You are on page 1of 15

ANALISA KEKUATA}I POROS PADA SUATU

KONSTRT]KSI MESIN

Oleh :
Kun Suhamol)

lfurusan Teknik Mesin, Fakuftas Teknik Universitas Tidar


Magelang

ABSTMCT
nE plarning of coAtuetion o machine especially eis of constuction
to he dtached ot ueared ot one pattidtlar lsel ma.hite nntbvally

and t p*ioacally have to be selectec W a coneat atis na@rlals as


aell as way of naking .of eis haee to at accordw to re4uabet
ilimergio^ Therefore an atb have to al*ats in its str.ngth anabsb
and %peded can contirrue btden to be continued and the atis

lhod etisterce of c@L

ofatis orient at ifierc"t.ing streng[l, stret gthof


and also torsia buc*lb1g and ako bending tension shif, genetakn
defeksion so thd peaceful axit erbugh do not happened Aniage
one patticzlar nochine Resuh of calnlation lron a n4chine
corsFuction got bt @is dhnetet 15 n, tercion shif a,8l Wnn',
1he aralyse stength

'tastnaefli*siono,4

( peacefrl torston deJteksion 0,4

Xerwo ls: aaabsg strength ofrxii, nachine

124

- 1,$

vot. 32 No. 2, I 5

A.
*

-.
'

ls6a6

2N9 :

l2+Ii7

PENDAEULUAN
Poros
Pengertian Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting
dari setiap mesia. Hampir sernua rnesin merupakan tanaga
belsaoa-sama dengan putaran. I\rtaran utama dalam sistem
seperti iai dilakukan bleh por<,s.
a- P.orcs Tratrsmisi
b, Spindel
c- Gandar
2. Perencaaaaa Poros
Hal-hal yang perlu dipe{hatikan dalam perencanaan porcs

l,

antara

a-

lah:

Kekuatan Poros

b. Kekakuan Poros
e. Puho Kiitis
d. Korcsi
e. Baban Poros,
Dithat dad arah gaya (bebaD) yang bekerja, naka
porcs dapat dibedakar menjadi :

a-

b.
c.

Poios radia! gaya-gaya yang didukmg bekeda tegak


lulls dengan sumbu poros,
Poros aksial, gaya-gaya yang bekerja searah dengan
sumbu poros.
Poros dengan gaya aksial dan radial,

125

,1M!iM

Tabel

l.

Kehutd

?M

Pado

Setu Kdstn*li M.dd (Ka Sqt@)

Baja ka6on untuk konstruksi mesin dan baja batang yang

dituis

ntok

Stander da!1

Bajs ' karbon


kons-truksi

tiesin (JIS G
4501)

Kelc,Elan

Perlakuan

Lambang

tarik

Panas

s30c

Penormalan

4E

s35C

52

s40c

55

s45C

58

s50c

62

s55C

66

Batang baja s35C-D

yang

difrnis

dingin

Keteraqan

ke/mm'?l

53

s45C-D

60

s55C-D

72

Ditadk
dingin,
digerind4
dibubut,
atau

gabuqaa
afiaaa halhal

letsebul
Tabel 2 Baja paduan untuk porcs

Standar dan macam

I-amtiang

Baja ktrom nikel

sNc 2

(JIS C 4lo2)

sNc

3-

Perlakuan

Kekuatan ta.ik

DATAS

ftdnm1
85

95

SNC2I

Pensemsar1

126

80

.4@tis Kcltut@

tMs

Pada

$att Kfu,'lttti Mdi,t (Kd Stlmo)

Tabel 1. Baja karbon uduk konstruksi mesin dan b4ia batang yaDg
difinis dinsin llntuk
Staodar dan

!na43m

Bajo ' karbon


kons-truksi
mesin gIS G
4501)

Kekuata4

Perlakuan

Pams

tarik
ks/mm1

Penormalan

48

Lambang

s30c
s35C

52

s40c

55

s45C

58

s50c

62

s55C

55

Batang baja s35C-D

yaag difinis
di"gi"

53

S45c-D

60

s55C-D

72

Keterangatr

Ditarik
dingin,

digEritda
dibubul
atau
gabusgan

antara halhst

telsbrll'
Tabel 2 Baja paduan untuk poros

Slandar dan macam

Lambang

Baja ktrom nikel

sNc 2

(Jrs G 4102)

sNc

3-

Perlakuan

Kekuatat tarik

Daflas

{ks/mm2 }
85

95

Pensemsa

SNC2I

126

80

vd|.

molibdeu

nikel SNCM I
G
SNCM 2
SNCM 7

100

sNcrM s

105

Pengerasan

lliit

sNcM23

(irs G4104)

100

95

sNcM22

ldrom

2w : l2tB7

85

(JIS

4103)

Baja

No. 2, 15 Aa18^E

kulit

sNc22

Baja lituorn

i2

90
100

sNcM25

1m

SCr 3

q)

SCr 4

95

SCr 5

100

Fundamentsl.
a. Puniiran poros berpenrmp|trg bulat
Sebuah batang atau poros (slol), berpenampang
lingkaran yang Fengalami puntiran, maka yang terjadi
perputaran terhadap sumbu lotrgitudinal dari salah satu
uj 'ng batang terhadap yang laimya. Msalqya, apabila
ujtmg bagian bawah batang Cltjepit (fi*ed), maka ujung
bagian atasnya akall berpular membentuk sebuah sudut
kecil 0 lerbadap uirrng bagian balabnya Meqhitung sudut
puntir 0 pada suatu b&tatrg bulat sepqti pada gambar l.

127

Atuli6 K.butu1 PMs

"

Pada

&aa! KMbakd

M*n

(Ktd

$hatu)

Gambar l. Poros penampaog bulat

Tegangan geser yang terjadi besamya tidak seragam


di tiap titik pada penampang, yaitu beiganhrng pada jarak
titik.yang bersangkutan k pusat sumbu batang adalah nol,
dan tegaryan te$esar terjadi pada tepi penanpang yaitu
padajarak D/2. Maka besarnya sudut putrtir batang (porcs)

@=T.L/Ip.G

Dimana T : Torsi ( momen puntir)...,. Nm

L : panjang poros .,.........,..., m

'

Ip; momen Inersia polar...... m4


G : Modrilus geser..,..,,.....,.. N/m'?.

b.

Puntiran poroi ysng berpenrmpang empat persegi


panjarg.
Problem dari puotiran sebuah poros berpenampang
empat penegi panjang merupakan sesuatu yang sulit,
karena pembengkokan peaampang selama pudir.

128

vd. 32 No 2.

15

As,'na

2009 : 12+137

Datam melaklkan suatu pelcobaan i eksperimen


dengan sebuah batug empat persegi panjaog. Id akan
Dembrjkan keterangan bahwa terjadi kerusakan kecil pada
permukaan -permuhan segi mpat sepanjang batang yang
diuji. Penelitian dari qrasalah ini, menunjukkau bahrla
legangan g6er terjadi pada penengahaD penampang empat
persegi panjang dau memberikut persamaan tegangan geser

naksimum.

Sudut puntir prsatuan paDjalg : O Mt/ k2.a"b.G


Diriina a b : sisi parjang dan pendek dan kz =libat gambar
2

Gambar 2: besamYa nilai k2

B.

METODOLOGI

Dengan realitas yang didasad<an pada logika dan


pengetahuan teori lang ada. maka kita arnati mesin pengolah
makan temak sapi, dengan beberapa berat yaitu pisau 1,5 kg,
penga)"k 18 kg dan spinl 0,5 kg, sehingga tolal berat adalah 20
129

'1,elis

rchdtdt PMPa&Stz/lKet'ltki Mdbt (Ka

&ttu)

kg, mengalisa kekuatan poros pada beba! statis da! ,lin'mis, serta
tegangan puntir yang terjadi akibat beban dan gemkan

C.

EASIL DAN PEMBAEASAN


Mesin Pengolah Pakan Ternak Sapi

Gambar Mesin Pengolah Pakan Temak Sapi

Ketenngan :
2. Moior listdt
3. Puli motor listrik
4. Sabuk / belt
5. Puli porcs mesitr pengolah pakan temak sapi
6. Poros mesill pengolab pakan temak sapi
7. Bantalan
8, Brower
9, Pengayak
10. Pisau
130

t ol. 32

Na 2, I t

lstdtt

Z&9 : 12+l 37

Perhihngar Poros terhadap keku|tan tirik


l. Grys-gays yang bekerja padr bantalrlr
Bahm poros.disini memakai baja 545C, dengao kekuata!
tarit (or) 58 kg/mm2, poros dibebaoi 1 buah puli dao 3 buah
beban de.ngan bemt yaitu pisau 1,5 kg, pengeyak l8 kg d8n
spiral 0,5 kg = 20 kg.

131

,4tu1n6

Kehtdd

Beban pada bartatan

PM

dan

Poda

tud/ K@tui Me'b

6n e@

Q.300
a

= 27oo ka,,,m
- 18'3oo
,.-

>MA -O

880 :0
:0
:0
-

Pl .40 + q.,140 * P2 . 840 - RB.


o,5 .40 + 2',100 . 440 + 1,5.840-R8.880
880.R8
1260
20
1188000

1189280

Re=_
"

880

1351,45

kg.gm

>MB:O
-Pr.840-q.,K0-P2.40+RA880 =0
4,5 .84O -270 .440 - 15 . 40 + RA880 = 0
-420 - 1188000 60 + RA880 = 0
1188480

Ra=-

,880

:1350,54 kg.6m

t32

rot 32

No-

Z I t Asttts

2049 :

l2+t37

Pr

.D

Qam

400

40

E
40

Diag&m

1350,54

riso-04

|lilililI

SFD

illllllilt
(+)

tililtilil

ltillllilt

G)

(-)

Diagran BMD
1349,96

t3stt6

AC
MA

=Pr -40
= 0,5 . 40 = 20 kC.nm

133

AMI@ Kehrdtut

PM

Pd.lo

Svtt KMtd.st M.tb (Ktd gll@tu)

MR =P2.40
= 1,5 . 40 = 60 kg.nm

2.

Dsys yang ditransmisik&


, P:2 x Hp

:2x0,746

= 1'492Kw.

3. Dryr rencua
Pd=fcxP

1,5 x lA92
=223 Kw

4.

Momen

puntir

Besar daya ditetrtukan dengaa

t02 .
Maka momen Fmtir rencana (T)

'
'

T=9,?4x105

persuaan

E
tr2

223

: g,l4xl05 7N
: 3 102,88 kg.nm .
= 3103 kg.nm

5.

Tegatrgrn gsr yang diijitrkrn ( t' ) :


Dari hal tersebut diags maka ta dapat dihitung :
oh

"-

sf,

*sf,
134

vol. 32 Nd 2, l5 Acusaa zt 09 : t 21-137

58

:
6,

6x2
4,83 kghnm2

DiaDter poios
Bila momen punti T ( kg.mn ) dibebankan pada suatu
diaoeter poros 4 ( mm ) {aka tegangan gesr I ( kglnm2 I
yang terjadi, maka

EJ.o,..o.rl"'

Lt.

Dari rumus di atas, maka diameter porcs dapal dihitung :

ds =

lll*."0.r.]"'
""""'l
L""

lLl.,.,.r,orl"'

14,83

: [ros:r.r.:ro:]"
= 13258'i5lr4

:14J9 mm

t
:-\:

:l5nm

Dati hasil di

atas, -maka

' maksimrm

untuk menghitung tegargar geser

adalah:

"*"(il).,m;Y;1;;;t
_

=[+l're';m.,*f
(337sJ''
',

135

kg/mm2

Ardle Kehetan Pdd

Po.b &ahr

KMldlBi

=t#!FrF6*r
= 0,0015

k{nm2

= 4,65

7. Def,eksi puntiran
g:584 T xL,

'. Grdsa

3103

:584

8,3 x103

:584

x880
x 506025

2730640
420000?500

= 0,3796
= 0,40 lnefleksi prmtinn aman 0,4

Putaran kritir (Nc) :


Nc = 52?00

= 52',t00

:52766

dt'l E

l,

xl, lWxl,xl,

15'x8dO
40 x 800

22s

52zoo

I20 x 40x 800

8m-fi

32000

800

11640000

l8oooo.6.00125

32ff)0

'
136

1,8!

Itut

lKatgrh@b)

Yol. 32 No. 2, 15

527@ x

,let ntt

2@9 : 12+137

5,68 x 0,035

= 10375 lpm

D.

KESIMPT]LAN

1. Berd6arkan hasil perhitunga4 daya pada motor

2.
3.
4.

mencapai 1,49 kw , daya rencana (Pd) = 223 kw


Momen puntir yang didapat (T) = 3103 kg.mm, putaran
laitis didapat= 10375 rym
4,83 kg/mm2,
Tegangan geser yatrg diijinkan (ra)
poros
(ds)
diameler
= 15 mrrt. defleksi puntiran pada
0
poros - 0.4 ldefleksi puntiran amar 0.4 - I
Dari hasil aoalisa didapat bahwa daya yang dipakai

,$

untuk penggei?k dibawah daya rcrcanq dan juga


diameter poros dengan angak defleksi didalam batas
aman, oleh kalena itu analisa konstrusi poios pa&
kondisi aman-

DAtrTAR PUSTAKA
Joseph
.

E.

Shigley, Larry

D.

Mitchell, Gaodhi l{arahap,

"Perencanaon Tebrit Mesin 2" , takafi4ErlarrggL

Kbumd P.S dan Gupi-1" J.K'Machine Design htrisia Pubrishing


Eouse @W) LTO',New Delhi, 2002.
Sularso, Kiyokatsu Sug4. Dasar Perencanaan dsn Pemilihan
Elenen Me sin, PrdyaParamit4 Jakart4 1997.

You might also like