You are on page 1of 7

BAB II

HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil
Tabel Hasil Pengamatan
No
1
2
3
4

Sampel
Fanta
Aqua
Bakso
Bakwan

10
-

-1

Pengenceran
10-2
10-3
-

10-4
-

B. Pembahasan
Mikrobiologi merupakan Salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai
organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi virus, bakteri, archaea, protozoa,
algae, dan fungi. Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau
mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya karena
ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan
kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Bakteri yang
paling banyak digunakan sebagai indikator sanitasi adalah Escherichia coli karena bakteri ini
adalah bakteri komensal pada usus manusia. Escherichia coli adalah bakteri gram negatif
berbentuk batang yang tidak membentuk spora dan merupakan flora normal di usus.
Adapun kelebihan Bakteri E. coli yang berada di dalam usus besar manusia berfungi
untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat, dia juga membantu dalam proses pencernaan
termasuk pembusukan sisa-sisa makanan dalam usus besar. Fungsi utama yang lain dari E.
Coli adalah membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan sisa makan.
Vitamin K berfungsi untuk pembekuan darah misalkan saat terjadi perdarahan seperti pada
luka/mimisan vitamin K bisa membantu menghentikannya.Selain itu E.Coli juga bermanfaat
untuk pembuatan insulin pada penderita diabetes. Sedangkan dalam jumlah yang berlebihan
bakteri E. Coli dapat mengakibatkan diare, dan bila bakteri ini menjalar ke sistem/organ
tubuh yang lain dapat menginfeksi. Seperti pada saluran kencing, jika bakteri E. Coli sampai
masuk ke saluran kencing dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih/kencing (ISK).

Pengujian mikrobiologi ini bermanfaat bagi kesehatan masyarakat khususnya bagi


kesehatan lingkungan, karena dengan adanya pengujian bakteri Escherichia coli pada
makanan dan minuman dapat membantu masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam
mengkonsumsi makanan khususnya dari segi sanitasi atau kebersihannya, selain itu
pengujian ini dapat membantu untuk mengidentifikasi bakteri E.coli dalam sampel yang
diuji.
Adapun pada saat percobaan dilakukan pengenceran sampel, hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi jumlah bakteri pada setiap tahap pengenceran, sehingga dapat
memudahkan dalam melakukan identifikasi mikroorganisme pada sampel. Pada saat
dilakukan pengenceran, air sampel dari pengenceran 10-1 dipipet 1 ml ke pengenceran 10-2
dan begitu seterusnya, hal ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas volume dalam tabung
yang berisi 9 ml aquades sebagai pengencer sampel 1 ml yang dimasukkan ke dalamnya,
kemudian sampel dari tabung reaksi dimasukkan 1 ml ke dalam cawan petri karena
setelahnya akan dimasukkan EMBA sebanyak 9 ml. Dalam percobaan ini digunakan metode
tuang karena sampel dimasukkan terlebih dahulu kemudian medium, hal ini dikarenakan
apabila medium dituang terlebih dahulu maka sampel harus dikurangi menjadi 0,1 ml karena
biasanya sampel akan tumpah.
Dalam identifikasi bakteri Escherichia coli digunakan medium EMBA karena
medium ini merupakan medium diferensial , yaitu medium yang dapat memisahkan antar
koloni bakteri yang berbeda dan digunakan sebagai media isolasi dan identifikasi. Medium
ini digunakan untuk bakteri coliform (bakteri yang sebagian besar terdiri dari bakteri E. coli),
yang salah satunya dapat memfermentasi laktosa, dari koloni yang berwarna biru kehitaman
menjadi koloni yang berwarna hijau metalik (Marietta, 2008).Media ini berisi Eosin dan
metilen biru, yang menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan oleh karena itu media
ini dipilih untuk bakteri gram negatife, sehingga sesuai untuk bakteri E.Coli yang merupakan
bakteri gram negatif. EMBA juga berisi karbohidrat laktosa, yang memungkinkan
bakterigram

negatif

terdiferensiasi

berdasarkan

pada

kemampuan

mereka

untuk memfermentasi laktosa.


Mekanisme bakteri Escherichia coli dengan medium EMBA yaitu medium EMBA
mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang
memfermentasi laktosa seperti E. coli dengan mikroba yang tidak memfermentasikan laktosa.

Mikroba yang memfermentasi lak-tosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap
dengan kilap logam, sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna.
Adanya eosin dan methylene blue membantu mempertajam perbedaan tersebut. Media ini
sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E Colli. Pada EMBA
jika E.coli tumbuh ini akan memberikan kemilau hijau metalik khas (karena sifat
metachromatic pewarna, E. coli gerakan menggunakan flagela, dan asam kuat produk akhir
fermentasi). E.Coli mempunyai-jenis koloni sangat gelap, hampir hitam, kalau diamati secara
langsung terhadap cahaya. Oleh pantulan cahaya, kemilau hijau dapat dilihat yang
disebabkan oleh pengendapan methylene biru.
Masa inkubasi dilakukan dengan membalik cawan petri yang berisi biakan. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari jatuhnya butir air hasil penguapan disebabkan suhu
inkubator. Apabila sampai terdapat air yang jatuh maka akan merusak pembacaan angka
sampel yang di uji. Inkubasi dilakukan untuk memberikan waktu bagi bakteri untuk tumbuh
berkembang serta melakukan aktivitas metabolisme. Cawan petri yang telah berisi sampel
dan medium di inkubasi dalam inkubator selama 1x24 jam dengan suhu 37 oC, hal ini karena
pada suhu tersebut bakteri akan tumbu secara optimal, sehingga memudahkan pengamatan.
Adapun hal-hal yang dapat menjadi faktor kesalahan adalah karena pada saat
praktikum cuaca cukup panas jadi banyak praktikan yang menggunakan kipas dan juga tidak
menggunakan masker. Hal ini dapat mengkontaminasi bahan atau alat yang akan digunakan
dalam pengujian.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan identifikasi bakteri Escherichia coli dengan
menggunakan medium EMBA pada empat macam sampel yaitu fanta, aqua, bakso dan
bakwan dari pengenceran 10-1, 10-2, 10-3, dan 10-4 semuanya tidak mengandung bakteri
E.coli.
B. Saran
Karena pada percobaan ini tidak ada yang mengandung bakteri E.coli sehingga
sebaiknya praktikan diperlihatkan medium yang positif E.coli yang telah disediakan.

DAFTAR PUSTAKA

Daud, Anwar. 2005. Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan. LEPHAS: Makassar


Entjang, Indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT Citra Aditya Bakti: Bandung
Surahman, Aip. 2010. Media Selektif. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2011 di
http//:ankes09.blogspot.com//2010/01/media-selektif.html
Susilawaty, Andi, dkk. 2011. Panduan Praktikum Kesehatan Lingkungan. UIN Alauddin
Makassar: Makassar

Lampiran
SKEMA KERJA

Pengenceran 10-1
Pengenceran 10-3

Pengenceran 10-2
Pengenceran 10-4

You might also like