Professional Documents
Culture Documents
Tabel di bawah ini menunjukkan besarnya beban horizontal yang diizinkan untuk
tiang yang dipancang vertical (Mc Nulty),
Baban lateral yang
Tipe tiang Kepala tiang Tipe tanah diizinkan
(Lb) (Kg)
Kayu Pasir 1500 681
(dia. 30 cm) Ujung bebas Lempung
1500 681
sedang
Pasir 4500 2043
Ujung jepit Lempung
4000 1816
sedang
Beton Ujung bebas Pasir sedang 7000 3178
(dia. 40 cm) atau ujung Pasir halus 5500 2497
jepit Lempung
5000 2270
sedang
1
Jika tanah berupa lempung kaku OC, Faktor kekakuan untuk
modulus tanah konstan (R) dinyatakan :
EI
R= 4
K
dengan :
K adalah modulus tanah = k1/1,5
k1 adalah modulus reaksi subgrade dari Terzaghi
E adalah modulus elastis tiang
I adalah momen inersia tiang
d adalah lebar atau diameter tiang
Tanah Kohesif
2
Tanah nh (kN/m3) Referensi
166 – 3518 Reese dan Matlock (1956)
Lempung NC lunak 277 – 554 Davisson – Prakash (1963)
Kriteria tiang kaku (pendek) dan tiang tidak kaku (panjang) berdasarkan factor
kekakuan diperlihatkan pada table di bawah ini,
Tipe tiang Modulus tanah Modulus tanah
bertambah dengan konstan
kedalaman
Kaku L 2T L 2R
Tidak kaku L 4T L 3,5R
Metode Brom
Tiang dalam tanah Kohesif
Broms tahanan tanah dianggap sama dengan nol di
permukaan tanah sampai kedalaman 1,5 kali diameter
tiang (1,5d) dan konstan sebesar 9c untuk kedalaman yang
lebih besar dari 1,5d.
Hu 1,5d
e
9cud g/2 3
Tiang Panjang
9cu d
4
Gambar 2 Tahanan lateral ultimit tiang dalam tanah kohesif
(Broms)
5
Tiang ujung jepit
Mekanisme keruntuhan tiang ujung jepit, diperlihatkan pada
gambar 3 di bawah ini.
6
Untuk tiang pendek, dapat dihitung tahanan tiang ultimit
terhadap beban lateral :
Hu = 9cud (L - 3d/2)
Mmaks = Hu (L/2 + 3d/4)
Nilai-nilai Hu yang diplot dalam grafik hubungan L/d dan Hu / cud2
ditunjukkan pada gambar 2a.
Untuk tiang panjang sedang, dengan mengambil momen dari
permukaan tanah :
My = (9/4) cud.g2 – 9cud.f (3d/2 + f/2)
Dari persamaan di atas Hu dapat dihitung dengan mengambil L =
3d/2 + f +g,
Untuk tiang panjang, Hu dinyatakan oleh persamaan
2M y
Hu = 3d / 2 f / 2
7
Tiang ujung bebas
Estimasi bentuk keruntuhan tiang,diperlihatkan pada gamabr
dibawah ini,
Hu
e
L
g
3dLKp Mmax
Defleksi Reaksi tanah Momen Lentur
Tiang Pendek
Hu
e
My
8
Hu/Kpd3
Hu
dan f = 0,82 dKp (b)
9
Hu/Kpd3
10
Gambar: Tiang ujung jepit dalam tanah granuler
a. Tiang pendek, b. tiang sedang, c. tiang panjang
Beban lateral ultimit dinyatakan oleh,
Hu = (3/2) dL2Kp
Momen yangterjadi pada kepala tiang,
Mmaks = (2/3)Hu L = dL3 Kp
Jika Mmaks > My, maka keruntuhan tiang akan berbentuk seperti tiang
sedang, sehingga dapat diperoleh :F = (3/2) dL2 Kp - Hu, sehigga
nilai Hu dapat dihitung dengan
My = (1/2) dL3 Kp - HuL
11
Jika tiang panjang, Hu dapat diperoleh dari persamaan,
Hu = 2My / (e + 2f/3)
Dari persamaan di atas dapat diplot grafik yang ditunjukkan pada
gambar grafik hubungan
Hu/(Kpd3) dan My/(d4Kp),
Metode Brinch-Hansen
Metode ini digunakan untuk menghitung tahanan lateral pada tiang
pendek pada tanah uniform dan berlapis.
Ditinjau tiang yang menahan gaya lateral, persamaan tahanan
ultimit llateral tanah pada sembarang kedalaman z yang didasarkan
teori tekanan tanah lateral,
pu = poKq + CKc
dengan,
po = tekanan overburden tanah
C = kodesi
Kc, Kq = factor yang merupakan fungsi dan z/d
Nilai hubungan Kc dan Kq terhadap z/d ditunjukan pada grafik
dibawah ini
12
Tahanan tanah pasif pada tiap elemen horizontal adalah pud(L/n).
Dengan mengambil momen pada titik di mana beban horizontal
bekerja,
∑M = ∑ pud(L/n) (e + z) - ∑ pud(L/n) (e + z)
dengan L/n : tebal elemen
z : kedalaman elemen
Titik rotasi yang terletak di kedalaman x, ditentukan pada ∑M= 0,
jadi titik x ditentukan dengan cara coba-coba.
Jika kepala tiang terjepit (tiang ujung jepit), tinggi ekivalen e 1 dari
gaya H terhadap permukaan tanah,
e1 = (e + zf)/2
dengan, e adalah jarak H dari permukaan tanah,
zf adalah jarak muka tanah terhadap titik jepit sebenarnya.
Tahanan lateral ultimit tiang dapat diperoleh dengan.
Hu (e + x) = ∑ pud(L/n) (x – z) + ∑ pud(L/n) (z – x)
Contoh :
Sebuah bangunan air berupa pelat beton yang didukung oleh 4
buah tiang beton berdiameter 900 mm (Gambar di bawah). Bahan
tiang mempunyai Ep = 26 x 106 kN/m2, Ip = 0,03222 m4. Tanah
terdiri dari lapisan lempung lunak pada bagian atas, dan lempung
kaku pada bagian bawah.
+ 6,9 m
Tiang beton
D = 90 cm
My = 2000 kN m
± 0,00
Lempung kaku
- 6,5 m
13
Data teknis tanah:
Lempung lunak : Cu = 14 kN/m2, = 0
sat = 18,6 kN/m3
Lempung lunak : Cu = 125 kN/m2, = 0
sat = 18,6 kN/m3
modulus subgrade tanah k1 = 25 MN/m3
Tentukan gaya horizontal yang dapat didukung tiang.
Penyelesaian:
Faktor kekakuan untuk modulus tanah konstan
R = (EI / K)¼c
Dengan, K = k1/1,5 = 25000/1,5 = 16666,67 kN/m3
R = (26 x 106 x 0,0322 / 16666,67)¼
= 2,66 m
Cek tiang pendek atau panjang :
3R = 9,98 m > L = 6,5 m , jadi termasuk tiang pendek
Jika zf dianggap pada permukaan lempung lunak atau zf = 2,5 m,
maka
e1 = 0,5 (e + zf) = 0,5 (6,9 + 2,5) = 4,7 m
14
+ 6,9 m
Tiang beton
D = 90 cm
Hu
My = 2000 kN m
e1 2,2 m 28
± 0,00
2,5 m 77
- 2,5 m 91
813
863
4m 888
900
- 6,5 m 913 kN/m2
Titik rotasi dihitung dengan coba-coba, diperoleh x = 1,7 m dari
dasar tiang. Hasil akhir hitungan momen terhadap puncak tiang
ekivalen adalah
ΣM=
0,5(28 + 77) x 1,25 x (2,2 + 0,625) = 185,72
0,5(77 + 91) x 1,25 x (2,2 + 1,875) = 427,35
0,5(813 + 863) x 1 x (2,2 + 3) = 4357,60
0,5(863 + 888) x 1 x (2,2 + 4) = 5431,20
0,5(888 + 900) x 0,3 x (2,2 + 4,65) = 1837,20
- 0,5(888 + 900) x 0,7 x (2,2 + 5,15) = -4599,60
- 0,5(900 + 913) x 1 x (2,2 + 6) = -7437,40
ΣM = 202,07 kN.m per meter lebar tiang
Beban laeral ultimit, ditentukan dengan mengambil momen
terhadap titk rotasi yang telah diperoleh,
Hu (2,2 + 6,5 – 1,7) =
52,5 x 1,25 x (4,8 – 0,625) = 272,42
84 x 1,25 x (4,8 – 1,875) = 307,13
838 x 1 x (4,8 – 3) = 1508,40
876 x 1 x (4,8 – 4) = 700,80
894 x 0,3 x (4,8 – 4,65) = 40,23
894 x 0,7 x (5,15 – 4,8) = 219,03
907 x 1 x (6 – 4,8) = 1088,40
Σ M = 4136,40
Sehingga Hu = 4136,40 / 7 = 590,92 kN per meter lebar tiang
Untuk 1 tiang berdiameter 0,9 m, maka
Hu = 0,9 x 590,92 = 531,82 kN
15
Contoh
Tiang baja dengan diameter 0,25 m dan panjang 18 m dipancang
ke dalam tanah pasir dengan N = 10 dan = 18 kN/m3. Kapsitas
momen maksimum tiang My = 218 kNm dan EI (tiang) = 19,4 x 104
kNm2. Kepala tiang dianggap terjepit dalam pelat penutup tiang.
Berapakah beban lateral ultimitnya.
Pasir :
N = 10
= 18 kN/m3
L = 18 m
m
16
Defleksi Tiang Vertikal
Metode Konvensional
Berguna untuk mengecek defleksi tiang yang mengalami
pembebanan lateral yang tidak begitu besar.
Pada hitungan, tiang dianggap sebagai struktur kantilever yang
dijepit pada kedalaman zf
H ujung jepit
H Ujung bebas
e e
zf zf
Titik jepit
y = H (e + zf)
3
12 Ep Ip
dengan,
H = beban lateral (kN)
Ep = modulus elastis tiang
Ip = momen inersia tiang
e = jarak beban lateral terhadap muka tanah
zf = jarak titik jepit dari muka tanah
Metode Broms
1. Tiang dalam tanah kohesif
Dikaitkan dengan factor tak berdimensi L, dengan
¼
kh d
=
4 Ep Ip
Defleksi ujung tiang di permukaan tanah (y0) tergantung dari
tipe jepitan tiang,
Tiang ujung bebas berkelakuan seperti tiang pendek, bila
L < 1,5 dengan besarnya defleksi
17
4H (1 + 1,5e/L)
y0 =
Kh dL
rotasi tiang
6H (1 + 2 e/L)
=
Kh dL2
18
Gambar 10. Defleksi tiang di atas permukaan tanah
(a) Tiang dalam tanah Kohesif
(b) Tiang dalam tanah Granuler
19
Tiang ujung bebas dan jepit berkelakuan seperti tiang
panjang, bila L > 4 dengan besarnya defleksi, tiang ujung
bebas
2,4 H 1,6 He
y0 = +
(nh)3/5 (EpIp)2/5 (nh)2/5 (EpIp)3/5
rotasi tiang
1,6 H 1,74 He
= +
(nh)2/5 (EpIp)3/5 (nh)1/5 (EpIp)4/5
tiang ujung jepit
0,93 H
y0 =
(nh)3/5 (EpIp)2/5
Contoh
Hitung beban lateral tiang ijin pada contoh soal sebelumnya, jika
defleksi tiang yang diperbolehkan 0,25 inchi.
Penyelesaian
1
/5 1
/5
nh 2500
= = = 0,42
Ep Ip 19,4 x 104
Karena L = 0,42 x 17 = 7,4 > 4, maka termasuk tiang panjang
Sehingga persamaan defleksi yang digunakan,
0,93 H
y0 = = 0,0064
(nh)3/5 (EpIp)2/5
20
Jadi besarnya beban lateral ijin tiang,
0,0064 x (2500)3/5 x (19,4 x 104)2/5
H=
0,93
H = 98 kN
21