You are on page 1of 2

SOP pelayanan Pasien Gawat Darurat

Rumah Sakit

PERMATA
MADINA

No Dokumen

Jl. Merdeka No. 155


Panyabungan

No. Revisi
0

Halaman
1/1

Telp (0636)-20279, Fax (0636)20712


Kabupaten Mandailing Natal
SUMUT

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Umum Permata
Madina
Panyabungan

5 Februari 2015
dr. Ali Syahbana

Pengertian

Tujuan

Maksud dari pelayanan gawat darurat adalah bagian dari


pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam
waktu segera untuk menyelamatkan kehidupannya. Unit kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan rawat darurat disebut dengan
nama Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tergantung dari kemampuan
yang dimiliki, keberadaan IGD dapat beraneka macam. Namun
yang lazim ditemukan adalah yang tergabung dalam rumah sakit.
1. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat
darurat
2. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien
3. Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan
bencana yang terjadi dalam maupun diluar rumah sakit
4. Suatu UGD harus mampu memberikan pelayanan dengan
kualitas tinggi pada masyarakat dengan problem medis
akut

Kebijakan
Prosedur

1. Melakukan tindakan keperawatan mengacu pada standar


prosedur operasional yang telah ditentukan sesuai dengan tingkat
kegawatan pasien, berdasarkan prioritas tindakan :
a. Pelayanan keperawatan gawat darurat rumah sakit
1) Melakukan triase,
2) Melakukan tindakan penanganan masalah penyelamatan
jiwa dan pencegahan kecacatan,
3) Melakukan tindakan sesuai dengan masalah
keperawatan yang muncul.
Contoh: Jalan nafas tidak efektif
Tindakan Mandiri Keperawatan
a) Monitor pernafasan : rate, irama, pengembangan
dinding dada, ratio inspirasi maupun ekspirasi,
penggunaan otot tambahan pernafasan, bunyi nafas,
bunyi nafas abnormal dengan atau tanpa stetoskop,
b) Melakukan pemasangan pulse oksimetri,
c) Observasi produksi sputum, jumlah, warna,
kekentalan,
d) Lakukan jaw thrust (khusus pasien dengan dugaan

2.
3.
4.
5.
Unit terkait

cedera servikal ), chin lift, atau head tilt,


e) Berikan posisi semi fowler atau berikan posisi
miring aman
f) Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan batuk efektif,
g) Berikan air minum hangat sesuai kebutuhan,
h) Lakukan phisioterapi dada sesuai indikasi,
i) Lakukan suction bila perlu
j) Lakukan pemasangan Oro Pharingeal
Airway (OPA), Nasopharyngeal Airway (NPA),
Laryngeal Mask Airway (LMA)
Tindakan Kolaborasi
a) Beri obat sesuai indikasi : bronkodilator, mukolitik,
antibiotik, steroid,
b) Pemasangan EndoTracheal Tube (ETT)
Melakukan monitoring respon pasien terhadap tindakan
keperawatan,
Mengutamakan prinsip keselamatan pasien ( patient safety ), dan
privacy,
Menerapkan prinsip standar baku ( standar precaution ),
Mendokumentasikan tindakan keperawatan.

1. Unit Gawat Darurat.

You might also like