Professional Documents
Culture Documents
: 10 Mei 2005
Jam
: 11.40
No MR
: 24 30 47
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama
: Tn A
Umur
: 61 Tahun
Jenis kelamin
: laki laki
Agama
: Islam
Pendidikan
:-
Pekerjaan
: Tani
Alamat
b. Penanggung jawab
Nama
: Tn H
Umur
: 33 tahun
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Laki-laki
: Anak
Alamat
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama MRS : Tidak bisa kencing, kecing sedikit demi sedikit.
Pernapasan
Sebelum sakit
: klien
menyatakan
tidak
pernah
mangalami
bernafas
seperti
Nutrisi
Sebelum sakit
porsi
yang
berbeda-beda,
klien
c.
Eliminasi
Sebelum sakit
Saat sakit
dower
kateter,
pada
klien
saat
Aktivitas
Sebelum sakit
: klien
mengatakan
ia
beraktivitas
tanpa
mengalami gangguan.
Setelah sakit
sendiri
namun
kadang
klien
Kebersihan diri
Sebelum sakit
Saat sakit
f.
Istirahat Tidur
Sebelum sakit
mengalami
gangguan
2) PSIKOLOGIS
Klien mengatakan bahwa ia merasa khawatir dengan operasi yang akan
dijalaninya dan klien merasa cemas dengan keadaanya, klien juga sering
menyakan jam berapa ia akan dioperasi. Serta apakah penyakitnya akan
sembuh atau tidak.
3) SOSIAL
Klien menyatakan biasa bergaul dengan siapa saja di lingkungannya
maupun lingkungan rumah sakit saat ini.
4) SPIRITUAL
Sebelum sakit klien dapat menjalankan ibadahnya baik sholat lima
waktu, zidkir terkadang klien membaca yasin.
Setelah sakit klien menyatakan tetap menjalani kewajibannya sebagai
umat yang beragama namun tidak seperti sebelum sakit.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a.
Vital Sign
1)
Keadaan umum
: baik
2)
Kesadaran
: chomposmentis
3)
Tekanan darah
: 120/80 mmHg,
4)
Nadi
5)
Respirasi.
6)
Temperatur
b.
: 80 X/mnt,
: 20 X/mnt.
: 36 OC
Head to Toes
1)
Kepala
Rambut : beruban, rambut pendek dan rambut terlihat bersih,
tidak terdapat ketombe, tidak terdapat lesi di kulit
kepala
Wajah
Leher
3)
4)
Genetalia
Genetalia kotor, tidak terdapat bulu pubis.
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
o
: 11,7
Lekosit
: 11.600
Eritrosit
: 4,06
Trombosit
: 249.000
Hematokrit
: 34,3
: 10
Clthing time
: 600
Bleeding time
: 300
Jenis pemeriksaan
Glukosa
- Puasa
- 2 jam PP
- Sewaktu
Bilirubin
-
SGOT
SGPT
Alkali Phospatase
Total Protein
Albumin
Globulin
Urea
Kreatinin
Hasil
113
Mg%
Mg%
70-106
<160
Total
0,08
Direck 0,36
24
27
169
6,0
4,1
1,9
43
1,1
Mg%
Mg%
U/L
U/L
U/L
Gr%
Gr%
Gr%
Mg%
Mg%
<1,0
<0,2
<40
<41
L: 115 P: 105
6,4 8,3
3,5 5,0
2,9 3,3
6 26
L: 0,9 1,3
P : 0,6 11
6. PENGOBATAN (21-5-2005)
Ampicicillin 3x 1 Ampl
Antrain 3x 1 Ampl
Transamin 3x 1 Ampl
B. PRE OPERATIF
1. ANALISA DATA
NO
1
SYMPTOM
DS :
Klien mengatakan merasa khawatir dengan
operasinya
klien mengatakan kepala terasa pusing
DO :
Adanya nyeri tekan
klien tampak meringis akibat nyeri tekan di
daerah abdomen.
skala nyeri berada pada angka 3 dengan
menggunakan interval skala 0-5
temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N 80
X/mnt, Resp. 20 X/mnt
ETIOLOGI
Hiperplasi prostat
PROBLEM
Gangguan rasa
nyaman nyeri
Menyempitnya saluran
kencing
Menekan jaringan sekitar
Merangsang persyrafan
sekitar
Nyeri
DS :
klien mengatakan merasa khawatir dengan
operasinya
DO :
klien selalu bertanya tentang operasinya dan
apakah penykitnya akan sembuh atau tidak
wajah klien tampak tegang
ekstermitas klien berkeringat
Kurangnya pengetahuan
klien dan keluarga tentang
proses pembedahan
Cemas
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Gangguan rasa nyaman nyeri b/d hiperplasi prostat d/d
Klien
3. RENCANA KEPERAWATAN.
1. Prioritas keperawatan.
a.
b.
Cemas
2. Rencana keperawatan
Hr/Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
09.00
DX
1
Rabu
25/5/2005
09.00
2.
Tujuan
Rencana Tidakan
Rasional
Setelah
dilakukan 1. observasi
keadaan 1. tanda-tanda vital merupakan
tindakan keperawatan
umum dan tanda-tanda
indicator utama terjadinya
selama
30
menit
vital klien
infeksi yang juga merupakan
diharapkan gangguan
petunjuk terhadap tingkat
rasa nyaman nyeri
kejadin nyeri
teratasi dengan criteria 2. atur posisi yang nyaman 2. posisi yang nyaman dapat
- Klien
tidak
untuk klien.
memberikan rasa nyaman dan
mengeluhkan
aman bagi klien sehingga tidak
adanya nyeri
memperberat rasa nyeri yang
- Skala nyeri ada
dirasakan klien.
pada angka 1 (0- 3. ajarkan
pada
klien 3. dengan teknik relaksasi dapat
10)
teknik relaksasi dan
menambah suplai O2 dalam
- Klien
tidak
distraksi
jaringan yang nyeri sehingga
meringis lagi
nyeri dapat berkurang, distraksi
dapat mengurangi impuls nyeri
yang di persepsikan oleh
korteks
Setelah
dilakukan 1. kaji penyebab cemas
perawatan selama 30
klien
jam
diharapkan
kecemasan klien dapat
berkurang
dengan
criteria
sebagai
berikut:
- Klien
tidak 2. jelaskan peda klien
merasa khawatir
tentang tujuan operasi
lagi.
- Klien mengatakan
siap
untuk 3. beri pengertian dan
dioperasi
support mental untuk
- Tanda-tanda vital
klien siap menghadapi
dalam batas yang
operasinya
kali
ini
normal
karena operasi akan
- Ekstermitas tidak
berjalan dengan lancar,
berkeringat lagi
serta anjurkan klien
untuk tetap tenang dan
tidak
memikirkan
jalannya operasi
4. anjurkan klien untuk
berdoa
menurut
kepercayaannya
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.
Hr/Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
09.00
DX
1
1.
Tindakan Keperawatan
Mengobservasi keadaa umum
dan tanda-tanda vital klien
2.
09.05
Rabu
25/5/2005
09.15
1.
2.
3.
09.30
09.35
1.
2.
3.
Respon Hasil
keadaan
umum
sedang,
kesadaran composmentis, klien
merasa tenang,
temperatur :
36 , Tc 120/80 mmHg, N 80
X/mnt, Resp. 20 X/mn.
klien mengatakan lebih nyaman
dalam posisi yang demikian.
klien mengikuti instruksi yang
dilakukan oleh perawat
2.
EVALUASI KEPERAWATAN.
Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
10.00
DX
I
Perkembangan SOAP
S:
O:
II
S:
O:
A :
masalah teratasi
P :
Intervensi dilanjutkan ke intra operatif
C. INTRA OPERATIF
Klien tidur terlentang di atas meja tindakan, baju operasi dibuka, infus
dipasang RL di grojok, kemudian klien diatur pada posisi miring kiri untuk
dilakukan tindakan anestesi spinal karena tindakan yang dilakukan adalah
prostatectomy. Anestesi dilakukan jam 10.30. Klien diatur pada posisi
terlentang lagi, klien mengatakan kakinya terasa lemas, susah untuk diangkat.
Dilakukan desinfeksi dengan betadine pada daerah operasi, setelah itu daerah
operasi ditutup dengan duk steril. Operasi dimulai pada jam 10.40, memeriksa
tekanan darah klien, Alat-alat disiapkan, karena merupakan operasi besar alatalat yang yang digunakan juga banyak antara lain : klem bengkok dan klem
lurus 12 buah, 2 buah gunting, 4 pincet dua diantaranya pincet anatomis. Pisau
dan gagangnya. Setelah itu dilakukan tindakan insisi sepanjang 8 cm,
dilakukan dengan perlahan-lahan dan lapis demi lapis, dilakukan cesht pada
arteri yang putus guna menghentikan perdarahan, selanjutnya vesica urinaria
dibuka dan dilakukan pemasangan dawer cateter no 24 dan irigasi no 18,
selama tindakan terjadi perdarahan kurang lebih 400 cc dan klien di grojok
guna menyeimbangi cairan yang keluar agar tidak terjadi syok pada klien
kurang lebih 1500 cc NaCl. setelah selesai luka ditutup kembali dengan
jahitan dua lapis. Bekas operasi ditutup dengan gass steril diberi plester, duk
diangkat, infus dinormalkan kembali.
1.
NO
1
Analisa Data
SYMPTOM
DS :
Klien mengatakan kakinya terasa
lemas dan tidak dapat diangkat
klien mengatakan tidak terasa
nyeri pada bagian perut dan
kakinya
DO :
Klien
terbaring
terlentang
keadaan lemah, tertutup dengan
duk
Terjadi perdarahan 400 cc
Temperatur : 36 , Tc 120/80
mmHg, N 80 X/mnt, Resp. 20
X/mnt
ETIOLOGI
efek spinal anestesi
faso dilatasi
PROBLEM
Resiko tinggi
ketidakseimbangan
cairan dan
elektrolit
tindakan infasi
perdarahan
Penurunan kadar
haemoglobin dalam darah
Tekanan darah menurun
Syok hipopolemik
2.
Diagnosa keperawatan
a) Potensial terjadinya perdarahan b/d tindakan opensif d/d Klien
mengatakan kakinya terasa lemas dan tidak dapat diangkat, klien
mengatakan tidak terasa nyeri pada bagian perut dan kakinya, klien
terbaring terlentang keadaan lemah, tertutup dengan duk, terjadi
perdarahan 400 cc, temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N 80 X/mnt,
Resp. 20 X/mnt.
3.
Tgl/Ja
m
Rabu
25/5/05
11.50
Rencana Keperawatan
DX
Tujuan
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
pada klien diharapkan
potensial
terjadinya
perdarahan
tidak
terjadi dengan kriteria
- Tekanan
darah
normal
- Perdarahan selama
operasi
kurang
dari 500 cc
- Tidak ada tandatanda syok
4.
Hr/Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
12.00
Rencana Tidakan
Imlpementasi Keperawatan
DX
1
1.
Tindakan Keperawatan
mengobservasi tekanan darah klien setiap 1.
5 menit.
2.
5.
Rasional
Evaluasi
Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
12.40
DX
I
Perkembangan SOAP
S: O:
A :
P :
Respon Hasil
tekanan darah klien 110/80
mmhg, klien tampak lemah
seperti orang tidur.
2. perdarahan 400 cc
3. perdarahan nampak berhenti
4. infus
di
grojok
guna
menyeimbangi
cairan
yang
keluar selama tindakan guna
tidak terjadi syok pada klien.
D. POST OPERATIF
Diruang RR klien terbaring lemah, klien mengatakan kakinya terasa
lemas tidak dapat diangkat, infus terpasang 20 tts/mnt, dawer cateter
terpasang, irigasi terpasang, klien merasa seperti orang tidur.
1. Analisa Data
NO
1
SYMPTOM
DS :
Klien mengatakan kakinya terasa
lemas dan tidak dapat diangkat
Klien mengatakan merasa seperti
orang tidur.
DO :
Klien terlihat lemah
Klien tidur dalam posisi semi
fowler ( duduk ) dan tidak
dapat mengangkat kedua kakinya
Protap anestesi bedrest 24 jam
ETIOLOGI
Pengaruh anestesi spinal
dan Pemasangan alat-alat
kesehatan.
PROBLEM
Intoleransi
aktivitas
2. Diagnosa Keperawatan
a. Intoleransi aktivitas b/d pengaruh anestesi spinal dan tindakan infasif
d/d Klien mengatakan kakinya terasa lemas dan tidak dapat diangkat,
Klien mengatakan merasa seperti orang tidur, Klien terlihat lemah,
Klien tidur terlentang dan tidak dapat mengangkat kudua kakinya,
Protap anestesi bedrest 24 jam.
3. Rencana Tindakan
Hr/Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
12.50
DX
1
Tujuan
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
pada klien diharapkan
intoleransi
aktivitas
dapat dicegah dengan
kriteria :
- Mempercepat
pengembalian
fungsi gerak dari
pengaruh anestesi
- Aktivitas
klien
terpenuhi
1.
2.
3.
4.
Rencana Tidakan
observasi vital sign
Rasional
1. vital sign merupakan petunjuk
utama
untuk
mengetahui
keadaan umum klien
posisikan pasien semi 2. dengan posisi semi fowler
fowler
diharapkan efek anastesi tidak
mempengaruhi otak.
penuhi
kebutuhan 3. pasien
akan
merasa
pasien
kebutuhannya terpenuhi dan
klien dapat bedrest dengan
tenang
anjurkan pada pasien 4. untuk mengembalikan fungsi
untuk bedrest 24 jam.
oragan-organ
tubuh
dari
pengaruh
anastesi,
serta
menjaga keadaan luka operasi.
4. Implementasi
Hr/Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
12.50
DX
1
1.
Tindakan Keperawatan
observasi vital sign
Respon Hasil
1. didapatkan vital sign sebagai
berikut:
suhu : 36 OC
nadi : 80x/menit
TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit
pasien 2. terlihat pasien tidur dalam
posisi semi fowler
2.
posisikan
semi fowler
3.
penuhi
pasien
4.
anjurkan
pada
pasien untuk bedrest 24
jam
5. Evaluasi
Tgl/Jam
Rabu
25/5/2005
13.00
DX
I
Perkembangan SOAP
S: O:
A :
P :