Professional Documents
Culture Documents
di beberapa negara
•Worl Wide Income-global tax
system digunakan di Indonesia,
Amerika Serikat, Inggris, Jepang
• Tax Credit, adalah sesuatu yang memungkinkan WP mengurangi jumlah pajak yang
terutang diluar negeri dari jumlah pajak yang terutang berdasarkan perhitungan ketentuan
UU perpajakan domestik.
• Tax Treaty, adalah sesuatu yang mengatur hubungan antar negara yang bersangkutan
sehubungan dengan penghasilan yang dipajaki dan tidak dipajaki oleh otoritas negara
dimana penghasilan diperoleh.
• Tax haven, adalah adalah suatu negara dimana tarif pajak penghasilannya sangat
rendah atau tidak ada sama sekali pengenaan pajak atas penghasilan. Pada umumnya
negara tax haven digunakan oleh perusahaan untuk investasi atau transfer
penghasilannya.Negara tax haven juga digunakan oleh perusahaan multinasional untuk
menggeser penghasilan dari negara dengan tarif pajak tinggi ke negara ini, melalui harga
transfer.
• The exemption, adalah suatu keadaan yang memungkinkan perusahaan tertentu tidak
perlu membayar pajak penghasilan atas suatu penghasilan tertentu pula.
• The deferal principle,adalah semacam penundaan pajak sedemikian rupa, sehingga
perusahaan induk tidak dipajaki ataspenghasilan luar negerinya sampai dengan
perusahaan induk benar-benar memperoleh deviden dari penanaman luar negerinya.
Kredit Pajak dalam UU Nasional
• Undang –Undang No.17 tahun 2000 pasal 24 mengatur mengenai besarnya kredit pajak luar negeri
bagi wajib pajak dalam negeri yang memiliki usaha diluar negeri, dengan ketentuan sebagai berikut :
• Ayat 1, pajak yang terutang diluar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang diterima atau
diperoleh WP DN boleh dikreditkan terhadap pajak yang terutang berdasarkan UU DN dalam tahun
pajak yang sama.
• Ayat 2, besarnya kredit pajak adalah sebesar pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di LN
tetapi tidak boleh melebihi penghitungan pajak yang terutang berdasarkan UU ini.
• Ayat 3, dalam menghitung batas jumlah pajak yang boleh dikreditkan, penentuan penghasilan adalah
sebagai berikut :
1. Penghasilan dari saham dan sekuritas lainnya adalah negara tempat badab yang menerbitkan saham
atau sekuritas tsb berkedudukan.
2. Penghasilan berupa bunga , royalty dan sewa sehubungan dengan penggunaan harta gerak adalah
negara tempat pihak yang membayar atau dibebani bunga, royalty atau sewa tersebut bertempat
kedudukan .
3. Penghasilan berupa sewa sehubungan dengan penggunaan harta tak gerak adalah negara tempat
harta tersebut terletak.
4. Penghasilan berupa imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan adalah negara tempat
pihak yang membayar imbalan tersebut berkedudukan
5. Penghasilan bentuk usaha tetap adalah negara tempat BUT tersebut menjalankan usaha.
Pajak atas penghasilan yang dibayar atau terhutang
diluar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak
yang terutang di DN hanyalah pajak langsung.
• Contoh :
• PT ABC berkantor pusat di Indonesia merupakan pemegang saham tunggal dari DEF
Inc. dinegara XX. PT.DEF tersebut dalam tahun 1995 memperoleh keuntungan
sebesar US$ 100,000.00. Pajak penghasilan yang berlaku di negara XX adalah 48%
dan pajak deviden 38%.
• Perhitungan pajak atas deviden tersebut adalah :
• Keuntungan PT.DEF US$ 100,000.00
• Pajak Penghasilan /corporate income tax
48% US$ 48,000.00
--------------------
US$ 52,000.00
Pajak atas deviden 38% US$ 19,760.00
--------------------
Deviden yang dikirim ke Indonesia US$ 32,240.00
Pajak penghasilan yang dapat dikreditkan terhadap seluruh PPh yang terhutang atas
penghasilan PT.ABC adalah pajak yang langsung dikenakan atas penghailan yang
diterima di LN , yaitu sebesar Rp. 19,760.00
Penggabungan Penghasilan
ilustrasi
suatu badan Subjek Pajak DN membayarkan royalty sebesar Rp.
500.000.000,--kepada WP LN , maka SP DN tersebut berkewajiban
memotong PPh pasal 26 sebesar 20% x Rp. 500.000.000,--