Professional Documents
Culture Documents
A. Definisi
ICG (WHO, 1992) retardasi mental ialah suatu keadaan perkembangan mental
yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai dengan adanya hendaya
(impairment) keterampilan (kecakapan, skill) selama masa perkembangan, sehingga
berpengaruh terhadap intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial.
DSM IV (1994) retardasi mental merupakan gangguan yang ditandai oleh fungsi
intelektual IQ yang di bawah rata rata ( IQ kira kira 70 atau lebih rendah) yang
bermula sebelum usia 18 tahun disertai dengan prilaku adaptif.American
Assosiation For Mental Deficiency (AAMD) yaitu : retardasi mental adalah
keadaan dimana intelegensia umum berfungsi di bawah rata rata, yang bermula sewaktu
masa perkembangan dan disertai gangguan pada tingkah laku penyesuaian.
American Association on Mental Retardation (AAMR) 1992 : Kelemahan atau
ketidakmampuan kognitif muncul pada masa kanak - kanak (sbl 18 tahun) ditandai
dengan fs. Kecerdasan dibawah normal (IQ 70-75 atau kurang), dan disertai keterbatasan
lain pada sedikitnya dua area berikut : berbicara dan berbahasa; ketrampilan merawat
diri, ADL; ketrampilan sosial; penggunaan sarana masyarakat; kesehatan dan keamanan;
akademik fungsional; bekerja dan rileks, dll.
B. Etiologi
Penyebab atau etiologi retardasi mental terdiri atas beberapa kelompok, yaitu :
a. Penyebab Organik, antara lain :
1. Faktor prenatal, terdiri dari :
- Penyakit kromosom (Trisomi 21 (Sindrom Down)
- Sindrom Fragile X
- Gangguan Sindrom (distrofi otot Duchene, neurofibromatosis ( tipe 1)
- Gangguan metabolisme sejak lahir (Fenilketonuria)
2. Faktor Perinatal, terdiri dari :
- Abrupsio plasenta
- Diabetes maternal
- Kelahiran premature
- Kondisi neonatal termasuk meningitis dan perdarahan intracranial
3. Faktor Pasca natal, terdiri dari :
- Cedera kepala
- Infeksi
- Gangguan degenerative
C. Klasifikasi
a. secara kognitif Anak tesebut sangat berbeda dengan anak normal, dari penggolongan
IQ nya saja mereka dapat dikategorikan sebagai :
-
c. Tingkah laku adaptifnya pun ada mengalami gangguan terytama dalam hal
komunikasi, merawat dirinya sendiri, keterampilan sosial, kehidupan sehari-hari,
menikmati waktu senggang, kesehatan dan keselamatan,kemampuan mengarahkan
diri, fungsi akademis dan keterlibatan di masyarakat.
d. Secara emosional, mereka seringkali terperosok dalam kondisi kesepian dan depresi.
e. Secara fisik dan medis, biasanya tidak ada kondisi fisik dan medis yang sangat
berbedadengan anak kebanyakan.
D. Variasi Debilitas
a) Idiot savant,orang yang sangat memiliki ingatan kuat terhadap sesuatu tetapi
terbatas pada bidang tertentu.
b) Pseudo Debil,bertingkah laku seperti anak debil tetapi hasil pemeriksaannya tidak
menunjukkan debil,disebabkan karena kondisi lingkungan.
c) Debilitas Harmonis,debil,tetapi perasaan,sosialisasi, kemauan baik, tetapi tingkat IQ
rendah, mengalami hambatan belajar.
d) Debilitas Disharmonis,kepribadian terganggu,misal:inferioritas, kompleks, sifat
kekanakan yang kompleks, kolokan, manja, agrasi(teriak teriak), ngambekan, keras
kepala, suka mengasingkan diri, heroisme semu.
e) Anak mampu latih (trainable),hanya mampu dilatih,tidak bisa dididik,tingkat IQ
20/25 50
f) Idioasi,anak tidak mampu latih dan didik total,ketergantungan dengan orang lain
sangat tinggi.
E. Klasifikasi berdasarkan fisik
- Cretain (critinisme),manusia berukuran mini /kecil,kurang hormon tiroksin
- Mongoloid/Down sindrom
- Microchepalus,kepala kecil disebabkan oleh alat radiasi
- Macrochepalus,kepala membesar,disebabkan oleh kuman tockshow plasma,terdapat
pada kotoran burung,kucing.
F. Untuk menentukan anak Retardasi mental
- Test kecerdasan
- Observasi tingkah laku
- Assestment terhadap tingkah laku
- Terapi
G. Patofisiologi
Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari. Retardasi
mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa
kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah
normal (IQ 70 sampai 75 atau kurang) dan disertai keterbatasan-keterbatasan lain pada
diri,
kerumahtanggaan,
ketrampilan
sosial,
penggunaan
sarana-sarana
komunitas, pengarahan diri, kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, bersantai dan
bekerja.
Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan pasca
natal. Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak.
H. Manifestasi Klinis
a) Gangguan kognitif ( pola, proses pikir )
b) Lambatnya ketrampilan ekspresi dan resepsi bahasa
c) Gagal melewati tahap perkembangan yang utama
d) Lingkar kepala diatas atau dibawah normal ( kadang-kadang lebih besar atau lebih
e)
f)
g)
h)
I. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan kromosom
- Pemeriksaan urin, serum atau titer virus
- Test diagnostik spt : EEG, CT Scan untuk identifikasi abnormalitas perkembangan
jaringan otak, injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan perubahan.
J. Penatalaksanaan Medis
Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :
-
konsentrasi/gangguan hyperaktif.
Antidepresan ( imipramin (Tofranil).
Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol ( Inderal ).
yang
menunjukkan
tanda-tanda
gangguan
K. Pencegahan
1. Pencegahan primer dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan pada masyarakat,
perbaikan keadaan-sosio ekonomi, konseling genetik dan tindakan kedokteran
(umpamanya perawatan prenatal yang baik, pertolongan persalinan yang baik,
kehamilan pada wanita adolesen dan diatas 40 tahun dikurangi dan pencegahan
peradangan otak pada anak-anak).
Development, dll)
Uji perkembangan seperti Denver II
Pengukuran Fs. Adaptif (Vineland Adaptif Behavior Scales; School editin of the
adaptive Behavior Scales, dll)
ASKEP TEORITIS
A. Pengkajian
Pengkajian terdiri atas evaluasi komprehensif mengenai kekurangan dan kekuatan yang
berhubungan dengan ketrampilan adaptif ; komunikasi, perawatan diri, interaksi sosial,
penggunaan sarana-sarana di masyarakat pengarahan diri, pemeliharaan kesehatan dan
keamanan, akademik fungsional, pembentukan ketrampilan rekreasi dan ketenangan dan
bekerja.
B. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien menunjukkan Gangguan kognitif (pola, proses pikir), Lambatnya ketrampilan
ekspresi dan resepsi bahasa, Gagal melewati tahap perkembangan yang utama, Lingkar
kepala diatas atau dibawah normal (kadang-kadang lebih besar atau lebih kecil dari
ukuran normal), lambatnya pertumbuhan, tonus otot abnormal (lebih sering tonus otot
lemah), ciri-ciri dismorfik, dan terlambatnya perkembangan motoris halus dan kasar.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Kemungkinan besar pasien pernah mengalami Penyakit kromosom (Trisomi 21 (Sindrom
Down),
Sindrom
Fragile
X,
Gangguan
Sindrom
(distrofi
otot
Duchene),
- Pemeriksaan fisik
a. Kepala
b. Rambut
berubah
c. Mata
d. Hidung
yang
terbalik
dari
bibir
atas,
langit-langit
lebar/melengkung tinggi
Geligi
: odontogenesis yang tdk normal
Telinga
: keduanya letak rendah; dll
Muka
: panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia
Leher
: pendek; tdk mempunyai kemampuan gerak sempurna
Tangan
: jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari gemuk
B.
Analisa data
No Data
1
Etiologi
Masalah
Ds :
1. Keluarga pasien mengatakan Adanya
bahwa
anaknya
perubahan Perubahan
proses
berfikir.
untuk
Ds :
1. Keluarga pasien mengatakan Terjadinya
anaknya
tidak
mampu kekuatan/tahanan
anak.
penurunan Kerusakan
pada fisik.
mobilitas
No
C.
D.
Perubahan proses berfikir berhubungan dengan adanya perubahan fisiologis pada anak.
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan/tahanan.
Diagnosa
Tujuan
kriteria hasil
Intervensi
keperawatan
Perubahan
Agar
Mempertahankan
Mandiri
atau
melakukan -
berhubungan
berfikir
kembali
dengan
kognitif
mental
adanya
dapat
realisasi biasanya.
perubahan
teratasi.
rasional
Rentang perhatian/kemampuan
dan merupakan
fisiologis
mempengaruhi
pada anak.
pasien.
-
proses
fikir
emosianal
pada
anak.h
argumentasi, meningkatkan
dan konfrontasi.
- Hindari
pasien
control
Dukungan
dapat
dan
kepanikan.
memberikan
mengalami
Keluarga
proses
menerim
keputusan
keluarga
a kondisi realistis
berhubungan
anaknya.
masalah
berdasarkan
dengn
kebutuhan
mempunyai
kemampuan
keluarga
dapat
anak
yang
mereka.
menderita
2.
retaldasi
keluarga
mental
menunjukan
anak
penerimaan
terhadap anak.
kemudian hari.
untuk
dijadikan
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KE[ERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
RETARDASI MENTAL DEBILITY
OLEH :
DWI REZTI REFDITA