Professional Documents
Culture Documents
Daftar isi
BAB I . Pendahuluan .
- 1.1.Latar Belakang Masalah ....
- 1.2.Rumusan Masalah .
- 1.3.Rumusan Tujuan ...
BAB II . Dasar Teori .
- 2.1.Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Motor Diesel .....
- 2.2.Komponen Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel .
- 2.3.Komponen Penunjang Pada Sistem Pembakaran Diesel ..
- 2.3.1.Turbocharger
- A.Cara kerja dan Konstruksi Turbocharger ..
1
2
2
2
3
4
4
4
7
7
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bagi mahasiswa yang mendalami ilmu teknik otomotif selalu mengenal dengan
baik teknologi mesin diesel . dan pada teknologi mesin diesel yang semakin pesat
perkembangannya mahasiswa teknik otomotif diharuskan untuk mengenal , mengerti ,
memahami setiap sistem yang tertanam pada mesin diesel tersebut termasuk analisa,
kerusakan, prinsip kerja dan nama dan fungsi pada setiap komponen yang berperan pada
mesin diesel.
Salah satu sistem pada mesin diesel yang mengalami perkembangan pesat adalah
sistem pembakaran .pada sistem pembakaran mesin diesel yang mengalami
perkembangan cukup cepat semakin banyak pula komponen komponen penunjang yang
ada untuk meningkatkan efisiensi pada mesin diesel tersebut
Pada beberapa pengenalan mesin diesel mahasiswa diharapkan mampu
mengklasifikasikan komponen penunjang tersebut namun pada prakteknya mahasiswa
sering mengalami kesulitan.beberapa buku yg diterbitkan sebagai bahan pembantu
pembelajaran tidak terlalu membantu karena kurang ringkas dan terlalu detail sehingga
minat mahasiswa turun dalam beberapa solusi tersebut.
Oleh karena itulah makalah ini disusun untuk menjelaskan dan mengenalkan
komponen komponen penunjang pada sistem pembakaran mesin diesel secara ringkas,
padat dan jelas.
BAB II
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR DIESEL BESERTA
KOMPONENNYA
priming pump dan water sedimenter. Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring debu dan
kotoran dari bahan bakar. Priming pump berfungsi untuk mengeluarkan udara palsu dari sistem
bahan bakar (bleeding), sedangkan water sedimenter berfungsi untuk memisahkan air dari bahan
bakar dengan memanfaatkan perbedaan berat jenis. Bila tinggi air dan pelampung naik melebihi
batas tertentu maka magnet yang ada pada pelampung akan menutup reed switch dan
menyalakan lampu indikator pada meter kombinasi untuk memperingatkan pengemudi bahwa air
telah terkumpul pada water sedimenter. Water sedimenter mempunyai keran di bawahnya, air
dapat dikeluarkan dengan membuka keran dan menggerakkan priming pump.
Komponen Penunjang Pada Sistem Pembakaran Diesel
bagian atas filter bodi terdapat sumbat ventilasi udara yang digunakan untuk mengeluarkan udara
(bleeding). Priming pump pada pompa injeksi tipe in-line merupakan satu unit bersama feed
pump dan dipasangkan pada bodi pompa injeksi.
3. Pompa Priming (Priming Pump)
Pompa priming berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki pada saat mengeluarkan
udara palsu dari sistem bahan bakar (bleeding).
Cara kerjanya sebagai berikut:
mengalir ke fuel filter. Pada saat yang sama inlet check valve tertutupmencegah bahan bakar
mengalir kembali.
kevakuman, inlet valve terbuka dan bahan bakar masuk ke ruang pompa. Pada saat ini outlet
valve tertutup.
1. Feed Pump (Untuk Pompa Injeksi Tipe In-line)
Feed pump berfungi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke pompa
injeksi. Feed pump adalah single acting pump yang dipasangkan pada sisi pompa injeksi dan
digerakkan oleh camshaft pompa injeksi.
5. Pompa Injeksi (Injection Pump)
Bahan bakar dibersihkan oleh filter dan water sedimenter dan ditekan oleh feed pump tipe
vane yang mempunyai 4 vane. Pump plunger bergerak lurus bolak-balik sambil berputar karena
bergeraknya drive shaft, cam plate, plunger spring dan lain-lain. Gerakan plunger menyebabkan
naiknya tekanan bahan bakar dan menekan bahan bakar melalui delivery valve ke injektion
nozzle.
Mechanical gavernor berfungsi untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan
oleh nozzle dengan menggerakkan spill ring sehingga mengubah saat akhir langkah efektif
plunger. Pressure timer berfungsi untuk memajukan saat penginjeksian bahan bakar dengan cara
mengubah posisi tappet roller. Fuel cut-off solenoid untuk menutup saluran bahan bakar dalam
pompa.
Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki dan menekan bahan bakar yang telah disaring
oleh filter ke pompa injeksi. Pompa injeksi tipe in-line mempunyai cam dan plunger yang
jumlahnya sama dengan jumlah silinder pada mesin. Cam menggerakkan plunger sesuai dengan
firing order mesin. Gerak lurus bolak-balik dari plunger ini menekan bahan bakar dan
mengalirkannya ke injection nozzle melalui delivery valve. Delivery valve berfungsi untuk
menjaga tekanan pada pipa injeksi dan menghentikan injeksi dengan cepat. Plunger dilumasi
oleh bahan bakar dan camshaft oleh oli mesin. Gavernor mengatur banyaknya bahan bakar yang
disemprotkan oleh injection nozzle dengan menggeser control rack. Gavernor terdiri atas dua
tipe yaitu: mechanical gavernor dan combined gavernor (mechanical and pneumatic gavernor).
Timing injeksi bahan bakar diatur oleh Automatic centrifugal timer. Timer mengatur putaran
camshaft.
6. Injection Nozzle
Injection nozzle terdiri atas nozzle body dan needle. Injection nozzle berfungsi untuk
menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar. Antara nozzle body dan needle dikerjakan
dengan presisi dengan toleransi 1/1000 mm (1/40 in). Karena itu, kedua komponen itu dalam
proses penggantiannya harus secara bersama-sama.
Sebelum Penginjeksian
Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan ujung needle.
Bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong ke atas dan
menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar.
Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar turun, dan
pressure spring mengembalikan nozzle needle ke posisi semula (menutup saluran bahan
bakar). Sebagian bahan bakar yang tersisa antara nozzle needle dan nozzle body, melumasi
semua komponen dan kembali ke over flow pipe.
Turbocharger memiliki tiga bagian penting: roda turbin, roda kompressor dan rumah as.
Roda turbin yang bersudu-sudu ini berputar memanfaatkan tekanan gas buang keluar, kemudian
melalui as terputarnya roda turbin ini berputar pula roda kompressor dengan sudu-sudunya
sehingga memompa udara masuk dalam massa yang padat. Mengingat komponen ini sering
berputar melebihi 80,000 putaran per menit maka pelumasan yang baik sangat diperlukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam system ahan bakar mesin diesel yang kita pelajari diatas dapat kita simpulkan
bahwa kita dapat memaksimalkan kinerja dari system pembakaran dengan cara menambahkan
komponen penunjang. Salah satunya turbocharger yang berfungsi untuk menambah debet dari
udara masuk ke dalam system pembakaran .
Seagai mahasiswa alangkah baiknya agar mengetahui lebih mendalam tentang komponen
penunjang tersebut karena kedepannya dalam perkembangan mesin diesel komponen penunjang
tersebut akan memiliki peran besar untuk mengejar efisiansi mesin diesel lebih baik.
3.2 Saran
kedepannya makalah ini bisa dilengkapi dengan berbagai sumber yang ada, tentu saja
berhubungan dengan sistem lain pada mesin diesel yang memiliki sistem penunjang yang
bertujuan untuk menambah efisiensi dan tenaga pada mesin diesel.
Daftar Pustaka
Rabima dan Arifin, Zainal. 2011. Sistem Bahan Bakar Motor Diesel. Yogyakarta: Penerbit Graha
ilmu
Karyanto. 2008. Penuntun Praktikum Teknologi Perlengkapan Mesin Diesel. Jakarta Penerbit
Restu Agung
10