
pusdiklat.diknas.go.id/.../Materi%208%20Komunikasi%20Efektif.pdf
www.foundationcoalition.org/publications/brochures/communication.pdf
(Author: The Foundation Coalition)
www.adm.uwaterloo.ca/infotrac/tips/effectivecommunication.pdf
Adapted from Beebe et al. Interpersonal Communication: Relating to Others
2nd Canadian Edition. (Scarborough,Ontario: Allyn and Bacon, 2000)
www.thealexanderkgroup.com/sitemap.html - 9k
21