You are on page 1of 9

PENENTUAN SPECIFIC GRAVITY (SG)

Berat jenis adalah salah satu sifat fisika hidrokarbon yang dalam Teknik Perminyakan umumnya
dinyatakan dalam Specific Gravity (SG) atau dengan API. Specific Gravity (SG) didefinisikan sebagai
perbandingan antara densitas minyak dengan densitas air yang diukur pada tekanan dan temperature
standart (60 F dan 14,7 psia).
Psi = pound per square inchi = lb/in2
Psia =
Psig =
Hubungan antara API dengan Spesific Gravity (SG) adalah

Sedangkan penulisan SG adalah

Penentuan berat jenis minyak ( crude oil ) dilakukan dengan alat hydrometer, dimana penunjuk specific
gravity dapat dibaca langsung pada alat. Untuk temperatur yang lebih dari 60 F, perlu dilakukan koreksi
dengan menggunakan chart yang ada. Kualitas dari minyak (minyak berat maupun minyak ringan)
ditentukan salah satunya oleh specific gravity. Temperatur minyak mentah juga dapat mempengaruhi
viskositas atau kekentalan minyak tersebut. Hal ini yang dijadikan dasar perlunya diadakan koreksi
terhadap temperatur standart 60 F.
Sedangkan untuk menentukan Spesific Gravity gas, alat yang digunakan adalah effusiometer,
dengan memasukkan gas kedalam alat tersebut dan menghitung waktunya saat menekan air keluar
dalam alat tersebut setelah sampai batas yang ditentukan, gas dihentikan sedangkan perhitungan
waktunya juga dilakukan untuk kembalinya air didalam alat tersebut.
Kemudian melihat temperatur yang tertera di termometer. Untuk waktu yang tercatat T 1 dan T2
dimasukkan rumus T1 / T2 = T ( true ) dan temperatur API. Kemudian mengkoreksi hingga
menemukan SG-nya. Penentuan SG gas sangat diperlukan mengingat gas yang terkandung dalam
minyak berbeda-beda.
Gas yang terkandung dalam minyak tersebut dapat mempengaruhi harga minyak tersebut.
Harga 0 API untuk berat jenis minyak mentah (crude oil) antara lain :
- Minyak berat
= 10 20 0API
- Minyak sedang = 20 30 0 API
0
- Minyak ringan
= > 30
API
Specific Gravity dari minyak bumi adalah perbandingan antara berat yang diberikan oleh minyak bumi
tersebut pada volume tertentu dengan berat air suling pada volume tertentu, dengan berat air suling pada
volume yang sama dan diukur pada temperatur 60 0F. Sedangkan 0API (Amercan Petroleoum Institute)
gravity minyak bumi menunjukkan kualitas minyak bumi tersebut berdasarkan standar dari Amerika.
Makin kecil berat jenis (SG) atau makin besar 0API-nya akan sedikit mengandung lilin atau
residu aspal, atau paraffin. Namun dewasa ini minyak berat dapat dibuat fraksi bensin lebih banyak
dengan menggunakan metode Cracking dalam penyulingan, namun proses ini memerlukan banyak
biaya.

Rapat Massa (Density) dan Gravitasi Spesifik (Specific Gravity)


Rapat massa (density) didefinisikan sebagai massa per satuan volume. Sedangkan volume spesifik
(specific Volume) adalah volume dibagi satuan massa.

Untuk nilai yang sangat kecil, rapat massa (density) dapat dirumuskan menjadi :
Secara umum, rapat massa (density) bergantung pada suhu dan tekanan. Rapat massa dari kebanyakan
gas adalah sebanding dengan tekanan dan berbanding dengan suhu. Terkadang rapat massa suatu zat
harus dibandingkan dengan rapat massa benda lain, perbandingan ini disebut gravitasi spesifik (specific
gravity) atau rapat massa relatif (relative density). Definisi lebih jelas dari gravitasi spesifik adalah rasio
dari rapat massa suatu substansi terhadap rapat massa substansi standar pada suhu tertentu (biasanya
4 derajat Celcius).

Perhatikan bahwa gravitasi spesifik tidak berdimensi (tidak memiliki satuan). Akan tetapi pada standar
internasional (SI), besaran gravitasi spesifik dapat diberi satuan sesuai dengan besaran rapat massanya,
contohnya : g/cm3.
Selain volume spesifik (volume specific) dan gravitasi spesifik (specific gravity), terdapat besaran
spesifik yang biasa digunakan, yaitu berat spesifik. Berat spesifik (specific weight) ini didefinisikan
sebagai perkalian antara rapat massa dan gravitasi dari suatu substansi.

Penentuan Specific Gravity (SG) dan API Gravity


Penentuan Specific gravity / berat jenis minyak ( crude oil ) dilakukan dengan alat hydrometer, dimana
penunjuk specific gravity dapat dibaca langsung pada alat. Untuk temperatur yang lebih dari 60 F, perlu
dilakukan koreksi dengan menggunakan chart yang ada. Kualitas dari minyak (minyak berat maupun
minyak ringan) ditentukan salah satunya oleh specific gravity. Temperatur minyak mentah juga dapat
mempengaruhi viskositas atau kekentalan minyak tersebut. Hal ini yang dijadikan dasar perlunya
diadakan koreksi terhadap temperatur standart 60 F.
Sedangkan untuk menentukan Spesific Gravity gas, alat yang digunakan adalah effusiometer, dengan
memasukkan gas kedalam alat tersebut dan menghitung waktunya saat menekan air keluar dalam alat
tersebut setelah sampai batas yang ditentukan, gas dihentikan sedangkan perhitungan waktunya juga
dilakukan untuk kembalinya air didalam alat tersebut.
Kemudian melihat temperatur yang tertera di termometer. Untuk waktu yang tercatat T1 dan
T2 dimasukkan rumus T1 / T2 = T ( true ) dan temperatur API. Kemudian mengkoreksi hingga
menemukan SG-nya. Penentuan SG gas sangat diperlukan mengingat gas yang terkandung dalam
minyak berbeda-beda.
Densitas minyak adalah massa persatuan volume pada shuhu terterntu atau dikenal juga dengan
perbandingan massa minyak dengan volume pada kondisi tekanan dan tempratur tertentu. Selain
densitas, salah satu sifat minyak bumi yang penting dan mempunyai nilai perdagangan adalah specific
gravity (SG). Densitas = Berat jenis, Berat jenis adalah salah satu sifat fisika hidrokarbon yang dalam
Teknik Perminyakan umumnya dinyatakan dalam Specific Gravity (SG) atau dengan API.

Specific Gravity (SG) dari minyak bumi adalah perbandingan antara berat yang diberikan oleh minyak
bumi tersebut pada volume tertentu dengan berat air suling pada volume tertentu, dengan berat air suling
pada volume yang sama dan diukur pada temperatur 60 0F atau perbandingan anatara berat jenis minyak
pada tempratur standar dengan berat jenis air

Di indoneisa biasanya berat jenis dinyatakan dalam fraksi, misalnya 0.5 : 0.1 untuk minyak bumi suhu
yang digunakan adalah 15o C atau 60o F. Dalam dunia perdagangan terutama yang dikuasai oleh
perusahaan Amerika, Gravitasi jenis atau lebih sering disingkat dengan SG ini dinyatakan dalam API
gravity dan juga API ( American Petroleum Institute ) yang sangat mirip dengan Baume gravity.
Baume gravity adalah suatu besaran yang merupakan fungsi dari berat jenis yang dapat dinyatakan
dengan persamaan :

API Gravity minyak bumi sering menunjukan kualitas dari minyak bumi tersebut. Makin kecil SG-nya
atau makin tinggi API-nya maka minyak bumi tersebut makain berharga karena lebih banyak
mengandung bensin Sebalik nya makin rendah API atau makin besar SG-nya, maka mutu minyak itu
kurang baik karena lebih banyak mengandung lilin.
Namun dari minyak berat pun dapat dibuat fraksi bensin banyak dengan system cracking dalam
penyulingan. Walaupun demikian tentu proses ini memerlukan ongkos atau biaya yang lebih besar lagi.
Selain API juga dapat dipakai Baume yaitu :

system baume tidak banyak digunakan dalam industry perminyakan. Perbandingan antara skala yang
menggunakan SG dengan API dan Baume dapat dilihat pada table. Perlu dicatat bahwa yang dimaksud
dengan SG adalah keseluruhan minyak mentah teresebut yaitu semua fraksi. Selain itu SG minyak bumi
juga tergantung pada temperature, sehingga bila temperaturnya tinggi maka makin rendah SG-nya.
ALAT- ALAT YANG BERHUBUNGAN DALAM PENGUKURAN DENSITAS
Dalam setiap pengukuran, kita tidak bisa menggunakan penghitungan tanpa menggunakan alat bantu,
berikut adalah beberapa alat yang digunakan dalam pengukuran, khususnya densitas, antara lain :
Piknometer
Massa jenis suatu zat dapat ditentukan dengan berbagai alat, salah satunya adalah dengan menggunakan
piknometer. Piknometer adalah suatu alat yang terbuat dari kaca, bentuknya menyerupai botol parfum
atau sejenisnya. Jadi dapat diartikan disini, piknometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
nilai massa jenis atau densitas fluida. Terdapat beberapa macam ukuran dari piknometer, tetapi biasanya
volume piknometer yang banyak digunakan adalah 10 ml dan 25 ml, dimana nilai volume ini valid pada
temperature yang tertera pada piknometer tersebut. Berikut contoh gambar dari piknometer:
Bagian-bagian Piknometer, Adapun jenis atau bentuk piknometer yang kita ketahui itu terdiri dari tiga
bagian, yaitu:
1.Tutup piknometer, untuk mempertahankan suhu di dalam piknometer.
2. Lubang
3.Gelas atau tabung ukur, untuk mengukur volume cairan yang dimasukkan dalam piknometer
Prinsip Kerja atau Cara Menggunakan Piknometer
Berikut tata cara menggunakan piknometer untuk menentukam massa jenis suatu zat:
1. Melihat berapa volume dari piknometernya (tertera pada bagian tabung ukur), biasanya ada yang
bervolume 25 ml dan 50 ml.
2. Menimbang piknometer dalam keadaan kosong.
3. Memasukkan fluida yang akan diukur massa jenisnya ke dalam piknometer tersebut.
4. Menutup piknometer apabila volume yang diisikan sudah tepat.
5. Menimbang massa piknometer yang berisi fluida tersebut.
6. Menghitung massa fluida yang dimasukkan dengan cara mengurangkan massa pikno berisi fluida
dengan massa pikno kosong.
7. Setelah mendapat data massa dan volume fluidanya, kita dapat menentukan nilai rho/masssa jenis ()
fluida dengan persamaan: rho () = m/V=(massa pikno+isi) (massa pikno kosong) / volume.
Adapun satuan yang biasanya di gunakan yaitu massa dalam satuan gram (g) dan volume dalam
satuan ml = cm3
8. Membersihkan dan mengeringkan piknometer.
ISTILAH ISTILAH DALAM DENSITAS
Dalam mempelajari densitas biasanya kita akan menjumpai kata kata seperti :
Massa jenis
adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka
semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa

dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi)
akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis
lebih rendah (misalnya air). Massa jenis mempunyai lambang (rho)
Massa
(berasal dari bahasa Yunani ) adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya
disinonimkan dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan
oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.
Salinitas
adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada
kandungan garam dalam tanah.
Suhu
juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam termometer yang paling
dikenal adalah Celsius, Reumur, Fahrenheit dan Kelvin.
Tekanan (p)
adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A).
Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas.
Volume
atau bisa juga disebut kapasitas adalah penghitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam
suatu objek. Objek itu bisa berupa benda yang beraturan ataupun benda yang tidak beraturan. Benda
yang beraturan misalnya kubus, balok, silinder, limas, kerucut, dan bola. Benda yang tidak beraturan
misalnya batu yang ditemukan di jalan. Volume digunakan untuk menentukan massa jenis suatu benda.
Penentuan Viskositas Minyak ( Crude Oil Viscosity ) Viskositas minyak adalah Keengganan suatu
minyak untuk mengalir. Secara garis besar pengertian viskositas adalah Sifat fluida yang diberikannya
tahanan tegangan geser oleh fluida tersebut. Dan viskositas biasa diterima sebagai sifat kekentalan
cairan (fluida). Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluida kepada aliran dan dapat dipikir
sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida.
Gaya tarik menarik antarmolekul yang besar dalam cairan menghasilkan viskositas yang tinggi.
Koefisien viskositas didefinisikan sebagai hambatan pada aliran cairan. Gas juga memiliki viskositas,
tetapi nilainya sangat kecil. Dalam kasus tertentu viskositas gas memiliki peran penting.misalnya
viskositas kondensat, Aviation Gas, dll. Perbedaan viskositas gas dan viskositas cairan (minyak) yaitu
viskositas gas meningkat dengan naiknya suhu (Temperature) , sedangkan viskositas cairan (minyak)
berkurang dengan naiknya suhu. Karena cairan dengan molekul yang jauh lebih rapat dari pada gas,
mempunyai gaya kohesi yang jauh lebih besar dari pada gas.
Faktor yang mempengaruhi Viskositas minyak yaitu temperature, konsentrasi, pressure, dan berat
molekul. Viskositas terbagi menjadi Viskositas Kinematik yang merupakan viskositas yang dipengaruhi
oleh gaya gravitasi dan Viskositas Dinamik merupakan viskositas yang tidak dipengaruhi oleh gaya
gravitasi.
Pengukuran konstanta Viskositas dengan alat viscometer.
Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :
Viskometer kapiler / Ostwald
Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan
tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald.
Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang
viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat 2 tanda tersebut (Moechtar,1990).
Viskometer Hoppler
Berdasrkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gaya
gesek = gaya berat gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat
dari kaca ) melalui tabung gelas yang berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan
fungs idari harga resiprok sampel (Moechtar,1990).
Viskometer Cup dan Bob
Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antaradinding luar dari bob dan dinding
dalamdari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya

aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi di sepanjangkeliling bagian tube sehingga
menyebabkan penueunan konsentrasi.Penurunan konsentras iini menyebabkab bagian tengah zat yang
ditekan kelua rmemadat.Hal ini disebt aliran sumbat (Moechtar,1990).
Viskometer Cone dan Plate
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan
hingga posisi di bawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecepatan dan
sampelnya digeser di dalam ruang semitransparan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar
(Moechtar,1990).
Viskositas Fluida Newtonian yang mengalir melalui pipa diukur berdasarkan persamaan :

dimana :

: Viskositas (poise)
r
: Jari-jari pipa kapiler (cm)
t
: Waktu pengaliran (detik)
P
: Tekanan (dyne / cm )
V
: Volume cairan
L
: Panjang Pipa Kapiler
Untuk penentuan Viskositas Kinematis menggunakan Viskometer tipe pipet, baik untuk minyak yang
transparan atau tidak.
Rumus :
kin = C. t
dimana:
kin : Viskositas Kinematik (Poise )
C
: Konstanta alat Oswald (centi stroke / detik )
t
: waktu pengaliran (detik)
Agar aliran fluida dalam pipa kapiler viscometer laminar, harus menggunakan viscometer yang
mempunyai ukuran pipa kapiler sedemikian sehingga waktu alir lebih dari 200 detik. Prinsip dasar dari
pengukuran viskositas kinematis pada produk minyak mentah, atau minyak bumi adalah mengukur
waktu alir produk minyak bumi yang mempunyai volume tertentu. Untuk viskositas dinamis digunkan
rumus :
Rumus :
din = d . kin
dimana :
d
= SG ( Specific Gravity )
Prinsip pengukuran viskositas adalah mengukur waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir dalam
jumlah tertentu melewati pipa kapiler dengan panjang tertentu yang disebabakan dorongan gravitasi.

NERACA MASSA (Neraca Bahan)


I. Pendahuluan
Neraca massa merupakan perincian banyaknya bahan-bahan yang masuk, keluar dan menumpuk
dalam suatu alat pemroses. Perhitungan dan perincian banyaknya bahan-bahan ini diperlukan
untuk pembuatan neraca energi, perhitungan rancangan dan evaluasi kinerja suatu alat atau satuan
pemroses. Untuk rancangan misalnya, diperlukan perhitungan jumlah hasil yang akan diperoleh atau
sebaliknya bahan baku dan bahan pembantu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil dalam jumlah
tertentu. Jumlah energi atau panas yang diperlukan bergantung pada jumlah bahan yang diproses.
Demikian juga ukuran peralatan, ditentukan jumlah bahan yang harus ditangani.

II. Prinsip Neraca Bahan


Neraca massa merupakan penerapan hukum kekekalan massa terhadap suatu proses. Massa
jumlahnya tetap, tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Prinsip ini tidak berlaku bagi proses
yang menyangkut reaksi-reaksi inti(nuklir). Pada reaksi ini terjadi pemusnahan massa dan berubah
menjadi energi. Hubungan antara jumlah massa yang musnah dan energi yang timbul diberikan
dalam rumusan Einstein yang terkenal yaitu :
E = m . c2
E = Jumlah energi yang timbul, erg
m = jumlah massa yang musnah, gram
c = kecepatan cahaya = 3 x 1010 cm/detik
III. Proses Batch dan Proses Berkesinambungan
(a) Proses Batch
Di dalam industri proses dapat dilaksanakan secara batch (per angkatan) dan secara
berkesinambungan. Pada proses batch pemasukan reaktan dan pengeluaran hasil dilakukan sekalisekali dalam selang waktu tertentu. Contoh proses batch adalah proses memasak makanan di rumah.
Pemanasan suatu cairan dalam tanki dengan steam yang dialirkan dalam jaket Gambar (a)
merupakan contoh proses batch.
(b). Proses Berkesinambungan.
Proses berkesinambungan banyak dilakukan dalam industri. Bahan dimasukkan dan hasil
dikeluarkan secara berkesinambungan (terus menerus dengan laju tertentu). Dalam bagan di bawah
ini adalah contoh proses pemanasan suatu cairan secara berkesinambungan.
Cairan A secara tetap mengalir terus menerus memasuki alat penukar panas. Steam pemanas juga
dimasukkan terus menerus.
IV. Persamaan Neraca Massa
Neraca massa dibuat untuk suatu alat atau unit dengan batasan tertentu. Bahan- bahan yang perlu
diperinci banyaknya adalah bahan-bahan yang masuk dan keluar batasan yang ditetapkan.
Berdasarkan hukum kekekalan massa, banyaknya bahan yang masuk, keluar dan menumpuk dalam
sistem yang batasnya telah kita tetapkan, berlaku hubungan berikut :
Jumlah massa masuk jumlah massa keluar = Jumlah massa yang menumpuk di dalam batas sistem
Ri Ro = A
Persamaan ini dapat ditetapkan pada proses berkesinambungan dengan mendasarkan perhitungan pada
suatu jangka waktu tertentu yang kita pilih
(misalnya : 1 jam, 1 hari, 1 menit).
Dalam hal masukan atau keluaran berupa campuran berkomponen banyak, neraca massa dibuat untuk
massa keseluruhan dan untuk masing-masing komponen.
V. Keadaan mantap (steady) dan Tak mantap (unsteady)
Proses dalam keadan mantap (steady) adalah proses dimana semua aliran yang masuk dan keluar, laju
dan komposisinya tetap (tidak bergantung dari waktu). Pada keadaan seperti ini jumlah massa yang
menumpuk juga tetap (laju akumulasi/penumpukan = 0 ) dan tidak turut diperhitungkan. Pada keadaan
ini persamaan neraca massa menjadi :
Jumlah massa masuk = Jumlah massa keluar
Pada proses yang tidak/belum mantap (unsteady/transisi), laju alir maupun komposisi senantiasa
berubah (merupakan fungsi waktu). Untuk keadaan ini akumulasi selalu diperhitungkan.

pada keadaan mantap :


qi = qo = tetap
tinggi permukaan tetap

Pada keadaan tak mantap :


qi = qo = q (t), fungsi waktu (t)
tinggi permukaan berubah
VI. Langkah-langkah Pembuatan Neraca Massa (Bahan)
Harus diketahui terlebih dahulu apakah proses berlangsung secara mantap atau tidak. Apabila proses
tidak menyangkut reaksi kimia, neraca bahan dapat dibuat dengan satuan-satuan kg, lb, kmol dsb. Dalam
hal ada reaksi kimia, sebaiknya dipakai satuan mol karena zat-zat bersangkutan secara stoikhiometri.
Untuk memudahkan perhitungan neraca massa diambil langkah-langkah sbb :
1. Buat diagram proses (block diagram)
2. Tuliskan besaran, data yang diketahui dan diperlukan pada diagram tersebut.
3. Tuliskan persamaan reaksi kimianya.
4. Tetapkan dasar perhitungan.
Semua perhitungan bahan (total maupun untuk masing-masing komponen) harus dilakukan pada dasar
yang sama. Dasar perhitungan dapat berupa sejumlah massa aliran tertentu atau jangka waktu tertentu.
5. Buat persamaan neraca massa (keseluruhan dan komponen-komponen yang diperlukan.
6. Selesaikan persamaan-persamaan neraca bahan tersebut.
VII. Penyelesaian Neraca Bahan Pada Keadaan Mantap (steady)
Berdasarkan jenisnya persoalan neraca bahan dapat diselesaikan dengan cara berikut :
1. Secara langsung
2. Secara aljabar
3. Secara langsung atau aljabar dengan bantuan komponen penghubung ( tie component ).
Penyelesaian Secara Langsung :
Penyelesaian secara langsung dapat dilakukan bila hanya satu besaran atau satu komponen yang tidak
diketahui.
Contoh soal :
Suatu bahan basah dengan kandungan air 60% dikeringkan sampai 75% airnya menguap. Hitunglah :
a.Komposisi akhir bahan
b. Jumlah air yang diuapkan tiap kg bahan basah.
Penyelesaian :
Dasar perhitungan : 100 kg bahan basah
Air dalam bahan, mula-mula = (0,6) (100) = 60 kg
Air menguap = (0,75) (60) = 45 kg
Air sisa di dalam bahan = 60 45
= 15 kg
Maka a). Komposisi akhir bahan :
Bahan kering = 40 kg
Air = 15 kg
Total 55 kg
b). Kandungan air = 15 / 55 x 100% = 27,3%
Penyelesaian Menggunakan Metode Aljabar :
Pada pemecahan secara langsung, bilangan yang tidak diketahui hanya pada satu aliran. Pemecahan bisa
langsung dengan penambahan atau pengurangan. Pada cara aljabar, bilangan yang tidak diketahui lebih
dari 1. Yang tidak diketahui diumpamakan dengan suatu huruf. Kalau sistem terdiri dari beberapa
peralatan, neraca dibuat untuk tiap alat. Neraca untuk seluruh sistem adalah jumlah neraca tiap alat.
Memecah problem besar menjadi kecil lebih memudahkan perhitungan, bisa dilakukan neraca terhadap
titik pencampuran (= pertemuan 3 atau lebih aliran).

PENGANTAR KE PERHITUNGAN TEKNIK

Seorang tenaga kerja di bidang kimia industri dalam pekerjaannya akan berhadapan dengan beberapa
persoalan, di antaranya dalam design (rancangan) pabrik, operasi, kontrol proses, pemecahan masalah
(trouble shooting) dan riset serta persoalan lain yang terkait dengan salah satu atau beberapa persoalan
tersebut. Kemampuan (kompetensi) dasar yang dibutuhkan agar dapat mengatasi persoalan di industri
adalah mampu menyelesaikan persoalan neraca bahan dan energi di setiap bagian atau keseluruhan
proses.
Besaran dan Satuan
1. Pengertian
Besaran adalah konsep dasar pengukuran, seperti: panjang, waktu, massa, temperatur dan sebagainya.
Satuan adalah pernyataan dari suatu besaran (dimensi), seperti: centimeter atau feet untuk panjang, gram
atau pound untuk massa, jam atau sekon untuk waktu dan sebagainya.
Dalam perhitungan-perhitungan kita sering menemui beberapa kuantitas (angka) dengan satuan yang
berbeda. Kesalahan sering terjadiyang menyebabkan kesulitan dalam penyelesaian persoalanadalah
kurang telitinya penggunaan satuan.
Aturan sederhana untuk satuan adalah: nyatakan satuan dengan simbol. Anda dapat menambahkan,
mengurangkan atau menyamakan suatu kuantitas hanya jika satuan dari kuantitas tersebut sama. Jadi,
operasi:
5 kilogram + 3 Joule
pernyataan tersebut tidak berarti karena besaran dari kedua pernyataan tidak sama. Operasi:
10 pound + 5 gram
dapat dilakukan (karena besaran keduanya sama) hanya setelah satuan kedua kuantitas itu dibuat sama,
misalnya keduanya dalam pound atau dalam gram.
Dalam perkalian dan pembagian, Anda dapat mengalikan atau membagi satuan yang berbeda. Seperti:
10 centimeter : 4 sekon = 2,5 entimeter/sekon
Hasil dari perkalian dan pembagian dengan besaran (dan satuan) yang berbeda ini sering disebut besaran
turunan.
2. Konversi dan Faktor konversi
Untuk mempermudah perhitungan sering digunakan persamaan dimensional. Persamaan ini terdiri dari
kuantitas (angka) dan satuan. Satu kuantitas dikalikan dengan sebuah angka perbandingan yang
dinamakan faktor konversi (yaitu suatu kombinasi dari 2 besaran) untuk merubah atau mengkonversi ke
satuan lain
3.Satuan Mol

Konsep mol sudah dipelajari di mata diklat Kimia Dasar (tingkat 1), maka di sini akan lebih banyak
belajar penerapannya saja.
Dalam sistem satuan SI, 1 mol mempunyai 6,023 x 1023 molekul, dimana kita sering menyebutnya
dengan gram mol (simbol : g mol atau lebih singkat mol). Sedangkan dalam sistem American
Engineering 1 pound mole (disingkat lb mol) mempunyai 6,023 x 1023 x 453,6 molekul.
Untuk merubah (mengkonversi) jumlah mol ke massa digunakan berat molekul sebagai berikut:
g mol = massa dalam g / berat molekul
lb mol = massa dalam lb / berat molekul
Densiti

Densiti adalah perbandingan massa per satuan volume, misalnya kg/m3 atau lb/ft3
Specific Gravity adalah perbandingan dua densiti, yaitu densiti zat yang akan ditentukan, A, terhadap
densiti acuan (referensi). Karena satuan kedua densitinya sama maka specific gravity tidak bersatuan.
Zat referensi untuk cairan biasa digunakan air. Oleh karena itu specific gravity merupakan perbandingan
densiti zat yang akan ditentukan dengan densiti air. Untuk gas biasanya sebagai referensi adalah udara.
Densiti cairan sedikit dipengaruhi oleh tekanan, namun cukup banyak dipengaruhi temperatur. Oleh
karena itu agar penentuan specific grafity tepat, temperatur kedua zat harus ditentukan.
Specific Volume (Volume Jenis) adalah kebalikan dari densiti, yaitu volume per satuan massa atau
satuan jumlah bahan. Volume jenis dapat dinyatakan dalam : ft3/lbm, ft3/lb mol, cm3/g, cm3/g mol, m3/kg,
m3/kg mol atau perbandingan sejenis.

You might also like