You are on page 1of 5

Petunjuk : Sebelum mengisi matriks di bawah ini, diharapkan responden membaca terlebih dahulu

hambatan yang muncul pada proses Knowledge Transfer dalam pengembangan software,
dan solusi untuk mengatasinya (tabel solusi ada di halaman berikutnya).

Hambatan Knowledge Transfer dalam Pengembangan Software


Kriteria

Kode
Kriteria
HT1

Sub kriteria

Referensi

Perbedaan latar belakang etnis (suku, ras, budaya)

HT2

Jarak anggota tim (menjadi sulit mengakses tacit


knowledge, tacit knowledge adalah informasi atau
knowledge yang tidak terdokumentasi)
Rendahnya kesadaran akan manfaat
knowledge/informasi yang dimiliki
Perbedaan pengalaman dan latar belakang pendidikan

Riege, 2005; Nidhra, et al.,


2012; Kukko, 2013
Nidhra, et al., 2012; Chua
& Pan, 2008

HT3
HT4

Tim

HT5
HT6
HT7
HT8
HT9
HT10
HT11
HT12
HP1
HP2
HP3

Proyek
HP4
HP5
HP6
HTe1
Teknologi

HTe2
HTe3

Kurangnya waktu untuk saling berinteraksi


Komunikasi dan keterampian interpersonal yang
buruk
Perbedaan usia
Kurangnya jaringan sosial (hubungan sosial antar
individu ke banyak individu lainnya)
Kurangnya kepercayaan (trust) antar anggota tim
Kepribadian individu

Riege, 2005; Kukko, 2013


Riege, 2005; Nidhra, et al.,
2012; Kukko, 2013;
Riege, 2005
Riege, 2005; Nidhra, et al.,
2012
Riege, 2005
Riege, 2005; Kukko, 2013
Riege, 2005
Riege, 2005; Nidhra, et al.,
2012; Kukko, 2013
Riege, 2005

Toleransi PM/Manajer terhadap karyawan yang


membuat kesalahan
Overloaded task
Hasil wawancara sesi 1
Kurangnya kepemimpinin dan pengarahan manajemen Riege, 2005
dalam pelaksanaan proyek
Kurangnya infrastruktur/fasilitas yang memadai
Riege, 2005; Nidhra, et al.,
2012; Penrose, 1995
Pergantian vendor (harus menyamakan lagi teknis
Nidhra, et al., 2012;
transfer knowledge dengan fitur yang disediakan
Alaranta & Jarvenpaa,
vendor baru)
2010
Mengejar deadline proyek
Nidhra, et al., 2012; Chua
& Pan, 2008
Banyaknya proyek yang dikerjakan dalam satu waktu Hasil wawancara sesi 1
Tidak adanya orang yang memastikan proses KT
Hasil wawancara sesi 1
dalam proyek berjalan dengan baik
Tantangan dengan TMS (Transactive Memory
Riege, 2005; Nidhra, et al.,
System) atau sistem TI terintegrasi lainnya
2012
Kesulitan dalam kodifikasi tacit knowledge
Wagner &Buko, 2005
Keengganan untuk menggunakan sistem yang ada
Riege, 2005
karena kurang familiar atau kurangnya pengalaman

Solusi Mengatasi Hambatan Knowledge Transfer dalam Pengembangan


Software
Kode
Solusi
S1

Solusi/Alternatif

Referensi

Mendorong motivasi individu

S2
S3

Membangun kerjasama tim yang terpercaya


Menerapkan sistem mentoring

S4

Pembelajaran proaktif dan peer-to-peer

S5

Mendidik para profesional TI agar kemampuannya meningkat

S6

Community of Practice (CoP)

S7

Menjaga proses dokumentasi yang jelas

S8

Menjadwalkan pertemuan mingguan tambahan (untuk mengisi


kesenjangan knowledge, untuk menyamakan knowledge)

S9

Laporan yang lengkap

S10
S11

Menggunakan manajemen dokumen/konfigurasi sistem


Mengimplementasi aplikasi untuk penyimpanan bersama atau
membentuk tim virtual
Pelatihan bersama ketika akan menggunakan sistem baru

Nidhra, et al., 2012;


Gregory, Bed, & Priffling,
2009
Achmad & Daghfous, 2010
Nidhra, et al., 2012;
Rottman & Lacity, 2008
Nidhra, et al., 2012;
Chen, Sun, & McQueen,
2010
Nidhra, et al., 2012;
Park, Im, & Kim, 2011
Nidhra, et al., 2012;
Vrij, Helms, &Voogd, 2006;
Griffith & Sawyer, 2006
Nidhra, et al., 2012;
Taweel & Brereton, 2006
Reed & Knight, 2010
Nidhra, et al., 2012;
Taweel, Delaney, Arvanitis,
& Zhao, 2009
Nidhra, et al., 2012;
Lacity & Rottman, 2009;
Aurum, Daneshgar, & Ward,
2008
Noll, Beecham, &
Richardson, 2011
Nidhra, et al., 2012
Riege, 2005
Nidhra, et al., 2012
Hasil wawancara sesi 1

S12

Matriks Perbandingan Berpasangan


Kita membandingkan tingkat kepentingan kategori satu dengan lainnya dengan cara memberi bobot
pada setiap kategori. Untuk memberi bobot pada masing-masing kategori. Matriks ini diisi dengan
menggunakan bilangan fuzzy pada skala perbandingan berpasangan, yaitu 1, 3, 5, 7, atau 9 berdasarkan
tingkat kepentingan kriteria. Untuk melihat skala perbandingan berpasangan silakan lihat tabel berikut:
Tabel 1 Skala Perbandingan Berpasangan

Bilangan
fuzzy
1
3

Variabel linguistic
Sama penting (equally important)
Kepentingan rendah (weakly/moderately
important)
Kepentingan kuat (strongly important)
Kepentingan sangat kuat (very strongly
important)
Kepentingan ekstrim (extremely important)

5
7
9

Berikut adalah contoh pengisian matriks perbandingan berpasangan:


C1

C2

C3

C1

C2

1/3

1/9

C3

1/5

Keterangan:
Kategori C1 dibandingkan dengan C1 bernilai 1 karena dia
dibandingkan dengan diri sendiri. Sama halnya dengan perbandingan
C2 dengan C2 dan C3 dengan C3.

Kategori C1 dibandingkan dengan C2 lebih penting C1 sebanyak 3 kali


lipat. Oleh karena itu di assign bobot 3 pada C1 (baris 1 kolom 2).
Karena hal ini, C2 bernilai 1/3 dari C1 (baris 2 kolom 1).

Kategori C1 dibandingkan dengan C3 lebih penting C1 sebanyak 5 kali


lipat. Oleh karena itu di assign bobot 5 pada C1 (baris 1 kolom 2).
Karena hal ini, C3 bernilai 1/5 dari C1 (baris 2 kolom 1).

Dan seterusnya.

Silakan memasukkan nilai perbandingan berpasangan untuk hambatan KT pada proyek


pengembangan software.
Matriks perbandingan berpasangan hambatan KT kriteria tim
HT1
HT1

HT2

HT3

HT4

HT5

HT6

HT7

HT8

HT9

HT10 HT11 HT12

HT2

HT3

HT4

HT5

HT6

HT7

HT8

HT9

HT10

HT11

HT12

Matriks perbandingan berpasangan hambatan KT


kriteria proyek

Matriks perbandingan berpasangan hambatan KT


kriteria teknologi

HP1 HP2 HP3 HP4 HP5 HP6 HP7


HP1
HP2
HP3
HP4
HP5
HP6
HP7

HTe1 HTe2 HTe3


HTe1

HTe2
1

HTe3
1
1
1
1

1
1
1

Silakan memasukkan nilai perbandingan berpasangan untuk solusi KT pada proyek


pengembangan software.
Petunjuk: sistem pengisian masih sama, menggunakan skala perbandingan berpasangan seperti pada
matriks penilaian hambatan pada halaman sebelumnya. Perbedaan disini adalah bahwa masing-masing
solusi dibandingkan dengan hambatan yang ada. Hal ini bertujuan untuk menilai seberapa baik suatu
solusi dalam mengatasi hambatan yang ada.
Matriks penilaian fuzzy untuk solusi terhadap hambatan kriteria Tim.
HT1

HT2

HT3

HT4

HT5

HT6

HT7

HT8

HT9

HT10 HT11 HT12

S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12

Matriks penilaian fuzzy untuk solusi terhadap


hambatan kriteria Proyek.
HP1
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12

HP2

HP3

HP4

HP5

Matriks penilaian fuzzy untuk solusi terhadap


hambatan kriteria Teknologi.
HP6

HTe1 HTe2 HTe3


S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S10
S11
S12

Terima kasih telah menjadi responden dalam penelitian ini


Work hard in silence. Let your success be your noise. Frank Ocean

You might also like