Professional Documents
Culture Documents
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Ayat (2) menyatakan:
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran,
penilaian hasil
pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal
tersebut mengamanatkan kepada satuan pendidikan dan pendidik untuk mengubah
paradigma pembelajaran dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa.
Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI), Permendiknas No.23
tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta Permendiknas No.24
tahun 2006 tentang pelaksanaan SI dan SKL menandai berlakunya Kurikulum Tingkat
satuan pendidikan (KTSP). Salah satu karakteristik dari KTSP adalah berbasis
kompetensi dengan memperhatikan : berpusat pada peserta didik, mengembangkan
kreativitas, menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang, kontekstual,
menyediakan pengalaman belajar yang beragam, dan belajar melalui berbuat.
Salah satu tolok ukur professional guru dapat ditunjukan melalui inovasi proses
pembelajaran yang digambarkan melalui pembelajaran yang berkualitas dengan
menerapkan
model-model
pembelajaran.
Berikut
dijelaskan
beberapa
model
pembelajaran yang dapat diadopsi atau diadaptasi dan dimodifikasi sesuai dengan
lingkungan belajar peserta didik.
Pembahasan
I. Model-Model Pembelajaran
Secara umum pembelajaran mempunyai dua karakteristik, yaitu: pertama, dalam
proses pembelajaran melibatkan proses mental peserta didik secara maksimal, bukan
hanya menuntut peserta didik sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi menghendaki
aktivitas peserta didik dalam proses berpikir. Kedua, dalam pembelajaran membangun
suasana dialogika dan proses tanya jawab yang diarahkan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik yang pada gilirannya membantu
peserta didik untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Belajar secara umum adalah proses manusia memperoleh berbagai pengetahuan,
skill, dan perilaku/attitude dan nilai-nilai yang dimulai sejak bayi sampai dewasa.
Proses pembelajaran di kelas adalah proses yang kompleks, interaktif, dan setingnya
dinamis. Teori belajar diharapkan dapat memberi sumbangan untuk memahami seting
tersebut.
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
bahan
belajar
dan
menjadi
indikator
susksesnya
pelaksanaan
pembelajaran.
Untuk mengantisipasi peralihan dan perubahan paradigma pembelajaran
perlunya pemilihan strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang menarik
dan tepat sehingga dapat membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Prof. Soedjadi memberikan ilustrasi: Untuk suatu topik tertentu akan
digunakan strategi siswa aktif belajar, dalam stategi itu digunakan pendekatan (1)
pemecahan masalah dan (2) penemuan, sedangkan dalam pendekatan penemuan
digunakan metode (1) tanya jawab dan (2) metode ceramah, kemudian dalam metode
tanya jawab digunakan teknik (1) bertanya klasikal, dan (2) bertanya beranting.
Ruseffendy (1980) memberikan klarifikasi tentang strategi, pendekatan, metode
dan teknik, sebagai berikut:
1. Strategi mengajar adalah seperangkat kebijakan yang dipilih, yang telah dikaitkan
dengan faktor yang menentukan warna atau strategi tersebut, yaitu:
a. Pemilihan materi pelajaran (guru atau murid)
b. Penyaji materi pelajaran (perorangan, kelompok, atau belajar mandiri)
c. Cara materi pelajaran disajikan ( induktif atau deduktif, analitis atau sintesis,
formal atau non formal).
d. Sasaran penerima materi pelajaran (perorangan, kelompok, heterogen atau
homogen).
2. Pendekatan adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi pelajaran tersebut
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
juga
bagaimana
siswa
memperoleh,
mengorganisasi
dan
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
belajar dan mengajar yang berbeda. Namun semuanya dapat digolongkan dalam
karakteristik yang hampir sama.
1. Pendekatan Kontruktivisme.
Para ahli kontruktivisme, salah satunya adalah Piaget, ketika siswa mencoba
menyelesaikan pembelajaran dikelas, maka pengetahuan dikontruksi secara aktif.
Belajar merupakan proses dimana siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan,
belajar pemecahan masalah.
(1995) dalam Eman (2003) menyatakan bahwa siswa akan mencapai prestasi
belajar dalam kecepatan yang berbeda dan secara kuantitatif dalam cara-cara yang
berbeda. Kualitas pembelajaran ditandai dengan :
Mengenali bahwa siswa belajar dengan kecepatan yang berbeda, dan cara yang
berbeda
Hal di atas
Sedangkan
dalam
paradigma
tradisional,
guru
mendominasi
pembelajaran dan guru senantiasa menjawab dengan segera terhadap pertanyaanpertanyaan siswa.
2. Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan/PAKEM
PAKEM/AJEL (Active, Joyful and efective Learning) bertujuan untuk menciptakan
suatu lingkungan belajar yang lebih melengkapi peserta didik dengan ketrampilanketrampilan, pengetahuan dan sikap bagi kehidupannya kelak. Secara singkat
pengkondisian PAKEM bagi guru dan siswa dapat dinyatakan sebagai berikut:
Aspek
Aktif
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Aspek
Kreatif
Efektif
Menyenangkan
Impilikasi dari PAKEM adalah anak merasa senang belajar, sehingga perhatiannya
penuh dalam mengerjakan tugas belajarnya dengan penuh keikhlasan, akibatnya hasil
belajar meningkat dan harapannya siswa akan senang belajar akhirnya belajar
sepanjang hayat dapat terwujud.
3. Pendekatan konsep
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung
menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menghayati
bagaimana
konsep
itu
diperoleh.
Biasanya
dilakukan
dalam
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
menuntut
pendekatan
kolaboratif antara peserta didik/peserta didik, guru/guru, orang tua, perguruan tinggi,
dunia usaha, dan masyarakat dalam keseluruhan proses penyelenggaraan pendidikan.
Secara umum pengelolaan Pembelajaran dapat dibagi dalam tahap pengelolaan sebagai
berikut:
1. Mengelola ruang kelas
guru dalam mengelola kelas harus mempertimbangkan : hal-hal sebagai berikut
diantaranya : aksebilitas yaitu kemudahan peserta didik menjangkau alat dan
maupun sumber belajar; mobilitas yaitu terjadi gerak secara leluasa baik guru
maupun peserta didik dalam proses pembelajaran; interaksi yaitu hubungan dan
terjadi interaksi baik antar peserta didik/peserta didik maupun peserta
didik/peserta didik dengan guru secara leluasa; variasi kerja peserta didik/peserta
didik yaitu dimungkinkan peserta didik/peserta didik kerja secara variasi
sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dapat kerja mandiri, berpasangan dan
kelompok sesuai dengan karakteristik masing-masing.
2. Mengelola Peserta didik/peserta didik
Guru harus mengatur skenario untuk kegiatan peserta didik/peserta didik sehingga
langkah-langkah
yang
harus dijalani
pembelajaran jelas seperti kapan peserta didik/peserta didik harus bekerja mandiri,
berpasangan dan kelompok sesuai karakteristik pembelajran, kapan peserta
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Mengalami
Melalui pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari akan lebih
mengaktifkan indera dari pada hanya mendengarkan lisan
2.
Interaksi
Antara peserta didik/peserta didik dengan lingkungan sosialnya melalui
diskusi, saling bertanya dan menjelaskan.
3.
Komunikasi
Pengungkapan isi pikiran gagasan sendiri maupun mengomentari gagasan
orang lain, akan mendorong peserta didik untuk membenahi gagasannya dan
memantapkan pemahaman tentang apa yang sedang dipelajari. guru harus
siap memberikan tanggapan terhadap pendapat atau gagasan yang
dikomunikasikan.
4.
Refleksi
Memikirkan ulang (refleksi) apa yang sedang dikerjakan atau dipikirkan,
akan lebih memantapkan pemahaman.
5.
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
6.
Rasa ingin tahu dan imajinasi menghasilkan sikap peka, kritis, mandiri dan
kreatif sedangkan fitrah bertuhan menghasilkan sikap bertaqwa.
7.
8.
9.
guru/guru
harus
dapat
menciptakan
suasana
yang
individu
jangan
sampaikan
menciptakan
manusia
yang
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
20. Setiap peserta didik/peserta didik memiliki lebih dari satu kecerdasan (selain
kecerdasan akademik). Untuk perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk
berupaya mengakomodasi keberagaman kecerdasan tersebut.
Model-model pembelajaran kooperatif memberikan ide pengembangan
pembelajaran yang bermakna untuk menciptakan pembelajaran yang efektif. Berikut
macam-macam model pembelajaran yang kooperatif.
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
PBL banyak dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktif-kognitif Piaget,
PBL merupakan salah satu model pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut
(Ibrahim-Nur, 2000) :
1. Pengajuan pertanyaan atau masalah
2. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
3. Penyelidikan Autentik
4. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya
5. Kerjasama
Ada lima tahapan utama dalam PBL (Ibrahim-Nur, 2000) yang digambarkan
sebagai berikut :
Tahap
Tingkah Laku guru
Tahap 1
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
Mengorientasikan peserta didik logistik yang dibutuhkan, memotivasi
peserta didik terlibat, pada aktivitas
kepada masalah
pemecahan masalah yang dipilihnya.
Tahap 2
Membantu peserta didik mendifisikan dan
Mengorganisasi peserta didik untuk mengorganisasikan tugas belajar yang
belajar
berhubungan dengan masalah tersebut
Tahap 3
Mendorong
peserta
didik
untuk
Membimbing penyelidikan individual mengumpulkan informasi yangs sesuai,
maupun kelompok
melaksanakan
eksperimen,
untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
Tahap 4
Membantu
peserta
didik
dalam
Mengembangkan dan menyajikan hasil- merencanakan dan menyiapkan karya
karya
yang sesuai.
Tahap 5
Membantu peserta didik untuk melakukan
Menganalsis dan mengevaluasi proses refleksi
atau
evaluasi
terhadap
pemecahan masalah
penyelidikan mereka dan proses proses
yang mereka gunakan.
2. Pengajaran Langsung
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
menunjuk/memanggil
peserta
didik
secara
bergantian
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
d) Pembicara
membacakan
ringkasannya
selengkap
mungkin,
dengan
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
teman
pasangannya.
Sampai
sebagian
peserta
didik
sudah
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
d) guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik, setelah itu guru
memberikan pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat tersebut
harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik
mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
e) guru memberikan kesimpulan
f) Evaluasi
g) Penutup
15) Bertukar Pasangan
Langkah-langkah :
a) Setiap peserta didik mendapat satu pasangan (guru biasa menunjukkan
pasangannya atau peserta didik menunjukkan pasangannya
b) Guru memberikan tugas dan peserta didik mengerjakan tugas dengan
pasangannya
c) Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain
d) Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing pasangan yang baru
ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
e) Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan
kepada pasangan semula
16) Snowball Throwing
Langkah-langkah :
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
18) Demonstration
(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan misalnya Gussen)
Langkah-langkah :
a) Guru menyampaikan TPK
b) Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dismpaikan
c) Siapkan bahan atau alat yang diperlukan
d) Menunjukan salah seorang peserta didik untuk mendemontrasikan sesuai
skenario yang telah disiapkan
e) Seluruh peserta didik memperhatikan demontrasi dan menganalisa
f) Tiap peserta didik atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga
pengalaman peserta didik didemontrasikan
g) Guru membuat kesimpulan
19) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
(kooperatif terpadu membaca dan menulis)
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Langkah-langkah :
a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
b) Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
c) Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan
memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
d) Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
e) Guru membuat kesimpulan bersama
f) Penutup
20) Inside-Outside-Circle (lingkaran kecil-lingkaran besar)
Peserta didik saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan
yang berbeda dengan singkat dan teratur
Langkah-langkah :
a) Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
b) Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama,
menghadap ke dalam
c) Dua peserta didik yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi
informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam
waktu yang bersamaan
d) Kemudian peserta didik berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara
peserta didik yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah
searah jarum jam.
e) Sekarang giliran peserta didik berada di lingkaran besar yang membagi
informasi. Demikian seterusnya.
PENUTUP
Dengan memahami berbagai model pembelajaran ,pendekatan pembelajaran
dan metode pembelajaran kiranya akan menambah wawasan guru tentang berbagai
strategi dan model-model pembelajaran yang efektif. Hal tersebut sejalan dengan
tuntutan perubahan jaman, perubahan perundangan, perubahan kurikulum dan
perubahan
perkembangan
siswa
yang
menuntut
guru
untuk
meningkatkan
Asniatin Saki: Inovasi Pembelajaran Merupakan Ide Perubahan Menuju Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Bachman Edmund (2005) Meetoda Belajar berpikir kritis dan inovatif, alih bahasa,
jakarta, Prestasi Pustaka.
Bobbi DePoerter dan Mak Reardon (1999), Quantum Learning : Membiasakan belajar
nyaman dan mehnyenangkan. Alih bahasa Alwiyah Abdurrohan, bandung, Kaifa.
Bobbi DePoerter dan Mike Hernacki (1999), Quantum Learning : Membiasakan beajar
nyaman dan mehnyenangkan. Alih bahasa Alwiyah Abdurrohan, bandung, Kaifa.
Depdiknas (2003) Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
Jakarta, Depdiknas Dirjen Dikdasmen.
Dimyati dan moejiono (1996) Belajar dan Pembelajaran, Jakarta . Rineka Cipta
Hasibuan dan Moejiono, (2000), Proses Belajar Mengajar, bandung, rosdakarya.
Nurhadi, Pendekatan Kontekstual (Contextual teaching and Learning), Jakrta :
Depdiknas- Direktorat Jendral Pendidikan dasar dan menengah PLP, 2002
Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, jakarta
Eka jaya.
Presiden RI (2003) Undang-undang Republik indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional , jakarta Restindo Mediatama.
Presiden RI (2005) Undang-undang Republik indonesia No. 14 tahun 2005 tentang
guru dan guru , jakarta.
Wilis Dahar, R (1989) Teori-teori Belajar, Jakarta Erlangga.