Professional Documents
Culture Documents
1009005054
Agung Aryaningsih A. W.
1009005093
1009005095
1009005099
SUMMARY
Rumenotomy is one method of operation by making incision in the rumen wall of the rumen.
Rumenotomy is indicative of the presence of foreign bodies, bloat in the distal esophagus, rumen
and endoplasmic retikulatis, trauma, the omasum and abomasums atoni, for the exploration of
rumenotomy for diagnostic of disease in intraruminan, swallowing toxic plants and hernia
diagfragma. Rumenotomy generally done with standing position in beef and lateral recumbenccy
on small farm animals which are then standing up by using an inverted L desk block. There are
several techniques of rumenotomy namely skin stitch fixation Weingraths ring, Stay Suture, dan
Skin Clamp Fixation.
Key note : rumenotomy; indicative of rumenotomy; position of rumenotomy
RINGKASAN
Rumenotomi merupakan salah satu metode operasi membuka rumen dengan membuat
insisi pada dinding rumen. Indikasi dari rumenotomi adalah bloat berair, adanya benda asing
pada distal esofagus, rumen dan retikulum, trauma retikulatis, adanya atoni omasum dan
abomasum, untuk eksplorasi rumenotomi untuk diagnosis penyakit pada intraruminan, menelan
tanaman beracun, dan hernia diafragma. Rumenotomi biasanya dilakukan dengan posisi berdiri
pada sapi, dan lateral recumbency pada hewan ternak kecil, yang kemudian diberdirikan dengan
menggunakan meja inverted L block. Terdapat beberapa teknik rumenotomi, yaitu fiksasi
jahitan kulit (skin sutere fixation) Weingraths ring, Stay Suture, dan Skin Clamp Fixation.
Kata kunci : rumenotomi; indikasi rumenotomi; posisi rumenotomi
DAFTAR ISI
Ringkasan .............................................................................................................................. 2
Daftar Isi ............................................................................................................................... 3
Daftar Gambar ....................................................................................................................... 4
Bab I Pendahuluan ................................................................................................................ 5
Bab II Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................................................... 6
Bab III Tinjauan Pustaka ....................................................................................................... 7
Bab IV Pembahasan .............................................................................................................. 9
Bab V Simpulan dan Saran ................................................................................................... 12
Daftar Pustaka
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Meja Operasi (ki) dan hewan diposisikan di meja operasi (ka) ..........................9
Gambar 2. Meja operasi di posisi peripendicular .................................................................10
Gambar 3. Laparotomi pada flank .........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Rumenotomi merupakan salah satu teknik operasi membuka rumen pada ruminansia,
akibat adanya indikasi-indikasi tertentu yang akhirnya membutuhkan tindakan operasi
pembukaan rumen.
Rumenotomi biasanya dilakukan dengan posisi berdiri pada sapi, dan lateral recumbency
pada hewan ternak kecil, yang kemudian diberdirikan dengan menggunakan meja inverted L
block dengan anestesi line block, inverted block, atau paravertebral block.
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT
Adapun tujuan dan manfaat dilakukannya penulisan paper ini adalah selain sebagai
pemenuhan tugas bedah khusus veteriner bagi mahasiswa FKH Udayana, juga diharapkan agar
setiap mahasiswa memahami teknik operasi rumenotomi pada kambing.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Rumenotomi merupakan salah satu metode operasi membuka rumen dengan membuat
insisi pada dinding rumen. Indikasi dari rumenotomi adalah bloat berair, adanya benda asing
pada distal esofagus, rumen dan retikulum, trauma retikulatis, adanya atoni omasum dan
abomasum, untuk eksplorasi rumenotomi untuk diagnosis penyakit pada intraruminan, menelan
tanaman beracun, dan hernia diafragma. Sisi untuk dilakukannya insisi adalah :
1. bagian kiri vertikal pada mid flank,
2. pada kasus trauma retikulitis pada hewan berukuran besar, insisi menyambung hingga ke
costae terakhir,
3. bagian insisi biasanya sama jauhnya dari tubercoxae dan costae terakhir, dimulai 5 cm
dari ventral ke prosesus transversus lumbar.
Tentunya, sebelum kita melakukan tindakan rumenotomi, kita harus mengetahui struktur
dari letak rumen itu dan pertimbangan-pertimbangan lainnya, seperti :
1. Rumen menempati hampir dari setengah bagian kiri rongga abdomen dari batas
intercostal ke tujuh/delapan menuju teluk pelvis dan meluas melalui medial plane ke
bagian ventral kanan.
2. Rumen ditandai dengan permukan parietal (kiri) dan visceral (kanan) dengan lekukan
anterior dan posterior, serta longitudinal. Lekukan ini yang membagi rumen ke bagian
kantung dorsal dan ventral, dan kantung yang cukup samar pada bagian anterior dan
posterior. Rumen dibuka untuk rumenotomi melalui dorsal kantung rumen.
3. Susunan jaringan yang dibuka pada saat rumenotomi adalah :
a. Kulit
b. Subkutan
c. M. Oblique externus
d. M. Oblique internus
e. Fascia iliac
f. Lemak subperitoneal
g. Lapirsan parietal peritonium
h. Dinding rumen
4. Ketika membagi struktur ini menjadi regio satu dan regio dua, nervi lumbar yang
mengalir hampir tegak lurus arah, akan ditemui.
5. Suplai darah ke flank dikontribusikan oleh deep circumflex iliac dan pembuluh
phrenico-abdominal . Pembuluh darah pusat pada rumen terletak pada bagian lekukan
longitudinal kiri dan kanan dan lengkungan transversus anterior dan posterior.
Rumenotomi biasanya dilakukan dengan posisi berdiri pada sapi, dan lateral recumbency
pada hewan ternak kecil, yang kemudian diberdirikan dengan menggunakan meja inverted L
block. Terdapat beberapa teknik rumenotomi, yaitu fiksasi jahitan kulit (skin sutere fixation)
Weingraths ring, Stay Suture, dan Skin Clamp Fixation.
Anestesi yang dapat diberikan adalah daapat dilakukan dengan cara line block, inverted
Block, atau Paravertebral block.
BAB IV
PEMBAHASAN
Gambar 1. Meja Operasi (ki) dan hewan diposisikan di meja operasi (ka)
3. Setelah itu, posisi meja diubah ke arah peripendicular.
4. Pada area yang hendak di operasi, dilakukan pembersihan dan pencukuran pada area
yang hendak diinsisi. Kemudian digunakan kain operasi untuk sterilisasi daerah operasi.
proses
penutupan
jahitan,
serta
harus
cukup
panjang
untuk
10
Gambar 3.
Laparotomi
pada flank
4.3. Pasca Operasi
Terapi pasca operasi yang dapat diberikan pada kambing adalah injeksi ampicillin, secara IM 2x
sehari. Pengobatan antibiotik bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi, dengan dosis
ampicillin pada kambing 10-20 mg/kg BB secara per-oral, dan 5-10 mg/kg BB secara parenteral.
Umumnya jahitan dibuka setelah operasi 10-14 hari.
11
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Geehan, A.M., Amel, O.B., Shnain, H., Comparative Study of Two Rumenotomy Techniques in
Goat. Surgery Journal, 2006.
Alkattan, L.M. Alkattan, Salih, T.M. Salih. Modified Rumen Fixation Technique During
Rumenotomy In Sheep. 2012
Nugusu, Sileshi. Studies on Foreign Body Ingestion and their Related Complications in
Ruminants Associated with Inappropriate Solid Waste Disposal in Gondar Town, North
West Ethiopia. 2013
13