Professional Documents
Culture Documents
semester V
Oleh: Dr. Aryenti.z. M.Sc
OVULASI
Pada hari hari segera sebelum ovulasi,
dibawah pengaruh FSH dan LH, folikel
sekunder tumbuh cepat hingga bergaris
tengah 25mm.
Terjadi peningkatan LH, yang
menyebabkan oosit primer menuntaskan
meiosis I dan folikel masuk dalam stadium
preovulasi.
Permukaan ovarium mulai menonjol secara
lokal, dan diapeks, mulai munculsuatu titik
avaskulas (stigma).
KORPUS LUTEUM
Setelah ovulasi, sel granulosa yg tetap
berada didinding folikel yang pecah,
bersama dengan sel dari teka interna,
mengalami vaskularisasi oleh pembuluh
sekitarnya
LH menyebabkan sel2 ini membesar
membentuk pigmen kekuningan,
progesteron
Progesteron & estrogen menyebabkan
mukosa uterus masuk kedalam stadium
progestasional siap untuk implantasi
3.4
Korpus albikans
Jika tidak terjadi pembuahan, korpus
luteum akan mencapai perkembangan
maksimal sekitar 9 hari setelah ovulasi.
Kemudian korpus akan menciut dan
berdegenerasi membentuk korpus albikans,
progesteron akan menurun yang memicu
pendarah haid
Jika oosit dibuahi, degenarasi korpus
luteum akan dihambat oleh human chorionic
gonadtropin, yaitu suatu hormon yang
dikeluarkan oleh sinsitiotrofoblas embrio
yang sedang terbentuk.
FERTILISASI
Terjadi diampula tuba uterina,
Hanya 1% sperma yang mengendap di
vagina masuk keserviks, tempat sperma
tersebut bertahan hidup berjam2
Perjalanan sperma dari serviks ketuba
uterina terjadi melalui dorongan diri
sendiri,gerakan tersebut juga dibantu oleh
gerakan cairan yang tercipta oleh silia
uterus.
3.6
3.5
PEMBELAHAN
Terjadi dalam ampula tuba fallofii dikenal
dengan blastomer, sampai satadium
delapan sel, sel-sel ini berkumpul secara
longgar membentuk gumpalan
- Setelah 3 hari pembuahan , sel2 embrio
kembali membelah membentuk morula
- Sel dibagian dalam morula membentuk
Massa sel dalam, dan sel2 sekitarnya
membentuk massa sel luar.
- Massa sel dalam ini menghasilkan jaringan
embrio yg sebenarnya
- Massa sel luar berkembang plasenta.
3.8
3.9
Pembentukan Blastokista
- Pada waktu morulla memasuki rongga
rahim, cairan menembus zona pellusida
ke dalam ruang2 antar sel massa sel
dalam terbentuk blastokel
- Pasa saat zona pellusida menghilang,
zigot dikenal sebagai blastokista
- Sel-sel massa sel dalam disebut:
embrioblas
- Sel-sel massa luar disebut trofoblas
menipis nembentuk dinding blastokista
3.10AB
Kesimpulan:
- Minggu pertama: # Ovulasi dan daur
haid, Pembuahan, Pembelahan,
Pembentukan blastokista
Minggu ke 2:
hari kedelapan
- Blastokista sebagian terbenam dalam
stroma endometrium.
- Didaerah atas embrioblas, trofoblast telah
berdifensiasi menjadi sitotrofoblas dan
sisitiotrofoblas.
Hari ke sembilan
Blastokista semakin terbenam dlam
endometrium
Trofoblast memperlihatkan kemajuan pesat
terutama dikutub embrional,dan defek
penetrasi diepitel permukaan ditutup oleh
bekuan fibrin.
Trofoblas berkembang dengan pesat
terutama dikutub enbrional, tempat muncul
vakuola2 di sinsitium.
Fase ini dikenal stadium lakunar
Membran eksoselom (Heuser), membran
dgn hipoblasmembentuk rongga eksoselom
Hari ke tigabelas
Pada hari ke 13 perkembangan, defek
dipermukaan endometrium biasanya telah
sembuh
Trofoblas ditandai oleh struktur berbentuk
vilus, sel2 trofoblas berproliferasi secara
lokal dan menembus kedalam
sinsitiotrofoblas, membentuk vilus primer.
Hipoblas menghasilkan sel2 lain yang
bermigrasi disepanjang bagian dalam
membran eksoselom.
Sel2 ini berproliferasi dan secara bertahap
membentuk suatu rongga baru
4.3
Kesimpulan:
Pada minggu kedua: hari kedelapan
terbentuk trofoblas-sitotrofoblas dan
sinsitiotrofoblas, embrioblas- lapisan
benih entodermal dan ektodermal,
pembentukan rongga amnion.
- Hari kesenbilan : perkembangan
trofoblas
- Hari kesebelas dan duabelas:
peredaran darah antara rahim dan
plasenta.
5.1
PEMBENTUKAN NOTOKORD
Mengalami invaginasi dilubang primitiv
bergerak kearh kranial hinggah mencapai
lempeng prekordal
Sel2 ini membentuk sel yang padat
disebut notokord devinitif
Di titik tempat lubang ini membentuk suatu
indentasi di epiblas sehingga terbentuk
kanalisneurenterikus.
5.4
Derivat2 Ektoderm
- Pembentukan Usus, sangat tergantung
pada pelipatan mudigah kearah
sefalokaudal dan lateral.
- Pelipatan keselokaudal tarutama
disebabkan oleh pertumbuhan pesat
susunan saraf.
- Pembentukan usus ini terdiri atas
penyusupan dan pencakupan sebagian
dari kuning telur kedalam rongga tubuh.
NEURULASI
Jika induksi telah dimu8lai lempeng syaraf
yang telah memanjang meluas kearah garis
primitif (Primitif streak)
Pada awal minggu ketiga tepi lateral
lempeng saraf meninggi membentuk lipatan
syaraf ( neural fold) dan bagian tengah yang
cekung membentuk alur saraf
Secara bertahap lipatan syaraf mendekati
garis tengah tempat keduanya menyatu,
penyatuan dimulai diregio servikal dan
meluas kearah kranial
6.7
DIFERENSIASI SOMIT
- Sel-sel kehilangan bentuk epitelnya
menjadi polimorf dan bermigrasi kearah
korda dosalis disebut sklerotorm,
membentuk jaringan jarang disebut
mesenkim
- Fibroblas
- Kondroblas
- Osteoblas
- Dermatorm
- myotom
Mesoderm Intemediat
- Jaringan ini yang menghubungkan
mesoderm paraxial dengn lempeng sisi
- Pada daerah servikal dan torakal dada
bagian atas jaringan Ini kelak menjadi
nefrotom.
- Ke kaudal membentuk massa jaringan
yang disebut kordea nefrotika.
KESIMPULAN2:
-DERIVAT EKTODERM:
1 Susunan saraf pusat
2 Susunan saraf tepi
3 epitel perasa telinga, hidung mata
4. Epidermis rambut dan kuku, kelenjar2
dibawh kulit
5. email gigi
Derivat Mesoderm
1. Jaringan ikat
2. Otot lurik dan polos
3. Jantung pembuluh darah dan getah
bening, limfosit
4. Ginjal dan kelamin
5. Korteks kelenjar anak ginjal
Derivat Entoderm :
1. Epitel yang embatasi saluran
pencernaan dan saluran pernapasan
2. Tonsil, kelenjar gondok, timus, hati dan
pankreas
3. Epitel yang membatasi kandung kemih
dan urethra
4. Epitel yang membatasi cavum tympani
dan tuba eustachi.