You are on page 1of 5

Asuhan Keperawatan

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 17 12 2014
Masuk RS : 15 Desember 2014
Ruang
: mawar
1. IDENTITAS KLIEN
Nama
: Jokowi Wood
Umur
: 15 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama
: Pendidikan
: SMA
Alamat : jl. banteng hitam no. 89
Suku/bangsa
: WNI

Jam : 09.15 WIB


No. Rekam medis : 120341

PENANGGUNG JAWAB KLIEN


Nama
: Megah wati
Umur
: 54 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : wirausaha
Hubungan dengan pasien : Ibu
Alamat : jl. banteng hitam no. 89

2. PEMERIKSAAN FISIK
Nyeri tekan / nyeri lokal pada tulang kering dekat lutut
Pada palpasi teraba massa pada derah tibia dekat lutut
peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya pelebaran vena
Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan
yang terbatas
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan radiologi
Munculnya lesi sklerotik dan granular di posterior dan lateral tibia plateau,
hanya dibawah permukaan sendi, dengan beberapa pembesaran pada tulang.
Terdapat sayatan yang sembuh, tanpa tanda infeksi, tapi sangat lunak/lembek di
sentuh.
Hasil laboratorium
Tidak tersedia

B.4. ANALISA
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
DATA
SIGN/SYMPTOM

ETIOLOGI

PROBLEM

DS
-adanya agen cedera biologi
-Pasien merasa nyeri pada tulang kering dekat
lutut
DO
-adanya nyeri tekan pada tibia dekat lutut
-keletiihan
- adanya massa

DS
-pasien merasa takut akan penyakitnya
semakin memburuk sehingga
memikirkan hal lain termasuk makan
DO
-cemas
-kurang pengetahuan
DS
- pasien mengatakan sangat takut
penyakitnya berpengaruh terhadap
depannya
DO
-lemah
-kehilangan alat gerak
-mobilisasi terbatas
DS
-pasien merasa tidak percaya diri
kondisinya saat ini
DO
-hilangnya fungsi alat gerak
-mobilisasi yang terbatas
DS
DO
-raut wajah bersedih

Status hipermetabolik
yang
dengan kanker
tidak

Nyeri akut

berkenaanNutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh

rasa takut tentang ketidak tahuan,koping tidak efektif


jika
persepsi tentang proses penyakit,
masa
dan sistem pendukung yang tidak
adekuat

Hilangnya
bagian
tubuh
akan
perubahan kinerja peran

atauGangguan harga diri

Adanya kemungkinan kehilangan alatBerduka


gerak

Berdasarkan analisa data diatas, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dianosa keperawatan
adalah:
1. Nyeri akut b/d cedera agen biologi
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Status hipermetabolik berkenaan dengan
kanker

3. Koping tidak efektif berhubungan dengan rasa takut tentang ketidak tahuan, persepsi
tentang proses penyakit, dan sistem pendukung tidak adekuat
4. Gangguan harga diri karena hilangnya bagian tubuh atau perubahan kinerja peran
5. Berduka berhubungan dengan kemungkinan kehilangan alat gerak
C.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa 1
Tujuan: klien mengalami pengurangan nyeri
Intervensi :
Kaji status nyeri ( lokasi, frekuensi, durasi, dan intensitas nyeri )
R/ memberikan data dasar untuk menentukan dan mengevaluasi intervensi yang diberikan.
Berikan lingkungan yang nyaman, dan aktivitas hiburan ( misalnya : musik, televisi )
R/ meningkatkan relaksasi klien.
Ajarkan teknik manajemen nyeri seperti teknik relaksasi napas dalam, visualisasi, dan
bimbingan
imajinasi.
R/ meningkatkan relaksasi yang dapat menurunkan rasa nyeri klien
Kolaborasi :
Berikan analgesik sesuai kebutuhan untuk nyeri.
R/ mengurangi nyeri dan spasme otot
Diagnosa 2
Tujuan : Mendemonstrasikan penggunaan mekanisme koping efektif dan partisipasi aktif
dalam aturan
Pengobatan
Intervensi :
Motivasi pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan.
R/ memberikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa takut serta kesalahan
konsep
tentang diagnosis
Berikan lingkungan yang nyaman dimana pasien dan keluarga merasa aman untuk
mendiskusikan
perasaan atau menolak untuk berbicara.
R/ membina hubungan saling percaya dan membantu pasien untuk merasa diterima dengan
kondisi apa
adanya
Pertahankan kontak sering dengan pasien dan bicara dengan menyentuh pasien.
R/ memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri atau ditolak.
Berikan informasi akurat, konsisten mengenai prognosis.
R/ dapat menurunkan ansietas dan memungkinkan pasien membuat keputusan atau pilihan
sesuai realita
Diagnosa 3
Tujuan : mengalami peningkatan asupan nutrisi yang adekuat

Intervensi :
Catat asupan makanan setiap hari
R/ mengidentifikasi kekuatan atau defisiensi nutrisi.
Ukur tinggi, berat badan, ketebalan kulit trisep setiap hari.
R/ mengidentifikasi keadaan malnutrisi protein kalori khususnya bila berat badan dan
pengukuran
antropometrik kurang dari normal
Berikan diet TKTP dan asupan cairan adekuat.
R/ memenuhi kebutuhan metabolik jaringan. Asupan cairan adekuat untuk menghilangkan
produk sisa.
Kolaborasi :
Pantau hasil pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi.
R/ membantu mengidentifikasi derajat malnutrisi

Diagnosa 4
Tujuan : mengungkapan perubahan pemahaman dalam gaya hidup tentang tubuh, perasaan
tidak
berdaya, putus asa dan tidak mampu.
Intervensi :
Diskusikan dengan orang terdekat pengaruh diagnosis dan pengobatan terhadap kehidupan
pribadi
pasien dan keluarga.
R/ membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah.
Motivasi pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan tentang efek kanker atau
pengobatan.
R/ membantu dalam pemecahan masalah
Pertahankan kontak mata selama interaksi dengan pasien dan keluarga dan bicara dengan
menyentuh
pasien
R/ menunjukkan rasa empati dan menjaga hubungan saling percaya dengan pasien dan
keluarga.
Diagnosa. 5
Tujuan : Keluarga dan klien siap menghadapi kemungkinan kehilangan anggota gerak.
Intervensi :
Lakukan pendekatan langsung dengan klien.
R/ meningkatkan rasa percaya dengan klien.

Diskusikan kurangnya alternatif pengobatan.


R/ memberikan dukungan moril kepada klien untuk menerima pembedahan.
Ajarkan penggunaan alat bantu seperti kursi roda atau kruk sesegera mungkin sesuai dengan
kemampuan pasien.
R/ membantu dalam melakukan mobilitas dan meningkatkan kemandirian pasien.
Motivasi dan libatkan pasien dalam aktifitas bermain
R/ secara tidak langgsung memberikan latihan mobilisasi

D. EVALUASI
1. Pasien mampu mengontrol nyeri
a. Melakukan teknik manajemen nyeri,
b. Patuh dalam pemakaian obat yang diresepkan.
c. Tidak mengalami nyeri atau mengalami pengurangan nyeri saat istirahat, selama
menjalankan
aktifitas hidup sehari-hari
2. Memperlihatkan pola penyelesaian masalah yang efektif.
a. Mengemukakan perasaanya dengan kata-kata
b. Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki pasien
c. Keluarga mampu membuat keputusan tentang pengobatan pasien
3. Masukan nutrisi yang adekuat
a. Mengalami peningkatan berat badan
b. Menghabiskan makanan satu porsi setiap makan
c. Tidak ada tanda tanda kekurangan nutrisi
4. Memperlihatkan konsep diri yang positif
a. Memperlihatkan kepercayaan diri pada kemampuan yang dimiliki pasien
b. Memperlihatkan penerimaan perubahan citra diri
5. Klien dan keluarga siap intuk menghadapi kemungkinan amputa

You might also like