Professional Documents
Culture Documents
Dr.A.H.S.Alchalish
Hp 08129434493
Malang 12091963
FK Brawijaya 1983
PKM sape Bima 19921995
RS Islam Jakarta 1996
sampai sekarang
1 Istri 3 orang anak
Taman Raya citayan
G2 No 10 Bojong
Gede Bogor
April 2012
Acls
TUJUAN
TUJUAN
Mampu tatalaksana 10 menit pertama kasus
henti jantung pernafasan dengan cara RJP
yang bertujuan untuk nengembalikan sirkulasi
spontan pasien yang mengalami henti jantung
dan melalui penanganan dengan obat obatan,
tatalasana jalan nafas dan terapi listrik.
Obat obatan
Kebutuhan diruangan
Papan resusitasi
Oxygen
&
Suction
Obat obatan
KEBERHASILAN
KEBERHASILAN RJP
RJP PADA
PADA HENTI
HENTI
JANTUNG(IRAMA
JANTUNG(IRAMA VF)
VF) YANG
YANG
TERSAKSIKAN
TERSAKSIKAN
CHAIN OF SURVIVAL
ARTERI CAROTIS
ARTERI AXILLARIS
Lakukan kompresi 30
kali dan ventilasi 2 kali
Lethal:
or TOO SLOW
Ventricular Tachycardia:
Shockable!
DEFIBRILLATION
Biphasic versus
Monophasic
150 to 200
J
Biphasic: more
effective with
less energy
Monophasic: less
effective with
more energy
Defibrillators
Defibrillators
Manual
An automated
defibrillators
external
require
defibrillator
extensive
(AED)
is much
training
prior
to
simpler to
use
operate.
Kwalitas CPR
Tekan dengan kuat > 2 inchi/ 5 cm dan
kecepatan > 100x/menit di ikuti pengembalian
pengembangan dada yang sempurnah.
Meminimalkan intrupsi pada saat kompresi.
Hindari Ventilasi yang berlebih.
Pergantian orang yang melakukan kompresi
minimal 2 menit.
Rasio kompresi dan ventilasi 30:2
Angka gelombang pada capnografi jika PET
CO2< 10 perbaiki kwalitas CPR
Intra arterial presure
Jika fase relaksasi < 20 mmhg perbaiki kwalitas CPR
Return of spontaneus
circulation (ROSC)
Nadi dan tekanan darah
Peningkatan pada PET CO2 (tampak
>40 mmHg)
Gelombang tekanan arteri pada
monitor intra arterial
Energy shoch
Biphasic: perusahaan menganjurkan
dosis awal 120- 200J;
Kedua dan yang berikutnya
seharusnya setara atau lebih tinggi
Mono phasic 360 J
Terapi obat
Epinerin IV/IO 1mg setiap 3-5 menit
Vasopresin IV/IO dapat diberikan di
awal dan pilihan ke dua epineprin
Amiodaron IV/IO, Dosis awal 300 mg,
dosis ke dua 150 mg
Laryngeal mask
Endotracheal tube
Reversible cause
Hypovolomia
Hypoxia
Hydrogen Ion
(acidosis)
Hypo/
hyperkalemia
Hypotermia
Tension
pnemothorax
Tamponade cardiac
Toxin
Trombosis
pulmonary
Trombosis coronary.
Tension pnemothorax
Cardiac tamponade
HYPOKALEMIA
Wanita 35 th, keluhan lemas, nggak bisa jalan,lab K
1,8 meq
Common Etiologies of
Cardiopulmonary Arrest in
Children
Bronchospasm
Burns
Congenital cardiac
abnormalities
Drowning
Dysrhythmias
Foreign body
aspiration
Gastroenteritis
Seizures
Sepsis
Trauma
Upper and lower
respiratory tract
infection
Gastroenteritis
1 to 3 years
22 to 30
4 to 6 years
20 to 24
7 to 9 years
18 to 24
10 to 14 years16 to 22
15 to 18 years14 to 20
VF/VT
Epinephrine
Vasopressin
Amiodarone
Lidocaine
Magnesium
OROPHARENGEAL AIRWAY
acls harkit\Guedel2.mpg
INTUBASI
acls harkit\INTUBATION2.MPG
Management of
Supraventricular Tachycardia in
Children
SVT :
-due to re-entry mechanism
-narrow QRS complex
-regular
-retrograde atrial depolarisation
-P wave ?
Tachycardia
adenosine
diltiazem
beta-blockers
amiodarone
digoxin
verapamil
magnesium
Missing QRS
Total AV Block /
3rd degree AV block
QRS
QRS
QRS
Bradicardia
Atropine
Epinephrine
Dopamine
Organized
electrical activity
with no pulse
PEA/ Asystole
Epinephrine
Vasopressin
Atropine (removed from algorithm
per 2010 ACLS Guidelines)
TERIMAKASIH`