Professional Documents
Culture Documents
INDONESIA
KELAS MPKT 13
KELOMPOK 1
Reza Mahiendra, 100669954
Reyza, 10066
Makalah
Untuk Mata Kuliah MPKT 13
Pendidikan Dasar Perguruan Tinggi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN TEORI
sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui
peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.
Silenus, teman dari Dionysus. Silenus mendeskripsikan Bangsa Meropid, ras manusia
yang tumbuh dua kali dari ukuran tubuh biasa, dan menghuni dua kota di pulau Meropis
(Cos?): Eusebes (, "kota Pious") dan Machimos (, "kotaPertempuran"). Ia juga melaporkan bahwa angkatan bersenjata sebanyak sepuluh juta
tentara menyebrangi samudra untuk menaklukan Hyperborea, tetapi meninggalkan
proposal ini ketika mereka menyadari bahwa bangsa Hyperborea adalah bangsa
terberuntung di dunia. Heinz-Gnther Nesselrath menyatakan bahwa cerita Silenus
merupakan jiplakan dari kisah Atlantis, untuk alasan membongkar ide Plato untuk
mengejek.
Zoticus, seorang filsuf Neoplatonis pada abad ke-3, menulis puisi berdasarkan
catatan Plato mengenai Atlantis. Sejarawan abad ke-4, Ammianus Marcellinus,
berdasarkan karya Timagenes (sejarawan abad ke-1 SM) yang hilang, menulis bahwa
Druid dari Galia mengatakan bahwa sebagian penduduk Galia bermigrasi dari kepulauan
yang jauh. Catatan Ammianus dianggap oleh sebagian orang sebagai klaim bahwa ketika
Atlantis tenggelam, penduduknya mengungsi ke Eropa Barat; tetapi Ammianus
mengatakan bahwa Drasidae (Druid) menyebut kembali bahwa sebagian dari penduduk
merupakan penduduk asli, tetapi lainnya juga bermigrasi dari kepulauan dan wilayah
melewati Rhine" (Res Gestae 15.9), tanda bahwa imigran datang ke Galia dari utara dan
timur, tidak dari Samudra Atlantik.
Risalah Ibrani mengenai perhitungan astronomi pada tahun 1378/79, yang
merupakan parafrase karya Islam awal yang tidak diketahui, menyinggung mitologi
Atlantis dalam diskusi mengenai penentuan titik nol kalkulasi garis bujur.
2.4 Catatan Modern
Peta yang menunjukan wilayah kekuasaan Kekaisaran Atlantis dibuat oleh
Ignatius L. Donnelly. Novel Francis Bacon tahun 1627, The New Atlantis (Atlantis Baru),
mendeskripsikan komunitas utopia yang disebut Bensalem, terletak di pantai barat
Amerika. Karakter dalam novel ini memberikan sejarah Atlantis yang mirip dengan
catatan Plato. Tidak jelas apakah Bacon menyebut Amerika Utara atau Amerika Selatan.
Novel Isaac Newton tahun 1728, The Chronology of the Ancient Kingdoms Amended
menjelaskan bahwa ia melokasikan Pilar Hercules dengan tepat di tempat pilar Hercules
berada saat ini. Kepercayaan bahwa pilar Hercules yang telah diletakan di Selat Sisilia
menurut Eratosthenes, telah dikutip dalam beberapa teori Atlantis.
2.5 Hipotesa Lokasi
Sejak Donnelly, terdapat lusinan - bahkan ratusan - usulan lokasi Atlantis.
Beberapa hipotesis merupakan hipotesis arkeologi atau ilmiah, sementara lainnya
berdasarkan fisika atau lainnya. Banyak tempat usulan yang memiliki kemiripan
karakteristik dengan kisah Atlantis (air, bencana besar, periode waktu yang relevan),
tetapi tidak ada yang berhasil dibuktikan sebagai kisah sejarah Atlantis yang
sesungguhnya.
Kebanyakan lokasi yang diusulkan berada atau di sekitar Laut Tengah. Pulau
seperti Sardinia, Kreta dan Santorini, Sisilia, Siprus dan Malta; kota seperti Troya,
Tartessos, dan Tantalus (di provinsi Manisa), Turki; dan Israel-Sinai atau Kanaan.
Letusan Thera besar pada abad ke-17 atau ke-16 SM menyebabkan tsunami besar yang
diduga para ahli menghancurkan peradaban Minoa di sekitar pulau Kreta yang semakin
meningkatkan kepercayaan bahwa bencana ini mungkin merupakan bencana yang
menghancurkan Atlantis.] Terdapat wilayah di Laut Hitam yang diusulkan sebagai lokasi
Atlantis: Bosporus dan Ancomah (tempat legendaris di dekat Trabzon). Sekitar Laut
Azov diusulkan sebagai lokasi lainnya tahun 2003. A. G. Galanopoulos menyatakan
bahwa skala waktu telah berubah akibat kesalahan penerjemahan, kemungkinan
kesalahan penerjemahan bahasa Mesir ke Yunani; kesalahan yang sama akan mengurangi
besar Kerajaan Atlantis Plato menjadi sebesar pulau Kreta, yang meninggalkan kota
dengan ukuran kawah Thera. 900 tahun sebelum Solon merupakan abad ke-15 SM.
Beberapa hipotesis menyatakan Atlantis berada pada pulau yang telah tenggelam
di Eropa Utara, termasuk Swedia (oleh Olof Rudbeck di Atland, 16721702), atau di Laut
Utara. Beberapa telah mengusulkan Al-Andalus atau Irlandia sebagai lokasi Kepulauan
Canary juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, sebelah barat selat Gibraltar tetapi
dekat dengan Laut Tengah. Berbagai kepulauan di Atlantik juga dinyatakan sebagai
lokasi yang mungkin, terutama Kepulauan Azores. Pulau Spartel yang telah tenggelam di
selat Gibraltar juga telah diusulkan.
Antartika, Indonesia, dibawah Segitiga Bermuda, dan Laut Karibia telah
diusulkan sebagai lokasi Atlantis. Kisah benua "Kumari Kandam" yang hilang di India
telah menginspirasi beberapa orang untuk menggambarkannya secara paralel dengan
Atlantis. Menurut Ignatius L. Donnelly dalam bukunya, Atlantis: The Antediluvian World,
terdapat hubungan antara Atlantis dan Aztlan (tempat tinggal nenek moyang suku Aztek).
Ia mengklaim bahwa suku Aztek menunjuk ke timur Karibia sebagai bekas lokasi Aztlan.
Lokasi yang diduga sebagai lokasi Atlantis adalah:
Al-Andalus, Kreta dan Santorini, Turki, Di dekat Siprus, Timur Tengah, Malta,
Sardinia, Troya, Antarktika, Australia, Kepulauan Azores, Tepi Bahama dan Karibia,
Bolivia, Laut Hitam, Inggris, Irlandia, Kepulauan Canary dan Tanjung Verde,
Denmark, Finlandia, Indonesia, Isla de la Juventud dekat Kuba, Meksiko, Laut Utara,
Estremadura, Portugal, Swedia.
2.6 Benua Atlantis dengan Indonesia
Musibah alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh hingga
yang
mutakhir
semburan
lumpur
panas
di
Jawa
Timur.
Hal
itu
mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal sebagai Benua Atlantis.
Plato (427 347 SM) menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi
berbagai
letusan
gunung
berapi
pencairan
es,
dan
permukaan
bumi
tenggelam.
banjir.
secara
Peristiwa
Bagian
itulah
serentak,
itu
menimbulkan
mengakibatkan
yang
disebutnya
gempa,
sebagian
benua
yang
mutakhir
yang
dilakukan
oleh
Aryso
Santos,
menegaskan
bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan
penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally
Found, The Definitifve Localization of Platos Lost Civilization (2005). Santos
9
dan
cara bertani,
yang
akhirnya
menyimpulkan
bahwa
Atlantis
itu
adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk
yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di
Meksiko.
2.6.1 Konteks Indonesia
Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof. Dr.
Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960, mencetuskan Deklarasi
Djoeanda.Isinya menyatakan bahwa negara Indonesia dengan perairan pedalamannya
merupakan kesatuan wilayah nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum
Laut Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang
lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecahpecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang
membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke
arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat
puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama
Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat
letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar
bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene) . Dengan meletusnya
berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah
Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es
yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung
Semeru/Sumeru/ Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang
membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang
meletus pada saaitu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung
Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta
membentuk selat dataran Sunda.
10
Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara
peninjauan (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa
wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk
budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak
Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini
datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh.
Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara
menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti
Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu
berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu,
menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah.
Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan
dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera,
terutama pada pantaibenua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi
oleh gunung-gunung
yang
meletus
kemudian
secara
beruntun
dan
usaha
mengemukakan
pendapat
mendasarkan
kepada
sejarah
dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi
bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di
Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di
wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang
itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, Amicus Plato,
sed magis amica veritas. Artinya,Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang
kepada kebenaran.
Namun,
ada
beberapa
keadaan
masa
kini
yang
antara
Plato
dan
Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah
Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah
11
atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci,
Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo,
Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ketiga,
soal
semburan
lumpur
akibat
letusan
gunung
berapi
yang
abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap
ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang
merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in
navigable (tidakdapatdilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di
Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan
adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas
penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai benua Atlantis, tentu harus
membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan
internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun sebagai
wilayah yang rawan bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah
saatnya kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan
mutakhir untuk dapat mengatasinya.
3.2 Saran
Pemerintah seharusnya menindak lanjuti penelitian tentang Indonesia adalah
benua Atlantis, karena jika memang benar Indonesia adalah benua Atlantis, maka
Indonesia akan banyak dikunjungi oleh wisatawan luar negeri yang menguntungkan
negara yang berupa devisa dan juga menjadi pusat perhatian dunia.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010. Atlantis.http://els.fk.umy.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=3144 (18-122010 Jam 20.00 WIB)
Anonim.2010.Atlantis.http://blog.fitb.itb.ac.id/BBrahmantyo/?p=257 (18-12-2010 Jam
20.00 WIB)
Anonim.2010.Atlantis.http://www.tempointeraktif.com/hg/buku/2010/03/08/brk,2010030
8-230855,id.html (18-12-2010 Jam 20.00 WIB)
Samanto, A. 2008.Atlantis. http://ahmadsamantho.wordpress.com/2008/01/29/benuaatlantis-yang-hilang-itu-ternyata-indonesia/ (18-12-2010 Jam 20.00 WIB)
14
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................................1
1.2.1 Apakah letak benua Atlantis memang berada di negara Indonesia ?..................1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................1
1.4 Jenis Penulisan...........................................................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
KAJIAN TEORI..................................................................................................................3
2.1 Pengertian Atlantis.....................................................................................................3
2.2 Catatan Plato..............................................................................................................4
2.2.1 Timaeus...............................................................................................................4
2.3 Catatan Kuno.............................................................................................................5
2.4 Catatan Modern.........................................................................................................6
2.5 Hipotesa Lokasi.........................................................................................................8
2.6 Benua Atlantis dengan Indonesia...............................................................................9
2.6.1 Konteks Indonesia............................................................................................10
BAB III..............................................................................................................................13
PENUTUP.........................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................13
3.2 Saran........................................................................................................................13