You are on page 1of 18

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:
PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK BAHAN BAKAR MINYAK

BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT (GAGASAN TERTULIS)

DIUSULKAN OLEH :
NAMA

: LULU HAYATI

NO HP

: 087749766215

PRODI

: D3 AKUTANSI

NIM

: 15030046

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA


TEGAL
2015

PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS


1.

Judul Kegiatan

2. Bidang Kegiatan
3.

: Proposal program kreativitas mahasiswa


: PKM GT

Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap

:Lulu hayati

b. NIM

: 15030046

c. Jurusan

: D3 Akutansi

d. Universitas/Institut/Politeknik

: politeknik harapan berdama tegal

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP

: pesurungan kidul

097749766215
f. Alamat email
I.

:luluhayati97@gmail.com

Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 orang

4.. Dosen Pendamping


a.

Nama Lengkap dan Gelar

b. NIP

:
:

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP

:
TEGAL 2 september 2015

Ketua Jurusan

Ketua Pelaksana Kegiatan

(_________________________)
NIP.

(_________________________)
NIM.

Pembantu Rektor

Dosen Pendamping

Bidang Kemahasiswaan
(_________________________)
NIP.

(_________________________)

NIP.

KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada saya sehingga berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul pemanfaatan limbah plastik
menjadi bahan bakar minyak"
Makalah ini berisikan tentang informasi PengertianSampah Plastik atau yang
paling banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik
untuk keperluannya sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Tegal, 2 september 2015

penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN
SAMPUL............................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM-GT...............................................ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
RINGKASAN ....................................................................................................... 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ............................................................................ 2
B. Tujuan dan Manfaat ....................................... ......................................... .4
GAGASAN
A.Sejarah sampah ....................................................................................... 5
B.macam-macam jenis sampah .......................................................................7
C.Cara mengubah sampah plastik mejadi bahan bakar minyak ..................... 8
KESIMPULAN .................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13

DAFTAR TABEL

DARTAR TABLE 1............................................................................................. 9


DAFTAR GAMABAR
GAMBAR 1.........................................................................................................10
GAMBAR 2.........................................................................................................11

RINGKASAN
Bahan plastik dalam pemanfaatannya di kehidupan manusia memang tak
dapat dielakkan. Sebagian besar penduduk di dunia memanfaatkan plastik dalam
menjalankan aktivitasnya. Plastik memang memiliki banyak kelebihan dibandingkan
bahan lainnya. Secara umum, plastik memilik idensitas yang rendah, bersifat
isolasiterhadap listrik, mempunyai kekuatan mekanik yang bervariasi, ketahanan suhu
terbatas, serta ketahananbahan kimia yang bervariasi. Selain itu, plastik jugaringan,
mudah dalam perancangan, dan biaya pembuatanmurah. Namun plastik yang
digunakan memiliki kelemahan,yaitu tidak mudah terurai meskipun dalamwaktu 100
tahun. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukansampah plastik di sungai,
selokan dan tanah,sehingga dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalahtersebut.
Saatini solusi yang ada membutuhkan biaya yang cukup besarsalah satu
contohnya adalah pembuatan plastik degradable .Pada proses pembuatan plastik
degradable

membutuhkanwaktu

yang

lama

untuk

pembuatan

formulanya

sehinggamemerlukan biaya yang besar. Oleh karena itusaya membuat suatu solusi
untuk memanfaatkansampah plastik menjadi sesuatu yang lebih bergunadengan
menggunakan biaya yang relatif murah.
Berkaitan dengan alasanalasan di atas maka saya ingin menguraikan

penjelasan pemanfaatan sampah plastik tersebut menjadi minyakmenggunakan


prinsip pirolisis. Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahanorganikmaupunanorganik
melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya, di mana
material mentah akan mengalamipemecahan struktur kimia menjadi fase gas. Untuk
mendapatkan minyak melalui pirolisis, gas yang dihasilkan harus diubah menjadi
fasecair .
Selain dilatorbelakangi melimpahnya sampah plastik, kelangkaan terhadap
minyak bumi menjadi salah satu faktor untuk pembuatan minyak ini, saya
menggunakan pencarian data di internet, karena sangat tidak memungkinkan jikalau
mempraktikkan pemanfaatan sampah plastik tersebut dengan menggunakan bahanbahan yang tidak ada di daerah sekitar. Sampahplastikdibuat menjadi minyak mentah
yang dapat digunakansebagai bahan baku pembuatan bahan bakar.
Proses pengolahannya selain relatif murah, dan tidak menimbulkanpencemaran udara
bila dibandingkan dengan penghancuranplastik dengan cara dibakar. Dari uraian di
atas penulis mengambil judul Pengolahan Sampah Plastik Menjadi BahanMinyak .

LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia saat ini tidak terlepas dari penggunaan plastik. Namun disisi
lain, plastik merupakan bahan anorganik, yang membutuhkan waktu ratusan bahkan
ribuan tahun untuk dapat terurai dalam tanah. Perlu dikembangkan solusi yang tepat
agar dapat mengurangi sampah jenis plastik tersebut, sekaligus menghasilkan produk
lain yang bermanfaat dan berdayaguna.
Sehubungan dengan itu, belakangan kita mengenal istilah proses daur ulang

plastik. Yaitu pemanfaatan sampah plastik menjadi produk yang lebih bermanfaat,
dikarenakan semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak akan lingkungan yang
sehat berkelan- jutan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan berkenaan den- gan
itu adalah konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak setara bensin dan
solar. Proses ini dapat dilakukan ka- rena pada dasarnya plastik ada- lah polimer atau
rantai panjang atom yang saling mengikat satu sama lain. Karena pada dasarnya
plastik berasal dari minyak bumi, maka proses ini dapat dikatakan hanya
mengembalikannya ke dalam bentuk asal mulanya.Dengan kemajuan teknologi yang
begitu pesat, termasuk yang berkaitan dengan teknologi pengolahan sampah, maka
pengembangan teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak yang
setara dengan bensin dan solar belakangan ini pun marak dilakukan. Misalnya di
Jepang, Jerman, Amerika Serikat dan berbagai negara lainnya. Bahkan di sejumlah
negara itu, pabrik skala komersial pun sudah mulai diaplikasikan, untuk
menghasilkan produk bahan bakar minyak dalam jumlah yang besar.
Sayangnya di Indonesia pengembangan teknologi ini belum mendapatkan
perhatian yang semestinya. Apalagi untuk sampai pada skala komersial. Padahal, bila
teknologi ini dikembangkan, maka produk yang dihasilkan dapat menjadi alternatif
pengganti bahan bakar minyak konvensional yang harganya semakin mahal dan
cadangannya semakin menipis. Di samping itu, pengembangan teknologi ini juga
akan dapat menyelesaikan salah satu persoalan mengenai sampah, khususnya sampah
plastik.
Sebenarnya teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak ini
merupakan teknologi yang menggunakan mekanisme pirolisis. Yaitu, proses
degradasi termal dengan cara memanaskan plastik tanpa oksigen dalam kondisi
tekanan atmosfir pada temperatur sekitar 370-420 derajat C. Pada temperatur tersebut
plastik akan mencair dan berubah menjadi gas, sehingga rantai panjang hidrokarbon
akan terpotong menjadi rantai pendek. Langkah berikutnya yang mesti dilakukan
setelah itu adalah proses pendinginan gas tersebut, sehingga akan terkondensasi dan
berubah menjadi cairan. Cairan inilah yang nantinya menjadi bahan bakar minyak,

baik berupa minyak tanah, solar maupun bensin.


Pertanyaannya sekarang, seberapa baik kualitas produk bahan bakar minyak yang
dihasilkan melalui proses ini? Tentu saja, kualitasnya akan sangat tergantung dari
beberapa parameter, seperti jenis sampah plastiknya, temperature dan jangka waktu
proses pembuatannya. Bagaimanapun, untuk menghasilkan produk bahan bakar
minyak yang lebih berkualitas, maka dalam proses tersebut dibutuhkan katalis.
Katalis tersebut dapat terbuat dari zeolit yang bisa didapatkan dengan mudah dan
harga yang murah di Indonesia. Soalnya, Indonesia mempunyai potensi zeolit alam
yang sangat banyak. Dengan produksi sampah plastik yang begitu besar di negeri ini,
Indonesia dapat dikatakan memiliki salah satu sumber energi alternatif dalam bentuk
minyak tanah, besin dan solar yang sangat besar pula. Satu kilogram plastik dapat
meng- hasilkan kurang lebih satu liter minyak. Ini menjadi sebuah tantangan yang
menarik, ketika produksi sampah kita begitu besarnya sehingga diperlukan solusi
yang tepat untuk mengatasinya.

Sementara kebutuhan akan sumber energy konvensional yang terus meningkat


tidak sebanding dengan ketersediaan bahan bakunya yang semakin menipis. Semua
itulah yang melatarbelakangi Indonesia Center for Waste Management Surya
University, sebagai research center dibidang teknologi dan pengelolaan sampah
pertama di Indonesia, untuk mengembangkan teknologi konversi sampah plastik
menjadi bahan bakar minyak tersebut dengan skala semi komersial. Diharapkan,
pengaplikasian teknologi tersebut akan menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata
untuk Indonesia dalam bidang energi dan lingkungan.
TUJUAN DAN MANFAAT
TUJUAN YANG INGIN DICAPAI DARI MASALAH-MASALAH INI YAITU:
1.Munculnya inovasi dan kreativitas yag baru dikalangan madyarakat

2.Menghemat biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga


3.Mengurangi sampah plastik yang ada di lingkungan
4.Ketidak tergantungan masyarakat terhadap minyak bumi yang makn sedikit di alam

GAGASAN
A.SEJARAH SAMPAH
sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik
digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat
elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti
bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976
plastik dikatakan sebagai materi yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai
salah satu dari 100 berita kejadian pada abad ini.
Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di
sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut
parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa
temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih
murah. Ia juga menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu
dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan
karena mahalnya bahan baku yang digunakan.
Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan isolasi mampu mengurangi
berat radar sebesar 600 pounds atau sekitar 270 kg. Setelah perang berakhir, plastik
ini menjadi semakin populer. Saat ini polyethylene digunakan untuk membuat botol
minuman, dirigen, kantong plastik, dan kontainer untuk menyimpan makanan.
Kejadian tersebut merupakan awal dari penggunaan plastik sebagai sebagian besar

bahan baku industri, kemudian di era modern penggunaannya menjadi semakin


banyak dan cenderung tidak bertanggung jawab ditambah lagi dengan pola hidup
manusia yang semakin menuntut keefisienan dan daya tahan produk yang lama
membuat penggunaan plastik sebagai bahan produk industri menjadi semakin
meningkat.

Plastik mempunyai beberapa keunggulan sifat, di antaranya kuat tetapi ringan,


tidak berkarat, sifat termoplastis (bisa direkat menggunakan panas), dapat diberi label
atau cetakan dengan berbagai kreasi, dan mudah diubah bentuknya. Sebagai bahan
pembungkus, plastik dapat digunakan dalam bentuk tunggal komposit atau multilapis
dengan bahan lain, baik antara plastik dan plastik yang beda jenis, plastik dan kertas,
maupun dengan yang lainnya. Kombinasi tersebut dinamakan laminasi. Dengan
demikian, kombinasi dari berbagai jenis plastik dapat menghasilkan ratusan jenis
kemasan.
Karena keunggulan itulah sehingga penggunaan plastik menjadi semakin banyak
terutama bidang industri dan rumah tangga namun seiring semakin banyaknya
penggunaan plastik menyebabkan mulai timbulnya pencemaran limbah plastik yang
memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Sampah pada
dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi,
bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif karena dalam penanganannya
baik untuk membuang atau membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar.
Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di kota-kota
di Indonesia, sebab apabila tidak dilakukan penanganan yang baik akan
mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan yang merugikan atau
tidak diharapkan sehingga dapat mencemari lingkungan baik terhadap tanah, air dan

10

udara. Oleh sebab itu saat ini diperlukan suatu pengelolaan sampah yang tepat dan
efisien guna mengurangi pencemaran sampah plastik selain itu diperlukan edukasi
serta substitusi produk agar mengurangi penggunaan sampah plastik di masyarakat.

B.MACAM-MACAM JENIS SAMPAH

Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai

secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini
juga biasa disebut sampah basah.

Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai

secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut


di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga
biasa disebut sampah kering.

Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3): limbah dari bahan-bahan

berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
Sementara Alex (2012) lebih menjelaskan jenis-jenis sampah lebih rinci sebagai
berikut:
1. Berdasarkan Sumbernya

Sampah alam: sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan

melalui proses daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai
menjadi tanah.

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

Sampah rumah tangga: sampah dari kegiatan di dalam rumah tangga, sampah

yang dihasilkan oleh kebanyakan rumah tangga adalah kertas dan plastik.

Sampah konsumsi: sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses

11

penggunaan barang seperti kulit makanan dan sisa makanan.

Sampah perkantoran: sampah yang berasal dari lingkungan perkantoran dan

pusat perbelanjaan seperti sampah organik, kertas, tekstil, plastik dan logam.

Sampah industri: sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri dari

sampah umum dan limbah berbahaya cair atau padat.


Sampah nuklir: sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir yang

menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup
dan juga manusia.
2. Berdasarkan Jenisnya
Sampah organik: buangan sisa makanan misalnya daging, buah, sayuran dan

sebagainya.
Sampah anorganik: sisa material sintetis seperti plastik, logam, kaca, keramik

dan sebagainya.
3. Berdasarkan Bentuknya
Sampah padat: segala bahan buangan selain kotoran manusia, urin dan

sampah cair.
Sampah cair: bahan cairan yang telah digunakan lalu tidak diperlukan kembali

dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

C. CARA MENGUBAH LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR


MINYAK
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu membuat
masyarakat harus merogoh kantongnya lebih dalam untuk biaya transportasi dan bagi
industri tentunya akan menaikkan ongkos produksinya, karena BBM menjadi bagian
vital bagi kelangsungan produksinya. Namun demikian kalau kita melihat di jalanan
sehari-hari, kita tidak melihat pengurangan jumlah penggunaan kendaraan, antrean di
SPBU pun tidak berubah, ini menunjukkan bahwa memang kebutuhan akan BBM
tidak bisa dihilangkan sebagai bagian utama untuk menggerakkan ekonomi
masyarakat.

12

Kenaikan BBM ini merupakan pilihan yang harus diambil pemerintah mengingat
subsidi yang nilainya cukup besar sementara saat ini Indonesia menjadi net-importir
BBM karena menurunnya produksi minyak dalam negeri sementara di sisi lain
pertumbuhan penggunaan BBM yang cukup tinggi. Kenaikan ini di sisi lain akan
memberikan gairah baru pada pengembangan energi alternatif dan terbarukan yang
selama ini agak sulit bersaing karena harga BBM yang cukup murah. Salah satu
energi alternatif yang bisa dimanfaatkan adalah BBM dari sampah plastik.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwa sampah, khususnya sampah plastik
saat ini telah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat pada
umumnya dan para pecinta lingkungan pada khususnya. Seperti diketahui bersama
bahwa plastik tidak dapat terurai dalam tanah, hal ini berbeda dengan sampah jenis
organik seperti sisa-sisa makanan yang akan sangat mudah terurai. Sehingga hal ini
dikhawatirkan akan menyebabkan degradasi fungsi tanah.
Sampai saat ini, plastik memang masih menjadi bahan yang sulit tergantikan untuk
berbagai kebutuhan kita sehari-hari seperti kemasan makanan, tas, produk-produk
elektronik, otomotif, mainan, dan masih banyak lagi lainnya. Penggunaan plastik
akan terus meningkat mengingat kelebihan yang dimilikinya antara lain ringan dan
kuat, tahan terhadap korosi, transparan dan mudah diwarnai, dan sifat insulasinya
yang cukup baik. Sehingga secara otomatis produksi sampah plastik akan terus
meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga perlu dikembangkan solusi jangka panjang
yang dapat mengurangi sampah jenis ini sekaligus dapat menghasilkan produk lain
yang bermanfaat. Proses daur ulang (recycling) menjadi sangat popular saat ini.
Namun hanya daur ulang tertentu saja yang selama ini dijalankan. Padahal ada
banyak alternatif proses daur ulang yang lebih menjanjikan dan berprospek ke depan.
Dengan mengkonversi sampah plastik menjadi BBM kita tidak hanya bisa mengatasi
persoalan sampah plastik saja, tetapi juga bisa memproduksi bahan bakar untuk
kebutuhan energi kita. Hal ini bisa dilakukan karena pada dasarnya plastik sendiri
berasal dari minyak bumi, sehingga kita hanya tinggal mengembalikannya ke bentuk
semula. Keuntungan sampah plastik adalah tidak menyerap air, sehingga kadar airnya
sangat rendah dibandingkan dengan sampah kertas, sisa makanan dan biomassa. Di

13

sisi lain, plastik juga mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi setara dengan bahan
bakar fosil seperti bensin dan solar.
Tabel 1. Nilai kalor plastik dibandingkan dengan bahan bakar fosil (MJ/kg)

Mekanisme proses ini menggunakan pirolisis, yaitu memanaskan plastik pada


suhu di atas 400oC tanpa oksigen. Pada suhu tersebut, plastik akan meleleh dan
kemudian berubah menjadi gas. Pada saat proses tersebut, rantai panjang hidrokarbon
akan terpotong menjadi rantai pendek. Selanjutknya proses pendinginan dilakukan
pada gas tersebut sehingga akan mengalami kondensasi dan membentuk cairan.
Cairan inilah yang nantinya menjadi bahan bakar, baik berupa bensin maupun bahan
bakar diesel. Untuk mendapatkan hasil dan performa yang lebih baik, maka
ditambahkanlah katalis. Beberapa parameter sangat berpengaruh terhadap produk
yang dihasilkan antara lain yaitu suhu, waktu, dan jenis katalis. Katalis dari jenis
zeolit dan silica-alumina banyak digunakan dalam proses ini. Penggunaan katalis
diharapkan dapat menurunkan suhu reaksi, mempercepat laju dekomposisi, dan
memodifikasi produk akhir.
Gambar 1. Skema sederhana proses konversi sampah plastik menjadi fraksi bensin
dan solar.

14

Satu kilogram plastik bisa menghasilkan sekitar satu liter minyak, sehingga bisa
diperkirakan berapa minyak yang akan dihasilkan dari proses ini. Konversi plastik ini
menjadi sangat krusial ketika semakin minimnya tempat pembuangan sampah dan
terus meningkatnya harga minyak dunia.
Beberapa negara telah banyak mengembangkan teknologi ini seperti Jepang, Jerman,
AS dan India. Pabrik skala komersial pun sudah mulai diujicobakan untuk
mendapatkan performa terbaiknya. Sayangnya hingga saat ini, Indonesia belum
banyak mengembangkan teknologi ini sampai pada skala komersial. Padahal apabila
ini dikembangkan, maka satu persoalan mengenai sampah telah terselesaikan dan ada
keuntungan lain dari produksi bahan bakar yang mempunyai nilai jual.
Gambar 2. Contoh pabrik konversi sampah plastik di Jepang dengan kapasitas 15.000
ton per tahun yang dikembangkan Toshiba.

Dari sinilah maka diperlukan adanya kebijakan pemerintah tentang pengelolaan


dan pengolahan sampah plastik, sehingga bisa mendorong industri pengolahan
sampah plastik mencapai skala keekonomian. Tentunya itu semua juga perlu
didukung oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya dalam hal pemilahan sampah.
Tentu perlu adanya edukasi kepada masyarakat akan hal ini. Peran perguruan tinggi
tentunya sangat penting dalam mengedukasi masyarakat dan pengembangan
teknologi pengolahannya. Pada akhirnya, sinergi semua stakeholder yang dimotori
oleh pemerintah sangat diperlukan demi terwujudnya lingkungan yang tetap terjaga
dan disisi lain mengurangi ketergantungan kita pada beberapa sumber energi primer.

15

PENUTUP
KESIMPULAN
Limbah plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan dari
suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih
dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis
Sumber sampah plstik tergantung pada produksi plastik itu sendiri dan digolongkan
berdasarkan bahan dasar penyusunnya.
Pemakaian plastik secara terus menerus akan menghabiskan beberapa sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui, selain itu menghasilkan beberapa zat yang
berbahaya bagi kesehatan manusia.
Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik
seminimal mungkin yang dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun
daur ulang (recycle).
Pengolahan limbah plastik dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaian kembali),
incinerasi (pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable,pengolahan limbah
dengan destilasi.
Dengan di berlakukannya UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah yang
baik dan tepat untuk dikembangkan di sekolah sehingga kualitas lingkungan sekolah
dapat di tingkatkan.

16

Sampah plastic dapat menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk bahan
bakar misalnya pada kompor minyak,sebagai pembakar Bunsen untuk praktikum dll.
Hasil Dari 2 ons berbagai jenis sampah plastik, kami menghasilkan 5 ml bahan bakar
minyak. Dengan jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa pengolahan sampah
plastik menjadi bahan bakar minyak dengan alat kondensator sederhana sangatlah
efektif ntuk mengatasi masalah sampah dan berguna untuk penunjang proses kegiatan
belajar mengajar

SARAN
Dalam melakukan pembuatan bahan bakar minyak dari sampah plastic hendaknya
diperhatikan unsur perapian dan polusi yang dihasilakan dan banyaknya sampah
plastic yang digunakan serta keuntungan dan kerugian dari alat ini. Alat ini akan
efektif jika digunakan dengan tepat dan juga dapat mengukur hasil yang didapat dari
sekian jumlah plastic yang digunakan.

17

DAFTAR PUSTAKA
http://ilmukesmas.com/sejarah-sampah-plastik/
http://berandainovasi.com/produksi-bahan-bakar-minyak-bbm-dari-sampahplastik/
http://nurhasan97.blogsphttp://dessyanura.blogspot.com/2014/01/jurnal-alatpengolah-sampah-plastik.htmlot.com/2014/06/pengolahan-sampah-plastikmenjadi.html
http://dessyanura.blogspot.com/2014/01/jurnal-alat-pengolah-sampahplastik.html
https://ayodarling.wordpress.com/2013/04/07/jenis-jenis-sampah/

18

You might also like