Professional Documents
Culture Documents
logo kep
Di susun oleh:
BLADDER TRAINNING
A.
PENGERTIAN
Bladder training adalah salah upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kencing yang
mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi optimal neurogenik.
Bladder training merupakan salah satu terapi yang efektif diantara terapinonfarmakologis.
TUJUAN
Tujuan dari bladder training adalah untuk melatih kandung kemih dan mengembalikan pola
normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih.
Terapi ini bertujuan memperpanjang interval berkemih yang normal dengan berbagai teknik
distraksi atau tekhnik relaksasi sehingga frekuensi berkemih dapat berkurang, hanya 6-7 kali
per hari atau 3-4 jam sekali. Melalui latihan, penderita diharapkan dapat menahan sensasi
berkemih.
Tujuan yang dapat di capai dalam sumber yang lain adalah :
a.
b.
c.
d.
C.
INDIKASI
a.
b.
c.
d.
D.
PENGKAJIAN
a. Pola berkemih
Info ini memungkinkan perawat merencanakan sebuah program yang sering memakan waktu
2 minggu atau lebih untuk dipelajari.
E.
1.
Penyuluhan
Memberikan pengertian kepada klien tentang tata cara latihan bladder training yang baik,
manfaat yang akan di capai dan kerugian jika tidak melaksanakan bladder training dengan
baik.
2.
Beberapa tindakan yang dapat membantu klien untuk mengembalikan control kemih yaitu :
Tindakan
Persiapan alat :
a.
Jam
b.
c.
Persiapan pasien
a.
b.
Langkah-langkah :
1.
Beritahu klien untuk memulai jadwal berkemih pada bangun tidur, setiap 2-3 jam
sepanjang siang dan sore hari, sebelum tidur dan 4 jam sekali pada malam hari.
2.
Beritahu klien minum yang banyak sekitar 30 menit sebelum waktu jadwal untuk
berkemih.
3.
Beritahu klien untuk menahan berkemih dan memberitahu perawat jika rangsangan
berkemihnya tidak dapat di tahan.
4.
Klien di suruh menunggu atau menahan berkemih dalam rentang waktu yang telah
ditentukan 2-3 jam sekali
5.
30 menit kemudian, tepat pada jadwal berkemih yang telah ditentukan, mintalah klien
untuk memulai berkemih dengan teknik latihan dasar panggul.
6.
Latihan
Latihan 1
a.
b.
Minta klien berupaya menghentikan aliran urine selama berkemih kemudian
memulainya kembali.
c.
Latihan 2
a.
b.
Latihan 3
a.
Minta klien mengencangkan otot bagian posterior dan kemudian kontraksikan otot
anterior secara perlahan sampai hitungan ke empat
b.
c.
Latihan 4
a.
Apabila memungkinkan, anjurkan Sit-Up yang dimodifikasi (lutut di tekuk) kepada
klien
Evaluasi
a.
Klien dapat menahan berkemih dalam 6-7 kali perhari atau 3-4 jam sekali
1.
Bila tindakan point 5 seperti tersebut dirasakan belim optimal atau terdapat gangguan :
1.
Maka metode diatas dapat di tunjang dengan metode rangsangan dari eksternal
misalnya dengan suara aliran air dan menepuk paha bagian dalam
2.
Menggunakan metode untuk relaksasi guna membantu pengosongan kandung kemih
secara total, misalnya dengan membaca dan menarik napas dalam.
3.
4.
Minum obat diuretic yang telah diprogramkan atau cairan untuk meningkatkan diuretic.
2.
Sikap
a.
b.
F.
PENATALAKSANAAN
a.
Pengaturan diet dan menghidari makanan / minuman yang mempengaruhi pola
berkemih (seperti kafein, alkohol)
b.
Program latihan berkemih yaitu latihan penguatan otot dasar panggul (pelvic floor
exercise) latihan fungsi kandung kemih (bladder training) dan program kateterisasi
intermitten.
c.
d.
Latihan otot dasar panggul menggunakan vaginal weight cone therapy. Selain
behavioral therapies, dikenal pula intervensi lain, yaitu perawatan dan pemanfaatan berbagai
alat bantu tertentu
PUSTAKA
Bondan palestin, Google.com. diakses 24 april 2012 pada jam 14.00 WIB