You are on page 1of 17

No: 11

I.

II.

Eduardus Ardy Prakoso

IXD

BILANGAN BULAT
Bilangan Bulat merupakan suatu satuan dalam sistem matematis yang abstrak dan dapat diunitkan,
ditambah, atau dikalikan.
Bilangan bulat terdiri dari
- bilangan asli : 1, 2, 3, ...
- bilangan nol : 0
- bilangan negatif : ..., -3, -2, -1
Bilangan lain yang berada dalam bilangan bulat, di antaranya adalah bilangan:
a. Cacah : C = {0, 1, 2, 3, 4, ...}
b. Ganjil : J = {1, 3, 5, 7, ...}
c. Genap : G = {2, 4, 6, 8, ...}
d. Cacah Kuadrat : K = {0, 1, 4, 9, ...}
e. Prima : {2, 3, 5, 7, 11, ...}
ALJABAR
Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
a. Sifat Komutatif
a + b = b + a, dengan a dan b bilangan riil
b. Sifat Asosiatif
(a + b) + c = a + (b +c), dengan a, b, dan c bilangan riil
c. Sifat Distributif
a (b + c) = ab + ac, dengan a, b, dan c bilangan riil
Perkalian Suku Dua dengan Suku Dua
Agar dapat memahami materi perkalian suku dua dengan suku dua bentuk aljabar,pelajari contoh
soal berikut.
Perkalian dua suku bentuk aljabar (a + b) dan (c + d) dapat ditulis sebagai berikut.
(a + b)(c + d) = (a + b)c + (a + b)d
= ac + bc + ad + bd
= ac + ad + bc + bd
Secara skema, perkalian ditulis:

Perpangkatan Bentuk Aljabar


a. a5 = a a a a a
b. (2a)3 = 2a 2a 2a = (2 2 2) (a a a) = 8a 3
c. (3p)4 = (3p) (3p) (3p) (3p)
= ((3) (3) (3) (3)) (p p p p) = 81p4
2 2
d. (4x y) = (4x2y) (4x2y) = (4 4) (x2 x2) (y y) = 16x4y2
bentuk (a + b)2. Bentuk (a + b)2 merupakan bentuk lain dari (a + b) (a + b). Jadi, dengan
menggunakan sifat distributif, bentuk (a + b)2 dapat ditulis:
(a + b)2= (a + b) (a + b)
http://eduardshare.blogspot.com
|1

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

IXD

= (a + b)a + (a + b)b
= a2 + ab + ab + b2
= a2 + 2ab + b2
Dengan cara yang sama, bentuk (a b)2 juga dapat ditulis sebagai:
(a b)2 = (a b) (a b)
= (a b)a + (a b)(b)
= a2 ab ab + b2
= a2 2ab + b2
Apabila diuraikan bentuk (a + b)3, sebagai berikut.
(a + b)3 = (a + b) (a + b)2
= (a + b) (a2 + 2ab + b2)
= a(a2 + 2ab + b2 ) + b (a2 + 2ab + b2 )
= a3 + 2a2b + ab2 + a2b + 2ab2 + b3
= a3 + 2a2b + a2b + ab2 +2ab2 + b3
= a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
III.

(a+b)2 = a2 + 2ab + b2
(menggunakan cara skema)
(suku yang sejenisdikelompokkan)
(oprasikan sukusejenis)

BILANGAN PECAHAN
Pecahan biasa

1
Contoh : 2

3
5

Pecahan campuran

Contoh: 3 5 , 7 3

Pecahan desimal
Contoh: 0,3 , 0,25
Persen (perseratus )
Contoh: 30 % =

Permil (perseribu)
Contoh: 20 =

30
100
20
1000

Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Lain


Merubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran (dapat dilakukan apabila pembilang lebih
besar dari penyebut).

http://eduardshare.blogspot.com
|2

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

5
Contoh: 3

IXD

2
3 5 dibagi 3 didapatkan 1 dengan sisa kelebihan

Merubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa

2
Contoh: 4 5

22
5

caranya : hasil perkalian 4x5 ditambahkan 2 hasilnya 22

2
5

(pembilangnya 5)

Merubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal

2
Contoh: 5

2 x2 4
=
5 x 2 10

= 0,4 (desimal penyebutnya adalah per 10,100,1000,)

penyebutnya dijadikan 10 maka 5 x n = 10

n=2

pembilangnya juga dikalikan 2.


Merubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa

5
5 :5 1
=
=
Contoh: 0,5 = 10 10 :5 2 1 dibelakang koma berarti persepuluh

cari FPB dari 5 dan 10 didapatkan 5

Menyederhanakan Pecahan
Bentuk pecahan dapat disederhanakan dengan cara membagi pembilang dan penyebut
dengan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB).
Contoh : Sederhanakan pecahan

9
15

dan

18
45

Jawab :
1.

9
15 = n
FPB dari 9 dan 15 adalah 3
http://eduardshare.blogspot.com
|3

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

9
15

Sehingga,

2.

9:3
15 :3

3
5

2
5

IXD

18
45 = n
FPB dari 18 dan 45 adalah 9

18
45

Sehingga,

18: 9
45 :3

Operasi Pada Pecahan


Penjumlahan
Penjumlahan antara dua pecahan atau lebih dilakukan dengan menggunakan KPK dari
kedua atau lebih penyebutnya. Jika penyebutnya sama:

a
b

c
b

a+c
b

Dengan syarat apabila b 0


Jika penyebutnya tidak sama :

a
c
+
b
d

d
b
KPK
a+c

Bisa juga secara langsung yaitu:

a
c
b + d

a+b
bxd

Syarat b dan d 0
Pengurangan
1. Jika penyebutnya sama :

a
b

c
b

ac
b

Dengan syarat apabila b 0


http://eduardshare.blogspot.com
|4

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

IXD

2. Jika penyebutnya tidak sama :

a
b -

c
d

( axd )( cxb)
bxd

Syarat b dan d 0
Perkalian
Perkalian antara dua pecahan atau lebih dilakukan dengan mengalikan pembilang dengan
pembilang dan penyebut dengan penyebut.

a
b

c
d

axc
bxd

Dengan syarat b dan d 0

Pembagian
Pembagian bisa disebut sebagai perkalian dengan kebalikan dari pembaginya a : b = a x

1
b ; dengan b 0
a
b

c
d

a
b x

d
c ; dengan b,c dan d 0

Pemangkatan

a n a a a a a
a
= x x x x xx
b
b b b b b
b

()

sebanyak n faktor
Dengan syarat b 0
IV.

PERBANDINGAN DAN SKALA


Perbandingan
Perbandingan sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,Fajar adalah siswa paling
tinggi dikelasnya. Artinya, Fajar adalah siswa paling tinggi disbanding dengan teman-temanya di
kelas. Harga beras saat ini 1 kali harga beras satu bulan yang lalu. Artinya, harga beras saat ini

dibanding harga beras satu bulan adalah 3 banding 2.


Skala
http://eduardshare.blogspot.com
|5

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

IXD

Skala adalah sebuah perbandingan antara jarak suatu denah atau peta dengan jarak sesungguhnya.
Misalnya : Riko ingin pergi ke rumah neneknyadi Yogyakarta dari rumahnya di Sukoharjo, jarak
pada peta antara rumahnya ke rumah neneknya adalah 12 cm, padahal jarak sesungguhnya adalah
60 km. jadi dapat dari data disebut kita dapat skalakan yaitu 1: 50.000, atau 1 cm pada peta
V.

mewakili 5 km pada jarak yang sesungguhnya.


HIMPUNAN

Himpunan adalahkumpulan benda benda atau obyek yang memiliki ciri yang sama dan
telah dibatasi atau terdefinisi secara jelas.
Contoh :
Kambing, buaya, kerbau, rusa, anjing, harimau, dan gajah merupakan binatang yang
berkaki empat. Hewan-hewan tersebut dapat menjadi anggota suatu himpunan, yaitu
himpunan hewan berkaki empat.
{ 2,3,5,7 }adalah Himpunan bilangan genap dari 10 sampai 20

Satu set alat tulis


kumpulan alat transportasi darat
Kumpulan siswa-siswa di kelasmu yang berwajah tampan
Kumpulan penyanyi yang suaranya merdu
Kumpulan siswa-siswa dikelasmu yang berbadan tinggi
Kumpulan kue-kue yang rasanya enak
Kumpulan orang-orang yang sudah tua
Lambang Himpunan
Himpunan di simbolkan dengan menggunakan huruf kapital (huruf besar). Misalnya A, B, C,
D, dan seterusnya. Penulisan anggota-anggota himpunan dibatasi oleh dua kurung kurawal ({}).
Untuk memisahkan anggota yang satu dengan anggota yang lainnya digunakan tanda koma (,). Dan
untuk menuliskan anggota himpunan yang berlanjut digunakan tanda titik sebanyak tiga buah.
perhatikan penulisan himpunan berikut:
A = { bilangan prima yang kurang dari sebelas}
B = { siswa di kelas VIIA yang tingginya lebih dari 150 cm }
C = {0, 1, 2, 3, 4, 5, . . .}
http://eduardshare.blogspot.com
|6

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

H={

IXD

Menyatakan Suatu Himpunan


Ada tiga cara untuk menyatakan suatu himpunan, yaitu :
dengan menuliskan sifat anggotanya, notasi pembentuk himpunan, dan mendaftar anggotaanggotanya.
a) Menyatakan suatu himpunan dengan menuliskan sifat anggotanya
Suatu himpunan yang memiliki anggota sangat banyak akan lebih mudah dinyatakan dengan
kata-kata. Perhatikan cara menyatakan himpunan berikut.
P adalah himpunan nama ibu kota negara ASEAN atau
P = { nama ibu kota Negara ASEAN }.
R adalah himpunan nama mata uang di dunia atau
R = {nama mata uang di dunia }.
Q adalah himpunan bilangan genap kurang dari 10 atau
Q = { bilangan genap kurang dari 10 }.
Diagram Venn
Diagram venn adalah suatu gambar yang digunakan untuk menyatakan suatu himpunan dalam
himpunan semesta.
Pada diagram venn, himpunan biasanya dinyatakan dalam bentuk lingkaran atau elips,
sedangkan himpunan semesta dinyatakan dalam bentuk persegi panjang. Setiap anggota himpunan
ditunjukan dengan sebuah noktah dan nama anggotanya ditulis berdekat dengan noktahnya.
Contohnya :
Buatlah diagram venn, jika :
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
A = { 1, 4, 6, 7 }
B = { 2, 4, 5, 8 }

http://eduardshare.blogspot.com
|7

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

IXD

Irisan dan Gabungan


a. Irisan
Jika A dan B adalah himpunan, maka irisan dari keduanya adalah himpunan yang
anggota anggotanya merupakan anggota A dan sekaligus anggota B, ditulis :
A B = { x | x A dan B }
Contohnya :
Jika A = { 2, 7, 9, 11 }
Jika B = { 1, 5, 9, 10}
Maka A B = { 9 }

http://eduardshare.blogspot.com
|8

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

IXD

Jika di gambar dalam diagram venn :

b. Gabungan
Jika A dan B adalah himpunan, maka gabungan dari keduanya adalah himpunan yang
anggota anggotanya merupakan anggota A atau anggota B, artinya merupakan gabungan dari
anggota keduanya.
A U B = {x x A atau x B}
Contohnya :
Jika A = { 5, 7, 11}
Jika B = { 6, 7, 8, 9, 10 }
maka A U B = { 5, 6, 7, 8, 9 10, 11 }

Jika di gambar dalam diagram venn:


Sifat - Sifat Operasi Himpunan
Komutatif
http://eduardshare.blogspot.com
|9

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

IXD

AB=BA
AUB=BUA
Asosiatif
A ( B C ) = ( A B ) C
AU ( B U C ) = ( AU B ) U C
Distributif
A ( B U C ) = (A B) U (A C)
A U ( B C ) = (A U B) (A U C)
VI.

LINGKARAN DAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN


A. Definisi Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari suatu titik tetap. Titik tetap
tersebut dinamakan pusat lingkaran.
B. Bagian-bagian Lingkaran
Lingkaran memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
a. Jari-jari lingkaran :
Ruas garis yang menghubungkan pusat lingkaran ke sebarang titik pada lingkaran
b. Busur Lingkaran
Garis lengkung yang melalui titik-titik pada lingkaran.
c. Tali Busur
Ruas garis yang menghubungkan sebarang dua titik pada lingkaran.
Tali busur AB membagi busur lingkaran menjadi dua bagian, yaitu :
1. Busur pendek atau busur kecil, yaitu busur AB yang panjangnya kurang dari setengah
keliling lingkaran.
2. Busur panjang atau busur besar, yaitu busur AB yang panjangnya lebih dari setengah
lingkaran.
d. Diameter atau Garis Tengah
Tali busur yang melalui pusat lingkaran. Panjang diameter sebuah lingkaran sama dengan dua
kali panjang jari-jari lingkaran tersebut.
e. Juring Lingkaran
Daerah lingkaran yang dibatasi oleh busur lingkaran dan dua buah jari-jari lingkaran yang
f.

melalui ujung busur lingkaran tersebut.


Tembereng
Daerah lingkaran yang dibatasi oleh busur lingkaran dan tali busur yang melalui kedua ujung

busur lingkaran.
g. Apotema
Ruas garis terpendek yang menghubungkan pusat lingkaran ke sebuah titik pada tali busur.
Hubungan antara perbandingan panjang busur, luas luring, dan sudut pusat serta hubungan antara
perbandingan panjang busur dengan keliling lingkaran dan luas juring dengan luas lingkaran, dan sudut
dengan sudut satu putaran.
BAB III PERSAMAAN GARIS LURUS
http://eduardshare.blogspot.com
|10

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

IXD

A. Sifat-sifat Persamaan Garis


a. Pengertian persamaan garis lurus
Suatu fungsi dengan variable bebasnya berderajat satu disebut
fungsi linear, yang memilih persamaan y = f(x).
Contoh: i. y = 2x
ii. y = 3x 1
b. Bentuk umum persamaan garis
Bentuk eksplisit : y = mx + c
Bentuk implisit : Ax + By + C = 0
B. GRADIEN
a. Pengertian Gradien
Nilai kemiringan atau kecondongan dapat dihitung dengan
membandingkan jarak vertical : jarak horizontal antara ujung ujung
tangga dengan dinding dan tanah. Kemiringan disebut gradien
B
AC = komponen x atau perubahan nilai x
komp Y
BC = komponen y atau perubahan nilai y

gradient (m) =

komponen y
komponen x

komp x

b. Menentukan Gradien
i.
Gradien persamaan garis y = mx atau y = mx + c
Gradien m = koefisien dari persamaan y = mx atau y = mx + c
ii.
Bentuk ax + by + c = 0
Untuk menentukan gradien bentuk persamaan ax + by + c = 0
terlebih dahulu diubah ke dalam bentuk y = mx + c
Sehingga diperoleh m =

a
b

ket : a = koefisien dari x


b = koefisien dari y
dari persamaan ax + by + c = 0

C. Menentukan persamaan garis


a. Persamaan garis yang melalui satu titik dengan gradient m
Bentuk umum persamaan garis
y = mx + c
jika sebuah garis melalui titik A(xa.ya) dengan gradien = m, maka
persamaan garisnya adalah
y = mx + c
ya = m . xa + c
b. Persamaan garis melalui dua titik
Persamaan yang melalui titik(x1.y1) dan (x2.y2) adalah :
y - y1
x x1
y2 - y1
y x1
http://eduardshare.blogspot.com
|11

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

IXD

c. Persamaan garis yang saling sejajar dan garis yang saling tegak
lurus
Dua garis dengan persamaan y = m1x + c1 dan y = m2x + c2 maka:
i.
Kedua garis saling sejajar jika m1 = m2

Kedua garis saling tegak lurus jika m1 m2 = -1 atau m2 = - m1

ii.

-11

BAB IV SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV)


A. Persamaan Linear Dua Variable (PLDV)
Bentuk umum PLDV : ax + by = c dengan a 0
Penyeleseian dari PLDV adalah berupa pasangan berurutan atau koordinat (x,y)
B. Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
Menyelesaikan SPLDV menggunakan cara:
A. Metode Grafik
B. Metode Subtitusi
C. Metode Eleminasi
Contoh:
Tentukan penyelesaian dari x + y= 5 dan 2x y = 2
Jawab:
A. Metode Grafik
x + y= 5
2x y = 2
5
x 0 05
` 5 0
sb y
sb y
y
5
2x - y = -2
(
(
(
4
x, 0 5,
3
y
, 0
2
)
5 )
1
)
0
x+y=5
2
3
4
5
x
Jadi
penyelesaiannya SPLDV adalah x = 1, y = 4
y
5
0
(x,y (0,5 (5,0
B.
Metode Subtitusi
)
)
)
x+y = 5
x=5y

2xy = -2

2( 5-y)-y = -2

10 2y y = -2

10 3y = -2

-3y = -2
http://eduardshare.blogspot.com
|12

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

y=

12
3

IXD

=4

x=5y
=54=1
Jadi x = 1, y = 4
BAB V DALIL PHYTAGORAS
A. Rumus Phytagoras
a2 + b2 = c2 a2 = c2 b2
b2= c2 a2
a
Ket :c = sisi miring/hipotenusa (terpanjang)

b
c

a
b

sisi siku- siku

B. Menentukan Jenis segitiga


- Kebalikan teorema phytagoras
Pada segitiga ABC diketahui panjang sisi sisinya a, b, c, dengan a < b < c
maka berlaku:

Jika a2 + b2> c2 maka

ABC adalah segitiga siku-siku

Jika a2 + b2 = c2 maka

Jika a2 + b2< c2 maka


-

1.

ABC adalah segitga lancip

ABC adalah segitiga tumpul

Tripel phytagoras
3, 4, 5 adalah tripel pyhtagoras sebab 52 = 32 + 42
5, 12, 13
adalah tripel pyhtagoras sebab 132 = 122 + 52
7, 24, 25 adalah tripel pyhtagoras sebab 25 2 = 242 + 72
8, 15, 17 adalah tripel pyhtagoras sebab 17 2 = 152 + 8

Luas Bangun Datar

http://eduardshare.blogspot.com
|13

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

http://eduardshare.blogspot.com
|14

IXD

No: 11

2.

Eduardus Ardy Prakoso

Luas/Volume Bangun Ruang

http://eduardshare.blogspot.com
|15

IXD

No: 11

3.

Eduardus Ardy Prakoso

IXD

Statistika
Modus adalah data yang paling sering muncul, sekelompok data, terdapat kemungkinan lebih
dari satu modus dalam sekelompok data.
Median adalah data yang terletak ditengah-tengah dari sekelompok data yang telahdiurutkan.
Populasi : seluruh obyek yang ingin diteliti
Sampel : bagian dari populasi yang dipilih secara acak sebagai obyek yang diambil
datapenelitiannya. Biasanya penggunaan sampel dengan pertimbangan populasi terlalu
besarjika diteliti secara menyeluruh. Pengambilan sampel harus dilakukan secara acak
agarsampel dapat benar-benar mewakili populasi penetilian.
http://eduardshare.blogspot.com
|16

No: 11

Eduardus Ardy Prakoso

IXD

Tabel frekuensi adalah tabel yang menyajikan banyaknya data (frekuensi) setiap data
hasilpenelitian.
Diagram batang adalah sebuah diagram yang menggambarkan data hasil penelitian
denganmenggunakan persegipanjang. Banyaknya data digambarkan dengan
panjangnyapersegipanjang yang disajikan.
Diagram garis adalah diagram yang berupa garis yang menghubungkan titik-titik koordinatdata
hasil penelitian dengan banyaknya data tersebut.
Diagram lingkaran adalah diagram berupa lingkaran yang dibagi menjadi juringjuringlingkaran. Luas setiap juring menggambarkan banyaknya data hasil penelitian
ataupersentasenya.

http://eduardshare.blogspot.com
|17

You might also like