Professional Documents
Culture Documents
SKENARIO 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
13700103
13700105
13700109
13700111
13700113
13700115
13700117
13700119
13700121
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2015-2016
BAB I
PENDAHULUHAN
A. Latar Belakang
Teknologi modern memungkinkan manusia untuk melakukan berbagai hal
sepanjang hari. Kehidupan manusia seolah tidak mengenal waktu istirahat. Dalam
masyarakat, dikenal adanya 24 hours society membutuhkan pelayanan
sewaktuwaktu seperti rumah sakit, dinas pemadam kebakaran, call center, kepolisian
atau yang lainnya. Ada pula industri yang harus beroperasi 24 jam per hari karena
proses produksinya yang panjang dan kontinu, seperti industri kimia atau industri
manufaktur yang menggunakan mesin yang memerlukan setup yang lama dan mahal.
Pekerjaan shift adalah pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk
mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan
malam. Jadwal shift kerja yang berlaku sangat bervariasi. Biasanya adalah shift kerja
8 jam atau 12 jam dalam sehari. Shift kerja
Banyak penelitian yang menunjukkan tenaga kerja yang bekerja pada shift
malam tentu lebih mudah merasa lelah dan mengantuk. Mereka yang sudah terbiasa
shift siang akan mempunyai pola kantuk dan tidur tertentu, yang tentu butuh
penyesuaian jika harus berganti ke shift malam. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
Kelelahan
ini
dapat
menyebabkan
kesulitan
konsentrasi
dalam
bekerja,
Dari data di atas, waktu reaksi perawat pada shift malam mayoritas lebih
tinggi daripada perawat pada shift pagi sehingga untuk mengetahui perbedaan
tingkat kelelahan perawat shift pagi dan malam perlu dilakukan pengukuran
tingkat kelelahan dengan pengolahan data SPSS.
B. PEMBAHASAN
1. Apakah ada perbedaan tingkat kelelahan perawat yang bertugas pada shift pagi
dan shift malam?
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS, kami mendapatkan hasil p
4
valuenya 0,887. Maka dari itu dapat kami simpulkan bahwa ada perbedaan
tingkat kelelahan perawat yang bekerja pada shift pagi dan shift malam.
2. Jika data yang berdistribusi normal, maka uji apa yang sesuai?
Pemilihan uji statistik dilakukan setelah tujuan penelitian dirumuskan secara
tepat, sederhana, dan jelas. Apakah penelitian yang dibuat bertujuan untuk
identifikasi variabel, membedakan distribusi, ataukah mencari hubungan
dan pengaruh antar variabel. Apabila tujuan penelitian hanyalah identifikasi
variabel, cukup digunakan statistik deskriptif. Untuk penelitian yang bertujuan
membedakan sesuatu distribusi digunakan uji signifikasi (misalnya t-test, anova,
manova, chi-square). Penelitian yang bertujuan untuk mengukur pengaruh antara
variabel digunakan uji regresi, (Santoso, 2005). Apabila distribusinya normal,
digunakan statistic parametrik, apabila distribusinya tidak normal digunakan
statistic non-parametrik. Terdapat beberapa cara untuk mengetahui normalitas
suatu obyek penelitian, yaitu:
a. Cara pengambilan sampel. Distribusi suatu obyek diharapkan normal bila
sampel
Berdasarkan data yang kami miliki, skala datanya adalah rasio, maka
digunakan uji statistik parametric. Dan data di atas berdistribusi normal, maka uji
yang dapat digunakan antara lain :
z-test
t-test (berpasangan dan tidak berpasangan)
Tes proporsi
Korelasi Pearson
Analisis varians
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=reaksi
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
Notes
Output Created
Comments
Input
06-May-2015 12:53:20
Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Definition of Missing
DataSet0
<none>
<none>
<none>
34
User-defined missing values are treated as
Cases Used
missing.
Statistics for each test are based on all
cases with valid data for the variable(s)
used in that test.
NPAR TESTS
Syntax
/K-S(NORMAL)=reaksi
/MISSING ANALYSIS.
Resources
Processor Time
00:00:00.000
Elapsed Time
Number of Cases Allowed
00:00:00.016
a
196608
[DataSet0]
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
34
474.03
96.508
.100
.100
-.062
.582
.887
reaksitingkatkelelahan
Sig.
df
2.287
.140
-5.313
32
-5.313
30.014
T-TEST GROUPS=kelompok(1 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=reaksi
/CRITERIA=CI(.9500).
T-Test
Notes
Output Created
Comments
Input
06-May-2015 12:55:54
Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Definition of Missing
DataSet0
<none>
<none>
<none>
34
User defined missing values are treated as
Cases Used
missing.
Statistics for each analysis are based on the
cases with no missing or out-of-range data
for any variable in the analysis.
T-TEST GROUPS=kelompok(1 2)
Syntax
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=reaksi
/CRITERIA=CI(.9500).
Resources
Processor Time
00:00:00.000
Elapsed Time
00:00:00.016
[DataSet0]
Group Statistics
reaksitingkatkelelahan
jaga
Mean
Std. Deviation
shift pagi
17
408.94
61.571
14.933
shift malam
17
539.12
80.102
19.428
NPAR TESTS
/M-W= reaksi BY kelompok(1 2)
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
Notes
Output Created
Comments
Input
06-May-2015 13:00:07
Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Definition of Missing
DataSet0
<none>
<none>
<none>
34
User-defined missing values are treated as
Cases Used
missing.
Statistics for each test are based on all
cases with valid data for the variable(s)
used in that test.
NPAR TESTS
Syntax
Processor Time
00:00:00.000
Elapsed Time
00:00:00.000
112347
Mann-Whitney Test
Ranks
reaksitingkatkelelahan
jaga
Mean Rank
Sum of Ranks
shift pagi
17
10.38
176.50
shift malam
17
24.62
418.50
Total
34
Test Statisticsb
reaksitingkatkelelahan
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
23.500
176.500
-4.169
.000
.000a
Test Statisticsb
reaksitingkatkelelahan
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
23.500
176.500
-4.169
.000
.000a
BAB III
10
RENCANA PROGRAM
1. UJI T-Dua sampel bebas (independent t-test)
a. Fungsi Uji :
Untuk mengetahui perbedaan treatment atau perlakuan. Jadi apabila ada 2
sampel, masing-masing sampel diamati sekali, yaitu sampel pertama dengan
treatment atau perlakuan tertentu dan sampel kedua dengan treatment atau
perlakuan yang lain (yang berbeda dengan treatment pertama), maka dapat
digunakan uji t-dua sampel bebas untuk melihat ada dan tidak adanya perbedaan.
b. Syarat:
Data berskala minimal interval (interval dan ratio)
Data berdistribusi normal
c. Hipotesis:
H0: tidak ada perbedaan perlakuan pertama dan kedua
H1: ada perbedaan perlakuan pertama dan kedua
d. Pengambilkan keputusan:
Ho ditolak jika p < alpha
2. Test Of Homogenety Of Variance
a. Fungsi Uji:
Untuk menguji asumsi varians data homogency, paket SPSS
menggunakan Lavene test
b. Hipotesis:
H0: tidak ada perbedaan perlakuan pertama dan kedua
H1: ada perbedaan perlakuan pertama dan kedua
c. Pengambilan keputusan:
Ho ditolak jika p < alpha
11
Type
: berisi tipe data yang akan dianalisis. Jika data yang akan
dimasukkan berupa angka, maka pilih numeric
12
Width
Decimals
Label
Values
Columns
Align
Measure
Mean
Std. deviation
Extreme Absolute
Tingkat kelelahan
34
474.03
96.508
100
Differences
Positive
Negative
Kolmogorov Smirnov Z
Asymp Sig (2-tailed)
100
-062
582
887
13
Mean
Std.
Std
Mean
14.933
19.428
Shift pagi
17
408.94
Deviation
61.571
Shift malam
17
539.12
80.102
Error
kelelahan
Equality
of Variances
F
Sig
df
Sig.
Mean
Std.
95%
(2-
difference
error
interval
tailed)
confidence
of
the
differen difference
lower
upper
14
Tingkat
Equal
2.287
kelelah
variances
an
assumed
140
Equal
-5313
32
000
-130.176
ce
24.504
-5313
30014
000
-130.176
24.504
-180.089
-80.264
-180.219
-80.134
variances
not
assumed
Pada Levenes Test for Equality of Variances (uji homogenitas varians),
apabila varians homogeny untuk uji t-test lihat baris pertama (t= -5.313, df= 32,
p=0,000) dan apabila varians heterogen maka lihat baris kedua (t= -5.313, df=
30.014, p= 0,000). Ternyata p untuk test homogenitas varians adalah 0,140 > a =
0,05 maka varians homogen. Jadi untuk ujit-test gunakan baris pertama.
HIPOTESIS:
H0 : tidak ada perbedaan tingkat kelelahan perawat pada shift pagi dan shift
malam
H1 : ada perbedaan tingkatr kelelahan perawat pada shift pagi dan shift malam
Kesimpulan: H0 ditolak
Artinya : ada perbedaan tingkat kelelahan perawat pada shift pagi dan shift
malam.
Jika data tidak berdistribusi normal maka alternatifnya uji yang digunakan
adalah MANN WHITHEY. Tahapan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Buka menu Analyze, non parametric test , 2 independent samples
2. Pada window Two Independent-Samples T Test masukkan variable yang
akan diuji kedalam kotak Test Variable(S). Dan masukkan kelompok pada
kotak grouping variable . Pada kelompok
(??) isilah
masing-masing
Mann-Whitney Test
Ranks
Tingkat_kelelahan
kelompok
Shift pagi
Shift malam
Total
N
17
17
34
Mean Rank
10.38
24.62
Sum of Ranks
176.50
418.50
Test Statistic
Tingkat_kelelahan
23.500
176.500
-4.169
.000
.000
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp.Sig.(2-tailed)
Exact Sig.[2*(1-tailed Sig.)]
a.Not corrected for ties.
b.Grouping Variable:kelompok
HIPOTESIS
H0: Tidak ada perbedaan tingkat kelelahan perawat pada shift pagi dan shift
malam
H1:Ada perbedaan tingkat kelelahan perawat pada shift pagi dan shift malam
Kesimpulan :H0 ditolak
Artinya : Ada perbedaan tingkat kelelahan perawatan pada shift pagi dan shift
malam.
BAB IV
KESIMPULAN
Shift kerja berperan penting terhadap permasalahan pada
manusia yang dapat meluas menjadi gangguan tidur, gangguan
fisik, psikologi, dan gangguan sosial keluarga. Shift juga dapat
mempengaruhi beberapa perubahan fisik dan psikologi manusia
diantaranya adalah kelelahan. Banyak penelitian yang menunjukkan tenaga
kerja yang bekerja pada shift malam tentu lebih mudah merasa lelah dan mengantuk.
Mereka yang sudah terbiasa shift siang akan mempunyai pola kantuk dan tidur
tertentu, yang tentu butuh penyesuaian jika harus berganti ke shift malam. Hal yang
sama berlaku sebaliknya. Kelelahan ini dapat menyebabkan kesulitan konsentrasi
dalam bekerja, meningkatkanresiko kesalahan (human error), berdampak kepada
16
kualitas kerja dan kecepatan kerja, dan akhirnya kecelakaan kerja. Karyawan yang
bekerja pada shift malam terpaksa harus istirahat pada siang hari, ketika kondisi tubuh
mereka biasanya terbangun. Dan begitu juga sebaliknya. Tidur pada siang hari
biasanya lebih pendek dibandingkan malam (kira-kira 2-3 jam lebih pendek), dan
tidur siang hari juga tidak mempunyai kualitas sebaik tidur malam karena pengaruh
adanya cahaya matahari dan kebisingan. Dampak dari rendahnya kualitas dan
kuantitas tidur ini dapat memicu kantuk dan tertidur di saat yang tidak tepat atau saat
sedang bekerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara pekerja shift
pagi dan malam.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/saptawati.bardosono/material/statistikparametrik
gizi.pdf
http://usupress.usu.ac.id/files/Metode%20Penelitian%20Bisnis%20Edisi
%202_Normal_bab%201.pdf
https://attachment.fbsbx.com/file_download.php?
id=328874807282298&eid=ASsC5dOZekiLa6PMzDzb7C0hztiSZ9d83KpxIxfjlNHE_iO9kJq-3TTcJhs_P2G8ys&ext=1430895456&hash=ASun4sy1jGHr9P3
17