You are on page 1of 7

Ciprofloxacin adalah antibiotik yang digunakan untuk menangani berbagai jenis infeksi akibat

bakteri, misalnya infeksi saluran kemih, infeksi pada saluran pencernaan, infeksi pada mata, dan
infeksi menular seksual. Jenis obat ini bekerja dengan membunuh atau mencegah perkembangan
bakteri yang menjadi penyebab infeksi. Karena itu, ciprofloxacin tidak akan efektif untuk
mengobati flu atau pilek yang disebabkan oleh infeksi virus.
Tentang Ciprofloxacin
Jenis obat
Golongan
Manfaat
Dikonsumsi oleh
Nama lain
Bentuk obat

Antibiotik kuinolon (quinolone)


Obat resep
Mengatasi infeksi akibat bakteri
Dewasa dan anak-anak
Ciproxin
Tablet, cairan yang diminum, obat oles, infus, obat tetes mata

Ciprofloxacin tersedia dalam berbagai merek dan dapat digunakan dalam bentuk tablet serta cair.
Untuk membeli obat ini, Anda memerlukan resep dari dokter.
Peringatan:

Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.

Perlu berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal, tendonitis, penyakit jantung, aritmia,
epilepsi atau gangguan lain yang dapat menyebabkan kejang-kejang, myastenia gravis,
serta kekurangan glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD).

Penting bagi penderita untuk menghabiskan obat ini sesuai resep dokter untuk
memastikan bakteri penyebab infeksi musnah serta mencegah kambuhnya infeksi.

Susu, jeruk, obat antasida, dan suplemen yang mengandung zat besi atau zinc dapat
menghambat kinerja obat ini.

Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.

Dosis Ciprofloxacin
Dosis penggunaan antibiotik ini tergantung pada jenis dan tingkat keparahan infeksi yang Anda
derita. Hubungi dokter untuk dosis anak-anak atau remaja berusia di bawah 18 tahun.
Tabel berikut ini akan menjelaskan dosis secara umum dalam penggunaan ciprofloxacin bagi
orang dewasa.
Jenis Penyakit
Infeksi saluran kemih

Tingkat keparahan
Akut dan tidakterkomplikasi

Dosis per 12 jam


250 mg

Durasi
3 hari

Ringan/Sedang
Parah/Terkomplikasi
Prostatitis kronis akibat bakteri Ringan/Sedang
Ringan/Sedang
Infeksi saluran pernapasan
bawah
Parah/Terkomplikasi
Sinusitis akut
Ringan/Sedang
Ringan/Sedang
Infeksi kulit
Parah/Terkomplikasi
Ringan/Sedang
Infeksi tulang dan sendi
Parah/Terkomplikasi
Infeksi pada sistem pencernaan Terkomplikasi
Tifus
Ringan/Sedang
Infeksi bakteri gonokokus

Tanpa komplikasi

Infeksi antraks

250 mg
500 mg
500 mg
500 mg
750 mg
500 mg
500 mg
750 mg
500 mg
750 mg
500 mg
500 mg
250 mg hanya perlu
diminum sekali
500 mg

1-2 minggu
1-2 minggu
4 minggu
1-2 minggu
1-2 minggu
10 hari
1-2 minggu
1-2 minggu
4-6 minggu
4-6 minggu
1-2 minggu
10 hari
1 kali minum
2 bulan

Khusus untuk infeksi antraks, dokter akan menganjurkan penggunaan obat ini sesegera mungkin
setelah Anda mengalami pajanan bakteri.
Mengonsumsi Ciprofloxacin dengan Benar
Ciprofloxacin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Jangan lupa untuk meminum banyak cairan, terutama air putih, selama mengonsumsinya. Air
putih dapat membantu Anda untuk mencegah kemunculan efek samping obat ini.
Jangan mengonsumsi produk susu serta produk yang mengandung kafein (seperti kopi atau
cokelat) bersamaan dengan ciprofloxacin. Konsumsi antasida atau suplemen vitamin yang
mengandung zat besi atau zinc juga perlu dihindari selama setidaknya dua jam sebelum atau 4-6
jam sesudah meminum antibiotik ini agar tidak mengurangi keefektifannya.
Jika jadwal minum ciprofloxacin tidak sengaja terlewat, Anda sebaiknya segera meminumnya.
Tetapi jangan menggandakan dosis Anda untuk menggantikan dosis yang sudah terlewatkan.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Ciprofloxacin
Ciprofloxacin jarang menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang bisa terjadi saat
Anda mengonsumsi antibiotik ini adalah:

Mual

Sakit kepala

Sering buang gas

Hubungi dokter jika hal berikut terjadi:

Rasa nyeri atau pembengkakan pada otot dan sendi (lebih sering terjadi pada pasien
berumur di atas 60 tahun.

Reaksi alergi seperti ruam, pembengkakan di sekitar wajah dan mulut serta kesulitan
bernapas.

SULFASALAZINE
Indikasi
:
Sulfasalazine
digunakan
untuk
mengobati
peradangan usus, diare, pendarahan rectal, sakit perut
dengan ulseratif colitis (kondisi dimana usus meradang),
radang sendi khususnya rheumatoid arthristis.
Dosis

Ulseratif colitis : Dewasa : 3-4 g (6-8 tablet)

Anak-anak diatas 2 tahun : 40-60 mg/kg berat badan


setiap hari sesuai takaran

Seronegatif arthristis, spondilitis : awalnya 1


kaplet pada malam hari selama 1 minggu pertama lalu
berlanjut 1 kaplet 2x sehari di 1 minggu selanjutnya.
Kontra Indikasi:

Hipersensitivitas untuk sulfonamide dan salisilat

Porfiria intermiten akut

Bayi di bawah 2 tahun

Obstruksi usus dan saluran kencing


Efek Samping: Dapat menyebabkan kemandulan sementara pada
laki-laki dan kembali subur setelah obat dihentikan, Air
seni berwarna kekuningan, Diare, kekurangan nafsu makan,
sakit kepala, sakit perut, muntah.
Jika memiliki salah satu dari gejala berikut, berhenti munim
sulfasalazine dan hubungi dokter: Ruam kulit, gatal,
bengkak, sakit tenggorokan, demam, nyeri sendi atau otot,
kulit pucat atau kuning, kesulitan menelan, mudah lelah,
biasa pendarahan atau memar, dan kelemahan.
Perhatian: Gangguan hereditas pada aktivitas eritrosit ( sel
darah merah )
Nama Paten : Sulcolon (Benofarm)
Interaksi Obat: Phenobarbital menaikkan biliary excretion
dari sulfasalazine sehingga menurunkan urinary excretion
dari obat. Sulfasalazine mengurangi bioavallity dari digoxin
Keamanan untuk Ibu Hamil: Pada wanita hamil hanya digunakan
bilamana sangat diperlukan. Pada wanita menyusui sebaiknya
jangan diberikan.
Untuk Sediaan : Tablet mengandung sulfasalazine 500 mg

Komposisi : Doos berisi 10 trip @ 1o tablet

Lansoprazole adalah kelompok obat proton pump inhibitor. Obat ini digunakan untuk mengatasi
gangguan pada sistem pencernaan akibat produksi asam lambung yang berlebihan, seperti sakit
maag dan tukak lambung. Obat ini bisa meredakan gejala akibat naiknya asam lambung seperti
nyeri ulu hati, kesulitan menelan, dan batuk berkepanjangan.

Obat ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah asam yang dihasilkan oleh dinding lambung.
Lambung menghasilkan asam secara alami untuk mencerna makanan dan membunuh bakteri.
Namun asam ini bisa menyebabkan iritasi pada perut. Oleh karena itu mukosa atau lendir
pelindung diproduksi untuk melindungi dinding lambung.
Lapisan mukosa pelindung ini bisa terganggu pada sebagian orang dan sebagai akibatnya asam
lambung mulai melukai dinding lambung hingga menyebabkan terjadinya inflamasi, tukak, dan
kondisi-kondisi lainnya. Selain itu, sebagian orang juga bermasalah dengan otot saluran
pencernaan yang berfungsi sebagai pintu satu arah untuk masuknya makanan dari kerongkongan
ke lambung dan mencegah naiknya makanan dari lambung ke kerongkongan. Kondisi inilah
yang menyebabkan asam terlepas dan menyebabkan iritasi pada kerongkongan sehingga terjadi
nyeri ulu hati. Kondisi ini lebih dikenal dengan istilah penyakit asam lambung.
Tentang Lansoprazole
Jenis obat

Proton pump inhibitor

Golongan
Manfaat
Dikonsumsi oleh
Bentuk

Obat resep
Tukak lambung, tukak usus halus (duodenum), penyakit asam lambung atau
GERD, infeksi Helicobacter pylori, sindrom Zollinger-Ellison, dispepsia
Dewasa
Kapsul, obat larut

Lansoprazole adalah jenis obat yang penggunaannya memerlukan resep dokter. Pastikan untuk
mengikuti resep yang disarankan oleh dokter menurut kondisi kesehatan Anda. Obat ini bisa
berbentuk kapsul maupun obat larut yang dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak.
Peringatan:

Obat ini tidak dianjurkan untuk mereka yang berencana atau sedang hamil.

Obat ini tidak untuk dikonsumsi oleh wanita yang sedang menyusui.

Penggunaan lansoprazole dalam dosis tinggi dan jangka waktu yang panjang dapat
meningkatkan risiko retak tulang terutama pada kelompok lansia dan penderita
osteoporosis.

Harap berhati-hati bagi penderita gangguan hati.

Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Lansoprazole
Dosis dan jangka waktu lansoprazole diresepkan tergantung pada kondisi yang perlu ditangani
dan respons tubuh terhadap obat. Dosis lansoprazole umumnya adalah di antara 15-60 mg per
hari.
Mengonsumsi Lansoprazole dengan Benar
Pastikan untuk membaca informasi pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam
mengonsumsi lansoprazole. Telan kapsulnya secara utuh, jangan dibuka, dihancurkan, atau
dikunyah.
Obat ini disarankan untuk diminum 30 menit sebelum makan karena jika dikonsumsi setelah
makan, penyerapannya tidak maksimal.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk
mengonsumsi lansoprazole pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Obat antasida sebaiknya dikonsumsi dua jam sebelum atau sesudah mengonsumsi lansoprazole
karena antasida dapat berdampak pada penyerapan lansoprazole.

Bagi pasien yang lupa mengonsumsi lansoprazole, disarankan segera meminumnya begitu
teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis
lansoprazole pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat. Jika mengalami
masalah atau mencurigai mengalami overdosis, segera temui dokter.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Lansoprazole
Bagi penderita osteoporosis, yang berusia 50 tahun atau lebih, dan yang mengonsumsi obat ini
lebih dari setahun akan lebih berisiko mengalami tulang retak pada bagian pinggul, pergelangan
tangan dan tulang belakang. Oleh karena itu, kelompok-kelompok ini perlu mewaspadai
penggunaan lansoprazole.
Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda, meski obat ini memiliki manfaat pada tubuh,
tapi obat ini juga berpotensi menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Walau jarang, beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:

Diare

Sakit perut, mual, kembung

Konstipasi

Sakit kepala atau pusing

Kadar besi darah rendah

Jika efek samping yang terjadi berkepanjangan, disarankan untuk segera temui dokter.

You might also like