You are on page 1of 2

GARIS PATOKAN:

Garis Midsternal : garis tengah yang ditarik dari manubrium sterni sampai ke processus
xyphoideus.
Garis Sternal (kiri dan kanan) : garis yang melalui titik-titik batas antara sternum dengan
tulang rawan iga.
Garis Midklavikular (ki, ka) : garis yang ditarik dari titik tengah tulang klavikula ke arah
kaudal (melewati papilla mammae pada laki-laki).
Garis Parasternal (ki, ka) : garis yang ditarik dari titik tengah antara garis Midklavikula
dengan garis Sternal.
Garis Axilla Anterior (ki, ka) : garis yang ditarik dari tepi lipat ketiak anterior ke arah
kaudal.
Garis Axilla Posterior (ki, ka) : garis yang ditarik dari tepi lipat ketiak posterior ke arah
kaudal.
Garis Midaxilla : garis tengah antara garis axilla anterior dengan garis axilla posterior.
TITIK PATOKAN
Angulus Ludovici : perbatasan antara manubrium sterni dengan corpus sterni, yang bila
diraba terasa menonjol dan merupakan titik perlengketan antara tulang iga II dengan
sternum serta sebagai titik patokan saat mengukur Jugularis Venous Pressure.
Area Apex : Ruang InterCostal (RIC) V, 2 jari medial dari garis Midklavikula kiri.
Area Trikuspidal : RIC IV-V garis Sternal kiri dan RIC IV-V garis Sternal kanan.
Area Septal : RIC III garis Sternal kiri.
Area Pulmonal : RIC II garis Sternal kiri.
Area Aorta : RIC II garis Sternal kanan.
INSPEKSI
- Secara keseluruhan, anemia? sianosis? clubbing? edema? dll
- Bentuk dada :
1. Normal : diameter latero-lateral lebih besar daripada diameter anterio-posterior.
2. Abnormal :
Pectus Excavatum (Funnel Chest) : dada dengan tulang sternum mencekung ke
dalam (depresi sternum).
Pectus Carinatum (Pigeon Breast) : dada dengan tulang sternum menonjol ke depan.
Barrel Chest (dada emfisema) : diameter anterio-posterior lebih besar.
Vossure Cardiaque : prekordium yang menonjol akibat pembesaran jantung sejak
muda.
PALPASI
dengan ujung jari atau telapak tangan
dilakukan palpasi pada 5 area (apex, trikuspid, septal, pulmonal dan aorta)
yang diperiksa : pulsasi, thrill, heaving, lift, ictus cordis.
PERKUSI
1. Batas Jantung Kanan

perkusi pada garis midklavikular kanan dari kranial ke kaudal


cari perubahan suara dari sonor ke redup (merupakan batas atas paru dengan hati),
Normalnya pada RIC VI kanan
dari titik tersebut diukur 2 jari ke arah kranial
dari titik yang baru, perkusi ke arah medial
cari perubahan suara dari sonor ke redup, akan didapat Batas Relatif Jantung Kanan (N:
pada garis sternal kanan)
jika perkusi diteruskan sampai terjadi perubahan suara dari redup ke pekak, akan
didapat Batas Absolut Jantung Kanan (N: pada garis midsternal).
Kanan bawah: SIC IV Linea Para Sternalis Dextra

2. Batas Jantung Kiri


perkusi pada garis axilla anterior kiri dari kranial ke kaudal
cari perubahan suara dari sonor ke timpani (merupakan batas paru dengan lambung),
Normalnya pada RIC VIII kiri
dari titik tersebut diukur 2 jari ke arah kranial
dari titik yang baru, perkusi ke arah medial
cari perubahan suara dari sonor ke redup, akan didapat Batas Relatif Jantung Kiri (N:
pada 2 jari medial garis midklavikula kiri)
jika perkusi diteruskan sampai terjadi perubahan suara dari redup ke pekak, akan
didapat Batas Absolut Jantung Kiri.
3. Batas Jantung Atas
perkusi dari titik teratas garis sternal kiri ke arah kaudal
cari perubahan suara dari sonor ke redup (N; RIC II garis sternal kiri).
SIC II Linea Para Sternalis sinistra
AUSKULTASI
lakukan auskultasi dengan stetoskop pada 5 area (apex, trikuspid, septal, pulmonal dan
aorta)
dengarkan bunyi jantung, serta apakah terdapat bising jantung dan friction rub (pada
perikarditis)

You might also like