Professional Documents
Culture Documents
Brandon haskel*
10-2009-094
Mahasiswa, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
Telephone : (021) 5694-2061
Fax : (021)- 563 1731
___________________________________________________________________________
Pendahuluan
Puskesmas sebagai suatu lembaga kesehatan pemerintah di Indonesia berfungsi
sebagai pelayanan kesehatan masyarakat strata pertama. Dalam melaksanakan tugasnya yang
dapat berupa program, puskesmas membutuhkan staf puskesmas, sistem kesehatan, anggaran
puskesmas, administrasi puskesmas, dan hal-hal lainnya. Jika kesemua hal itu terpenuhi,
maka program-program puskesmas tersebut seharusnya dapat terlaksanakan dengan baik dan
memenuhi target yang ingin dicapai. Namun, jika program tidak dapat mencapai target yang
ingin dicapai, dilakukan mini lokakarya yang berfungsi untuk membahas dan mengkaji ulang
setiap masalah dari program yang dilakukan. Untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut
harus dipilih masalah mana yang merupakan prioritas dan jika telah didapatkan prioritas
masalah, barulah kita dapat melaksanakan prioritas jalan keluar.
Puskesmas
I.
Definisi Puskesmas1-3
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
mulai
dari
tahap
identifikasi
masalah,
menggali
wanita
lainnya
untuk
menumbuh-kembangkan
c. Azas keterpaduan
Puskesmas
dalam
melaksanakan
kegiatan
pembangunan
pihak,
bermitra
dengan
BPKM/BPP dan
organisasi
memfokuskan
berbagai
kegiatan
untuk
menyehatkan
d. Azas rujukan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama, yang bila tidak mampu mengatasi masalah kerena berbagai
keterbatasan, bisa melakukan rujukan baik secara vertikal ke tingkat
yang lebih tinggi, atau secara horisontal ke Puskesmas lainnya.
Sebaliknya Puskesmas juga bisa menerima rujukan dari kasus secara
vertikal dari tingkat yang lebih tinggi (misalnya rumah sakit) terhadap
kasus yang sudah ditangani dan perlu pemeriksaan berkala yang
sederhana dan dapat dilakukan di Puskesmas.
5. Visi dan Misi Puskesmas
Visi
Visi Puskesmas adalah : mewujudkan kecamatan sehat
Catatan :
Rumusan visi Puskesmas setempat diserahkan sepenuhnya ke
daerah, asal arahnya adalah kecamatan sehat.
Dalam menentukan keberhasilan mewujudkan visi tersebut,
perlu ditetapkan indikator kecamatan sehat, antara lain sebagai berikut:
Misi Puskesmas
Ada 4 misi Puskesmas yaitu :
a. Menggerakkan
pembangunan
kecamatan
yang
berwawasan
terebut
mendorong
lingkungan
dan
perilaku
tersebut
harus
tersedia
di
masyarakat
serta
bersifat
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
tidak
bertentangan
dengan
keyakinan
dan
kepercayaan
dicapai
oleh
masyarakat.
Pengertian
ketercapaian
yang
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
2. Keluarga Berencana
3. Usaha Peningkatan Gizi
4. Kesehatan Lingkungan
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit menular
6. Pengobatan Termasuk Pelayanan darurat karena kecelakaan
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8. Kesehatan Sekolah
9. Kesehatan Olah Raga
10. Perawatan Kesehatan Masyarakat
11. Kesehatan kerja
12. Kesehatan Gigi dan Mulut
13. Kesehatan Jiwa
14. Kesehatan Mata
15. Laboratorium Sederhana
16. Pencatatan dan Pelaporan dalam Rangka system informasi
kesehatan
17. Kesehatan usia lanjut
18. Pembinaan pengobatan tradisional
III.
Fungsi Puskesmas
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
peningkatan kemampuan untuk hidup sehat
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat wilayah kerjanya
dalam
Manajemen Puskesmas2
Untuk dapat mencapai visi Puskesmas melalui ke 3 Fungsinya, bagaimana
mengelola berbagai sumberdaya pada input, memprosesnya dalam bentuk
implementasi fungsi puskesmas, untuk mencapai visi kecamatan sehat? Jawabannya
terletak pada model manajemen yang cocok untuk Puskesmas yang bersangkutan.
Teori manajemen banyak ragamnya, demikian pula penjabaran fungsinfungsinya, ada yang sederhana tetapi ada pula yang rumit. Beberapa contoh model
manajemen dan penjabaran fungsinya adalah sebagai berikut :
a. Model PIE (Planning, Implementation & Evaluation).
Model ini adalah yang paling sederhana, karena hanya meliputi 3 fungsi saja,
yaitu :
Planning atau perencana
Implementing atau implementasi dan
Evaluasi ata evaluasi
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
10
PO/AC
P
P1-P2-P3
P1
O
A
C
P2
ARRIF
A
R
R
I
ARRIME
A
R
R
I
P3
M
E
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
11
berpotensi sehat.
Makin bagusnya fungsi pemberdayaan masyarakat, yang ditandai dengan makin
tumbuh dan berkembangnya UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat).
Disamping itu makin aktifnya peran BPP (Badan Penyantun Puskesmas) atau
BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) juga bisa digunakan sebagai
berpotensi sehat.
Makin bagusnya fungsi pelayanan kesehatan, yang ditandai dengan tingginya
cakupan program (baik program kesehatan dasar maupun program kesehatan
pengembangan) dan kualitas pelayanan kesehatan (ditandai dengan makin
tingginya kepatuhan petugas kesehatan dan makin baiknya kepuasan pasien).
V.
Lokakarya Mini4
Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan dalam bentuk forum
pertemuan dikenal dengan Lokakarya Mini.
Tujuan
1. Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggalangan kerja sama
tim baik lintas program maupun sektor serta terlaksannya kegiatan
Puskesmas sesuai dengan perencanaan
2. Khusus
tergalangnya kerjasama tim baik lintas program maupun lintas sektor
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
12
Puskesmas
teridentifikasinya penyebab masalah serta diupayakannya pemecahan
masalah
Ruang Lingkup
Keberhasilan pembanguinan kesehatan memerlukan keterpaduan baik lintas
program maupun lintas sektor. Penyelenggaraan program kesehatan memerlukan
dukungan lintas sektor terkait. Olehkarenanya Puskesmas harus melakukan
kerjasama dengan lintas sektor agar diperoleh dukungan dalam pelaksanaan
berbagai kegiatannya. Salah satu bentuk upaya untuk penggalangan dan
pemantauan berbagai kegiatan adalah melalui pertemuan, dalam hal ini adalah
melalui Lokakarya Mini. Pada dasarnya ruang lingkup lokakarya mini meliputi
dua hal pokok yaitu :
1. Lintas Program
a. Tujuan umum :
Tergalangnya kerjasama lintas program, lintas sektor, masyarakat
dan swasta dalam pelaksanaan kegiatan.
b. Khusus :
Ditetapkannya penanggungjawab program.
Ditetapkannya daerah binaan dan penanggungjawabnya.
Tersusunnya tim pelayanan terpadu dalam rangka pelayanan dan
pembinaan masyarakat.
Tergalangnya partisipasi masyarakat, swasta dan LSM dalam
pelaksanaan kegiatan.
2. Lintas Sektor
a. Tujuan Umum
Memantau hasil kegiatan Puskesmas, memecahkan masalah
yang dihadapi serta tersusunnya rencana kerja baru.
b. Tujuan Khusus:
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
13
cakupan
Disampaikannya hasil rapat/ pertemuan, umpan balik pemantauan
pelaksanaan kegiatan
Diketahuinya hambatan dan masalah dalam pelaksanaan kegiatan
secara periodik
Diupayakan pemecahan masalahnya
Disusunnya rencana kerja secara periodik
Diberikannya tambahan pengetahuan dan ketrampilan dari hasil
pelatihan, dll
VI.
Kegiatan lain:
Menerima konsultasi dari semua kegiatan puskesmas
B. Perawat senior
Tugas pokok : melaksanakan pelayanan pengobatan jalan dan pelayanan
kesehatan sekolah di wilayah kerjanya
Fungsi: membantu dokter kepala puskesmas dalam melaksanakan kegiatan
di puskesmas
Kegiatan pokok:
Memeriksa dan mengobati penderita penyakit menular secara pasif
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
14
(kemudian dirujuk)
Mengadakan surveillance penyakit menular
Melakukan imunisasi pada bayi dan anak sekolah
Penyuluhan kesehatan pada penderita
Mengadakan kunjungan tindak lanjut pada keluoarga penderita
UKS
Pengobatan sementara penderita jiwa dan penyuluhan kesehatan
jiwa
Membantu melatih kader kesehatan/prokesa
Membantu dokter kepala puskesmas melakukan kegiatan fungsi
C. Bidan
Tugas pokok : melaksanakan pelayanan KIA dan KB serta kegiatan
perbaikan gizi di wilayah kerjanya
Fungsi : membantu dokter kepala puskesmas dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan puskesmas
Kegiatan pokok :
Melaksanakan pemeriksaan berkala kepada ibu hamil, ibu
menyusui, bayi dan anak-anak di puskesmas serta memberi
dan gizi
Melakukan imunisasi pada ibu hamil dan bayi
Melatih dukun bayi
Penyuluhan gizi dan melatih kader gizi dan menggerakan
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
15
Pengisian dan penggunaan KMS oleh ibu-ibu PKK dan kader gizi
Pemberian suntikan lipiodol bila perlu
Kegiatan lain:
Memberikan pengobatan ringan bagi ibu, bayi, dan anak yang
penderita
Secara bergilir ikut serta puskesmas keliling
D. Sanitarian
Tugas pokok : merubah, mengendalikan atau menghilangkan semua unsur
fisik dan lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan
masyarakat
Fungsi: membantu dokter kepala puskesmas dalam melaksanakan kegiatan
di puskesmas
Kegiatan pokok:
Penyuluhan kepada masyarakat tentang penggunaan air bersih,
jamban keluarga, rumah sakit, kebersihan lingkungan, serta
penanaman pekarangan
Membantu masyarakat dalam pembuatan sumur, perlindungan
mata air, penampungan air hujan, dan sebagainya serta melatih
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
16
Kegiatan lain
Membantu
dokter
kepala
puskesmas
memimpin
regu
manajemen
Ikut serta dalam puskesmas keliling
Aktif dalam memperkuat kerjasama lintas sektoral
E. Perawat kesehatan
Tugas pokok : melakukan pemeriksaan di laboratorium puskesmas
Fungsi : membantu menegakkan diagnosa penyakit, khususnya penyakit
malaria dan TBC, serta membantu dokter kepala puskesmas dalam
melaksanakan kegiatan puskesmas
Kegiatan pokok :
Melaksanakan pemeriksaan spesimen penderita dan ibu amil untuk
pemeriksaan darah, urin rutin, dan pemeriksaan sediaan malaria
Kegiatan lain:
Membantu penyuluhan kesehatan pada penderita atau keluarganya
Membantu kunjungan rumah dalam rangka perawatan kesehatan
keluarga
Membantu pelayanan kesehatan gigi
Pencatatan dan pelaporan kegiatannya
Membantu dokter kepala puskesmas dalam melaksanakan fungsi
manajemen
Membantu pengembangan PKMB
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
17
imunisasi
membantu surveillance gizi
membantu penyuluhan kesehatan gigi
F. Dokter gigi
Tugas pokok : mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
wilayah kerja puskesmas dapat berjalan dengan baik
Fungsi: mengawasi pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas
Kegiatan pokok
Memberi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah
Kegiatan lain
Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan
G. Perawat gigi
Tugas pokok : melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas
Fungsi : membantu dokter gigi dalam melaksanakan kegiatan di
puskesmas
Kegiatan pokok :
Memeriksa gigi geligi
Mengobati gigi yang sakit
Menambal gigi yang berlubang
Membersihkan karang gigi
Penyuluhan kesehatan gigi
Merujuk kasus yang perlu diambil tindakan oleh seorang dokter
gigi
Kegiatan lain:
Memeriksa gigi ibu hamil dan anak-anak
Melaksanakan usaha kesehatan gigi sekolah
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
18
pendekatan PKMD
Melaksanakan rujukan bagi penderita yang perlu tindak lanjur dari
dokter khusus
Membantu imunasi bayi dan ibu hamil setelah latihan
H. Pengatur obat
Tugas pokok : mengelola obat-obatan yang ada di puskesmas
Fungsi : membantu dokter untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di
puskesmas
Kegiatan pokok
Mempersiapkan pengadaan obat di puskesmas
Mengatur penyimpanan obat dan alat kesehatan di puskesmas
Mengatur administrasi obat di puskesmas
Meracik obat-obatan untuk diberikan kepada penderita sesuai
perintah dokter
Membuat zat reagen untuk laboratorium
Mengatur distribusi obat sederhana untuk UKS dan KIA/KB
Menyediakan obat untuk puskesmas keliling dan puskesmas
pembantu
Kegiatan lain:
Penyuluhan kesehatan terutama dalam bidang penggunaan obat
I. Juru obat
Tugas pokok : membantu meracik obat dan membungkusnya
Fungsi: membantu melaksanakan kegiatan pengatur obat
Kegiatan pokok:
Membantu menyimpan obat dan administrasi obat
Membantu meracuk dan membungkus obat dalam kemasan yang
sesuai.
Membantu kegiatan distribusi obat untuk kader UKS serta
menyediakan obat untuk puskesmas keliling
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
19
Kegiatan lain:
Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obat dan gudang obat
Membantu menyimpan dan administrasi makanan tambahan
Membantu inventaris semua peralatan medis puskesmas
J. Tata usaha
Tugas pokok : menghimpun dan menyusun semua laporan kegiatan
puskesmas
Fungsi : membantu dokter dalam melaksanakan ketata-usahakan
puskesmas
Kegiatan pokok:
Mengumpulkan laporan berkala setiap puskesmas untuk disusun
menjadi laporan puskesmas sesuai dengan form yang telah
ditentukan
Membuat surat-surat dalam menyimpan arsip/surat masuk
Kegiatan lain:
Tata usaha rumah tangga puskesmas
Tata usaha kepegawaian puskesmas
Tata usaha keuangan puskesmas
Menerima pembayaran uang karcis di loket
Mempersiapkan/menyediakan kartu-kartu penderita
Pengetikan laporan maupun surat.
VII.
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
20
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
21
22
kepada
masyarakat
untuk
mengenal
masalahnya
dan
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
23
masyarakat maupun pandangan dan cara berpikir yang luas dan kreatif dari
seorang sarjana. Maka peranan dokter Puskesmas di kecamatan disamping
sebagai pemimpin Puskesmas, juga merupakan tenaga ahli dan
pendamping Camat.
VIII.
Pembiayaan kesehatan4
Sumber biaya kesehatan tidaklah sama antara satu negara dengan negara
lainnya. Secara umum sumber biaya kesehatan ini dapat dibedakan atas dua macam
yakni:
Seluruhnya tergantung dari anggaran pemerintah
Sebagian ditanggung oleh masyarakat
Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok
yakni:
a) Jumlah
Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah yang
cukup dalam arti dapat membiayai penyelenggaraan semua upaya kesehatan
yang
dibutuhkan
serta
tidak
menyulitkan
masyarakan
yang
ingin
memanfaatkannya
b) Penyebaran
Syarat lain yang harus dipenuhi ialah penyebaran dana yang harus
sesuai dengan kebutuhan. Jika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan
dengan baik, niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya
kesehatan
c) Pemanfaatan
Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik, tetapi jika pemanfaatannya tidak
mendapatkan pengaturang yang seksama, niscaya akan banyak menimbulkan
masalah, yang jika berkelanjutan akan menyulitkan masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kesehatan.
Upaya yang dilakukan untuk mengatur penyebaran dan pemanfaatan dana
banyak macamnya yang umumnya berkisar pada:
a) Peningkatan efektivitas
Peningkatan efektivitas dilakukan dengan mengubah penyebaran atau
alokasi penggunaan sumber dana. Berdasarkan pengalaman yang dimiliki,
maka alokasi tersebut lebih diutamakan pada upaya kesehatan yang
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
24
Kerjasama sistem
Bentuk kerjasama sistem yang paling populer ialah sistem
rujukan, yakni adanya hubungan kerjasama timbal balik antara
satu sarana kesehatan dengan sarana kesehatan lainnya
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
25
26
pengetahuan dan keterampilan yang masih terbatas, tetapi juga ada kaitannya
dengan sikap mental para pengelola
5. Biaya kesehatan yang makin meningkat
Masalah lain yang dihadapi oleh pembiayaan kesehatan ialah makin
meningkatnya biaya pelayanan kesehatan itu sendiri. Banyak penyebab yang
berperanan disini, beberapa yang terpenting adalah
a. Tingkat inflasi
b. Tingkat permintaan
c. Kemajuan ilmu dan teknologi
d. Perubahan pola penyakit
e. Perubahan pola pelayanan kesehatan
f. Perubahan pola hubungan dokter-pasien
g. Lemahnya mekanisme pengendalian biaya
h. Penyalahgunaan asuransi kesehatan
IX.
Unsur sistem4
Sistem terbentuk dari bagian atau elemen yang saling berhubungan dan
mempengaruhi. Adapun yang dimaksud dengan bagian atau elemen tersebut ialah
sesuatu yang mutlak harus ditemukan, yang jika tidak demikian , maka tidak ada yang
disebut dengan sistem tersebut. Bagian atau elemen tersebut banyak macamnya, yang
jika disederhanakan dapat dikelompokan dalam enam unsur, yakni:
1. Masukan
Yang dimaksud dengan masukan adalah kumpulan bagian atau elemen
yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan uuntuk dapat berfungsinya
fungsi tersebut
2. Proses
Yang dimaksud dengan proses adalah kumpulan bagian atau elemen
yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan
menjadi keluaran yang direncanakan
3. Keluaran
Yang dimaksud dengan keluaran adalah kumpulan bagian atau elemen
yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem
4. Umpan balik
Yang dimaksud dengan umpan balik adalah kumpulan bagian atau
elemen yang merupakan keluaran dar sistem dan sekaligus sebagai masukan
dari sistem tersebut
5. Dampak
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
27
kesanggupan
Proses adalah fungsi administrasi, yang terpenting adalah perencanaan,
metode atau dikenal pula sebagai sumber, tata cara dan kesanggupan
Keluaran adalah selesainya masalah kesehatan yang dihadapi
Masalah
I.
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
28
secara tertulis.
Tersusunnya rencana kerja tahunan Puskesmas, sebagai jabaran
kerja
administratif,
Puskesmas,
sosial,
sebagainya.
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
misalnya
ekonomi,
budaya
pembagian
dan
lain
29
2. Data Wilayah
Data yang dihimpun meliputi peta, luas wilayah,
jumlah desa, jumlah RK/RW, jarak desa ke Puskesmas,
sarana komunikasi, dan lain sebagainya.
3. Data Penduduk
Data yang dihimpun meliputi jumlah seluruh
penduduk, distribusi per desa dan per RK/RW; menurut
jenis kelamin dan golongan umur dengan penekanan
pada distribusi yang disesuaikan dengan sasaran
program.
4. Data Sumber Daya
Puskesmas:
Sarana Fisik
Meliputi
kesehatan
seluruh
(Puskesmas,
bangunan
Puskesmas
fasilitas
Pembantu),
nonmedis.
Tenaga
Meliputi seluruh macam tenaga, status
kepegawaiannya,
pendidikan.
Dana
Meliputi
jumlah
semua
dan
latar
belakang
dana
yang
diterima
terkait,
serta
kemungkinan
sumbangan-
Sarana Fisik
Meliputi Posyandu, Pos KB dan Pos lainnya
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
30
untuk
masing-masing
secara
epidemiologis,
sehingga
tergambarkan
masalah,
dapat
31
Besarnya masalah
Penentuan score
untuk
besarnya
masalah
masalah tersebut
Kerugian yang dialami penduduk
32
maupun
jangka
pendek,
kemudian
ditetapkan
puskesmas pembantu
Pemanfaatan puskesmas keliling seoptimal mungkin
3. Perumusan kegiatan
Setelah ditetapkan kebijaksanaan dan langkah-langkah,
kemudian disusun kegiatan-kegiatannya. Misalnya dalam upaya
untuk
mewujudkan
NKKBS,
menurunkan
kematian
bayi
33
yang
lain,
seperti
kebutuhan
untuk
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
34
35
menjanjikan. Pekerjaan ini disebut dengan nama memilih prioritas jalan keluar.
Untuk dapat memilih prioritas jalan keluar, pelajarilah dengan seksama berbagai
alternatif yang tersedia. Sebelum melakukan pilihan, ada baiknya jika dicoba
padukan dahulu. Siapa tahu berbagai alternatif tersebut sebenanrnya hanya
merupakan bagian dari satu paket kegiatan yang sulit dipisahkan.
Apabila keterpadian tersbut sulit dilakukan, antara lain karena adanya
perbedaan antar alternatif yang terlalu tajam, atau karena keterbatasan sumber
daya dalam melaksanakan program yang telah dipadukan, barulah dilakukan
pilihan. Cara melakukan pilihan prioritas jalan keluar banyak macamnya. Cara
yang dianjurkan adalah memakai teknik kriteria matriks. Untuk ini ada dua
kriteria yang lazim dipergunakan. Kriteria yang dimaksud adalah:
a) Efektivitas jalan keluar
Tetapkanlah nilai efektivitas untuk setiap alternatif jalan keluar, yakni
dengan memberikan angka 1 sampai angka 5. Prioritas jalan keluar adalah
yang nilai efektivitasnya paling tinggi. Untuk menentukan efektivitas jalan
keluar, pergunakanlah kriteria tambahan sebagai berikut:
Besarnya masalah yang dapat diselesaikan
Hitunglah besarnya masalah yang dapat diatasi apabila jalan keluar
tersebut dilaksanakan, untuk setiap alternatif. Makin besar masalah dapat
diatasi, makin tinggi prioritas jalan keluar tersebut.
untuk
setiap
alternatif.
Pentingnya
jalan
keluar
yang
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
36
Imunisasi Dasar5
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
37
Pada masa awal kehidupannya, bayi sangat rentan terkena penyakit berbahaya,
seperti penyakit saluran pernapasan akut, polio, kerusakan hati, tetanus, campak, dan
banyak lagi. Anak yang terkena penyakit-penyakit tersebut memiliki resiko kematian
yang tinggi. Jika tidak sampai meninggal dunia, serangan virus dari penyakit tersebut
akan menyebabkan derita fisik dan mental berkepanjangan dan bahkan bisa
menimbulkan cacat.
Imunisasi adalah perlindungan yang paling ampuh untuk mencegah beberapa
penyakit berbahaya. Pemberian imunisasi dapat dilakukan di posyandi, puskesmas,
atau petugas kesehatan lainnya untuk melengkapi imunisasi dasar, yaitu Hepatitis B,
BCG, Polio, DPT, dan campak.
Imunisasi dasar lengkap adalah pemberian 5 vaksin imunisasi sesuai jadwal
untuk bayi dibawah usia 1 tahun.
Pemberian imunisasi dasar lengkap berguna untuk memberikan perlindungan
menyeluruh terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya. Dengan memberikan
imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal, tubuh bayi dirangsang untuk memiliki
kekebalan sehingga tubuhnya mampu bertahan melawan serangan penyakit berbahaya
Umur bayi
<7 hari
1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan
Jenis imunisasi
Hepatitis B (HB)0
BCG. Polio 1
DPT/HB 1, Polio 2
DPT/HB 2, Polio 3
DPT/HB 3, Polio 4
Campak
Tabel 3. Jadwal imunisasi dasar.5
Vaksin
Hepatitis B
BCG
Polio
DPT
Campak
jalan nafas
Batuk rejan
Tetanus
Campak
yang
dapat
mengakibatkan
38
II.
Kalori
dan
zat makanan
Kalori
Protein
Kalsium
Zat besi
Vitamin A
Vitamin D
Tiamin 0,8 mg
Ribo flavin
Niasin
Tidak hamil
hamil
Menyusui
2000
55 g
0,5 g
12 g
5000 IU
400 IU
0,8 mg
1,2 mg
13 mg
2300
65 g
1g
17 g
6000 IU
600 IU
1 mg
1,3 mg
15 mg
3000
80 g
1g
17 g
7000 IU
800 IU
1,2 mg
1,5 mg
18 mg
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
39
Vitamin C
60 mg
90 mg
Tabel 5. Tabel data kebutuhan kalori ibu hamil.6
Merokok
Jenis bahwa bayi dari ibu-ibu perokok mempunyai berat badan lebih
kecil karena itu wanita hamil dilarang merokok
Obat-obatan
Prinsip: jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan selama
kehamilan terutama dalam triwulan I. Perlu dipertanyakan mana yang
lebih besar manfaatnya dibandingkan bahayanya terhadap janin, oleh
karena itu harus dipertimbangkan pemakaian obat-obatan tersebut.
Lingkungan
Saat sekarang, bahaya polusi udara, air, dan makanan terhadap ibu dan
anak sudah mulai diselidiki seperti halnya merokok
Gerak badan
Kegunaannya : sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah,
pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang
melelahkan dilarang. Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam
udara yang masih segar. Gerak badan di tempat: berdiri-jongkok,
telentang-kaki diangkat, telentang-perut diangkat, melatih pernapasan.
Kerja
Boleh bekerja seperti biasa, cukup istirahat dan makan teratur,
pemeriksaan hamil yang teratur
Bepergian
Jangan terlalu lama dan melelahkan, duduk lama-statis vena
menyebabkan tromboflebitis dan kaki bengkak, bepergian dengan
pesawat udara boleh, tidak ada bahaya hipoksia, dan tekanan oksigen
yang cukup dalam pesawat udara.
Pakaian
Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada
daerah perut, pakailah kutang yang menyokong payudara, memakai
sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi, pakaiaan dalam yang
selalu bersih.
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
90 mg
40
Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan/hygiene terutama perawatan kulit,
karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan
menggunakan sabun lembut/ringan. Jangan tergelincir di perigi dan
jagalah kebersihannya. Douche dan mandi berendam tidak dianjurkan
Koitus
Kesehatan jiwa
Ketenangan jiwa penting dalam menghadapi persalinan karena itu
dianjurkan bukan saja melakukan latihan-latihan fisik namun juga
latihan kejiwaan untuk menghadapi persalinan. Walaupun peristiwa
kehamilan dan persalinan adalah suatu hal yang fisiologis, namun
banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa khawatir akan hal ini. Untuk
itu, dokter harus dapat menanamkan kepercayaan pada ibu hamil dan
menerangkan apa yang harus diketahuinya karena kebodohan, rasa
takut, dan sebagainya dapat menyebabkan rasa sakit pada waktu
persalinan dan ini akan mengganggu jalannya partus, ibu akan menjadi
lelah dan kekuatan hilang. Untuk menghilangkan cemas harus
ditanamkan kerjasama pasien-penolong dan diberikan penerangan
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
41
Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi
makanan utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat.
Kutang yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang
sifatnya adalah menyokong buah dada dari bawah suspension, bukan dari
depan.
Dua bulan terakhir dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk
mencegah penyumbatan. Untuk mencegah puting susu kering dan mudah
pecah, maka puting susu dan aerola payudara dirawat baik-baik dengan
dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream atau alkohol. Bila puting
susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar.
semesternya.
III.
Pengorganisasian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengorganisasian petugas yang
terlibat dalam penanggulangan DBD adalah dengan cara menyebarkan informasi
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
42
Pelaksanaan
a) Penyelidikan epidemiologi (PE)
Tenaga untuk melaksanakan Penyelidikan epidemiologi adalah petugas
DBD yang dibantu oleh jumantik serta masyarakat. Setelah data kasus
diterima kemudian diinformasikan ke kelurahan sesuai dengan alamat kasus,
petugas puskesmas kelurahan yang akan melaksanakan PE. PE dilaksanakan
di rumah pasien DHF dan rumah-rumah di sekitar penderita DHF. Hasil dari
kegiatan PE berupa laporan dapat mengetahui perlu atau tidaknya fogging di
daerah tersebut
b) Pengendalian vektor DHF
Pengendalian vektor DHF adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk
menekan kepadatan nyamuk dan jentik nyamuk yang berperan sebagai vektor
penyakit DHF di rumah atau bangunan yang meliputi perumahan,
perkantoran, tempat umum, sekolah, gudang, dan sebagainya.
Untuk memutuskan rantai penularan, pemberantasan vektor dianggap
cara paling memadai saat ini. Vektor demam berdarah dengue khususnya
Aedes aegyti sebenarnya mudah diberantas karena sarang-sarangnya terbatas
di tempat yang berisi air bersih dan jarak terbang maksimal nyamuk ini hanya
100 meter. Tetapi karena vektor tersebut tersebar luas maka untuk
keberhasilan pemberantasan perlu dilakukan total coverage (meliputi seluruh
wilayah) agar nyamuk tak dapat berkembang biak lagi.
Langkah-langkah kegiatan berhubungan dengan pengendalian vektor
demam berdarah dengue yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI
yaitu:
1. Survalensi tempat perindukan vektor
Pendataan rumah/bangunan di wilayah kerja
Pemeriksaan tempat perindukan vektor pada rumah atau bangunan
Pengolahan data hasil pemeriksaan tempat perindukan vektor
Rekomendasi kepada petugas kesehatan dan sektor terkait
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
43
atau
pengamatan
2. Pengendalian vektor
Investigasi rumah atau bangunan dan lingkungan yang berpotensi
di wilayah kerja
Melakukan pemberantasan vektor
3. Penyuluhan dan pergerakan masyarakat
Melakukan identifikasi masalah sesuai dengan sasaran
Menentukan jenis media penyuluhan sesuai dengan sasaran
Menentukan materi penyuluhan pengendalian vektor
Melaksanakan penyuluhan dan penggerakan masyarakat dalam
rangka pengendalian vektor khususnya tempat perindukan
Menghimpun umpan balik yang diberikan oleh sasaran
4. Sosialisasi, advokasi, dan kemitraan
Melakukan pertemuan untuk sosialisasi terhadap lintas program,
perindukan
Pembinaan teknis terhadap pemerintah (dinas kesehatan, puskesmas),
44
kering
Pengubahan rawa menjadi sawah
Pengubahan hutan menjadi pemukiman
Manipulasi lingkungan
Cara ini berkaitan dengan pembersihan atau pemeliharaan
sarana fisik yang telah ada supaya tidak terbentuk tempat-tempat
perindukan atau tempat istirahat serangga dan bersifat tidak
permanen. Contohnya adalah melancarkan got yang tersumbat
2. Pengendalian kimia
Pada pendekatan ini dilakukan penggunaan beberapa golongan
insektisida. Pengendalian kimia untuk DHF dapat dilaksanakan dengan
menggunakan mineral oils, paris green, insektisida sintetis seperti
chlorpyrofos, abate, dan malathion. Kebaikan cara pengendalian ini ialah
dapat dilakukan dengan segera, meliputi daerah yang luas sehingga dapat
menekan populasi serangga dalam waktu singkat. Penggunaan
insektisida ini sering menimbulkan resistensi dan juga kontaminasi pada
lingkungan serta kematian beberapa pemangsa dan organisme yang
bukan target. Selain itu, pengendalian kimia dengan cara penyemprotan
banyak ditolak oleh penduduk setempat. Hal ini disebabkan karena
khawatir binatang peliharaaan mati.
3. Pengendalian fisik
Pada cara pengendalian ini digunakan alat fisika untuk pemanasan,
pembekuan, dan penggunaan alat listrik untuk pengadaan angin,
penyinaran yang dapat membunuh atau mengganggu kehidupan
serangga. Di Indonesia, cara ini dapat dilihat di hotel, restoran, dan pasar
swalayan yang memasang hembusan angin keras di pintu masuk.
Memasang lampu kuning dapat menghalau nyamuk.
4. Pengendalian biologi
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
45
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
46
e) Melakukan fogging
Melakukan fogging dengan malanthion untuk membunuh nyamuk
dewasa setidak-tidaknya 2 kali dengan jarak waktu 10 hari. Pengasapan
hanya dilakukan bila di lokasi ditemukan 3 kasus positif DHF dengan radius
100 meter (40 rumah) dan bila di daerah tersebut ditemukan banyak jentik
nyamuk DHF.9 Misalnya di daerah yang terkena wabah dan di daerah endemi
DHF yang indeks kepadatan nyamuknya relatif tinggi dengan cara
pemantauan kepadatan populasi nyamuk. Pengukuran kepadatan populasi
nyamuk yang belum dewasa (stadium jentik) dilakukan dengan cara
pemeriksaan tempat-tempat perindukan di dalam atau di luar rumah dari 100
rumah yang terdapat di daerah pemeriksaan
f) Pemantauan dan pelaksanaan PSN di sekolah
Pemantauan dan pelaksanaan PSN di sekolah dilakukan oleh petugas
UKS. Petugas UKS akan membuat kartu dan mereka diberikan tugas untuk
memeriksa jentik di rumah masing-masing seminggu sekali. Apabila terdapat
jentik di rumah, mereka harus menulisnya di kartu yang dibagikan. Kartu
tersebut dikumpulkan kepada petugas UKS kemudian dibuat laporan kepada
puskesmas setiap 3 bulan sekali
Pengawasan
Metode pengawasan dibagi menjadi 2 macam yaitu:
a) Pengawasan langsung (dilakukan ketika ada kegiatan penanggulangan DHF).
Waktu pengawasan dilaksanakan ketika kegiatan berlangsung
b) Pengawasan tidak langsung (melalui laporan kegiatan)
Waktu pengawasan dilakukan setiap bulannya dari hasil laporan
kegiatan.
Daftar Pustaka
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com
47
*Alamat Korespondensi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : lunarlho@gmail.com