Professional Documents
Culture Documents
MODUL II
PROFIL MEMANJANG DAN MELINTANG
KELOMPOK 40
Alvina Mayora Nilasari
Sri Rejeki
Yudhistira Herubowo
Tanggal Praktikum
Asisten Praktikum
Tanggal disetujui
Nilai
Paraf Asisten
1206237580
1206240360
1206255734
: 17 Mei 2014
: M Fikri Makarim
:
:
:
2.1
TUJUAN
Tujuan pengukuran ini umumnya adalah untuk mengetahui profil dari
suatu trace baik jalan maupun saluran, sehingga selanjutnya dapat
diperhitungkan banyaknya galian dan timbunan yang perlu dilakukan pada
pekerjaan konstruksi. Pelaksanaan pekerjaan ini umumnya dilakukan dalam 2
bagian yang disebut sebagai sipat datar profil memanjang dan melintang, hasil
akhirnya adalah data ketinggian titik.
2.2
2.3
PERALATAN
A. Digital Theodolit Nikon NE-100 series
1 buah
B. Rambu Ukur
1 buah
C. Meteran
1 buah
D. Patok
5 buah
E. Payung
1 buah
F. Statif
1 buah
TEORI
Pengukuran pada praktikum ini dilakukan dengan membaca benang
tengah pada beberapa rambu, yaitu sebanyak yang diperlukan bagi
penggambaran profil didalam arah tersebut. Profil yang diperlukan adalah
dalam arah memanjang dan melintang dari rencana konstruksi yang
dikerjakan.
Untuk menentukan jarak titik-titik itu ke waterpass sama caranya
dengan cara untuk waterpass memanjang yaitu dengan rumus :
D = 100 (BA - BB)
Dimana :
D = Jarak antara 2 titik berdasarkan pembacaan Theodolite
BA = Benang Atas
BB = Benang Bawah
= Sudut vertikal
2.4
LANGKAH KERJA
1. Membuat sketsa daerah yang akan diukur ketinggiannya.
2.5
DATA PENGAMATAN
10
Titik
Tinggi
Alat (m)
1,22
1,20
1,26
Titik
Tembak
BA (m)
BT (m)
BB (m)
1
2
3
4
3
5
6
7
6
8
9
10
1.305
1.305
1.152
1.708
1.222
1.138
1.045
1.500
1.227
1.169
1.130
1.223
1.275
1.265
1.132
1.682
1.199
1.100
1.015
1.470
1.200
1.141
1.100
1.192
1.244
1.225
1.114
1.656
1.175
1.062
0.985
1.448
1.179
1.113
1.070
1.162
D
Lapangan
(m)
6.170
8.040
3.840
5.240
4.890
7.500
6.280
5.230
4.770
5.570
6.290
6.000
2.6
PENGOLAHAN DATA
2.6.1 Memanjang
D = 100 (BA - BB)
Dimana :
D = Jarak antara 2 titik berdasarkan pembacaan Theodolite (m)
BA = Benang Atas
BB = Benang Bawah
= Sudut vertikal
Kesalahan Relatif hf = |
| %
Dimana :
DT = Jarak yang didapat dari pembacaan Theodolit
D = Jarak yang didapat menggunakan meteran
Titik
Tinggi
Alat (m)
1.22
1.20
1.26
Titik
Tembak
BA (m)
BT (m)
BB (m)
1
3
3
6
6
9
1.305
1.152
1.222
1.045
1.227
1.130
1.275
1.132
1.199
1.015
1.200
1.100
1.244
1.114
1.175
0.985
1.179
1.070
H=pt
D
Lapangan
(m)
6.170
3.840
4.890
6.280
4.770
6.290
DT
6.10
3.80
4.70
6.00
4.80
6.00
Kesalahan
Relatif
(%)
1.135
1.042
3.885
4.459
0.629
4.610
Dimana:
H = beda tinggi
p = tinggi titik bidik (tinggi alat)
t = benang tengah pada pembacaan rambu (BT)
Tabel 2.3 Perbedaan tinggi titik awal dengan titik tembak (Memanjang)
Titik
Tinggi
Alat (m)
1.22
1.2
1.26
Titik
Tembak
1
3
3
6
6
9
BT (m)
1.275
1.132
1.199
1.015
1.200
1.100
Beda Ketinggian
(H) m
-0.055
0.088
0.001
0.185
0.060
0.160
Tabel 2.4 Perbedaan tinggi dan jarak titik awal (A) dengan titik lainnya
(Memanjang)
Titik
Jarak
terhadap
titik A (m)
Tinggi
terhadap
titik A (m)
1
A
3
B
6
c
9
-6.100
0
3.800
8.5
14.5
19.3
25.3
-0.055
0
0.088
0.087
0.272
0.212
0.372
0.95
0.80
0.65
0.50
25.3, 0.372
14.5, 0.272
0.35
3.800, 0.088
0.20
19.3, 0.212
-6.100, -0.055 0.05
0, 0
8.5, 0.087
-0.10
-10.00
-5.00
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
-0.25
-0.40
-0.55
-0.70
-0.85
-1.00
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
-6.10, -0.055
-8.00
-6.00
0.00
-4.00
3.80, 0.088
0.00, 0
2.00
-0.40
-0.60
-0.80
-1.00
6.1 0.055
2
3.8 0.088
2
13.2 = 2,2143 3
13.2 = 2,2070 3
4.00
6.00
1.00
0.80
0.60
0.40
-4.70, 0.088
-6.00
6.00, 0.272
0.20
0.00
0.00, 0
-2.00 -0.20 0.00
2.00
-4.00
4.00
6.00
8.00
-0.40
-0.60
-0.80
-1.00
4.7 0.088
2
12.8 +
6.0 0.272
2
12.8 = 13,0918 3
-4.80, 0.272
6.00, 0.372
0.20
-6.00
0.00
0.00, 0
-2.00 -0.20 0.00
2.00
-4.00
4.00
6.00
8.00
-0.40
-0.60
-0.80
-1.00
4.8 0.272
2
11.7 +
6.0 0.372
2
11.7 = 20,695 3
Kesalahan Relatif hf = |
| %
Titik
A
B
C
Tinggi
Alat (m)
Titik
Tembak
BA (m)
BT (m)
BB (m)
1.22
2
4
5
7
8
10
1.305
1.708
1.138
1.500
1.169
1.223
1.265
1.682
1.100
1.470
1.141
1.192
1.225
1.656
1.062
1.448
1.113
1.162
1.2
1.26
D
Lapangan
(m)
8.040
5.240
7.500
5.230
5.570
6.000
Dt
Kesalahan
Relatif (%)
8.00
5.20
7.60
5.20
5.60
6.10
0.498
0.763
1.333
0.574
0.539
1.667
H=pt
Tabel 2.6 Perbedaan tinggi titik awal dengan titik tembak (Melintang)
Titik
Tinggi
Alat (m)
1.22
1.2
1.26
Titik
Tembak
BT (m)
2
4
5
7
8
10
1.265
1.682
1.100
1.470
1.141
1.192
Beda
Ketinggian
(H) m
-0.045
-0.462
0.100
-0.270
0.119
0.068
-8.000, -0.045
-10.00
0.00
-5.00
0.000, 0
-0.20 0.00
5.00
-0.40
10.00
5.200, -0.462
-0.60
-0.80
-1.00
8 0.045
2
9.9 +
5.2 0.462
2
9.9 = 13,6739 3
0.20
0.00
-10.00
5.200, 0.5
0.40
-5.00
0.000, 0
-0.20 0.00
5.00
10.00
-0.40
-0.60
-0.80
-1.00
7.6 0.187
2
10.7 +
5.2 0.5
2
10.7 = 21,5134 3
0.40
0.20
6.100, 0.144
0.00
-8.00
-6.00
0.000, 0
-2.00-0.20 0.00
2.00
-4.00
4.00
6.00
8.00
-0.40
-0.60
-0.80
-1.00
5.6 0.331
2
10.8 +
6.1 0.144
2
10.8 = 14,7528 3
. + .
2
3
35,9938 3 + 36,2662
= 36,13 3
2
. + .
2
3
2,2143 3 + 13,6739
=
= 7,9441 3
2
2.7
ANALISA
0.95
0.80
0.65
0.50
25.3, 0.372
14.5, 0.272
0.35
3.800, 0.088
0.20
19.3, 0.212
-6.100, -0.055 0.05
0, 0
8.5, 0.087
-10.00
-5.00 -0.10 0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
-0.25
-0.40
-0.55
-0.70
-0.85
-1.00
yang harus dipersiapkan dan berapa banyak jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan.
2.7.3 Analisa Kesalahan
Terdapat beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya kesalahan
ataupun kurang akuratnya pengambilan data pada saat praktikum, yaitu:
2.7
KESIMPULAN
Volume total tanah galian sebesar 36,13 m3 dan juga volume total
tanah timbunan sebesar 7,9441 m3.
2.7
REFERENSI
Laboratorium Survey dan Pemetaan. Pedoman Praktikum Ilmu Ukur Tanah.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Yuwono. 2004. Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Teknis Pengukuran dan
Pemetaan Kota. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAMPIRAN
Rambu
Theodolite
Patok
Meteran