Professional Documents
Culture Documents
PPPPTK
MEDAN
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
B.
TOPIK 1.
satu
dalam
titik dan
( U1 - V1 - W1 ) dihubungkan dengan
R
S
T
Pe
U1
V1
W1
Kumparan Stator
Titik Bintang
U2
V2
W2
Rotor
UL1
Up1
UL2
-Up2
Up2
120
Up3
UL3
Gambar 2. Vektor Diagram Tegangan Hubungan Bintang
Keterangan :
UL
Up
= 3 . Up.
UL
2
Jadi : Cos 30=
Up1
Up
UL
1
.
Up
Cos 30 =
2
30
UL1
UL
2
UL
2
UL
=
2 Up
UL = 3 . Up
Untuk besar arus pada hubungan bintang adalah :
IL
lp
Up
IL
=
Z
= 3. UL. IL Cos
2. Hubungan Segitiga ( )
Kumparan motor induksi tiga fasa dihubungkan segitiga, bila besar
tegangan jaringan yang tersedia sama dengan tegangan fasa
kumparan motor. Untuk membuat kumparan stator motor dalam
hubungan
segitiga,
maka
ujung
kumparan
pertama
(U2)
dihubungkan dengan
U1
V1
W1
Kumparan
Stator
U2
V2
W2
Rotor
IL1
- Ip2
Ip1
Ip3
IL3
IL2
Ip2
= lp1 + lp2
1L1
IL1
= 3. lp
3. Up
IL
=
Z
127 V/ 220 V
R
S
T
Pe
U1
V1
W1
U1
V1
W1
M
3
Arah kanan
M
3
Arah kiri
A
IL
IL
UL
V
Uf
A. Hubungan Bintang
Motor Listrik 3 Phasa dan 1 Phasa
B. Hubungan Segitiga
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
C. Langkah Kerja
1. Persiapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai daftar
2. Rangkailah motor induksi 3 fasa seperti gambar A, stator dalam
hubungan bintang yang dilengkapi dengan alat ukur Volt meter dan
Ampere Meter. ( Motor bekerja di bawah tegangan nominal ).
3. Hubungkan dengan sumber tegangan 3 fasa dan catat hasil
penunjukan alat ukur.
UL
V
Uf
V
IL
A
If
A
3 UL. IL
VA
Uf
V
IL
A
If
A
3 UL. IL
VA
10
6.
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
7.
Evaluasi Topik 1
Petunjuk : Jawablah Pertanyaan di bawah ini :
1.
2.
3. Gambarkan kumparan stator motor listrik pada hubungan bintang ------4. Gambar kumparan stator motor listrik pada hubungan segitiga ----------5. Besar arus motor listrik pada hubungan segitiga adalah --------------------
11
TOPIK 2.
besaran listrik dan mekanik dari motor induksi 3 fasa rotor sangkar ( rotor
hubung singkat ) dan rotor belitan.
A. Tujuan Kegiatan :
-
31/18 A
Cos = 0,8
50 HZ
IP. 44
12
- 220 V
- 380 V
- 7,7 kW
- Cos
- 31 A
- 18 A
Dengan besaran listrik di atas dapat dihitung besar listrik lainnya seperti :
- Daya masuk ( Pi)
= 3. U. I. Cos
= 2 n M. 1 min./60 sec
Po. 60 sec
. Nm
2 n . 1 min
- Effisiensi
Po
=
. 100%
Pin
ns - nr
- Slip (S)
. 100%
ns
60 f
=
P
13
gambar 6. plat nama motor induksi 3 fasa di atas dapat dibuat hubungannya
seperti :
1.
Hubungan Bintang ( Y ).
F
3 / 380 V. 50 Hz
R
S
T
U1
V1
W1
Stator
Tegangan
Motor :
220 V/380V
U2
V2
W2
Rotor Sangkar
14
2. Hubungan segitiga ( )
F
3 Pe / 220 V / 50 Hz
R
S
T
U1
V1
W1
Stator
U2
V2
W2
Tegangan
Motor :
220V/380V
Rotor Sangkar
15
L1
L2
L3
Pe
F
U1
V1
W1
TAHANAN LUAR
16
X2.
R2
, saat start S =
Keterangan :
S
= Slip
R2
= Resistansi rotor
X2
= Reaktansi rotor
K1
F1
K3
K2
M
3
R4 R6
R1 R
17
R = R 1 R6
R = R4 R6
R=0
Pout. = ( M nominal)
n
n Putaran nominal
Gambar 11. Karakteristik M = f (n).
Motor Listrik 3 Phasa dan 1 Phasa
18
: 380 V
- Arus nominal
: 0,28 A
- Cos
: 0,77
: 0,09 KW
- Putaran rotor ( nr )
: 1430 rpm
- Putaran sinkron ( ns )
: 127 V ( n = 0 )
: 0,7 A
19
Dari data plat nama motor listrik di atas dapat dihitung besaran listrik lain
seperti :
= 3. U. I. Cos
Pin
= 142 watt
Po. 60 sec
=
2 . N. 1 min
90 W. 60 sec
=
2. 1430 1/min.1min
0,60
W sec
= 0,60 Nm
ns - nr
3. Slip ( S ) =
ns
1500 - 1430
S
=
1500
0,0466
4. Effisiensi Motor ( )
Po
=
100%
Pin
90 W
=
100%
142 W
63,38%
20
Evaluasi Topik 2
Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Plat nama sebuah motor induksi 3 fasa seperti :
D - Motor
380/660 V
0,36/0,2 A
0,09 KW
1350 1/min
Isol. Kl. B
Cos = 0,72
50 HZ
IP. 44
31/18 A
Cos = 0,8
50 HZ
IP. 23
21
: ---------------------------------------------
b. Tegangan nominal
: ---------------------------------------------
c. Arus nominal
: ---------------------------------------------
: ---------------------------------------------
e. Daya in put ( Pi )
: ---------------------------------------------
f. Putaran motor ( nr )
: ---------------------------------------------
: ---------------------------------------------
: ---------------------------------------------
i. Slip ( S )
: ---------------------------------------------
j. Effisiensi ( )
: ---------------------------------------------
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
TOPIK 3.
Motor Listrik 3 Phasa dan 1 Phasa
22
A. Tujuan Kegiatan
1. Menguasai prinsip kerja kerja motor sinkron
2. Menguasai pengaruh arus penguat medan pada motor sinkron
3. Menguasai Motor Sinkron sebagai kapasitor
4. Menguasai Karakteristik motor sinkron
B. Prinsip Kerja Motor Sinkron
Motor sinkron pada dasarnya mempunyai kumparan jangkar pada stator
dan kumparan medan pada rotor. Kumparan jangkarnya sama dengan
motor induksi 3 fasa yang dapat dihubungkan bintang atau segitiga,
sedangkan kumparan medan berbentuk kutub sepatu ( rotor silinder ).
Arus searah ( DC ) dialihkan ke rotor melalui cincin seret untuk
menghasilkan kutub magnet U S pada rotor.
Apabila kumparan jangkar dihubungkan dengan sumber tegangan 3 fasa
akan timbul medan putar pada stator.
Pada rotor terdapat kutub magnet U S oleh arus searah, maka rotor
akan mendapat tarikan dari kutub medan putar stator sehingga rotor
akan turut berputar dengan arah dan kecepatan yang sama ( sinkron ).
23
U
DC
Bs
Sumbu kutub medan putar berimpit dengan sumbu kutub medan rotor
( = 0 ). Pada tiap penambahan beban, membuat rotor tertinggal sebentar
dari medan stator membentuk sudut kopel
24
Bila arus medan pada rotor cukup untuk membangkitkan garis gaya
magnet ( fluks magnet ) yang diperlukan motor, maka stator tidak perlu
memberikan arus pemagnetan pada rotor dan motor bekerja pada faktor
kerja 1,0. Pada saat arus medan pada rotor kurang penguat berkurang ,
maka stator akan menarik arus pemagnetan dari jala-jala ( jaringan
listrik 3 fasa ), sehingga motor bekerja pada faktor kerja terbelakang
( Lagging ). Sebaliknya bila arus medan pada rotor berlebih ( penguat
berlebih ), maka kelebihan fluks ini harus diimbangi oleh medan putar
stator dengan menarik arus yang bersifat kapasitif dari jala-jala, dan
motor bekerja pada faktor kerja terdahulu ( leading ). Dengan demikian
faktor kerja motor sinkron dapat diatur dengan mengubah-ubah besar
arus penguat rotor.
Lag
I.. Xs
I
1,0
I
I .Xs
I
U
Lead
I.Xs
E
Gambar 14. Diagram Vektor Arus dan Tegangan Motor Sinkron.
25
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
arus jangkar I yang ditarik jala-jala oleh motor harganya besar saat arus
penguat berkurang faktor kerja terbelakang ( lag ), arus I semakin kecil
untuk faktor kerja 1,0.
I.XS
E
26
: 0 300 V
6. Cos meter
7. Ampere meter AC dan Amper meter DC
8. Torsi meter ( Nm )
9. rpm meter
10. Sumber tegangan DC : 0 220 V
11. Saklar 3 kutub dan MCB 3 fasa
12. Kabel penghubung
27
127 V / 220 V - 50 Hz
R
S
T
N
Pe
F
S
A
Cos
Start
Unit Pengontrol
F1
M
Powder
Brake
Nm
Rpm
F2
220 V
220 V
DC
0 220 V
28
C. Langkah Kerja
1. Siapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai daftar alat dan
bahan
2. Tuliskan plat nama motor yang akan di praktekkan
----------------------------3 Mot
Type
=
2 . n. 1 min
= ------- Nm
29
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,
6
IM ( A )
Cos
8. Pada beban nol aturlah arus penguat dan catat pada tabel.
Beban ( Torsi ) = 0 ( Nol )
If ( A )
0,
0,6
0,
5
0,
4
0,
0,2
0,
1
IM ( A )
Cos
9.
Pada beban nominal motor, aturlah arus penguat motor dan catat
pada tabel
Beban ( Torsi ) = Torsi nominal motor (sesuai plat nama )
If ( A )
0,
0,6
0,
5
0,
4
0,
3
0,2
0,
1
IM ( A )
Cos
10. Dari ketiga tabel di atas buatlah :
- Karakteristik
: Cos
= f ( IM )
- Karakteristik
: Cos
= f ( If )
- Karakteristik
: Arus motor ( Im ) = f ( If )
Evaluasi Topik 3
Motor Listrik 3 Phasa dan 1 Phasa
30
motor
sinkron
terdapat
dua
medan
magnet
yaitu
----------------------------- dan --------------------------------------------------2. Bila motor sinkron dibebani melebihi nominal maka motor --------------3. Bila arus pemagnetan pada rotor berkurang, maka motor sinkron bekerja
pada faktor kerja ------------------------------------------4. Bila arus pemagnetan pada rotor berlebih, maka motor sinkron bekerja
pada faktor kerja -----------------------------------------5. Faktor kerja motor sinkron dapat di atur dengan -----------------------------
TOPIK 4.
Motor Listrik 3 Phasa dan 1 Phasa
31
MOTOR DAHLANDER.
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
.
P
32
a. Kumparan 4 kutub
b
b. Kumparan 2 kutub
2V
1V
2W
2U
1W
33
D - Motor
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
YY/
1,1 / 0,75 KW
2820/1400 1/min
380 V
3 A /2,4 A
50 Hz
1U
2V
1V
2W
2U
1W
Rotor
34
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
putaran lambat
Untuk putaran cepat, kumparan motor Dahlander dibuat pada hubungan
bintang ganda ( YY ), yaitu : 2U 2V 2W dhubungkan dengan sumber
tegangan R S T dan terminal 1U 1V 1W disatukan ( dibintangkan )
seperti gambar 20.
R
S
T
1U
2V
2W
Stator
2U
1V
1W
Rotor
35
36
F0
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
F1
S0
S1
K1
K2
S2
K2
K3
K3
K1
K3
K2
K3
37
127 V / 220 V
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
50 Hz
L1
L2
L3
Pe
K1
K3
K2
1U
2U
1V
1W
2V
2W
C.
Langkah Kerja
38
Evaluasi Topik 4
39
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
1.
TOPIK 5.
40
Topik ini membahas tentang motor listrik 1 fasa tanpa kapasitor dan
motor listrik 1 fasa dengan kapasitor.
A. Tujuan Kegiatan :
1. Menguasai motor listrik 1 fasa tanpa kapasitor
2. Menguasai motor listrik 1 fasa dengan kapasitor
3. Menguasai prinsip perubahan arah putaran motor listrik 1 fasa
Kumparan bantu secara umum hanya dibutuhkan pada saat start dan
akan terputus bila kecepatan putar motor mencapai 75 % dari
kecepatan sinkron.
Motor Listrik 3 Phasa dan 1 Phasa
41
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
>n
U1
Z1
IZ
N
U2
IU
Z2
>n
Motor Listrik 3 Phasa dan 1 Phasa
Iz
42
U1
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
Z1
N
U2
Z2
IU
b. Vektor Arus dan Tegangangan
Motor Kapasitor
U2
Q
U2
Xc
U2
=
Xc
U2
Xc
=
P
P
Jadi C
Farad
U 2 . 2. F.
Keterangan :
P
43
= Tegangan ------------------ V
>n
C
U1
Z1
U1
Z1
U2
Z2
U2
Z2
a. Putaran Kanan
b. Putaran Kiri
Gambar 25. Rangkaian Motor 1 Fasa Arah Putaran Kiri dan Kanan
Evaluasi Topik 5
Motor Listrik 3 Phasa dan 1 Phasa
44
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
45
U1
V1
U2
W1
V2
W2
S
U1
U2
T
V1
V2
W1
W2
46
1. Hubungan segitiga ( )
2. a. Hubungan bintang ( Y )
b. Tegangan Nominal
= 380 Volt
c. Arus nominal
= 18 A
= 7500 watt
e. Daya in put ( Pi )
= 9.478 watt
f. Putaran motor ( nr )
= 1460 1/min
g. Putaran stator ( ns )
= 1500 1/min
h. Jumlah kutub ( P )
= 2 pasang
i. Slip ( S )
= 2,6% ( 0,026 )
j. Effisiensi
= 79% ( 0,79 )
47
a.
1U
2V
2W
1V
1W
2U
b.
1U
2V
2W
2U
1V
1W
4. Mesin bubut.
48
KATA PENGANTAR
Motor Listrik 3 Phasa dan 1 Phasa
49
Pembuatan modul ini merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kwalitas proses
pembelajaran pada diklat Guru SMK di P4TK bidang bangunan dan listrik Medan untuk
Program Keahlian Teknik Listrik dengan Judul Motor Listrik Tiga Phasa dan Satu
Phasa. .
KOMITMEN-KEUNGGULAN-KEBERSAMAAN
Usaha tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari informasi sistem Pendidikan Kejuruan
yang diarahkan kepada penyiapan SDM dengan kompetensi sesuai dengan kebutuhan
Dunia Kerja.
Modul ini disusun dengan merujuk kepada Kurikulum SMK , dimana isi maupun teknik
pengajarannya mengacu pada pendekatan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan
demikian diharapkan dapat digunakan sebagai pegangan utama bagi peserta diklat, untuk
meningkatkan kelancaran proses pembelajaran baik secara klasikal maupun secara
mandiri dalam upaya pencapaian penguasaan kompetensi.
Bagaimanapun isi yang terkandung dalam modul ini masih belum sempurna. Untuk itu,
kepada peserta diklat dianjurkan melengkapi, memperkaya dan memperdalam
pemahaman dan penguasaan materi untuk topik yang sama dengan membaca referensi
lainnya yang terkait. Selain itu kritik dan saran membangun bagi penyempurnaan sangat
diharapkan bagi semua pihak.
Kepada pihak yang turut membantu dalam penyiapan naskah ini, disampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih.
Kiranya modul yang sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi peserta diklat dan
yang memerlukannya.
50
PENDAHULUAN
Menemukan informasi tentang ruang lingkup isi modul, persyaratan
mempelajari modul serta hasil belajar yang akan dicapai setelah mempelajari
modul.
B
PR
EV
BELAJAR
Pada bagian ini anda mempelajari materi pelajaran yang harus anda kuasai.
PERSIAPAN PRAKTEK
Pada bagian ini anda harus melaksanakan kegitan praktek
EVALUASI
Pada bagian ini anda harus menjawab pertanyaan yang tersedia tanpa melihat
kunci jawaban.
PE
51