Professional Documents
Culture Documents
pada penderita DM
A. Obat Hipoglikemik
Oral
Berdasarkan cara kerjanya,
dibagi menjadi 4 golongan :
OHO
1. Sulfonilurea :
Obat
golongan
ini
mempunyai
efek
utama
meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas.
Untuk menghindari hipoglikemia berkepanjangan
pada berbagai keadaan seperti orang tua, gangguan
faal ginjal dan hati, kurang nutrisi serta penyakit
kardiovaskuler
tidak
dianjurkan
penggunaan
sulfonilurea kerja panjang seperti chlorpropamid.
a.Tolbutamid (Rastinon)
Mula kerja cepat dan kadar maksimal dicapai dalam 3-5 jam.
Dalam darah tolbutamid terikat protein plasma.
Didalam hati obat ini diubah menjadi karboksitolbutamid dan diekresi melalui
ginjal.
Dosisnya 0,5-3 g dibagi dalam beberapa dosis. Isi tablet 0,5 g. Masa kerja 612 jam.
b. Asetoheksamid
c. Tolazamid
Diserap lebih lambat diusus daripada sediaan lainnya; efeknya terhadap kadar
glukosa darah belum nyata untuk beberapa jam setelah obat diberikan. Masa
paruh kira-kira 7 jam.
Dalam tubuh tolazamid diubah menjadi p-karboksitolazamid, 4-hidroksi
metiltolazamid dan senyawa-senyawa lain; beberapa diantaranya memiliki sifat
hipoglikemik yang cukup kuat.
Tolazamid memiliki sifat khusus yaitu menurunkan resistensi insulin dijaringan
hati dan diluar hati serta pemberian jangka panjang dapat memperbaiki
resistensi insulin.
Dosisnya 100-250 mg, dosis tunggal atau dalam beberapa dosis. Isi tablet 100
mg, 250 mg masa kerja 10-14 jam.
Cepat diserap oleh usus, 70-80% dimetabolisme dalam hati dan metabolitnya
cepat diekresi seluruhnya melalui ginjal.
Selain itu klorpropamid juga memiliki sifat retensi natrium, karena itu hati-hati
pada DM dengan hipertensi pada pemberian jangka panjang.
Dalam darah obat ini terikat albumin; masa paruhnya kira-kira 36 jam sehingga
efeknya masih terlihat beberapa hari setelah pengobatan dihentikan.
Efek hipoglikemik maksimal dosis tunggal terjadi kira-kira 10 jam setelah obat
itu diberikan.
Dosisnya 100-500 mg, dosis tunggal. Masa kerja 15 jam.
Mirip dengan sulfonilurea lainnya dengan kekuatan 100x lebih kuat dari pada
tolbutamid, tetapi efek hipogilkemia maksimal mirip dengan sulfonilurea
lain.
Glipizid diabsorbsi lengkap sesudah pemberian oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi tidak aktif.
Metabolit dan kira-kira 10% obat yang utuh dieskresi melalui ginjal.
Sifat khusus dari glipizid adalah menekan produksi glukosa oleh hati.
Dosisnya 5-10 mg. Isi tablet 5 mg. Masa kerja >12 jam.
i. Glibornuride
Mempunyai sifat khusus yaitu menekan sekresi glukosa dari hati, sehingga
lebih bermanfaat untuk menekan peningkatan gula darah puasa.
Dosisnya 12,5-100 mg. Isi tabletnya 12,5 mg.
2. Glinid
Glinid merupakan obat generasi baru
yang cara kerjanya sama dengan
sulfonilurea, dengan meningkatkan
sekresi insulin fase pertama.
Golongan ini terdiri dari dua macam
obat yaitu :
a. Repraglinid (Novonorm)
b. Nateglinid (Starlix)
a. Repraglinid (Novonorm)
Merupakan derivat asam benzoat.
Diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian secara
oral dan diekskresi secara cepat melalui hati.
Efek samping yang dapat terjadi pada obat ini
adalah keluhan gastrointestinal.
b. Nateglinid (Starlix)
Cara kerja hampir sama dengan repaglinide,
namun merupakan derivat dari fenilalanin.
Diabsorbsi cepat setelah pemberian oral dan
diekskresi secara terutama melalui urin.
Efek samping yang dapat terjadi pada penggunaan
obat ini adalah keluhan infeksi saluran pernapasan
atas.
1. Biguanid
Mekanisme Kerja Biguanid
Biguanid tidak mempunyai efek pankreatik,
tetapi mempunyai efek lain yang dapat
menimbulkan efektifitas insulin yaitu :
Menghambat absorpsi karbohidrat
Menghambat glukoneogenesis di hati
Meningkatkan afinitas pada reseptor insulin
Meningkatkan jumlah reseptor insulin.
Memperbaiki defek respon insulin.
b. Fenformin
Pada terapi fenformin pada umumnya tidak terjadi
efek toksik yang hebat.
Beberapa penderita mengalami mual, muntah diare
serta kecap logam (metallic taste); tetapi dengan
menurunkan dosis keluhan-keluhan tersebut segera
hilang.
Pada beberapa penderita yang mutlak bergantung
pada
insulin
luar,
kadang-kadang
biguanid
menimbulkan ketosis yang tidak disertai dengan
hiperglikemia (starvation ketosis).
Dari berbagai derivat biguanid, data fenformin yang
paling banyak terkumpul tetapi sediaan ini kini
dilarang dipasarkan di Indonesia karena bahaya
asidosis laktat yang mungkin ditimbulkannya.
Dosisnya 50-150 mg perhari isi tablet 25 mg.
2. Thiazolindion / Glizaton
Thiazolindion berikatan pada peroxisome proliferator
activated receptor gamma suatu reseptor inti sel di sel
otot dan sel lemak.
a. Pioglitazon (Actos)
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulin dengan
meningkatkan
jumlah
pentranspor
glukosa,
sehingga
meningkatkan ambilan glukosa di perifer.
Obat ini dimetabolisme di hepar. Obat ini dikontraindikasikan
pada
pasien
dengan
gagal
jantung
karena
dapat
memperberat edema dan juga pada gangguan faal hati. Saat
ini tidak digunakan sebagai obat tunggal.
b. Rosiglitazon
Cara kerja hampir sama dengan pioglitazon, diekskresi
melalui urin dan feses.
Mempunyai efek hipoglikemik yang cukup baik jika
dikombinasikan dengan metformin. Pada saat ini belum
beredar di Indonesia.
1. Incretin mimetic
Exenatide (Byetta)
Suatu GLP-1 analog (sedaian dalam
bentuk suntikan)
Cukup efektif menurunkan glukosa darah
dangan cara merangsang sekresi insulin
dan menghambat sekresi glukagon.
Dosis yang biasa digunakan 5 mcg SC 1
jam sebelum makan pada pagi dan
malam hari, bisa dinaikkan menjadi 10
mcg.
2. DPP-4 inhibitor
Cara kerja menghambat enzim (DPP-4) yang
mendegradasi hormon incretin endogen (GLP-1)
yang
berasal
dari
usus
sehingga
dapat
meningkatkan kadarnya setelah makan, kemudian
akan meningkatkan sekresi insulin yang dirangsang
glukosa, mengurangi sekresi glukagon.
Sitagliptin (januvia)
Dieksresi melalui ginjal sehingga pada gangguan fungsi
ginjal perlu penyesuaian dosis.
Dosis standar 100 mg/hari, bila ada ganggua fungsi
ginjal (GFR 30-50 mL/menit) diturunkan menjadi 50
mg/hari.
Vildagliptin (galvus)
B. INSULIN
Indikasi terapi dengan insulin :
Type of Insulin
Brand Name
Generic Name
Onset
Peak
Duration
Rapid-acting
__NovoLog
__Insulinaspart
15minutes
30to90minutes
3to5hours
__Apidra
__Insulinglulisine
15minutes
30to90minutes
3to5hours
__Humalog
__Insulinlispro
15minutes
30to90minutes
3to5hours
30to60minutes
2to4hours
5to8hours
1to3hours
8hours
12to16hours
1hour
Peakless
20to26hours
Short-acting
__Regular(R)
__HumulinR
__NovolinR
Intermediate-acting
__NPH(N)
__HumulinN
__NovolinN
Long-acting
__Levemir
__Lantus
__Insulindetemir
__Insulinglargine