You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF BPH

(BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA) PADA KLIEN Tn A


DI KAMAR OPERASI RSUD MATARAM
TANGGAL 25 MEI 2005
Tanggal masuk

: 10 Mei 2005

Jam

: 11.40

No MR

: 24 30 47

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama

: Tn A

Umur

: 61 Tahun

Jenis kelamin

: laki laki

Agama

: Islam

Pendidikan

:-

Pekerjaan

: Tani

Alamat

: Dsn. Lamben, Ds. Batujai, Kec. Praya Barat,


Loteng

b. Penanggung jawab
Nama

: Tn H

Umur

: 33 tahun

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Hub dgn klien

: Anak

Alamat

: Dsn. Lamben, Ds. Batujai, Kec. Praya Barat,


Loteng

2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama MRS : Tidak bisa kencing, kecing sedikit demi sedikit.

b. Keluhan saat dikaji


Klien mengeluh nyeri saat kencing dan bila kencing keluar sedikit demi
sedikit, dan klien merasa khawatir dengan operasi yang akan
dijalaninya.
c. Riwayat perjalanan penyakit :
Klien mengatakan sejak 3 bulan yang lalu klien mengeluh sulit kencing,
bila kencing biasanya sedikit-sedikit (menetes). Klien mengatakan nyeri
tekan di bawah pusar. Klien mengatkan 1 bulan yang lalu pernah di
rawat di RSU Praya dengan keluhan yang sama tetapi karena klien tidak
merasakan adanya perubahan klien minta pulang paksa. Karena adanya
inisiatif dari keluarga klien dibawa ke RSUD Mataram pada tanggal 10 /
05 / 2005 jam 11.40 lewat poliklinik dengan keadaan umum sedang,
kesadaran Composmentis (4,5,6), tekanan darah 120/80, nadi 84, suhu
36,2, respirasi 20x/mt.
d. Riwayat penyakit sebelumnya:
Klien mengatakan belum pernah ia mengalami sakit seperti ini, klien
mengatakan biasanya ia mengeluh kepala pusing, badan pegal-pegal
serta matanya yang dikeluhkan hingga saat dikaji bila melihat untuk
jarak yang jauh sering samar-samar.
e. Riwayat penyakit keluarga.
Klien dan keluarga mengatakan tidak ada dari anggota keluarga yang
pernah mengalami penyakit yang serupa dengan klien, dan keluarga
juga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sedang maupun
pernah mengalami penyakit menurun dan menular.
3. Riwayat Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1) Biologis
a.

Pernapasan
Sebelum sakit

: klien

menyatakan

tidak

pernah

mangalami

gangguan pernapasan seperti sesak nafas.


Saat sakit

: klien mengatakan tidak mengalami gangguan


dalam

bernafas

seperti

sesak nafas, klien

mengatakan kadang-kadang ia batuk, bila saat

batuk klien mengeluh nyeri meningkat pada


abdomen.
b.

Nutrisi
Sebelum sakit

: klien mengatakan makan 3x sehari kadang lebih


dengan

porsi

yang

berbeda-beda,

klien

mengatakan tidak ada kesulitan untuk menelan.


Klien minum biasanya 6-8 gelas sehari kadang
juga lebih.
Saat sakit

: klien mengatakan, makan setiap 3 kali sehari


dengan porsi yang sedikit berkurang dari
biasanya sejak klien menjalani rawat inap. Klien
mengatakan minum 6-7 gelas sehari.

c.

Eliminasi
Sebelum sakit

: klien mengatakan bahwa BAB dab BAKnya


teratur. Klien BAB 2x sehari kadang lebih, tidak
ada nyeri saat mengedan sedangkan untuk
BAKnya biasanya 4-5x sehari kadang lebih, tidak
ada kesulitan dalam BAK.

Saat sakit

: keluarga klien mengatakan, klien BAB ke kamar


mandi dengan dibantu keluarga, klien BAB 1-2
kali dalam 2 hari dengan konsistensi sedang dan
bau khas feses. Mengenai BAKnya
menggunakan

dower

kateter,

pada

klien
saat

pengkajian jam 10.00, di dalam dower kateter


terdapat 200 cc air kemih.
d.

Aktivitas
Sebelum sakit

: klien

mengatakan

ia

beraktivitas

tanpa

mengalami gangguan.
Setelah sakit

: klien mengatakan ia masih dapat memenuhi


kebutuhannya

sendiri

namun

kadang

klien

meminta bantuan kepada anggota keluarga yang


lain. Seperti ke kamar mandi, BAB.
e.

Kebersihan diri

Sebelum sakit

: klien mengatakan mandi 2x kadang 3x sehari dan


sikat gigi 1-2x sehari.

Saat sakit

: klien menyatakan sejak dirawat di RSU klien


tidak pernah mandi ataupun dilap oleh anggota
keluarganya.

f.

Istirahat Tidur
Sebelum sakit

: klien mengatakan tidak

mengalami

gangguan

istirahat tidur. Klien mempunyai kebiasaan tidur


jam 10 malam. Lama tidur klien 6-8 jam sehari.
Saat sakit

: klien menyatakan sejak dirawat untuk tidur


kadang-kadang terganggu/ sering terjaga karena
adanya nyeri pada abdomen di bagian bawah
pusar. Klien mengatakan bahwa selama sakit
klien lebih sering tidur siang, klien tetap tidur
jam 10 malam,

2) PSIKOLOGIS
Klien mengatakan bahwa ia merasa khawatir dengan operasi yang akan
dijalaninya dan klien merasa cemas dengan keadaanya, klien juga sering
menyakan jam berapa ia akan dioperasi. Serta apakah penyakitnya akan
sembuh atau tidak.
3) SOSIAL
Klien menyatakan biasa bergaul dengan siapa saja di lingkungannya
maupun lingkungan rumah sakit saat ini.
4) SPIRITUAL
Sebelum sakit klien dapat menjalankan ibadahnya baik sholat lima
waktu, zidkir terkadang klien membaca yasin.
Setelah sakit klien menyatakan tetap menjalani kewajibannya sebagai
umat yang beragama namun tidak seperti sebelum sakit.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a.

Vital Sign
1)

Keadaan umum

: baik

2)

Kesadaran

: chomposmentis

3)

Tekanan darah

: 120/80 mmHg,

4)

Nadi

5)

Respirasi.

6)

Temperatur

b.

: 80 X/mnt,
: 20 X/mnt.
: 36 OC

Head to Toes
1)

Kepala
Rambut : beruban, rambut pendek dan rambut terlihat bersih,
tidak terdapat ketombe, tidak terdapat lesi di kulit
kepala
Wajah

: bentuk wajah oval, tidak terapat luka atau lesi di


sekitar wajah, pada saat perawatan luka wajah klien
tampak meringis akibat nyeri pada daerah operasi.
Kulit wajah keriput. skala nyeri berada pada angka 3
dengan menggunakan interval skala 0-5, raut wajah
klien tampak tegang.

Hidung : hidung klien bersih, tidak terdapat polip, pertumbuhan


rambut hidung tampak merata.
Mulut

: keadaan bibir kering, tidak terdapat sariawan, lidah


klien kotor berwarna merah disertai bintik-bintik
putih pada pangkal lidah. keadaan gigi tidak lengkap
berwarna putih kekuning-kuningan.

Leher

: tidak terdapat bendungan vena jugolaris, denyut


arteri karotis teraba, tidak terdapat pembesaran
kelenjar tiroid

Thorax : bentuk simetris, pengembangan dada maksimal, tidak


terdapat weezing dan stridor saat respirasi, frekuensi
20x/mt.
2)

Abdomen : terdapat nyeri tekan, turgor kulit tidak kembali


cepat.

3)

Extremitas (anggota gerak)


Tidak ada keterbatasan gerak pada kedua ekstremitas klien. Kulit
kering, ekstermitas atas tidak terdapat lesi, pergerakan tidak dibatasi
pada kedua ekstermits baik atas maupun bawah,kedua ekstermitas
klien berkeringat.

4)

Genetalia
Genetalia kotor, tidak terdapat bulu pubis.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
o

USG tanggal 21 Mei 2005

Rontgen tanggal 20 Mei 2005

Hasil laboratorium tanggal 21 Mei 2005


Haemoglobin

: 11,7

Lekosit

: 11.600

Eritrosit

: 4,06

Trombosit

: 249.000

Hematokrit

: 34,3

Hitung Jenis lekosit

: Ba : -, Eo : 2, St : -, Seg : 80, Lym : 18.

Laju endap darah

: 10

Clthing time

: 600

Bleeding time

: 300

Jenis pemeriksaan
Glukosa
- Puasa
- 2 jam PP
- Sewaktu
Bilirubin
-

SGOT
SGPT
Alkali Phospatase
Total Protein
Albumin
Globulin
Urea
Kreatinin

Hasil

Satuan Nilai Normal

113

Mg%
Mg%

70-106
<160

Total
0,08
Direck 0,36
24
27
169
6,0
4,1
1,9
43
1,1

Mg%
Mg%
U/L
U/L
U/L
Gr%
Gr%
Gr%
Mg%
Mg%

<1,0
<0,2
<40
<41
L: 115 P: 105
6,4 8,3
3,5 5,0
2,9 3,3
6 26
L: 0,9 1,3
P : 0,6 11

6. PENGOBATAN (21-5-2005)

Ampicicillin 3x 1 Ampl

Antrain 3x 1 Ampl

Transamin 3x 1 Ampl

B. PRE OPERATIF
1. ANALISA DATA
NO
1

SYMPTOM
DS :
Klien mengatakan merasa khawatir dengan
operasinya
klien mengatakan kepala terasa pusing
DO :
Adanya nyeri tekan
klien tampak meringis akibat nyeri tekan di
daerah abdomen.
skala nyeri berada pada angka 3 dengan
menggunakan interval skala 0-5
temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N 80
X/mnt, Resp. 20 X/mnt

ETIOLOGI
Hiperplasi prostat

PROBLEM
Gangguan rasa
nyaman nyeri

Menyempitnya saluran
kencing
Menekan jaringan sekitar
Merangsang persyrafan
sekitar
Nyeri

DS :
klien mengatakan merasa khawatir dengan
operasinya
DO :
klien selalu bertanya tentang operasinya dan
apakah penykitnya akan sembuh atau tidak
wajah klien tampak tegang
ekstermitas klien berkeringat

Kurangnya pengetahuan
klien dan keluarga tentang
proses pembedahan

Cemas

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Gangguan rasa nyaman nyeri b/d hiperplasi prostat d/d

Klien

mengatakan merasa khawatir dengan operasinya, klien mengatakan


kepala terasa pusing, Adanya nyeri tekan, klien tampak meringis akibat
nyeri tekan diabdomen, skala nyeri berada pada angka 3 dengan
menggunakan interval skala 0-5, temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N
80 X/mnt, Resp. 20 X/mn.
b) Cemas b/d kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tentang proses
pembedahan d/d klien mengatakan merasa khawatir dengan operasinya,
klien selalu bertanya tentang operasinya dan apakah penykitnya akan
sembuh atau tidak, wajah klien tampak tegang, ekstermitas klien
berkeringat.

3. RENCANA KEPERAWATAN.
1. Prioritas keperawatan.
a.

Gangguan rasa nyaman (nyeri)

b.

Cemas

2. Rencana keperawatan
Hr/Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
09.00

DX
1

Rabu
25/5/2005
09.00

2.

Tujuan
Rencana Tidakan
Rasional
Setelah
dilakukan 1. observasi
keadaan 1. tanda-tanda vital merupakan
tindakan keperawatan
umum dan tanda-tanda
indicator utama terjadinya
selama
30
menit
vital klien
infeksi yang juga merupakan
diharapkan gangguan
petunjuk terhadap tingkat
rasa nyaman nyeri
kejadin nyeri
teratasi dengan criteria 2. atur posisi yang nyaman 2. posisi yang nyaman dapat
- Klien
tidak
untuk klien.
memberikan rasa nyaman dan
mengeluhkan
aman bagi klien sehingga tidak
adanya nyeri
memperberat rasa nyeri yang
- Skala nyeri ada
dirasakan klien.
pada angka 1 (0- 3. ajarkan
pada
klien 3. dengan teknik relaksasi dapat
10)
teknik relaksasi dan
menambah suplai O2 dalam
- Klien
tidak
distraksi
jaringan yang nyeri sehingga
meringis lagi
nyeri dapat berkurang, distraksi
dapat mengurangi impuls nyeri
yang di persepsikan oleh
korteks

Setelah
dilakukan 1. kaji penyebab cemas
perawatan selama 30
klien
jam
diharapkan
kecemasan klien dapat
berkurang
dengan
criteria
sebagai
berikut:
- Klien
tidak 2. jelaskan peda klien
merasa khawatir
tentang tujuan operasi
lagi.
- Klien mengatakan
siap
untuk 3. beri pengertian dan
dioperasi
support mental untuk
- Tanda-tanda vital
klien siap menghadapi
dalam batas yang
operasinya
kali
ini
normal
karena operasi akan
- Ekstermitas tidak
berjalan dengan lancar,
berkeringat lagi
serta anjurkan klien
untuk tetap tenang dan
tidak
memikirkan
jalannya operasi
4. anjurkan klien untuk
berdoa
menurut
kepercayaannya

1. dengan mengkaji penyebab


cemas
klien,
dapat
mengetahui masalah apa
yang
menimpa
klien
sehingga perawat dapat
menentukan intervensi yang
akan dilakukan.
2. Pengathuan tentang tujuan
operasi dapat membantu
klien untuk siap menghadapi
operasinya
3. dengan harapan klien merasa
tidak sendiri dan ada yang
memerhatikannya dan klien
tidak
merasa
khawatir
dengan jalannya operasi
yang keempat.

4. dengan harapan klien iklas


dan
rela
menjalani
operasinyas

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.
Hr/Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
09.00

DX
1

1.

Tindakan Keperawatan
Mengobservasi keadaa umum
dan tanda-tanda vital klien

2.

mengatur posisi yang nyaman


bagi klien sebelum dilakukannya operasi
(dalam posisi semi fowler)
3.
Mengajarkan pada klien teknik
relaksasi dan distraksi

09.05

Rabu
25/5/2005
09.15

1.

Mengkaji penyebab cemas klien

2.

Menjelaskan peda klien tentang tujuan


operasi

3.

Memberi pengertian dan support mental


untuk klien siap menghadapi operasinya
kali ini karena operasi akan berjalan
dengan lancar, serta anjurkan klien untuk
tetap tenang dan tidak memikirkan
jalannya operasi

09.30
09.35

1.

2.
3.

Respon Hasil
keadaan
umum
sedang,
kesadaran composmentis, klien
merasa tenang,
temperatur :
36 , Tc 120/80 mmHg, N 80
X/mnt, Resp. 20 X/mn.
klien mengatakan lebih nyaman
dalam posisi yang demikian.
klien mengikuti instruksi yang
dilakukan oleh perawat

1) klien mengatakan ia cemas


karena
penyakitnya
tidak
kunjung sembuh dan ia terus
dioperasi
2) klien
mengatakan
mengerti
dengan
penjelasan
yang
diberikan oleh perawat
3) klien mengatakan merasa siap
untik melakukan operasi dan
tidak khawatir lagi karena ia
ingin sembuh dari sakitnya

2.

EVALUASI KEPERAWATAN.

Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
10.00

DX
I

Perkembangan SOAP
S:

O:

Klien mengatakan masih terasa nyeri bila di tekan


Klien mengatakan merasa tenang

Klien tidak meringis lagi


Skala nyeri berada pada angka 1 dengan menggunakan
interval skala 0-10
keadaan umum klien sedang
A :
masalah teratasi sebagian
P :
Intervensi dilanjutkan ke intra operatif
Rabu
25/5/2005
10.05

II

S:

O:

Klien mengatakan tidak cemas lagi dan tidak khawatir lagi


Klien mengatakan siap untuk melaksanakan operasinya
Klien tidak cemas
Keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, klien
merasa tenang, temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N 80
X/mnt, Resp. 20 X/mn.

A :
masalah teratasi
P :
Intervensi dilanjutkan ke intra operatif

C. INTRA OPERATIF
Klien tidur terlentang di atas meja tindakan, baju operasi dibuka, infus
dipasang RL di grojok, kemudian klien diatur pada posisi miring kiri untuk
dilakukan tindakan anestesi spinal karena tindakan yang dilakukan adalah
prostatectomy. Anestesi dilakukan jam 10.30. Klien diatur pada posisi
terlentang lagi, klien mengatakan kakinya terasa lemas, susah untuk diangkat.
Dilakukan desinfeksi dengan betadine pada daerah operasi, setelah itu daerah
operasi ditutup dengan duk steril. Operasi dimulai pada jam 10.40, memeriksa
tekanan darah klien, Alat-alat disiapkan, karena merupakan operasi besar alatalat yang yang digunakan juga banyak antara lain : klem bengkok dan klem
lurus 12 buah, 2 buah gunting, 4 pincet dua diantaranya pincet anatomis. Pisau
dan gagangnya. Setelah itu dilakukan tindakan insisi sepanjang 8 cm,
dilakukan dengan perlahan-lahan dan lapis demi lapis, dilakukan cesht pada
arteri yang putus guna menghentikan perdarahan, selanjutnya vesica urinaria
dibuka dan dilakukan pemasangan dawer cateter no 24 dan irigasi no 18,
selama tindakan terjadi perdarahan kurang lebih 400 cc dan klien di grojok
guna menyeimbangi cairan yang keluar agar tidak terjadi syok pada klien
kurang lebih 1500 cc NaCl. setelah selesai luka ditutup kembali dengan
jahitan dua lapis. Bekas operasi ditutup dengan gass steril diberi plester, duk
diangkat, infus dinormalkan kembali.

1.
NO
1

Analisa Data
SYMPTOM
DS :
Klien mengatakan kakinya terasa
lemas dan tidak dapat diangkat
klien mengatakan tidak terasa
nyeri pada bagian perut dan
kakinya
DO :
Klien
terbaring
terlentang
keadaan lemah, tertutup dengan
duk
Terjadi perdarahan 400 cc
Temperatur : 36 , Tc 120/80
mmHg, N 80 X/mnt, Resp. 20
X/mnt

ETIOLOGI
efek spinal anestesi
faso dilatasi

PROBLEM
Resiko tinggi
ketidakseimbangan
cairan dan
elektrolit

Tekanan darah menurun


Syok hipopolemik

tindakan infasi
perdarahan
Penurunan kadar
haemoglobin dalam darah
Tekanan darah menurun
Syok hipopolemik

2.

Diagnosa keperawatan
a) Potensial terjadinya perdarahan b/d tindakan opensif d/d Klien
mengatakan kakinya terasa lemas dan tidak dapat diangkat, klien
mengatakan tidak terasa nyeri pada bagian perut dan kakinya, klien
terbaring terlentang keadaan lemah, tertutup dengan duk, terjadi
perdarahan 400 cc, temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N 80 X/mnt,
Resp. 20 X/mnt.

3.
Tgl/Ja
m
Rabu
25/5/05
11.50

Rencana Keperawatan

DX

Tujuan

Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
pada klien diharapkan
potensial
terjadinya
perdarahan
tidak
terjadi dengan kriteria
- Tekanan
darah
normal
- Perdarahan selama
operasi
kurang
dari 500 cc
- Tidak ada tandatanda syok

4.
Hr/Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
12.00

Rencana Tidakan

1. observasi tekanan darah 1. tanda-tanda


vital
klien
merupakan
indicator
utama untuk menilai
apakah terjadi perdarahan
hebat
yang
dapat
mengakibatkan syok
2. observasi
jumlah 2. memantau dan menilai
perdarahan klien
jumlah perdarahan yang
keluar selama tindakan
3. atasi perdarahan
3. guna
mengghindari
terjadinya syok
4. berikan cairan melalui 4. guna
menyeimbangi
IV sesuai protap
jumlah cairang yang
keluar selama tindakan
agar tidak terjadi syok
pada
klien
selama
tindakan operasi.

Imlpementasi Keperawatan
DX
1

1.

Tindakan Keperawatan
mengobservasi tekanan darah klien setiap 1.
5 menit.

2.

Mengobservasi jumlah perdarahan pada


klien yang terjadi selama operasi
3. Mengatasi perdarahan yang terjadi
4. memberikan cairan melalui IV sesuai
protap.(infus NaCl)

5.

Rasional

Evaluasi

Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
12.40

DX
I

Perkembangan SOAP
S: O:

A :

P :

Tekanan darah klien 110/80 mmHg


Perdarahan 400 cc
Tidak ada terlihat tanda-tanda syok
masalah teratasi
Intervensi dilanjutkan ke post operasi

Respon Hasil
tekanan darah klien 110/80
mmhg, klien tampak lemah
seperti orang tidur.
2. perdarahan 400 cc
3. perdarahan nampak berhenti
4. infus
di
grojok
guna
menyeimbangi
cairan
yang
keluar selama tindakan guna
tidak terjadi syok pada klien.

D. POST OPERATIF
Diruang RR klien terbaring lemah, klien mengatakan kakinya terasa
lemas tidak dapat diangkat, infus terpasang 20 tts/mnt, dawer cateter
terpasang, irigasi terpasang, klien merasa seperti orang tidur.
1. Analisa Data
NO
1

SYMPTOM
DS :
Klien mengatakan kakinya terasa
lemas dan tidak dapat diangkat
Klien mengatakan merasa seperti
orang tidur.
DO :
Klien terlihat lemah
Klien tidur dalam posisi semi
fowler ( duduk ) dan tidak
dapat mengangkat kedua kakinya
Protap anestesi bedrest 24 jam

ETIOLOGI
Pengaruh anestesi spinal
dan Pemasangan alat-alat
kesehatan.

PROBLEM
Intoleransi
aktivitas

2. Diagnosa Keperawatan
a. Intoleransi aktivitas b/d pengaruh anestesi spinal dan tindakan infasif

d/d Klien mengatakan kakinya terasa lemas dan tidak dapat diangkat,
Klien mengatakan merasa seperti orang tidur, Klien terlihat lemah,
Klien tidur terlentang dan tidak dapat mengangkat kudua kakinya,
Protap anestesi bedrest 24 jam.
3. Rencana Tindakan
Hr/Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
12.50

DX
1

Tujuan
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
pada klien diharapkan
intoleransi
aktivitas
dapat dicegah dengan
kriteria :
- Mempercepat
pengembalian
fungsi gerak dari
pengaruh anestesi
- Aktivitas
klien
terpenuhi

1.
2.
3.

4.

Rencana Tidakan
observasi vital sign

Rasional
1. vital sign merupakan petunjuk
utama
untuk
mengetahui
keadaan umum klien
posisikan pasien semi 2. dengan posisi semi fowler
fowler
diharapkan efek anastesi tidak
mempengaruhi otak.
penuhi
kebutuhan 3. pasien
akan
merasa
pasien
kebutuhannya terpenuhi dan
klien dapat bedrest dengan
tenang
anjurkan pada pasien 4. untuk mengembalikan fungsi
untuk bedrest 24 jam.
oragan-organ
tubuh
dari
pengaruh
anastesi,
serta
menjaga keadaan luka operasi.

4. Implementasi
Hr/Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
12.50

DX
1

1.

Tindakan Keperawatan
observasi vital sign

Respon Hasil
1. didapatkan vital sign sebagai
berikut:
suhu : 36 OC
nadi : 80x/menit
TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit
pasien 2. terlihat pasien tidur dalam
posisi semi fowler

2.

posisikan
semi fowler

3.

penuhi
pasien

4.

anjurkan
pada
pasien untuk bedrest 24
jam

kebutuhan 3. kebutuhan pasien terpenuhi


selama di ruang recovery room

4. klien tampak bedrest dengan


posisi semi fowler dan tampak
lemas.

5. Evaluasi
Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
13.00

DX
I

Perkembangan SOAP
S: O:

A :

P :

Klien tampak lemas,


Kebutuhan klien selama diruangan recovery room terpenuhi
Klien tampak bedrest dengan posisi semi fowler
masalah teratasi sebagian
Intervensi dilanjutkan di ruang mawar.

You might also like