Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. DATA BIOGRAFI
a) Identitas klien
Nama
: Tn.B
Umur
: 59 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: 11-01-2014
Diagnosa medis
No RM
: 02-19-32
b) Riwayat penyakit
1) Keluhan utama : Sesak nafas
2) Riwayat penyakit sekarang : Pasien kiriman dari ruang emergency
dengan keluhan sesak nafas sudah sejak 4 hari yang lalu, kumatkumatan , sakit kepala, lemes, TD 106/90 mmHg, Nadi 106 x/mnt,
RR 28 x/mnt dan Suhu 37 C.
3) Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak mengalam penyakit CHF
(Congestif Heart Failure) sebelumnya, tetapi pesien mempunyai
riwayat penyakit DM.
4) Riwayat penyakit keluarga : keluarga
mempunyai riwayat
penyakit DM dan CHF (Congestif Heart Failure) ataupun penyakit
menular.
5)
c) Pengkajian primer
1. Airways
Jalan nafas secret kental produktif, ada reflek batuk bila dilakukan isap
lender
2. Breathing
Memakai ET no 7,5 dengan ventilator mode CPAP, FiO2: 30 %, nafas
mesin:10, nafas klien: 23 x/mnt, SaO2: 96, bunyi ronchi kasar seluruh
area paru.
3. Circulation
TD: 106/90 mmHg, HR: 106 x/mnt, MAP: 94, suhu: 36,5 oC, edema
ekstremitas atas dan bawah, capillary refill.
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kesadaran : Compos metis GCS : E4M6V5 tapi dengan pengaruh obat.
b. Keadaan umum : sakit sedang
c. Kepala : tidak ada jejas, tidak ada jahitan, bentuk mesochepalus.
d. Mata: Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak icterik, pupil isokor 2 mm,
tidak ada hematom kelopak mat
e. Hidung: Terpasang NGT, ada lendir kental saat dilakukan isap lendir
f. Mulut: tidak ada sekret, gigi kotor, membran mukosa lembab.
g. Telinga: bentuk simetris, bersih, tidak tampak serumen.
h. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
i. Thoraks :
Inspeksi : Pengembangan paru simetris kanan dan kiri
Palpasi : Sterm fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : Sonor seluruh lapang pandang paru
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Tgl
No Jenis
Pemeriksaan
Hasil
Ket
Normal
GDS
157 mg/dL
Naik
70-120 mg/dL
Ureum
37,38 mg/dL
Naik
10,0-50,0 mg/dL
Creatinin
1,05 mg/dL
Normal
0,60-1,3 mg/dL
13/01/2014 1
Tgl
SGOT
12 L
Normal
< 25
SGPT
21 L
Normal
< 25
No Jenis
Pemeriksaan
Darah
13/01/14 1
Hasil
Ket
Urin
WBC
Hb
: 8,7 gr%
8,2 x103/L
Normal
PH : 6 1,1-10,9 K/L
RBC
Ht
: 26,3 %
4,98 x 106/L
Normal
Prot : 304,20-6,30
mg/dl M/L
Normal
12,0-18,0 g/L
Red : negative
LYM : 32,70 pg
MCH
19,4 %L
Normal
Sediment0,6-4,1 22,0-40,0 %L
MID : 98,70
MCV
10,8 %M
Normal
0,1-19,0 %M
Ep cell :0,0-1,8
7 10 LPK
Normal
36,0-66,0 %G
Leuko : 2,0-7,8
10 15 LPB
Normal
%
Eritrosit 37,0-51,0
: 30 40 LPB
Normal
Ca ox : -80,0-97,0 FL
MCH
Na
: 130 mmol/L 31,7 Pg
Normal
26,0-32,0
Pg
Asam urat
:-
10 K
MCHC
: 5,0 mmol/L
40,2 g/dL
Normal
31,0-36,0
Triple phosfat:
- g/dL
11 Cl
RDW-CV
: 106 mmol/L
13,3 %
Normal
%
Amorf : 11,5-14,5
-
12 Ca
RDW-SD
: 2,1 mmol/L
39,2 Fl
Normal
%
Sel hialin35,0-56,0
:-
13 Mg
PLT: 0,91 mmol/L 228x103 /L
Tgl
Normal
No Jenis pemeriksaan
13/01/14 1
EKG
b. Foto Rontgen
Normal
150-500
K/ L
Sel granula:
-
Diagnosa
a.
HR 102 x/m
b.
Takikardi
4. TERAPI
Program Infus:
Oral:
Comafusin I
Kalbumin I
Fima Hes I
ASA 80 gr / 24 jam
RL I
Injeksi:
Propranolol 10 mg / 8 jam
Repirator
CPAP
FiO2 30 %
B. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS
1
DS:
DO:
DS:
DO:
-
DS:-
Ronchi
terdengar
seluruh lapang paru
Bronkiektasis
kanan
dan kiri, gambaran
pneumonia
ETIOLOGI
MASALAH
Sumbatan jalan nafasBersihan jalan
dan
kurangnyanafas
tidak
ventilasi
sekunderefektif
terhadap retensi lendir
Akumulasi
proteinGangguan
dan cairan dalampertukaran gas
interstitial
/
area
alveolar
BGA tanggal
Ketidakmampuan
menelan
Perubahan pola
nutrisi
DO:
-
Terpasang NGT
Klien
tidak
sadar
reflek menelan tidak
ada
CT Scan
Perdarahan
intra
serebral
region
transversal kiri dengan
edema
Perdarahan
subarachnoid
Subdural
higroma
regio fronto temporal
kanan,
temporo
parietal
kiri
dan
interhemisfer serebri
DS:
DO:
-
Memakai
ventilator
mode CPAP, FiO2: 30
%, nafas mesin: 10,
nafas klien: 28 x/mnt,
SaO2: 96.
DS:
Pemasangan
ET dengan
lemah
DO:
-
Klien terpasang
dan ventilator
ET
selangResiko
tinggi
kondisiterhadap infeksi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sumbatan jalan nafas dan
D. RENCANA TINDAKAN
TGL
9/7/05
INTERVENSI
1. Catat karakteristik bunyi nafas
2. Catat refleks batuk dan lendir yang keluar
3. Monitor status hidrasi untuk mencegah
Kriteria hasil:
sekresi kental
berkurang
bernafas
7. Berikan cairan garam faaal sesuai indiaksi
untuk membuang skresi yang lengket
8. Berikan O2 sesuai kebutuhan tubuh
9/7/05
Criteria hasil:
1. Perbaikan
adekuat:
oksigenasi
akral
hangat,
peningkatan kesadaran
2. BGA dalam batas normal
3. Bebas distres pernafasan
kecenderungan
hipoksia
dan
hiperkapnia
5. Berikan bantuan nafas dengan ventilator
mekanik
6. Kaji seri foto dada
9/7/05
nutrisi
tim gizi
Criteria hasil:
4. Pertahankan asupan kalori dengan makan
1. Laborat Hb, protein dalam
batas normal
2. Makanan
dapat
sesuai dietnya
masuk
9/7/05
Criteria hasil:
1. Tidak ada cidera pada
pernafasan
2. Pernafasan klien
terkendali normal
9/7/05
specimen
untuk
kultur
dan
TGL
DP
EVALUASI
JAM
1
S: -
O:
1. Ronchi (+)
2. Lendir keluar
lebih encer
3. Posisi elevasi 300
humidifikasi
pada
jalanP:
1. Lanjutkan intervensi
sebelumnya
R: aguades masuk kedalam penampung
sesuai level
TTD
sekresi kental
A:
1. Masalah teratasi
sebagian
S: O:
1. Diit masuk
2. Tidak ada muntah
3. Residu negative
4. BU 20 x/mnt
1. Masalah teratasi
sebagian
muntah
4. Memantau hasil darah rutin dan protein
P:
1. Lanjutkan
intervensi
sebelumnya
1. Memonitor
ventilator
terhadapS: peningkatan tajam pada ukuran tekanan
O:
R: tidak ada peningkatan tekanan yang
1. Tidak ada
tajam
peningkatan tekanan
2. Mengobservasi
tanda
dan
gejala
yang tajam
barotrauma
2. Tidak ada
barotrauma
R: tidak ada tanda dan gejala barotrauma
3. ET terpasang tetap
3. Memposisikan selang ventilator untuk
mencegah penarikan selang endotrakeal A:
R: sirkuit letak lebih rendah dari ET, 1. Masalah teratasi
sebagian
plester terpasang kuat, balon ET terisi
cukup
P:
4. Mengkaji panjang selang ET dan catat
1. Lanjutkan intervensi
panjang
sebelumnya
R: ET posisi tetap pada angka 21, paru
kanan dan kiri terdengar sama
5. Memberikan antasida dan beta bloker
lambung sesuai indikasi
R: sukralfat 500 mg sudah masuk
6. Memonitor terhadap distensi abdomen
O:
P:
1. Lanjutkan intervensi
sebelumnya
laborat
TGL
DP
EVALUASI
TTD
JAM
1
S: O:
1. Ronchi (+)
2. Lendir keluar lebih
R: reflek batuk (+) bila isap lendir, lendir
encer
keluar
3. Posisi elevasi 300
3. Memberikan cairan garam faal sesuai
indiaksi untuk membuang skresi yangA:
lengket
Masalah teratasi
sebagian
R: lendir dapat keluar lebih encer
4. Memberikan humidifikasi pada jalan nafas P:
R: aguades masuk kedalam penampung Lanjutkan intervensi
sebelumnya
sesuai level
5. Mempertahankan posisi tubuh/kepala dan
gunakan ventilator sesuai kebutuhan
R: posisi kepala tempat tidur tetap elevasi
300
6. Mengobservasi perubahan pola nafas dan
upaya bernafas
R: pola nafas memakai mode CPAP, F: 12,
klien 14 x/mnt, FiO230%
7. Memberikan fisioterapi dada
R: fisioterapi dada sudah dilakukan klien
batuk-batuk
8. Memonitor status hidrasi untuk mencegah
sekresi kental
R: BC + 107, turgor baik
10/7/05
21.00
24.00
05.00
07.00
O:
Diit masuk
A: Masalah teratasi
sebagian
10/7/05
4 Memonitor
ventilator
terhadap
P: Lanjutkan
intervensi
sebelumnya
peningkatan11/7/05 jam 07.00 WIB
S: -
24.00
Mengobservasi tanda dan gejala barotrauma
O:
05.00
Tidak ada
peningkatan
Memposisikan selang ventilator untuk mencegah
tekanan yang
penarikan selang endotrakeal
tajam
R: tidak ada tanda dan gejala barotrauma
07.00
ET terpasang tetap
10/7/05
21.00
24.00
05.00
07.00
MRSE
A:
Masalah teratasi
sebagian
Lanjutkan intervensi
sebelumnya