Professional Documents
Culture Documents
No. 04/01/VIII/SK_Dir_Keb/2012
TENTANG
KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN
DIREKTUR RS BAPTIS BATU
MENIMBANG
MENGINGAT
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN :
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
Ditetapkan di
: Batu
Pada tanggal
: 26 September 2013
Direktur RS Baptis Batu
Kebijakan Umum :
1. Asesmen pasien terdiri dari tiga proses utama :
a. Pengumpulan informasi dan data mengenai status fisik, psikologis dan sosial
ekonomi serta riwayat kesehatan pasien.
b. Analisis data dan informasi, termasuk hasil tes laboratorium dan pencitraan
diagnostik untuk identifikasi kebutuhan pelayanan pasien.
c. Pengembangan rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang telah
diindentifikasi.
2. Proses tersebut di atas dilakukan oleh ahli kesehatan yang bertanggung jawab terhadap
pasien.
3. Proses tersebut di atas dilakukan secara bersama sama diantara para ahli kesehatan
tersebut.
4. Semua pasien yang dirawat oleh Rumah Sakit Baptis Batu diidentifikasi kebutuhan
perawatan kesehatannya melalui proses asesmen yang ditetapkan. Hal ini berlaku pada
pasien rawat inap, rawat jalan, instalasi gawat darurat dan perawatan 1 hari (one day
care).
5. Semua pasien harus mendapatkan asesmen awal minimal 24 jam pertama perawatan.
6. Semua pasien diases ulang berdasarkan interval tertentu sesuai kondisi dan pengobatan
yang diterimanya untuk mengetahui respon pasien terhadap pengobatannya. Interval
dapat ditetapkan dalam ukuran hari, minggu, bulan, atau sewaktu waktu (akut)
tergantung kondisi pasien.
7. Asesemen pasien dilakukan juga untuk merencanakan perawatan lanjutan dan
pemulangannya.
8. Ahli kesehatan yang melakukan asesmen memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh RS
Baptis Batu dalam melaksanakan asesmen dan asesmen ulang. Yang termasuk ahli
kesehatan adalah dokter dan para medis (perawat, ahli fisioterapis, ahli gizi, dan ahli
farmasi).
9. Semua hasil asesmen (awal dan ulang) harus tertulis dalam rekam medis RS Baptis
Batu.
10. Semua hasil asesmen harus diberitahukan kepada pasien dan atau keluarga pasien.
11. Pelayanan penunjang asesmen pasien (laboratorium dan pencitaraan diagnostik) diatur
sesuai kebijakan masing masing pelayanan tersebut.
Kebijakan Khusus :
1. Asesmen tambahan :
a. adalah asesmen yang dibuat setelah ada asesmen utama.
b. dilakukan oleh ahli kesehatan yang telah ditetapkan RS Baptis Batu.
c. harus tertulis dalam rekam medis yang ditetapkan RS Baptis Batu.
2. Asesmen nyeri :
a. adalah asesmen untuk menilai tingkat nyeri pasien yang dirawat di RS Baptis
Batu.
b. skala penyusunan nyeri VAS (Visual Analogue Scale).
c. dilakukan oleh ahli kesehatan yang ditetapkan oleh RS Baptis Batu.
d. harus tertulis dalam rekam medis yang telah ditetapkan oleh RS Baptis Batu.
3. Asesmen Resiko Jatuh :
a. adalah penilaian terhadap kondisi pasien yang menyebabkan pasien beresiko
jatuh selama perawatan di rumah sakit.
b. pengukuran resiko jatuh menggunakan skala yang telah ditetapkan rumah sakit
c. dilakukan oleh ahli kesehatan yang ditetapkan oleh RS Baptis Batu.
d. hasil asesmen harus tertulis dalam rekam medis yang telah ditetapkan oleh RS
Baptis Batu.
4. Asesmen Gizi :
a. adalah pengkajian status gizi penderita awal, pertengahan dan akhir perawatan di
rumah sakit Baptis Batu.
b. pengukuran resiko jatuh menggunakan skala yang telah ditetapkan rumah sakit.
c. dilakukan oleh ahli kesehatan yang ditetapkan oleh RS Baptis Batu.
d. hasil asesmen harus tertulis dalam rekam medis yang telah ditetapkan oleh RS
Baptis Batu.
5. Asesmen dapat dibedakan berdasarakan usia pasien atau pun berdasarkan kebutuhan
khusus pasien.
Ditetapkan di
: Batu
Pada tanggal
: 26 September 2013
Direktur RS Baptis Batu