Professional Documents
Culture Documents
Karena tidak memungkinkan untuk menggunakan sumber mata air yang ditemukan maka
kami kembali pada rencana awal yaitu membantu dalam pencarian dana untuk pemecahan
tunggu air banjar palunganbatu dengan banjar sawe yang masih menjadi satu tungku. Kegiatan
pembuatan proposal ini mulai dilakukan pada jumat 27 februari 10 maret 2015. Tujuan dari
pembuatan proposal ini guna mengatasi permasalahan kecemburuan sosial mengenai pembagian
air. Pembuatan proposal ini juga melibatkan Kelihan Dinas Banjar Palungan Batu, Sekaa Air
Tirta Wana serta aparat desa di kantor perbekel yang dalam hal ini membantu dalam mengoreksi
proposal yang dibuat.
Sehubungan dengan program peningkatan sumber daya air desa yang sebelumnya
dilakukan, terdapat kendala yang ditemui bahwa sumber air yang ditemukan memiliki debit air
yang sangat kecil sehingga upaya untuk memanfaatkan sumber daya air baru dalam mengatasi
masalah kecemburuan sosial mengenai pembagian air tidak dapat terealisasikan. Berdasarkan
hasil diskusi dengan pengurus air Tirta Wana, didapatkan solusi kedua untuk mengatasi masalah
kecemburuan sosial mengenai pembagian air ini dengan memecah saluran pipa air yang terdapat
pada tempat penampungan air di Banjar Palungan Batu. Saat ini kondisi pembagian air antara
banjar Sawe dan Palungan Batu yang mengalami konflik kecemburuan sosial menggunakan satu
buah saluran pipa untuk pembagian air. Jadi pembagian air dimulai dari Banjar Palungan Batu
selanjutnya turun ke Banjar Sawe. Dengan adanya rencana pemecahan pipa ini menjadi dua
saluran, nantinya pembagian air akan langsung menuju temuku masing-masing banjar Sawe dan
Palungan Batu.
Atas dasar tersebut, kami mengajukan bantuan kepada desa untuk membantu dalam
pembuatan proposal permohonan dana guna merealisasikan rencana pemecahan pipa tersebut.
Pembuatan proposal permohonan bantuan dana ini dibantu oleh pengurus sekaa air Tirta Wana
yang mengelola sistem penyediaan air di Desa Batuagung. Akhir dari kegiatan ini yaitu
menyebar proposal yang telah dibuat dan disetujui oleh Kepala Desa ke beberapa instansi
pemerintahan di Kabupaten Jembrana.
Berdasarkan hasil survei ke tempat penampungan air di Banjar Palungan Batu, dilakukan
analisis mengenai Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akan digunakan dalam proposal
permohonan dana seperti ukuran dan banyak jumlah pipa yang akan digunakan, jarak antara
tempat penampungan air dengan temuku di Banjar Sawe, dll. Proposal permohonan penambahan
saluran pipa air sudah selesai dibuat dan disebar ke beberapa instansi pemerintah di Kabupaten
Jembrana diantaranya Bupati Jembrana, DPRD Jembrana, Camat Jembrana dan Dinas PU
Jembrana. Program ini merupakan program berkelanjutan bagi desa, untuk konfirmasi mengenai
proposal yang diterima pihak instansi pemerintah akanlangsung menghubungi Desa Batuagung
khususnya pengurus sekaa air Tirta Wana di Desa Batuagung. Adapun beberapa kendala yang
ditemukan pada kegiatan pembuatan proposal permohonan bantuan dana pemecahan saluran pipa
air ini yaitu :
1. Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang agak sulit karena ada beberapa alat
yang dibutuhkan untuk pembuatan saluran pipa yang belum jelas diketahui
keperluannya.
2. Pencarian cap untuk pengesahan tanda tangan yang sulit didapat karena cap dari sekaa
air Tirta Wana sempat hilang, untuk itu harus menunggu pembuatan cap baru.