Professional Documents
Culture Documents
Minor
Gambaran klinis:
a. Sesuai penyakit yang mendasari seperti diabetes mellitus, infeksi traktus urinarius,
batu traktus urinarius, hipertensi, hiperurisemia, SLE
b. Sindrom uremia: lemah, letargi, anoreksia, mual muntah, nokturia, volume overload,
neuropati perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis, kejang, koma
c. Gejala Komplikasi: hipertensi, anemia, osteodistrofi Arenal, payah jantung, asidosis
metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit (Na, K, Cl)
Gambaran Laboratoris:
a. Sesuai penyakit dasar
b. Penurunan fungsi ginjal: peningkatan ureum dan kreatinin serum, penurunan LFG
c. Kelainan biokimiawi darah: penurunan Hb, peningkatan asam urat, hiper atau
hipokalemia, hipokloremia, hiperfosfatemia, hiperkalsemia, asidosis metabolik
d. Kelainan urinalisis: proteinuria, hematuria, leukosuria, sah, isostenuria
Gambaran Radiologis:
a. Foto polos abdomen, tampak batu radio opak
b. USG: ukuran ginjal kecil, korteks menipis, hidronefrosis karena batu,kista, massa,
kalsifikasi
3. Diare Akut
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah
cair. Kandungan air tinja lebih banyak dari 200 gram atau 200ml/24jam. Definisi lain
memakai kriteriafrekuensi, yaitu buang air besarlebih dari 3 x sehari, BAB dapat/tanpa
disertai lendir dan darah.
Diare akut merupakan diare yang berlangsung kurang dari 15 hari. Menurut
World Gastroenterology Organisation global guidelines 2005, diare akut didefinisikan
sebagai pasase tinja yang cair/lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal,
berlangsung kurang dari 14 hari.
Anamnesis:
Pemeriksaan Fisik:
Status volume cairan: perubahan ortostatik pada tekanan darah dan nadi,
temperatur tubuh, tanda toksisitas
Abdomen: bising usus meningkat, asistensi abdomen, nyeri tekan
Pemeriksaan Penunjang:
4. Diare Kronis
Diare adalah baung air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah
cair. Kandungan air tinja lebih banyak dari 200 gram atau 200ml/24jam. Definisi lain
memakai kriteriafrekuensi, yaitu buang air besarlebih dari 3 x sehari, BAB dapat/tanpa
disertai lendir dan darah.
Diare kronik berlangsung lebih dari 15 hari. Diklasifikasikan berdasar etiologi.
Anamnesis:
a. Waktu dan frekuensi diare:
b.
c.
d.
e.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
a. Lab darah
Organik: LED meningkat, Hb rendah
Asam folat turun
Eosiofilia: neoplasma, alergi, infeksi parasit
Hipoalbuminemia
b. Urin
c. Radiologi
BNO
Kolonoskopi
(IPD Edisi V)