Professional Documents
Culture Documents
(Sumber : http://wiskeydeoch.blogspot.com/2011/02/blog-post.html)
Pada gambar di atas, arus 3 phase memiliki perbedaan phase 60 derajat antar phasenya.
Dengan perbedaan ini, maka penambahan kapasitor tidak diperlukan.
Konstruksi motor 3 phase:
Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan rotor, bagian rotor
dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit (air gap) dengan jarak
antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada
rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor
induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama dengan lilitan statornya dan
rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor
tersusun oleh beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada
pada rotor motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga
membuat batangan logam terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.
(Sumber: http://reehokstyle.blogspot.com/2010/03/aplikasi-motor-induksi-3-fasadalam.html)
Prinsip Kerja:
Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan stator, akan timbul medan putar
den gan kecepatan
ns = 120 f/P
dimana:
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya pada
batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena batang konduktor
merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I). Adanya arus
(I) di d alam medan magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan
g dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan
berputar searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpoton gn ya
batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut
timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns)
dengan kecepatan berputar rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan dengan
S= (ns- nr)/ ns
Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada batang
konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Dilihat dari cara kerjanya,
motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.
Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi (torque)
Gambar di bawah ini menunjukkan grafik hubungan antara torque - kecepatan dengan
arus pada motor induksi 3 phase:
Motor mulai menyala ternyata terdapat arus start yang tinggi akan tetapi torquenya rendah.
Saat motor mencapai 80% dari kecepatan penuh, torque-nya mencapai titik
tertinggi dan arusnya mulai menurun.
Pada saat motor sudah mencapai kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus
torque dan stator turun ke nol.
1. Sambungan Star
Sambungan bintang dibentuk dengan menghubungkan salah satu ujung dari ketiga
kumparan menjadi satu. Ujung kumparan yang digabung tersebut menjadi titik netral,
karena sifat arus 3 phase yang jika dijumlahkan ketiganya hasilnya netral atau nol.
Nilai tegangan phase pada sambungan bintang = 3 x tegangan antar phase
2. Sambungan Delta
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dan apabila menekan tombol JOG maka Motor akan berputar mundur
sesaat selama tombol ditekan dan ditandai dengan menyala lampu
merah
8. Limit Switch berfungsi untuk pembatas arah gerak mesin forward dan
reverse agar tidak mencapai batas tak terhingga
9. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol STOP
Kejadian khusus:
1.
Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip.
Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi ON
1. MCB di set pada posisi ON dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Pada saat Bak penampung (Reservoir) kosong maka kedua Float
Switch (Saklar permukaan) Float Switch UP dan Float Switch DOWN
dalam keadaan tertutup (Normally Close)
3.
4.
5.
6.
7.
1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip.
Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi ON
2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay
akan Trip dengan
ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk
mengaktifkan kembali tekan
tombol reset
Prosedur mengoperasikan:
1. MCB di set pada posisi ON dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Tekan tombol RUN maka Motor 3 Fasa akan berputar Runing (maju),
lampu indikator warna merah menyala
3. Bila tombol tekan JOG ditekan maka Motor 3 Fasa berputar sesaat
selama tombol ditekan (Jogging)
4. Dan bila dilepas maka Motor 3 Fasa berhenti
5. Untuk menjalankan Running kembali tekan tombol RUN
6. Untuk mematikan rangkaian tekan tombol STOP
Kejadian khusus:
1.
Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip.
Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi ON
2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay
akan Trip dengan
ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk
mengaktifkan kembali tekan
tombol reset
Prosedur mengoperasikan:
1. MCB diubah pada posisi ON dengan cara menaikkan lidah MCB ke
atas
2. Tekan tombol FOR maka Motor 3 Fasa akan berputar ke Kanan,
lampu indikator menyala merah
3. Apabila menginginkan Motor berputar ke Kiri maka matikan lebih
dahulu rangkaian dengan menekan tombol STOP
4. Tekan tombol REV maka Motor 3 Fasa akan berputar ke Kiri, lampu
indikator hijau menyala
5. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol STOP
Kejadian khusus:
1. Bila tombol FOR dan tombol REV ditekan secara bersamaan maka
salah satu tombol yang lebih awal menekan akan bekerja lebih dahulu,
karena kecepatan menekan antara kedua tombol mempunyai jarak
waktu 0.02 detik
2. Pada saat Motor 3 Fasa sedang berputar ke kanan maka apabila
tombol REV ditekan tidak akan dapat mengoperasikan motor
berputar ke kiri
3. Apabila terjadi short Circuit maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan
kembali reset ke posisi ON
4. Demikian juga bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload
Relay akan Trip
dengan ditandai menyala lampu kuning. Dan untuk
mengaktifkan kembali tekan
tombol reset
Rangkaian Motor 3 fasa Forward-Severs ( Putar kana-kiri) Otomatis
Prosedur mengoperasikan Forward-Severs ( Putar kana-kiri) otomatis:
1. MCB di set pada posisi ON dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Tekan tombol START-STOP untuk tekanan ke 1 maka Motor 3 Fasa
bekerja dengan arah putaran maju (Forward) yang ditandai lampu
indikator menyala berwarna merah. Setelah beberapa detik sesuai
dengan pengesetan Time Delay Relay (T 1) maka Motor 3 Fasa mati dan
T2 bekerja untuk menunda waktu
3. Setelah Delay T2 habis maka Motor 3 Fasa berputar mudur (Reverse)
yang ditandai dengan menyala lampu warna hijau dan T 3 bekerja
menunda waktu sesuai pengesetan
4. Apabila Setting T3 telah habis maka Motor 3 Fasa mati, dan T 4 bekerja
untuk menunda waktu
5. Setelah Delay T4 habis maka Motor 3 Fasa kembali berputar maju
(Forward). Demikian seterusnya
6. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol START-STOP. Untuk
tekanan ke 2
Kejadian khusus:
1.
1. MCB di set pada posisi ON dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Tekan tombol START maka Motor 3 Fasa bekerja dalam hubungan
Bindatang ( Y), dengan ditandai lampu indikator warna merah menyala
3. Setelah beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time Delay Relay
maka Motor 3 Fasa bekerja dalam hubungan Delta ( D) dengan ditandai
lampu indikator warna hijau menyala
Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip.
Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi ON
2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay
akan Trip dengan
ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk
mengaktifkan kembali tekan
tombol reset