Professional Documents
Culture Documents
JUDUL PROGRAM:
PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK BAHAN BAKAR MINYAK
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT (GAGASAN TERTULIS)
DIUSULKAN OLEH :
NAMA
: LULU HAYATI
NO HP
: 087749766215
PRODI
: D3 AKUTANSI
NIM
: 15030046
Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3.
:Lulu hayati
b. NIM
: 15030046
c. Jurusan
: D3 Akutansi
d. Universitas/Institut/Politeknik
: pesurungan kidul
097749766215
f. Alamat email
I.
:luluhayati97@gmail.com
b. NIP
:
:
:
TEGAL 2 september 2015
Ketua Jurusan
(_________________________)
NIP.
(_________________________)
NIM.
Pembantu Rektor
Dosen Pendamping
Bidang Kemahasiswaan
(_________________________)
NIP.
(_________________________)
NIP.
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada saya sehingga berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul pemanfaatan limbah plastik
menjadi bahan bakar minyak"
Makalah ini berisikan tentang informasi PengertianSampah Plastik atau yang
paling banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik
untuk keperluannya sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL............................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM-GT...............................................ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
RINGKASAN ....................................................................................................... 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ............................................................................ 2
B. Tujuan dan Manfaat ....................................... ......................................... .4
GAGASAN
A.Sejarah sampah ....................................................................................... 5
B.macam-macam jenis sampah .......................................................................7
C.Cara mengubah sampah plastik mejadi bahan bakar minyak ..................... 8
KESIMPULAN .................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13
DAFTAR TABEL
RINGKASAN
Bahan plastik dalam pemanfaatannya di kehidupan manusia memang tak
dapat dielakkan. Sebagian besar penduduk di dunia memanfaatkan plastik dalam
menjalankan aktivitasnya. Plastik memang memiliki banyak kelebihan dibandingkan
bahan lainnya. Secara umum, plastik memilik idensitas yang rendah, bersifat
isolasiterhadap listrik, mempunyai kekuatan mekanik yang bervariasi, ketahanan suhu
terbatas, serta ketahananbahan kimia yang bervariasi. Selain itu, plastik jugaringan,
mudah dalam perancangan, dan biaya pembuatanmurah. Namun plastik yang
digunakan memiliki kelemahan,yaitu tidak mudah terurai meskipun dalamwaktu 100
tahun. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukansampah plastik di sungai,
selokan dan tanah,sehingga dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalahtersebut.
Saatini solusi yang ada membutuhkan biaya yang cukup besarsalah satu
contohnya adalah pembuatan plastik degradable .Pada proses pembuatan plastik
degradable
membutuhkanwaktu
yang
lama
untuk
pembuatan
formulanya
sehinggamemerlukan biaya yang besar. Oleh karena itusaya membuat suatu solusi
untuk memanfaatkansampah plastik menjadi sesuatu yang lebih bergunadengan
menggunakan biaya yang relatif murah.
Berkaitan dengan alasanalasan di atas maka saya ingin menguraikan
LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia saat ini tidak terlepas dari penggunaan plastik. Namun disisi
lain, plastik merupakan bahan anorganik, yang membutuhkan waktu ratusan bahkan
ribuan tahun untuk dapat terurai dalam tanah. Perlu dikembangkan solusi yang tepat
agar dapat mengurangi sampah jenis plastik tersebut, sekaligus menghasilkan produk
lain yang bermanfaat dan berdayaguna.
Sehubungan dengan itu, belakangan kita mengenal istilah proses daur ulang
plastik. Yaitu pemanfaatan sampah plastik menjadi produk yang lebih bermanfaat,
dikarenakan semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak akan lingkungan yang
sehat berkelan- jutan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan berkenaan den- gan
itu adalah konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak setara bensin dan
solar. Proses ini dapat dilakukan ka- rena pada dasarnya plastik ada- lah polimer atau
rantai panjang atom yang saling mengikat satu sama lain. Karena pada dasarnya
plastik berasal dari minyak bumi, maka proses ini dapat dikatakan hanya
mengembalikannya ke dalam bentuk asal mulanya.Dengan kemajuan teknologi yang
begitu pesat, termasuk yang berkaitan dengan teknologi pengolahan sampah, maka
pengembangan teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak yang
setara dengan bensin dan solar belakangan ini pun marak dilakukan. Misalnya di
Jepang, Jerman, Amerika Serikat dan berbagai negara lainnya. Bahkan di sejumlah
negara itu, pabrik skala komersial pun sudah mulai diaplikasikan, untuk
menghasilkan produk bahan bakar minyak dalam jumlah yang besar.
Sayangnya di Indonesia pengembangan teknologi ini belum mendapatkan
perhatian yang semestinya. Apalagi untuk sampai pada skala komersial. Padahal, bila
teknologi ini dikembangkan, maka produk yang dihasilkan dapat menjadi alternatif
pengganti bahan bakar minyak konvensional yang harganya semakin mahal dan
cadangannya semakin menipis. Di samping itu, pengembangan teknologi ini juga
akan dapat menyelesaikan salah satu persoalan mengenai sampah, khususnya sampah
plastik.
Sebenarnya teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak ini
merupakan teknologi yang menggunakan mekanisme pirolisis. Yaitu, proses
degradasi termal dengan cara memanaskan plastik tanpa oksigen dalam kondisi
tekanan atmosfir pada temperatur sekitar 370-420 derajat C. Pada temperatur tersebut
plastik akan mencair dan berubah menjadi gas, sehingga rantai panjang hidrokarbon
akan terpotong menjadi rantai pendek. Langkah berikutnya yang mesti dilakukan
setelah itu adalah proses pendinginan gas tersebut, sehingga akan terkondensasi dan
berubah menjadi cairan. Cairan inilah yang nantinya menjadi bahan bakar minyak,
GAGASAN
A.SEJARAH SAMPAH
sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik
digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat
elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti
bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976
plastik dikatakan sebagai materi yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai
salah satu dari 100 berita kejadian pada abad ini.
Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di
sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut
parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa
temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih
murah. Ia juga menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu
dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan
karena mahalnya bahan baku yang digunakan.
Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan isolasi mampu mengurangi
berat radar sebesar 600 pounds atau sekitar 270 kg. Setelah perang berakhir, plastik
ini menjadi semakin populer. Saat ini polyethylene digunakan untuk membuat botol
minuman, dirigen, kantong plastik, dan kontainer untuk menyimpan makanan.
Kejadian tersebut merupakan awal dari penggunaan plastik sebagai sebagian besar
10
udara. Oleh sebab itu saat ini diperlukan suatu pengelolaan sampah yang tepat dan
efisien guna mengurangi pencemaran sampah plastik selain itu diperlukan edukasi
serta substitusi produk agar mengurangi penggunaan sampah plastik di masyarakat.
Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai
secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini
juga biasa disebut sampah basah.
Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai
berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
Sementara Alex (2012) lebih menjelaskan jenis-jenis sampah lebih rinci sebagai
berikut:
1. Berdasarkan Sumbernya
melalui proses daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai
menjadi tanah.
Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah rumah tangga: sampah dari kegiatan di dalam rumah tangga, sampah
yang dihasilkan oleh kebanyakan rumah tangga adalah kertas dan plastik.
11
pusat perbelanjaan seperti sampah organik, kertas, tekstil, plastik dan logam.
Sampah industri: sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri dari
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup
dan juga manusia.
2. Berdasarkan Jenisnya
Sampah organik: buangan sisa makanan misalnya daging, buah, sayuran dan
sebagainya.
Sampah anorganik: sisa material sintetis seperti plastik, logam, kaca, keramik
dan sebagainya.
3. Berdasarkan Bentuknya
Sampah padat: segala bahan buangan selain kotoran manusia, urin dan
sampah cair.
Sampah cair: bahan cairan yang telah digunakan lalu tidak diperlukan kembali
12
Kenaikan BBM ini merupakan pilihan yang harus diambil pemerintah mengingat
subsidi yang nilainya cukup besar sementara saat ini Indonesia menjadi net-importir
BBM karena menurunnya produksi minyak dalam negeri sementara di sisi lain
pertumbuhan penggunaan BBM yang cukup tinggi. Kenaikan ini di sisi lain akan
memberikan gairah baru pada pengembangan energi alternatif dan terbarukan yang
selama ini agak sulit bersaing karena harga BBM yang cukup murah. Salah satu
energi alternatif yang bisa dimanfaatkan adalah BBM dari sampah plastik.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwa sampah, khususnya sampah plastik
saat ini telah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat pada
umumnya dan para pecinta lingkungan pada khususnya. Seperti diketahui bersama
bahwa plastik tidak dapat terurai dalam tanah, hal ini berbeda dengan sampah jenis
organik seperti sisa-sisa makanan yang akan sangat mudah terurai. Sehingga hal ini
dikhawatirkan akan menyebabkan degradasi fungsi tanah.
Sampai saat ini, plastik memang masih menjadi bahan yang sulit tergantikan untuk
berbagai kebutuhan kita sehari-hari seperti kemasan makanan, tas, produk-produk
elektronik, otomotif, mainan, dan masih banyak lagi lainnya. Penggunaan plastik
akan terus meningkat mengingat kelebihan yang dimilikinya antara lain ringan dan
kuat, tahan terhadap korosi, transparan dan mudah diwarnai, dan sifat insulasinya
yang cukup baik. Sehingga secara otomatis produksi sampah plastik akan terus
meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga perlu dikembangkan solusi jangka panjang
yang dapat mengurangi sampah jenis ini sekaligus dapat menghasilkan produk lain
yang bermanfaat. Proses daur ulang (recycling) menjadi sangat popular saat ini.
Namun hanya daur ulang tertentu saja yang selama ini dijalankan. Padahal ada
banyak alternatif proses daur ulang yang lebih menjanjikan dan berprospek ke depan.
Dengan mengkonversi sampah plastik menjadi BBM kita tidak hanya bisa mengatasi
persoalan sampah plastik saja, tetapi juga bisa memproduksi bahan bakar untuk
kebutuhan energi kita. Hal ini bisa dilakukan karena pada dasarnya plastik sendiri
berasal dari minyak bumi, sehingga kita hanya tinggal mengembalikannya ke bentuk
semula. Keuntungan sampah plastik adalah tidak menyerap air, sehingga kadar airnya
sangat rendah dibandingkan dengan sampah kertas, sisa makanan dan biomassa. Di
13
sisi lain, plastik juga mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi setara dengan bahan
bakar fosil seperti bensin dan solar.
Tabel 1. Nilai kalor plastik dibandingkan dengan bahan bakar fosil (MJ/kg)
14
Satu kilogram plastik bisa menghasilkan sekitar satu liter minyak, sehingga bisa
diperkirakan berapa minyak yang akan dihasilkan dari proses ini. Konversi plastik ini
menjadi sangat krusial ketika semakin minimnya tempat pembuangan sampah dan
terus meningkatnya harga minyak dunia.
Beberapa negara telah banyak mengembangkan teknologi ini seperti Jepang, Jerman,
AS dan India. Pabrik skala komersial pun sudah mulai diujicobakan untuk
mendapatkan performa terbaiknya. Sayangnya hingga saat ini, Indonesia belum
banyak mengembangkan teknologi ini sampai pada skala komersial. Padahal apabila
ini dikembangkan, maka satu persoalan mengenai sampah telah terselesaikan dan ada
keuntungan lain dari produksi bahan bakar yang mempunyai nilai jual.
Gambar 2. Contoh pabrik konversi sampah plastik di Jepang dengan kapasitas 15.000
ton per tahun yang dikembangkan Toshiba.
15
PENUTUP
KESIMPULAN
Limbah plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan dari
suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih
dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis
Sumber sampah plstik tergantung pada produksi plastik itu sendiri dan digolongkan
berdasarkan bahan dasar penyusunnya.
Pemakaian plastik secara terus menerus akan menghabiskan beberapa sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui, selain itu menghasilkan beberapa zat yang
berbahaya bagi kesehatan manusia.
Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik
seminimal mungkin yang dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun
daur ulang (recycle).
Pengolahan limbah plastik dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaian kembali),
incinerasi (pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable,pengolahan limbah
dengan destilasi.
Dengan di berlakukannya UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah yang
baik dan tepat untuk dikembangkan di sekolah sehingga kualitas lingkungan sekolah
dapat di tingkatkan.
16
Sampah plastic dapat menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk bahan
bakar misalnya pada kompor minyak,sebagai pembakar Bunsen untuk praktikum dll.
Hasil Dari 2 ons berbagai jenis sampah plastik, kami menghasilkan 5 ml bahan bakar
minyak. Dengan jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa pengolahan sampah
plastik menjadi bahan bakar minyak dengan alat kondensator sederhana sangatlah
efektif ntuk mengatasi masalah sampah dan berguna untuk penunjang proses kegiatan
belajar mengajar
SARAN
Dalam melakukan pembuatan bahan bakar minyak dari sampah plastic hendaknya
diperhatikan unsur perapian dan polusi yang dihasilakan dan banyaknya sampah
plastic yang digunakan serta keuntungan dan kerugian dari alat ini. Alat ini akan
efektif jika digunakan dengan tepat dan juga dapat mengukur hasil yang didapat dari
sekian jumlah plastic yang digunakan.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmukesmas.com/sejarah-sampah-plastik/
http://berandainovasi.com/produksi-bahan-bakar-minyak-bbm-dari-sampahplastik/
http://nurhasan97.blogsphttp://dessyanura.blogspot.com/2014/01/jurnal-alatpengolah-sampah-plastik.htmlot.com/2014/06/pengolahan-sampah-plastikmenjadi.html
http://dessyanura.blogspot.com/2014/01/jurnal-alat-pengolah-sampahplastik.html
https://ayodarling.wordpress.com/2013/04/07/jenis-jenis-sampah/
18