You are on page 1of 11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data
4.1.1 Nitrat
Larutan Standar
Tabel 4.1 Konsentrasi dan absorban larutan standar nitrat
Konsentrasi (ppm)

Absorban
0
5
10
15
20
25

0
0,05
0,10
0,16
0,26
0,30

Sumber: Praktikum Laboratorium Air, 2015

Sampel
Tabel 4.2 Absorban sampel nitrat
Konsentrasi (ppm)

Absorban

0,12

Sumber: Praktikum Laboratorium Air, 2015

4.1.2 Nitrit
Larutan Standar
Tabel 4.3Konsentrasi dan absorban larutan standar nitrit
Konsentrasi (ppm)

Absorban
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0

0
0,36
0,59
0,81
1,11
1,29

Sumber: Praktikum Laboratorium Air, 2015

Sampel
Tabel 4.4 Absorban sampel nitrit
Konsentrasi (ppm)
Sumber: Praktikum Laboratorium Air, 2015

Absorban
0,10

4.2 Perhitungan
4.2.1 Pengenceran Larutan Standar Nitrat
1. Diketahui

: konsentrasi larutan induk 1000 ppm (M1)

Ditanya

: volume larutan induk (V1) jika konsentrasi larutan standar


(M2) 100 ppm, ke dalam labu 100 ml (V2).

Jawab

Rumus pengenceran: M1V1 = M2V2


M1V1

= M2V2

1000 ppm . V1

= 100 ppm . 100 ml

V1
2. Diketahui
Ditanya

= 10 ml
: konsentrasi larutan standar percobaan 100 ppm (M1)
: volume larutan induk (V1) jika konsentrasi larutan standar 5
ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm dan 25 ppm ke dalam labu
100 ml (V2).

Jawab

Rumus pengenceran: M1V1 = M2V2


a. M2
M1V1

= 5 ppm
= M2V2

100 ppm.V1 = 5 ppm . 100 ml


V1

= 5 ml

b. M2
= 10 ppm
M1V1
= M2V2
100 ppm.V1 = 10ppm . 100 ml
V1

= 10 ml

c. M2
= 15 ppm
M1V1
= M2V2
100 ppm.V1 = 15 ppm . 100 ml
V1
= 15 ml

d. M2

= 25 ppm

M1V1
100 ppm.V1

= M2V2
= 25 ppm . 100 ml

V1

= 25 ml

3. Tabel Larutan Standar


Tabel 4.5 Larutan standar nitrat
Konsentrasi (xi)

Absorban (yi)

0
5
10
15
20
25
xi= 75

0
0,05
0,10
0,16
0,26
0,30
yi= 0,87

xi.yi
0
0,25
1,00
2,40
5,20
7,50
xi.yi= 16,35

Sumber: Praktikum Laboratorium Air, 2015

4. Rumus Regresi Linear Kurva


y = a + bx
Keterangan:
y = Nilaiabsorban
x = Konsentrasilarutan (ppm)

( y i ) ( x i2 ) ( x i ) ( x i y i )
a=
n x i2( xi )2
b=

( n x i y i )( x i ) ( y i )
2
n x i2 ( x i )

Masukkan nilai x dan y ke dalam persamaan agar didapat nilai a dan b:


a=

( 0,87 )( 1375 ) - ( 75 )( 16,35 )


2
6 ( 1375 ) - ( 75 )

a = -0,011
b=

( 6 (16,35 ) (75 )( 0, 87 )
6 ( 1375 ) ( 75 )2

b = 0,012
Jadi, persamaan regresi linear kurvanya adalah:

xi2
0
25
100
225
400
625
xi2 = 1375

y = -0,011+ 0,012x

Berikut grafik hubungan konsentrasi terhadap absorban yang telah dilakukan:


0.35
0.3

f(x) = 0.01x - 0.01


R = 0.99

0.25
0.2
Absorban 0.15
0.1
0.05
0
0

10

15

20

25

30

Konse ntrasi

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Konsentrasi dengan Absorban pada Larutan


Standar Nitrat

Berdasarkan perhitungan rumus regresi linear dan kurva kalibrasi yang telah
dibuat, didapatkan persamaan y = -0,011 + 0,012x, maka dapat dihitung
konsentrasi untuk sampel dengan absorbannya = 0,12, yaitu:
y
0,12
-0,012x
-0,012x
x

=
=
=
=
=

-0,011 + 0,012x
-0,011 + 0,012x
-0,011 0,12
-0,131
10,92 mg/L

Melalui persamaan garis tersebut didapat nilai konsentrasi untuk senyawa nitrat
adalah 10,92 mg/L.
4.2.2 Pengenceran Larutan Standar Nitrit
1. Diketahui
Ditanya

: konsentrasi larutan induk 1000 ppm (M1)


: volume larutan induk (V1) jika konsentrasi larutan standar
(M2) 100 ppm, ke dalam labu 100 ml (V2).

Jawab

Rumus pengenceran: M1.V1 = M2.V2

M1V1 = M2V2
1000 ppm . V1 = 100 ppm . 100 ml
V1 = 10 ml
2. Diketahui
Ditanya

: konsentrasi larutan standar percobaan 100 ppm (M1)


: volume larutan induk (V1) jika konsentrasi larutan standar
(M2) 0,2 ppm, 0,4 ppm, 0,6 ppm, 0,8 ppm dan 1,0 ppm ke
dalam labu 100 ml (V2).

Jawab

Rumus pengenceran: M1V1 = M2V2


a. M2

= 0,2 ppm

M1V1
100 ppm.V1
V1
b. M2

= M2V2
= 0,2 ppm . 100 ml
= 0,2 ml
= 0,4 ppm

M1V1
100 ppm.V1
V1
c. M2

= M2V2
= 0,4 ppm . 100 ml
= 0,4 ml
= 0,6 ppm

M1V1
100 ppm.V1
V1
d. M2

= M2V2
= 0,6 ppm . 100 ml
= 0,6 ml
= 0,8 ppm

M1V1
100 ppm.V1
V1
e. M2
M1V1
100 ppm.V1

= M2V2
= 0,8 ppm . 100 ml
= 0,8 ml
= 1,0 ppm
= M2V2
= 1,0 ppm . 100 ml

V1

= 1,0 ml

3. Tabel Larutan Standar


Tabel 4.6 Larutan standar nitrit
Konsentrasi (xi)

Absorban (yi)

0
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
xi = 3

0
0,36
0,59
0,81
1,11
1,29
yi = 4,16

xi.yi

xi2

0
0,072
0,236
0,486
0,888
1,29
xi.yi= 2,972

0
0,04
0,16
0,36
0,64
1
xi2 = 2,2

Sumber: Praktikum Laboratorium Air, 2015

4. Rumus Regresi Linear Kurva


y = a + bx
Keterangan:
x = Nilai absorban
y = Konsentrasi larutan (ppm)

( y i ) ( x i2 ) ( x i ) ( x i y i )
a=
n x i2( xi )2
b=

( n x i y i )( x i ) ( y i )
2
n x i2 ( x i )

Masukkan nilai x dan y ke dalam persamaan agar didapat nilai a dan b:


a=

( 4,16 ) ( 2,2 )( 3 ) ( 2,972 )


6 ( 2,2 )( 3 )2

a = 0,056
b=

( 6 ( 2, 972 )( 3 ) ( 4,16 )
2
6 ( 2,2 ) (3 )

b = 1,274
Jadi, persamaan regresi linear kurvanya adalah:

y = 0,056 + 1,274x

Berikut grafik hubungan konsentrasi terhadap absorban yang telah dilakukan:


1.4
f(x) = 1.27x + 0.06
R = 0.99

1.2
1
0.8
Absorban 0.6
0.4
0.2
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.2

Konsentrasi

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Konsentrasi dengan Absorban pada Larutan


Standar Nitrit

Berdasarkan perhitungan rumus regresi linear dan kurva kalibrasi yang telah
dibuat, didapatkan persamaan y = 0,056 + 1,274x, maka dapat dihitung
konsentrasi untuk sampel dengan absorbannya = 0,10, yaitu:
y
0,10
-1,274x
-1,274x
x

=
=
=
=
=

0,056 + 1,274x
0,056 + 1,274x
-0,056 0,10
-0,156
0,122 mg/L

Melalui persamaan garis tersebut di dapat nilai konsentrasi untuk senyawa nitrit
adalah 0,122 mg/L.

4.3 Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, praktikan menggunakan sampel
yang berasal dari air Sungai yang berada di dekat rumah sakit M.Djamil, Jati,
Padang. Kemudian konsentrasi nitrat dan nitrit

dari sampel tersebut diukur.

Setelah diukur dengan spektrofotometer dapat diketahui nilai absorban masingmasing larutan standar dan sampel baik nitrat maupun nitrit. Kemudian nilai
absorban itu dikalkulasikan dengan menggunakan rumus regresi linear.
Berdasarkan perhitungan yang didapat diketahui bahwa nilai konsentrasi nitrat
pada sampel adalah 9,5 mg/L dan konsentrasi nitrit adalah 0,056 mg/L.
Berdasarkan PP RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air ditetapkan bahwa kadar maksimum konsentrasi
nitrat dalam perairan untuk kelas III, yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana/ rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk
mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut adalah 20 mg/L. Sedangkan kadar
maksimum konsentrasi nitrit dalam perairan untuk kelas III adalah 0,06 mg/L.
Berdasarkan penetapan peraturan dan hasil perhitungan, diketahui bahwa
konsentrasi nitrat dan nitrit pada air sungai tersebut berada dibawah baku mutu
yang ditetapkan.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi selama melakukan percobaan nitrat dan nitrit ini
yaitu ketidaktelitian praktikan dalam menentukan batas atas atau batas bawah
yang terdapat dalam labu ukur saat pengenceran larutan standar maupun sampel,
sehingga volume yang dihasilkan menjadi berlebih atau berkurang. Selain itu,
praktikan juga kurang teliti dalam mengukur ketepatan waktu yang dibutuhkan
larutan untuk didiamkan selama beberapa menit.

Cara pengolahan yang sesuai untuk kadar nitrit ini adalah dengan pertukaran ion,
karena dengan menukar substansi lain yang serupa sehingga akan mengambil alih
tempat yang seharusnya diikat oleh nitrat terbilang relatif mudah. Untuk
menghilangkan nitrat bisa juga dilakukan dengan cara demineralisasi.
Demineralisasi akan mengurangi kadar nitrat dan mineral lain di dalam air. Dalam
hal ini, penyulingan air adalah yang paling efektif. Pertama air dipanaskan, setelah
itu uap air yang terbentuk dipindahkan ketempat lain yang lebih dingin sehingga
terbentuk air kembali dan sisa mineral yang tertinggal akan mengendap didasar
pemanas. Proses ini memerlukan energi dan tenaga yang sangat besar.
Peran sarjana Teknik Lingkungan untuk mengatasi kadar nitrat dan nitrit yang bisa
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan adalah dengan
melakukan penanggulangan terhadap air yang tercemar nitrat dan nitrit tersebut,
yaitu dengan proses aerasi, reaksi kimia dengan oksigen, chlorinasi dengan aerasi.
Aerasi adalah penambahan oksigen ke dalam air sehingga oksigen terlarut di
dalam air semakin tinggi.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat berdasarkan praktikum nitrat dan nitrit ini adalah:
1. Konsentrasi nitrat dan nitrit pada sampel adalah 9,5 mg/L dan 0,056 mg/L;
2. Berdasarkan PP RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air ditetapkan bahwa kadar maksimum konsentrasi
nitrat

dalam perairan untuk kelas III adalah 20 mg/L. Sedangkan kadar

maksimum konsentrasi nitrit dalam perairan untuk kelas III adalah 0,06 mg/L.
Berdasarkan penetapan peraturan dan hasil perhitungan, dapat kita ketahui
bahwa konsentrasi nitrat dan nitrit pada sungai tersebut belum melampaui baku
mutu.
5.2 Saran
Saran yang bisa diberikan untuk praktikum ini adalah:
1. Memahami objek praktikum dan materi yang berkaitan dengan objek tersebut;
2. Mempersiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan praktikum
sebelum praktikum dimulai;
3. Sebaiknya masyarakat tidak membuang limbah rumah tangga ke perairan,
karena komposisi dari limbah tersebut bisa merusak kesehatan dan lingkungan
sekitar;
4. Sebaiknya pemerintah memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang
bahaya membuang limbah ke perairan karena dapat menimbulkan dampak
negatif terhadap kesehatan dan lingkungan sekitar.

You might also like