Professional Documents
Culture Documents
Pertama Seorang Muslim Negarawan adalah seorang yang memiliki basis ideology Islam yang mengakar, seperti
yang disampaikan penulis diatas bahwa seorang Muslim Negarawan adalah seorang yang telah menjadikan Islam
sebagai manhaj hidup, yang dia rela, tunduk dan patuh atas aturan Islam, dan dia menjadikan Islam sebagai solusi
atas setiap permasalahan, baik permasalahan pribadi, permasalahan rakyat terlebih permasalahan Negara ini. Dia
tidak ragu dengan kemutlakkan kebenaran manhaj Islam. Dan dia berusaha untuk selalu meleburkan diri dalam
Islam itu sendiri, yakni Islam yang syamil yang tidak dipahami sempit bahwa Islam hanya sebagai agama ritual
saja, tetapi lebih dari itu.
Kedua Seorang Muslim Negarawan adalah seorang yang mempunyai basis ilmu pengetahuan yang kuat, disini
bukan berarti seorang Muslim Negarawan haruslah seorang professor yang sangat pakar di bidang ilmunya, sekali
lagi tidak. Seorang petani pun ketika dia mampu mengusai ilmu tani dengan baik kenapa tidak? Seorang pedagang
yang menguasai ilmu pemasaran dengan baik kenapa tidak? Artinya bagaimana dengan setiap profesinya seorang
muslim harus berupaya menguasai keilmuan profesinya tersebut. Dan bagaimana dengan basis keilmuan inilah
seorang Muslim Negarawan memberikan kontribusi terbaiknya bagi permasalahan rakyat dan bangsanya.
Ketiga Seorang Muslim Negarawan adalah seorang yang idealis dan konsisten, kata kuncinya adalah istiqomah
atau komitmen terhadap prinsip yang telah diperjuangkannya. Siapa yang meragukan idealisme fulan, seorang
ketua DPR RI zaman kemarin yang beberapa waktu lalu mengajukan kasasi ke MA terkait kasus korupsi dan
dikabulkan oleh MA, ketika menjadi mahasiswa. Yang ketika menjadi seorang mahasiswa, beliau termasuk salah
seorang pembesar sebuah organisasi besar pula yang begitu besar perjuangannya demi rakyat dan bangsa ini
dikala itu, tetapi seperti yang kita lihat ternyata konsisten itu mahal harganya. Dan ketidak konsistenan inilah yang
tidak diharapkan ada pada diri seorang Muslim Negarawan. Seorang Muslim Negarawan adalah orang yang tetap
teguh memegang prinsip Islam dimanapun dan kapanpun dia berada, tidak tergoda oleh harta, tahta dan wanita.
Keempat Seorang Muslim Negarawan adalah seorang yang mampu dan mau berkontribusi pada problematika umat
dan bangsa, dan disinilah amal nyata itu dilihat. Setelah seorang muslim itu mempunyai bekal keislaman yang
kokoh, basis ilmu pengetahuan yang kuat, serta mempunyai komitmen untuk meneguhkan prinsipnya, maka
seorang Muslim Negarawan dituntut untuk menjadi pioneer bagi penyelesaian permasalahan bangsa ini.
Kontribusi ini bisa dimulai dari hal yang paling kecil yakni berkontribusi bagi permasalahan rakyat di sekitarnya,
jadi seorang petanipun mampu berkontribusi dengan memberikan zakat bagi fakir miskin dilingkungannya. Tetapi
tidak menutup kemungkinan bila ada peran besar yang bisa di berdayakan sebagai jalan perbaikan bangsa ini
seorang Muslim Negarawan dapat mengambil peran itu. Dan sebenarnya pada peran inilah kata intelektual itu
layak di sandangkan pada seorang Muslim Negarawan.
Terakhir seorang Muslim Negarawan adalah seorang yang mampu menjadi perekat komponen bangsa dalam upaya
perbaikan. Ternyata bangsa ini tidak hanya terdiri dari satu komunitas saja, tetapi bangsa ini berdiri atas banyak
komponen yang heterogen, yang mempunyai banyak corak dan warna, yang mempunyai cara pandang yang tentu
berbeda dalam menyikapi setiap persoalan. Tetapi dalam upaya perbaikan bangsa, hal ini tidak menjadi sebuah
masalah besar bagi seorang Muslim Negarawan, karena dia mampu menjadi perekat dari setiap komponen
tersebut.
Seperti yang penulis kemukakan diawal bahwa Manhaj Muslim Negarawan adalah hasil dari Loknas Kaderisasi,
dan dijadikan sebagai prototype kader KAMMI selama 4 (empat) tahun kedepan, begitu kata perumusnya. Dan yang
menjadi pekerjaan kita adalah bagaimana semua sarana kaderisasi berujung pada pembentukan karakter Muslim Negarawan
dan kita sebagai kader KAMMI sendiri harus mulai mengevaluasi diri sejauh mana aplikasi Muslim Negarawan ada dalam
diri kita.
Sejarah bangsa adalah sejarah pemudanya!!! Dan seharusnya perubahan bangsa ini di pegang oleh para
pemudanya. Dan mampukah KAMMI menerima tanggung jawab besar ini? Jawabannya ada pada diri anda sendiri!!
Ing Ngarso Sung Tulodho
*