You are on page 1of 4

PRATIKUM GEOGRAFI PENDUDUK

ACARA XI
FOOD SECURITY (KETAHANAN PANGAN)

I. TUJUAN
Tujuan dalam kegiatan pratikum ini meliputi :
- Mahasiswa dapat memproyeksikan kebutuhan akan pangan pada suatu wilayah
dalam jangka periode tertentu.

- Mahasiswa dapat melihat keadaan atau kondisi suatu wilayah mengenai tingkat
ketersediaan dan ketahanan pangan.

II. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan pratikum ini meliputi :
 Data sekunder pada provinsi Bali

 Kalkulator

 Seperangkat PC dan Program yang diperlukan

 Alat tulis.

III. DASAR TEORI


Teori ketahanan pangan (food security) adalah teori tentang bagaimana
manusia bisa memenuhi kebutuhan pangannya, dari segi mutu yang baik serta jumlah
yang mencukupi sepanjang waktu/berlanjut (Muchtar, 2007).

Menurut FAO, ketahanan pangan terjadi ketika semua masyarakat, pada


sepanjang waktu, mempunyai akses untuk mendapatkan pangan yang cukup, aman,
dan bergizi demi memenuhi kebutuhan pangan mereka serta akses dalam memilih
bahan pangan guna kehidupan yang aktif dan sehat.

Ketahanan pangan meliputi minimum dua hal berikut, yaitu :

NAMA : YAN OLIF LUTFIANTO


NIM : 07/253811/GE/6169
PRATIKUM GEOGRAFI PENDUDUK

1. Ketersediaan makanan yang aman dan secara gizi cukup memadai,

2. Kemampuan yang terjamin untuk memperoleh makanan melalui cara yang wajar
(seperti tanpa mencari-cari dari sampah dan mencuri)

Suryana (1996) berpendapat bahwa terdapat empat aspek penting dalam mencapai
ketahanan pangan, yaitu :

1. ketersediaan pasokan,

2. pendistribusian pangan,

3. aksesibilitas masyarakat luas atau daya bali masyarakat, dan

4. pemilihan ragam komoditas pangan oleh rumah tangga.

Menurut Clement dan H. Theil, 1987, kondisi rawan pangan adalah karakteristik
sekelompok orang dalam suatu masyarakat wilayah atau suatu negara yang tidak
memiliki cukup makanan untuk menjalankan aktivitas hidupnya.

Menurut Eddy Suntoro, kerawanan pangan dapat diartikan kondisi suatu wilayah
masyarakat atau rumah tangga yang tingkat ketersediaan dan keamanan pangannya
tidak cukup untuk memenuhi standart kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan
kesehatan masyarakat.

Proyeksi kebutuhan akan pangan dilakukan untuk melihat keadaan atau kondisi suatu
wilayah mengenai tingkat ketersediaan dan keamanan pangan pada masa yang akan
datang. Dengan melihat keadaan tersebut, maka dapat dianalisis apakah wilayah
tersebut rawan akan pangan atau justru surplus.

IV. CARA KERJA


Langkah kerja yang digunakan dalam pratikum ini meliputi

 Mencari data sekunder pada provinsi terpilih

1. Rata-rata produksi padi sawah + padi ladang (per Ha)

NAMA : YAN OLIF LUTFIANTO


NIM : 07/253811/GE/6169
PRATIKUM GEOGRAFI PENDUDUK

2. Jumlah penduduk provinsi pada tahun tertentu

 Melakukan proyeksi kebutuhan pangan (supplay) dengan metode geometrik

 Melakukan proyeksi penduduk (demand) dengan metode geometrik Analisis


supplay-demand

 Asumsi yang digunakan:

 Produksi padi yang digunakan adalah padi sawah dan padi ladang

 Ekuivalen padi ≈ beras = 1 : 0,7

 Kebutuhan beras per orang 10 kg per bulan (120 kg per tahun)

VI. ANALISIS
Food security merupakan ketahanan pangan pada setiap daerah. Hal ini dapat
melihat kondisi kebutuhan pangan, tingkat ketersediaan dan keamanan pangan pada
suatu daerah. Pratikum ini pratikan membahas ketahanan pangan Propinsi Bali.
Sumber data yang digunakan adalah hasil dari data statistik ketahanan pangan.
Data yang digunakan tahun 1990, 1991, 1992, dan 1993. Tabel supplay
membahas tentang produksi padi (padi sawah dan padi lading) pada Propinsi Bali
yang mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada proses ini menggunakan
perbandingan antara padi dan beras antara 1 : 0,7. Hal ini berarti untuk mendapatkan
0,7 kg beras membutuhkan 1 kg padi. Hasil dari perhitungan tersebut kemudian
dikalikan 100 untuk mengetahui produksi beras pada Propinsi Bali. Produksi beras
terkecil terdapat pada tahu 1991 dengan 575.699.843,6 kg hal ini dapat
memungkingkan pada tahun ini terjadi gagal panen pada Bali. Dan produksi
beras tertinggi terdapat pada 597.579.234 kg.
Demand merupakan kebutuhan pangan berdasarkan kg/tahun. Asumsi yang
digunakan dalam perhitungan ini setiap orang membutuhkan 10 kg/bulan untuk
memenuhi kebutuhan pangannya, jadi untuk jarak 1 tahun membutuhkan 120 kg.

NAMA : YAN OLIF LUTFIANTO


NIM : 07/253811/GE/6169
PRATIKUM GEOGRAFI PENDUDUK

data yang digunakan adalah jumlah penduduk pada masing-masing tahun. Semakin
besar jumlah penduduk pada suatu daerah maka semakin besar kebutuhan
pangannya. Bila dilihat dari tabel kebutuhan pangan tertinggi terdapat pada tahun
1993 yakni 341728320, hal ini dikarenakan penduduk setiap daerah di Indonesia
bertambah penduduknya. Apabila dilihat dari produksi beras pada tahun 1993
kemungkinan Propinsi Bali masih mengekspor beras dari daerah lainnya, hal ini
dikarenakan pada hasil bagi antara produksi beras dan kebutuhan pangan tidak
menunjukan angka asumsi kebutuhan pangan untuk setiap individu. Angka terendah
untuk kebutuhan pangannya pada tahun 1990 yakni 333282720. Pada tahun ini
Propinsi Bali masih mengekspor beras dari daerah lain. Kesimpulannya Propinsi Bali
merupakan daerah yang mengekspor beras dari daerah lain. Hal ini dikarenakan
banyak penduduk yang bekerja pada sector pariwisata atau wirausaha dan banyak
lahan yang digunakan sebagai lokasi pariwisata.

NAMA : YAN OLIF LUTFIANTO


NIM : 07/253811/GE/6169

You might also like