Professional Documents
Culture Documents
Di suatu ruang di rumah sakit ada seorang pasien bernama Tn. R umur 27 th yang
menderita penyakit terminal yaitu kanker darah. Beliau terlihat murung dan bicara
seperlunya saja. Beliau merasa bahwa hidupnya hanya menyusahkan orang lain
saja karena penyakitnya.
Ibu
Dokter : anak ibu terkena penyakit kanker darah, tapi bapak dan ibu tidak usah
khawatir masih ada cara untuk sembuh jika bapak mau menhikuti semua
terapinya.
Ibu
: nak makan dulu yaa, dari kemarin kamu makan hanya sedikit.
Klien : ngga bu ngga usah, sebentar lagi juga saya meninggal jadi untuk apa saya
makan
Adik
: astaghfirullah abang tidak boleh berkata seperti itu, yang tau umur
seseorang hanya Allah bang kita tidak boleh mendahului seperti itu.
Klien : tapi kenyataannya seperti itu dek, abang sakit dan kemungkinan hidup
abang tipis, abang tidak bisa lagi mencari nafkah untuk ibu dan kamu abang hanya
merepotkan kalian.
Ibu
; tidak nak, kamu tidak merepotkan sama sekali ibu senang bisa merawat
kamu
Klien : tapi saya hidup tidak berguna bu, saya tidak bisa melakukan apapun
Kemudian perawat yang bertugas masuk ke ruangan klien.
Perawat : Assalamualaikum selamat pagi. Perkenalkan nama saya Siti Rohimah,
Saya senangnya dipanggil suster Siti. Saya adalah Mahsiswi Keperawatan DEPKES
Cirebon yang sedang praktek disini. Kalo bapak namanya siapa? Senangnya
dipanggil apa pak?
Klien : nama saya rukman, bisa panggil saya rukman saja.
Perawat : Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bapak terlihat sedang melamun, seperti
ada yang sedang dipikirkan.
Perawat : Bagimana kalau kita ngobrol-ngobrol tentang apa yang sedang bapak
pikirkan. saya disini akan membantu bapak untuk mencari solusi dari masalah bapak.
bapak tidak usah khawatir saya tidak akan menceritakan masalah bapk ke orang lain
yang tahu hanya kita berdua. Bagaimana pak apakah bapak bersedia?
Klien : Baikah sus saya bersedia.
Perawat : Baiklah, Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya pak? Bagaimana kalo
20 menit?
Klien : Ya boleh
Perawat : Baiklah mau dimana kita ngobrolnya pak? Bagaimana kalo disini aja?
Klien : ya terserah suster saja.
Perawat : Jadi apa yang sedang bapak pikirkan saat ini?
Klien : saya merasa hidup saya sudah tidak berguna lagi sus dengan sakit yang saya
derita saat ini, saya hanya menambah beban keluarga saya saja. Apalagi saya sudah
tidak bisa bekerja lagi sekarang, sedangkan adik saya masih harus kuliah saya merasa
benar-benar seperti orang yang tidak ada artinya.
Perawat : Oh jadi Bapak merasa hidup Bapak sudah tidak berguna lagi. Mengapa
Bapak berkata demikian? Bapak sebelumnya bekerja apa?
Klien : Saya sebelumnya bekerja sebagai arsitek dengan penghasilan yang lumayan
untuk menunjang hidup ibu dan adik saya. Saya kasian sus dengan ibu saya, ibu saya
hanya memiliki saya dan adik saya sedangkan saya sakit seerti sekarang pastinya
semakin menambah beban beliau jadi sudah tidak ada gunanya lagi saya hidup.
Perawat : Sudah berapa lama bapak bekerja di bidang tersebut? Apakah bapak sangat
mencintai pekerjaan tersebut?
Klien : sudah hampir 5 tahun sus, ya saya sangat menyukainya karena menjadi
arsitek adalah cita-cita saya sejak kecil.
Perawat : Selain itu, apakah bapak mempunyai hobi lain?
Klien : ya sus, saya suka menulis dan bermain catur.
Perawat : Menurut Bapak dari hobi yang sudah Bapak sebutkan tadi mana saja yang
mungkin dan dapat kita lakuakan sekarang? Bagaimana jika menggambar desain
rumah?
Klien : ya bisa dicoba sus, saya ingin menggambar rumah minimalis saja mungkin.
Perawat : baiklah, jadi Bapak mau menggambar model-model rumah minimalis.
Sebentar saya sediakan peralatannya ya Pak. Kira-kira Bapak menggambarnya mau
ditemenin suster atau tidak?
Klien : boleh lah sus supaya saya tidak jenuh.
Perawat : Wah bagus sekali gambarnya Bapak. Kira-kira Bapak mau menggambarnya
berapa banyak ni? bagus lo gambarnya.
Perawat : Oke, Jadi Bapak bersedia ya Suter buatin jadwalnya. Bagaimana perasaan
Bapak setelah kita bercakap-cakap tadi? Wah! Ternyata Bapak punya banyak
kelebihan ya salah satunya tadi mengambar dan hasil gambarnya bagus lo. Suster
seneng itu dengan gambar buatan Bapak.
Klien : senang sus, terimakasih suster.
Perawat : Baik besok kita akan bertemu kembali untuk ngobrol-ngobrol kembali
mengenai kemampuan Bapak yang lain. Kira-kira besok Bapak maunya kita ketemu
jam berapa ? Bagaimana kalau jam 10.00 WIB dan tempatnya diruang ini saja? Baik
pak sampai jumpa besok. Selamat pagi menjelang siang.
Klien : Oke baik suster.
SP2
Perawat : Pagi Pak? Masih ingat dengan saya?
Klien : pagi suster siti kan?
Perawat : Wah bagus Bapak masih ingat dengan saya. Bagaimana perasaan Bapak
hari ini? Apakah bapak sudah mencoba kegiatan yang kemarin sudah dimasukkan
kedalam jadwal harian Bapak?
Klien : alhamdulillah lebih baik dari kemarin, iya sudah sus.
Perawat : Wah, bagus sekali. Sudah berapa banyak gambar yang Bapak buat.
Bolehkan suster melihatnya?
Klien : iya boleh sus silahkan.
Perwat : Wah, hebat bagus sekali gambarnya. Oya Bapak masih ingat nggak kita mau
ngapain hari ini?
Klien : mau ngomongin tentang nulis ya sus?
Perawat : Iya, benar sekali jadi, kemarin Bapak menyebutkan selain Bapak suka
menggambar desain, Bapak juga suka menulis. Jadi, hari ini kita akan latihan
menulis. Apakah Bapak bersedia?
Klien : tentu sus
Perawat : Kira-kira mau berapa lama dan dimana pak? Bagaimana kalau 15 menit dan
disini saja?
Klien : iya boleh sus
Perawat : Bagaiamana perasaan Bapak setelah menggambar begitu banyak gambar
dan gambar-gambar desainnya bagus-bagus sekali? Apa yang Bapak rasakan?
Klien : senang sus saya merasa masih bisa melakukan sesuatu.
Perawat : Oh, itu berarti masih berguna, buktinya Bapak masih bisa membuat
gambar-gambar desain yang bagus sekali. Bagaimana dengan hobi Bapak yang lain?
Jadi Bapak punya hobi lain yaitu: menulis. Bagaimana kalau selain Bapak membuat
gambar desain bapak juga menulis. Apakah Bapak bersedia?
Klien : iya sus boleh.
Perawat : Baiklah, suster sediakan ya alat tulis dan bukunya. Bapak pengen ditemeni
suster atau tidak menulisnya?
Klien : gausah sus, saya susah cari ide nanti.
Perawat : Oh, jadi Bapak mau langsung membuat sekarang dan tidak ingin ditemani.
Baiklah suster tinggal dulu kira-kira 15 menit Suster balik lagi kesini bagaiman pak?
Klien : iya sus
Perawat : baik pak saya permisi selamat pagi.
Perawat : pagi opak, sekarang sudah 15 menit pak bagaimana ceritanya sudah dapat
berapa halaman? Boleh suster lihat dan baca.
Klien : iya boleh sus.
Perawat : Oke suster baca ya. Wah ceritanya bagus sekali Bapak. Bapak habat ya.
Suster saja tidak bisa membuat tulisan sebagus bapak. Bagaimana kalau bapak buat
lagi cerita-cerita yang lainnya? Nanti hasil tulisannya kita jadiin satu dan dibuat novel
atau cerpen kan keren. Bagaimana pak?
Klien : terimakasih sus, ide bagus sus. Iya sus saya akan buat lagi cerita yang
lainnya.
Perawat : Nah, kira-kira Bapak mau buat berapa banyak nih dalam satu hari?
Klien : dua saja sus.
Perawat : Oh jadi Bapak mau membuat dua cerita pendek satu hari. Bagaiman jika
kegitan ini suster masukin dalam jadwal kegiatan harian bapak. Apakah bapak
bersedia?
Klien : iya sus bersedia.
Perawat : Bagaimana perasaanya setelah kita bercakap-cakap dan latihan tadi?
Klien : senang sus.
Perawat : Jadi berapa cara yang bisa bapak lakukan pada saat-saat merasa jenuh dan
tidak berarti?
Klien : 2 sus, menggambar dan menulis.
Perawat : Bagus sekali Bapak bisa menyebutkannya kembali. Baik besok teman
suster yaitu suster widia akan bertemu dan ngobrol-ngobrol dengan orang tua Bapak,
biasanya orang tua Bapak berkunjung jam berapa?
Klien : jam 1 siang sus.
Perawat :Baiklah besok suster widia akan berkunjung kesini dan ngobrol-ngobrol
dengan orang tua Bapak di ruang depan kira-kira jam dua siang, bagaimana pak
bolehkah suster widia ngobrol dengan mereka?
Klien : boleh sus.
Perawat : Baiklah samapai jumpa besok ya Bapak. Selamat pagi menjelang siang.
Sp1 keluarga
Perawat : Selamat siang Ibu, mbak, bapak. Perkenalkan nama saya Suster Widia
Martin, bisa dipanggil suster Widia Saya adalah mahasiswa Keperawatan Depkes
Cirebon yang sedang praktek di RS ini dan bertugas merawat anak Ibu yang bernama
Rukman. Ibu namanya siapa? Senangnya dipanggil apa Bu? Dan mbak namanya
siapa? Senangnya dipanggil apa?
Ibu
: Nama saya rosna dan ini fitri adiknya rukman.
Perawat : oh baiklah, Bagaimana perasaan Bapak Rukman saat ini?
Klien : baik sus.
Perawat : baiklah pak saya izin untuk mengobrol dengan keluarga bapak dahulu ya
sesuai yg sudah suster siti bilang, boleh pak?
Klien : boleh sus.
Perawat : terimakasih pak, Baiklah Bu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap
mengenai kondisi kesehatan Pak rukman selama 30 menit? Kita mau bercakap-cakap
dimana?
Ibu
: di ruang tamu saja sus.
Perawat :Oh, baiklah kita mengorol diruang tamu saja ya.
(pergi ke ruang tamu)
Perawat : Apa yang Mbak dan Ibu rasakan dengan kondisi kesehatan Bapak rukman
saat ini? Bagaimana setelah melihat kondisi pak rukman saat ini?
Ibu
: sedih sus, dia selalu menyalahkan dirinya sendiri dan merasa tidak berguna
padahal kita menganggap dia masih sama seperti dahulu.
Perawat : oo begitu lalu Kesulitan seperti apa yang Mbak dan Ibu rasakan dalam
merawat bapak?
Adik : kesuliannya ya susah diajak bicara sus bicaranya sangat irit sekali.
Perawat : mbak dan Ibu tahu apa yang menyebabkan bapak keadaannya menjadi
seperti sekarang ini?
Ibu
: karena penyakit yang dideritanya sekarang sus.
Perawat : Ya, benar begitu. Oleh karena itu Bapak sering melamun dan terkadang
tiba-tiba menangis karena Ia kecewa dengan dirinya sendiri dan jadi merasa rendah
diri serta menganggap dirinya tidak tidak berguna, sehingga bapak memilki keinginan
untuk mengakhiri hidupnya. Tentunya Ibu dan mbak sangat menyayangi bapak bukan
dan tidak menginginkan hal tersebut terjadi? Nah, menurut mbak dan Ibu bagaiman
cara yang tepat dalam merawat bapak?
Ibu
: iya sus, mungkin untuk saaat ini kita akan menuruti apapun kemauannya
selama itu tidak membahayakan bagi kesehatannya.
Perawat : Baiklah kalu begitu. Iya, benar sekali Mbak Bu. Kita harus mendukung
kegiatan-kegiatan yang dapat Bapak lakukan tapi tetap tidak dengan paksaan. Jadi,
kemarin bapak mengatakan Ia sangat senang menggambar desain rumah dan menulis
serta bermain catur, Jadi, nanti sebaiknya jika Ia dirumah sediakan peralatan yang
diperlukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut ya mbak Bu. Dan untuk
meningkatkan semangatnya jangan lupa beri Ia pujian setelah melakukan kegitan
tersebut atau mbak dan Ibu sesekali dapat menemaninya. Bagaimana Mbak Ibu?
cakap mengenani kondisi kesehatan bapak dan apa saja yang perlu
dilakukan oleh keluarga untuk mendukung proses penyembuhan
bapak? Apakah mbak dan Ibu bisa menyebutkan kembali apa saja
yang perlu dan dapat dilakukan untuk mendukung kesembuhan bapak?
Adik : Kita harus mendukung kegiatan-kegiatan yang dapat abang lakukan. nanti
ketika dirumah kita sediakan peralatan yang diperlukan untuk mendukung kegiatankegiatan tersebut. Dan untuk meningkatkan semangatnya beri abang pujian setelah
melakukan kegitan tersebut atau kita sesekali dapat menemaninya.
Perawata : Ya, bagus sekali Ibu dan mbak dapat menyebutkannnya
Perawat : Hari ini saya datang bersama keluarga Bapak. Seperti yang
sudah saya katakan sebelumnya, keluarga Bapak juga ingin merawat
Bapak agar Bapak cepat pulih.
Klien : iya sus.
(kemudian berbicara kepada keluarga sebagai berikut)
Perawat : Nah Mbak/Bu, sekarang Mbak/Ibu bisa mempraktekkan apa
yang sudah kita latihkan beberapa hari lalu, yaitu memberikan pujian
terhadap perkembangan keluarga Mbak/Ibu
(mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti
yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya).
Ibu : bang gimana kalau sekarang kita menggambar rumah impian
ibu? Abang mau?
Klien : iya bu boleh.
Adik : ini bang peralatannya.
Klien : terimakasih
Ibu : sudah selesai bang? Coba ibu sama adik liat?
Klien : ini bu sudah.
Adik : wah keren bangett bangg, abang emang arsitek paling top deh.
Nanti adek yang bangun rumahnya bang kan adek calon insinyur hehe.
Ibu : iyaa abang hebat sekali ini gambar rumahnya seperti nyata.
Klien : terimakasih bu, dek.
Perawat : Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang
dengan keluarga?
Klien : senang sus lega.
Perawat : Baiklah, sekarang saya dan orang tua Bapak ke ruang
perawat dulu
Perawat : Bagaimana perasaan Mbak/Ibu setelah kita latihan tadi?
Mulai sekarang Mbak/Ibu sudah bisa melakukan cara merawat tadi
kepada Bapak. tiga hari lagi kita akan bertemu untuk membicarakan
rencana kepulangan Bapak. Waktu dan tempatnya sama seperti
sekarang Mbak/Bu. Selamat pagi.
Sp 3 k
Perawat : Selamat pagi Mbak/Bu. Masih ingat dengan saya? Bagimana
keadaannya hari ini?
Ibu
Perawat : wah syukur kalau ibu masih ingat, Karena hari ini bapak
direncanakan pulang, maka kita akan membicarakan jadwal Bapak
Ibu