Professional Documents
Culture Documents
I.
PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama
: Ny. S
Tanggal lahir
: 06-02-1969
Umur
: 46 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Agama
: islam
Pekerjaan
: ibu rumah tangga
Alamat
: Kmp. Pangipasan RT 01/ RW 07 Soreang Kab. Bandung
Berat badan
: 52 kg
No. RM
: 0001441572
Diagnosa Medis
: ASD post ASD closure
Tanggal masuk RS : 13-04-2015
Tanggal pengkajian : 13-04-2015
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh banyak dahak
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13-04-2015, klien mengeluh banyak
dahak. Dahak sangat mengganggu pernafasannya dan dahak berkurang apabila
dihisap dengan suction. Dahak berada di tenggorokan warna dahak kemerahan dan
kental. Dahak rasanya gatal ditenggorokan dan ingin dibatukkan tetapi susah. Dahak
datang sewaktu-waktu.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
6 bulan sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh jari-jari tangan dan kakinya
membiru dan berkeringat dingin setelah beraktifitas berlebih. Klien tidak merasa
sedak, tidak merasa nyeri dada, tidak merasa berdebar. Kemudian klien dibawa
berobat ke RS Santosa. Menurut dokter klien didiagnosa memilki penyakit jantung
bawaan. Kemudia klien dirujuk ke RSHS untuk dilakukan pemeriksaan jantung lebih
lanjut, ternyata klien ditemukan ASD sehingga harus segera dioperasi. Pada tanggal
13-04-2015 klien dilakukan operasi penutupan defect. Klien tidak memilki riwat DM,
TBC, hipertensi ataupun hepatitis
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut klien didalam anggota keluarga tidak ada yang memiliki penyakit ASD atau
penyakit lainnya seperti TBC, hepatitis, Diabetes mellitus.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran compos mentis E4M6Vt
Penampilan lemah
2. Tanda-tanda Vital
TD
: 128-110/83-60 mmHg
HR
: 84-72 x/menit
RR
: 28- 16 x/menit
S
: 38-35.8 oC
3. Sistem Integumen
Warna kulit putih, rambut dan kulit kepala bersih, kulit klien bersih, akral hangat,
tidak syanosis, tidak ikterik, turgor < 3 detik, kuku klien memakai pacar, tidak ada
clubbing finger. Terdapat luka post operasi hari pertama bentuk memanjang di
sternum, keadaan masih tertutup perban, terdapat drain di bawah epigastrum,
produksi (+) warna merah. Terdapat nyeri didaerah luka bekas operasi, nyeri semakin
berat apabila dipegang dan berkurang saat istirahat, nyeri sepert ditusuk-tusuk, skala
nyeri 3 (0-10). Terpasang CVC line di ICS 2 kanan dengan cairan flush NaCl 0.9%
3cc/jam, terpasang arteri line di tangan kanan dengan flush, terpasang IV jugularis di
vena jugularis sebelah kiri dengan cairan flush Nacl 0,9 % 3cc/jam, terdapat arteri
line di tangan kanan dengan cairan flush NaCl 0.9% 3cc/jam, terdapat IV perifer line
di tangan kanan dengan loading gelofucin 20 gtt/menit.
4. Sistem Penglihatan
Bentuk mata simetris, sklera tidak ikterik, tidak ada edema, tidak ptosis, ketajaman
penglihatan baik terbukti klien bisa membaca dari 30 cm, bola mata dapat di
gerakan kesegala arah, lapang pandang baik (180 0), reflek mata baik, terbukti saat
terkena cahaya pupil miosis dan saat dijauhkan midriasis,
5. Sistem Pendengaran
Kedua letak telinga simetris, tidak ada serumen, tidak ada peradangan, fungsi
pendengaran baik terbukti klien dapat mendengar gesekan tangan.
6. Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak ada cynosis,
hidung teraba kokoh, sinus tidak nyeri, tidak ada deviasi trakhea , tidak terdapat
penggunan otot nafas, bentuk dada normal, pergerakan dada simetris, tidak ada
massa, pengembangan paru simetris, pola nafas regular, pada perkusi dada dihasilkan
bunyi paru resonan, pada auskultasi terdengar suara ronchi di kedua lapang paru,
klien terpasang ETT no 7.5 dengan kedalaman 20 cm, pernafasan di bantu T.Piece
dengan oksigen 6 liter per menit, RR: 28-16 x/menit, saturasi O2: 98%, terdapat
pengeluaran secre di ETT, saat di suction secret warna merah.
7. Sistem Pencernaan
Bentuk mulut simetris, warna bibir merah muda, mukosa bibir kering, terpasang ETT
dimulut, terdapat secret dimulut, terpasang NGT di hidung sebelah kanan, abdomen
klien bentuk datar tidak mengkilap, tidak asites, bising usus 6x/ menit, tidak ada
massa, tidak terdapat hepatomegali, tidak ada nyeri tekan. Bunyi perkusi tympani.
8. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, vena jugularis 5+2 cmH 2O, , CRT < 2 detik, pada palpasi
arteri radialis teraba berdenyut dan regular,tidak cyanosis, ictus cordis tidak tampak
teraba di ICS VI, tidak terdapat kardiomegali, pada auskultasi bunyi regular S1 lup
S2 dup, tidak terdapat murmur
9. Sistem Perkemihan
Tidak ada edema periorbital, tidak ada bunyi bruit pada aorta dan arteri
renalis, pada saat diperkusi klien tidak mengeluh nyeri, pada saat palpasi
ginjal tidak teraba, kandung kemih teraba penuh terpasang dower kateter
dan urine 65 cc/jam dengan warna kuning jernih.
Hasil
11.9
34
10800
4,02
357000
Rujukan
12-16
35-47
4400-11300
3,6-5,8
150000-450000
Satuan
g/dL
%
/mm3
Juta/uL
/mm3
Index eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Kimia klinik
GDS
Natrium
Kalium
Klorida
Kalsium
Magnesium
Analisa Gas Darah
pH
PCO2
PO2
HCO3
TCO2
Base excess
Saturasi O2
84,3
29,6
35,1
80-100
26-34
32-36
fL
pg
%
94
142
2.3
105
4,29
1,86
<140
135-145
3,6-5,5
98-108
4,7-5,2
1,70-2,55
Mg/dL
mEq/L
mEq/L
mEq/L
mg/dL
mg/dL
7,495
36,6
129
28,2
29
5
99
7,35-7,45
32-42
80-108
22-26
22-29
(-2)-(+3)
95-98
mmHg
mmHg
mEq/L
mEq/L
mEq/L
%
Data
Etiologi
Masalah
DS :
Klien mengeluh banyak
dahak
Dahak sangat mengganggu
pernafasannya dan dahak
Post operasi
Terpasang ETT
Benda Asing
Merangsang sel goblet untuk
Bersihan
jalan
nafas tidak efekti
DS:DO:
Klien terpasang ETT
Pernafasan klien dibantu T.
Piece dengan oksigen 6
liter permenut
Pola nafas regular
RR: 21 x/menit
DS:
Terdapat nyeri didaerah
luka bekas operasi, nyeri
semakin berat apabila
dipegang dan berkurang
saat istirahat, nyeri sepert
ditusuk-tusuk
skala nyeri 3 (0-10).
DO:
Terdapat luka post operasi
hari pertama di sepanjang
sternum
mengeluarkan secret
Reflek batuk menurun
Secret menumpuk di jalan
nafas
Bersihan jalan nafas tidak
efektif
ASD
Dilakukan pembedahan
Terdapat luka operasi
Inkontinuitas jaringan
Jaringan mengeluarkan zat
kimia bradikinin
,serotonin,prostaglandin
sehingga menstimulasi nyeri
Stimulasi nyeri ditangkap
oleh reseptor nyeri syaraf
Nyeri akut
bebas
Dialirkan menuju dorsal
pada spinal cord
Diteruskan ke thalamus
sebagai pusat sensorik otak
Alirkan ke korteks serebri
dimana intensitas lokasi
nyeri ditentukan / Nyeri
dipersepsikan
DS:
DO:
Aktivitas klien dibantu
perawat
Klien bed rest di tempat
tidur
TTV sebelum aktifitas: TD
125/83 mmHg, HR 74
x/mnt, RR 21x/menit
TTV setelah aktifitas: TD
129/80
mmHg,
HR
80x/menit, RR 23 x/menit
Intoleransi
Aktifitas
Resiko Infeksi
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d akumulasi secret di jalan nafas
2. Pola nafas tidak efektif b.d
3. Nyeri akut b.d inkontinuitas jaringan
4. Intolerasi aktifitas b.d
5. Resiko infesi b.d terdapatnya port de entry mikroorganisme
III.
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
1
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas TUPAN:
Mempertahankan jalan
tidak
efektif
b.d
nafas tetap bersih dan
akumulasi secret di jalan mencegah aspirasi
TUPEN:
nafas
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
3x24
jam
bersihan jalan nafas
efektif dengan kriteria:
Secret tidak ada
Bunyi paru besih
Tracheal tube bebas
hambatan
INTERVENSI
1. Kaji keadaan jalan nafas
2.
3.
4.
5.
6.
7.
RASIONAL
8. Kolaborasi
bronchodilator
Nyeri
akut
infesi
dapat
mencegah
perkembangan
mikroorganisme patogen
V.