MANET

Mobile Ad-Hoc Network

Wireless network

Wired network

Infrastructure-based networks
KERUGIAN???

 Daerah bencana??

OPERASI MILITER

SOLUSI???
Mobile Ad-Hoc Network (MANET)
Mobile : random atau mungkin berubah
Ad-hoc : tidak direncanakan.atau dapat
dikatakan hanya dibuat atau terjadi
ketika dibutuhkan atau dengan tujuan
tertentu.Tidak direncakanan sebelumnya
Network : kumpulan perangkat yang
saling terhubung sehingga komputer
satu dengan komputer lainnya dapat
saling komunikasi, bertukar informasi.
Jaringan MANET terdiri dari node yang
bebas dan secara dynamis mengatur
dirinya sendiri pada topologi jaringan yang
selalu berubah dan tanpa dukungan
infrastruktur yang tetap

ILUSTRASI

KARAKTERISTIK
Node dapat bertindak sebagai host maupun router
Keterbatasan bandwidth
Keterbatasan energy
Topologi jaringan yang dinamis
Update routing yang sering

KEUNGGULAN
Dapat menyediakan akses ke informasi dan layanan terlepas dari posisi
geografis
Jaringan ad hoc ini dapat digunakan untuk waktu yang singkat
Jaringan ini dapat di-rekonfigurasi dalam beragam topologi (scalability)

KELEMAHAN
Resource yang terbatas
Topologi jaringan yang dinamis membuatnya susah untuk mendeteksi
node asing yang dapat membahayakan sistem
Kurangnya fasilitas otorisasi

ROUTING PADA MANET

Proses routing Tidak semudah pada jaringan infrastruktur
Node yang berpindah-pindah
Packet loss yang tinggi
Otonomi

PERMASALAHAN PADA ROUTING

MANET
Asymmetric links
Routing overhead
interferensi

JENIS ROUTING PROTOCOL PADA

MANET

JENIS ROUTING PROTOCOL PADA

MANET
Proactive routing
Secara terus menerus melakukan update routing dengan interval waktu
tertentu
Reactive routing
Melakukan pencarian rute hanya ketika dibutuhkan saja (on-demand)
Hybrid routing
Gabungan dari proactive dan reactive

AD HOC ON-DEMAND DISTANCE

VECTOR (AODV)
Menginisiasikan rute dengan membroadcast pesan Route Requests
(RREQ)
Ketika suatu node melakukan broadcast kembali dari pesan RREQ,node
tersebut akan membangun reverse path yang mengarah ke sumber paket
RREQ tersebut.
Ketika node tujuan menerima pesan RREQ,node tersebut akan membalas
dengan mengirimkan pesan RREP
Pesan RREP akan dikirimkan melalui reverse path yang dibangun ketika
pesan RREQ dikirimkan

ROUTE REQUESTS IN AODV

Y
Z
S

E
F

G
H

K
I

D
N

Represents a node that has received RREQ for D from S

ROUTE REQUESTS IN AODV

Y

Broadcast transmission
Z
S

E
F

G
H

K
I

Represents transmission of RREQ

D
N

ROUTE REQUESTS IN AODV

Y
Z
S

E
F

G
H

Represents links on Reverse Path

REVERSE PATH SETUP IN AODV

Y
Z
S

E
F

G
H

K
I

D
N

Node C receives RREQ from G and H, but does not forward

it again, because node C has already forwarded RREQ once

REVERSE PATH SETUP IN AODV

Y
Z
S

E
F

G
H

K
I

D
N

REVERSE PATH SETUP IN AODV

Y
Z
S

E
F

G
H

Node D does not forward RREQ, because node D

is the intended target of the RREQ

FORWARD PATH SETUP IN AODV

Y
Z
S

E
F

G
H

Forward links are setup when RREP travels along

the reverse path
Represents a link on the forward path

ROUTE REQUEST AND ROUTE

REPLY
Route Request (RREQ) includes the last known sequence number for the
destination
A routing table entry maintaining a reverse path is purged after a timeout
interval
A routing table entry maintaining a forward path is purged if not used for a
active_route_timeout interval

LINK FAILURE
A neighbor of node X is considered active for a routing table entry if the neighbor
sent a packet within active_route_timeout interval which was forwarded using
that entry
When the next hop link in a routing table entry breaks, all active neighbors are
informed
Link failures are propagated by means of Route Error (RERR) messages, which
also update destination sequence numbers

ROUTE ERROR
When node X is unable to forward packet P (from node S to node D) on link (X,Y),
it generates a RERR message
Pesan RERR akan dibroadcast ke seluruh node tetangga hingga sampai ke node
pengirim
Ketika node pengirim menerima pesan RERR,node pengirim akan melakukan
inisiasi ulang dengan mengirimkan pesan RREQ lagi.

AODV: SUMMARY
Routes need not be included in packet headers
Nodes maintain routing tables containing entries only for routes that are
in active use
At most one next-hop per destination maintained at each node
Sequence numbers are used to avoid old/broken routes
Sequence numbers prevent formation of routing loops
Unused routes expire even if topology does not change