Professional Documents
Culture Documents
GANGGUAN PERSARAFAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NYERI KEPALA
Jukarnain
Nyeri
Nyeri
Patofisiologi
nyeri
kepala
sangat
kompleks. Teori vaskuler mengatakan
bahwa migren terjadi akibat perubahan
vasokrontriksi dan vasodilatasi pembuluh
darah otak yang mendadak.
Perubahan pembuluh darah ini disebabkan
oleh penurunan zat kimia otak yang
bernama serotonin. Untuk mengganti
turunnya serotinin otak mengeluarkan zat
kimia
lain
yaitu
neuropeptida.
Neuropeptida inilah yang mempunyai efek
samping terjadi perubahan vaskuler.
PATOFISIOLOGI
Faktor
pencetus
terjadinya
migren
diantaranya kondisi lelah, stres, kejutan
emosional, masa haid, kurang tidur,
merokok berlebihan, minum alkohol,
makanan tertentu, kontrasepsi oral.
Ada dua jenis migren yaitu Migren dengan
aura atau migren klasik dan Migren
Atipikal atau migren biasa.
PATOFISIOLOGI
didahului oleh
adanya aura atau gejala neurologi fokal
selintas atau fase prodromal
Terkadang pasien mengalami gangguan
lapang pandang, gangguan sensorik
seperti ditusuk jarum yang mulai dari jarijari dari salah satu tangan sampai
mengenai sesisi muka
Nyeri kepala ini biasanya sesisi, tetapi
kadang-kadang berpindah ke kanan atau
kiri atau mungkin kedua-duanya.
Migren
tanpa aura
Nyeri kepala ini bersifat sesisi, berdenyutdenyut dan bertambah saat aktivitas,
berlangsung 4-72 jam, berhubungan
dengan mual, takut cahaya dan suara.
Nyeri berdenyut berangsur menghebat di
daerah arteri suboksipitalis, temporalis
atau frontalis. Rasa nyeri dapat disertai
mual, muntah, berkeringat, poliuria,
merasa
lemah,
fotofobia,
hidung
tersumbat pada sisi yang terkena.
Myeri
Nyeri
Nyeri
Hindari
makanan
yang
dapat
menimbulkan
nyeri
kepala
seperti
makanan yang mengandung alkohol,
kafein, ati ayam, bumbu masak MSC.
Kompres hangat atau dingin pada area
yang terkena.
Konseling psikologi tentang koping yang
baik, managemen stres.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan :
Pasien dengan migren dapat diberikan :
Ergotamin 0,5-1 mg per os, dosis maksimal 10
mg per minggu.
Obat sedatif seperti Diazepam : 10 mg i.v atau
6-15 mg/hari/oral, Lorazepam 3-6 mg/hari/oral,
Fenobarbital 100 mg i.m atau 100 - 1 50 mg/hr
per oral.
Pada nyeri kepala cluster:
Ergotamin subligual atau supositoris sesuai dosis
migren.
Pada nyeri kepala tension
Asam asetilsalisilat 500 mg tablet dengan dosis 1
500 mg/hari
Metampiron 500 mg tablet dengan dosis 1 500
mg/hari.
Asam mefenamat 250 - 500 mg tablet dengan
dosis 750 1500 mg/hari.
Riwayat
Keperawatan
Tanyakan umur saat kejadian pertama, lokasi
nyeri, frekuensi serangan, tanda-tanda awal
serangan dan faktor pencetus.
Nyeri
Karakteristik nyeri, waktu nyeri, frekwensi, cara
mengurangi nyeri, kemungkinan faktor pencetus.
Neurologi
Gangguan lapang pandang, kelumpuhan otot mata.
Psikososial
Apatis, sensitif, depresi, perubahan prilaku lainnya.
Pengkajian lain
Sinusitis, abses gigi, infeksi telinga, mual, muntah.
PENGKAJIAN
1.Nyeri
Rencana tindakan
Rasional
1. Kaji dan catat tanda-tanda awal 1. Adanya tanda awal nyeri sering
nyeri kepala, penurunan, lokasi,
terjadi pada pasien migren sehingga
lamanya dan tanda-tanda
dapat diidentifikasi upaya
lainnya.
pencegahan.
2. Anjurkan pasien untuk mencatat 2. Mengetahui reaksi pemberian obat
perkembangan tingkat nyeri.
apakah ada perubahan penurunan
tingkat nyeri.
3. Tingkatkan istirahat dan
3. Meningkatkan rasa nyaman,
relaksasi, jaga ketenangan
menghindari stimulus nyeri.
lingkungan
4. Massage kepala dan leher.
4. Meningkatkan relaksasi menurunkan
ketegangan otot.
5. Kompres hangat atau dingin
5. Kompres dingin dapat
pada daerah kepala.
mengakibatkan vasodilatasi,
sehingga dapat menurunkan nyeri
kepala. Kompres hangat dapat
meningkatkan sirkulasi darah dan
menurunkan tegangan otot.
6. Berikan pengobatan sesuai dan 6. Mengurangi rasa nyeri dan mencegah
catat respon pasien.
nyeri kepala.
2. Tidak
Rencana tindakan
1. Kaji prilaku pasien dan
perubahan yang terjadi
saat nyeri.
Rasional
1. Pasien dengan nyeri kepala
akan terjadi perubahan prilaku,
seperti sensitif, marah,
depresi..
4. Membangkitkan kemampuan
untuk mengurangi rasa nyeri.