Professional Documents
Culture Documents
Ini aku punya usulan tentang apa yang harus kamu lakukan dalam sepuluh tahu ke depan agar
kamu nggak hanya duduk-duduk termangu seperti orang yang tidak punya tujuan. Agar kamu nanti
tidak menyesal saat masa-masa mudamu lewat begitu saja tanpa menorehkan karya yang berarti bagi
dirimu dan orang lain.
VISI HIDUP MUHAMMAD CHARFANI
ISY KARIMAN AUMUT SYAHIDAN
Hidup Mulia atau Mati Syahid
1. Agustus 2008 Agustus 2009 :
a. Kerja/ Wirausaha (jual es cincau, kuli bangunan, ngajar di bimbel, dsb)
Ditabung uangnya minimal Rp 50.000, 00/ minggu x 52 minggu = Rp 2.500.000, 00
Pokoknya uangnya nggak boleh dipake buat hura-hura, makan-makan, dipinjem-pinjemin, dsb.
b. Manajemen waktu secara ketat dan disiplin
HILANGKAN! Kebiasaan-kebiasaan burukmu: begadang, keluyuran, pergi seharian nggak
pulang-pulang, sampai di rumah cuma tidur, bersantai-santai, dll.
Ingat! Istirahatnya seorang mukmin hanyalah ketika kakinya telah menginjak pintu surga. Jadi
segeralah bergerak dan banyak beramal karena kita hanyalah manusia biasa yang belum tentu
dapet jaminan masuk surga.
2. Agustus 2009 Agustus 2014 : Kuliah
Yang penting kamu udah punya uang buat biaya masuknya. Masalah strategi selama kuliah kukasih
tahu nanti saja kalo kamu udah jadi masuk perguruan tinggi. Sekarang fokus cari penghasilan dulu.
Semangat!
3. Agustus 2014 Agustus 2016 :
a. Kerja secara Profesional
Bekerja sesuai dengan jurusan atau minat yang diambil waktu kuliah. Atau bekerja apa
saja yang penting nggak memeras keringat kayak kuli biasa.
b. Membangun Rumah
Karena kamu anak bungsu sekaligus laki-laki maka harus ada prioritas untuk memperbaiki rumah.
Itung-itung sebagai tanda berbakti pada orang tua. Biar Bapak Ibu seneng dan nyaman tinggal di
rumah. Juga kalo rumahnya bersih, luas, dan kokoh akan semakin memudahkan kita dalam
aktivitas dakwah. Nanti kan jadi bisa dipake buat kajian, liqo, mabit sama teman-temen, dsb.
Yuk semangat! Jangan mudah berputus asa karena putus asa itu datangnya dari syetan. Rajin-rajin
bantu ibu ya.
Once you learn to quit, it becomes a habbit
Sekali saja kamu belajar untk berputus asa, maka akan menjadi kebiasaan!
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Love you
Rumaisha Ceria