Professional Documents
Culture Documents
Infark miokard adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot
jantung (Mansjoer, 2001).
Infark miokard adalah kematian / nekrosis sel jantung akibat peningkatan kebutuhan
metabolik jantung dan atau penurunan oksigen dan nutrien ke jantung melalui
sirkulasi koroner (Bajzer, 2002).
Infark miokard adalah merupakan sumbatan total pada arteri koronaria, sumbatan
mungkin kecil atau besar dan yang sering terkena adalah koronaria kiri, percabangan
anterior kiri dan arteri circumflex. (Proses Kperawatan Sistem Kardiovaskuler, 138).
Infark Miokard Akut adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot
jantung (Kapita Selekta Kedokteran , Jilid I ).
Infark Miokard Akut adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung
terganggu( Ilmu Penyakit Dalam, jilid I)
Merokok
Obesitas
Inaktivitas fisik
Stress
Hantaran EKG
II, III, AVF
I, aVL
V2 V4
V1 V2
V5 V6
V1 V2
(Perubahan resiprokal)
Kerusakan membran sel pada area yang infark berakibat bocornya isi intraseluler
ke dalam sirkulasi sistemik. Level enzim serum (Creatine Kinase / CK, CK-MB, Aspartate
Aminotransferase dan Lactate Dehydrogenase) dan potasium meningkat. Akibat dari
peningkatan ini klien dapat mengalami aritmia ventrikel.
Semua sel otot jantung sanggup secara spontan mengalami depolarisasi dan
repolarisasi, sehingga sistem konduksi listrik dapat dilihat adanya infark, injury dan
iskemik. Klien dapat mengalami demam, lekositosis, takikardia, dan mengalami
perubahan ECG : jaringan iskemik (perubahan gelombang T), jaringan injury (perubahan
segmen ST), jaringan infark (gelombang Q dalam).
Kerusakan yang luas pada ventrikel kiri akan memperburuk kemampuan ventrikel
dalam memompa (ventricles pumping), menyebabkan darah kembali ke atrium kiri dan
akhirnya ke vena dan kapiler pulmonalis. Klien dapat mengalami dyspnea, orthopnea,
tachypnea, dan sianosis serta terdengar cracles pada auskultasi paru. Tekanan arteri
pulmonalis dan tekanan arteri yang terjepit meningkat.
Akibat peningkatan tekanan, cairan berpindah / menyeberang melalui membran
kapiler alveolar yang menyebabkan terganggunya difusi oksigen (O 2) dan karbondioksida
(CO2). Klien dapat kelihatan mengalami peningkatan distress pernafasan. Studi
laboratorium dapat menunjukkan penurunan tekanan parsial oksigen dan pH serta
peningkatan tekanan parsial karbondioksida.
Perubahan fungsi akibat infark :
1. Daya kontraksi menurun
2. Gerakan dinding abnormal
3. Perubahan daya kembang ventrikel
4. Penurunan curah sekuncup
5. Penurunan fraksi ejeksi
6. Peningkatan volume akhir sistolik dan akhir diastolik
7. Peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri
5. Hipertropi ventrikel
Hipertropi kompensasi jantung sebagai usaha untuk meningkatkan daya kontraksi dan
pengosongan ventrikel.
4. Atasi nyeri
Morfin
Lain-lain : nitrat, antagonis kalsium, beta bloker
5. Oksigen 2 4 liter/menit
6. Sedatif
7. Antikoagulan
8. Trombolitik
Menurut American Heart Association (2000)
Tindakan segera pada miokard infark dengan pemberian MONA
Morfin
Aksi : venodilator, CNS analgesia (menurunkan ansietas), menurunkan resistensi
vaskuler sistemik
Dosis : 2 4 mg IV, ulangi tiap 5 menit
Kontra indikasi : hipotensi, depresi nafas
Oksigen
Aksi : menurunkan iskemik miokard, menurunkan ST elevasi
Dosis : 4 liter/menit per nasal cannula
Nitrat / Nitrogliserin
Aksi : vasodilatasi, relaksasi otot polos vaskuler
Dosis : Sub lingual (0,4 mg, ulangi 2x dlm interval 5 menit)
IV (25 mikrogram bolus, 10 20 mikrogram/menit perinfus)
Kontra indikasi : sistol < 90 mmHg, bradikardia, takikardia
Aspirin
Aksi : menghambat agregasi trombosit
Dosis : 160 325 mg oral, 325 mg supositoria jika nause, vomiting
Kontra indikasi : ulkus peptikum, alergi, kelainan perdarahan, penyakit hati berat
Pengkajian Keperawatan
Data Dasar Pengkajian Klien
Aktivitas / Istirahat
Gejala
Tanda
Sirkulasi
Gejala
Tanda
: TD dapat normal, naik atau turun, perubahan postural dicatat dari tidur
sampai duduk / berdiri
Nadi
: Dapat normal, penuh, tak kuat atau lemah / kuat kualitasnya dengan
pengisian kapiler lambat, tidak teratur (disritmia) mungkin terjadi
Bunyi jantung : Bunyi jantung ekstra S3/S4 mungkin menunjukkan gagal jantung /
penurunan kontraktilitas atau komplain ventrikel
Murmur
Friksi
: Dicurigai perikarditis
Warna
: Pucat atau sianosis / kulit abu-abu, kuku datar, pada membran mukosa
dan bibir
Makanan / Cairan
Gejala
Tanda
Eliminasi
Tanda
Integritas Ego
Gejala
Tanda
Nyeri / Ketidaknyamanan
Gejala
Tanda
Pernafasan
Gejala
Tanda
Interaksi Sosial
Gejala
Tanda
Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala
Rencana pemulangan :
Bantuan pada persiapan makan, belanja, transportasi, perawatan rumah / memelihara
tugas, susunan fisik rumah
Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
Menunjukkan peninggian gelombang S-T, iskemia berarti penurunan atau datarnya
gelombang T, menunjukkan cedera dan adanya gelombang Q patologis yang berarti
nekrosis
2. Laboratorium Darah
a. Hitung darah lengkap
Sel darah putih (lekosit) : (10.000 20.000) biasanya tampak pada hari kedua
setelah IM sehubungan dengan proses inflamasi
b. Kecepatan sedimentasi : meningkat pada hari kedua-ketiga setelah IM,
menunjukkan inflamasi
c. Elektrolit : ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan dapat
mempengaruhi kontraktilitas, contoh hipokalemi / hiperkalemi
d. Fraksi lemak : Kolesterol / trigliserida serum : meningkat, menunjukkan
aterosklerosis sebagai penyebab IM
e. Cardiac iso-enzym :
CK-MB : 4 - 6 jam, 12 24 jam, Normal kembali 36 48 jam
LDH : 12 24 jam, 24 48 jam, butuh waktu lama untuk normal
AST meningkat (kurang nyata) terjadi dalam 6 12 jam, memuncak dalam 24
jam dan kembali normal dalam 3 4 hari
3. GDA/Oksimetri nadi
Dapat menunjukkan hipoksia atau proses penyakit paru akut/kronis
4. Ekokardiogram
Mungkin dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan katup / dinding
ventrikel dan konfigurasi / fungsi katup
5. Angiografi Koroner
Menggambarkan penyempitan / sumbatan arteri koroner dan biasanya dilakukan
sehubungan dengan pengukuran tekanan serambi dan mengkaji fungsi ventrikel kiri
(fraksi ejeksi). Prosedur tidak selalu dilakukan pada fase akut IM kecuali mendekati
bedah jantung angioplasti / emergensi
6. Radiologi
Foto dada : mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga GJK atau
aneurisma ventrikel
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan iskhemia otot jantung sekunder terhadap sumbatan
arteri koroner
2. Aktual / Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan inotropik
(iskemia miokard transien / memanjang, efek obat)
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen
miokard dan kebutuhan, adanya iskemia / nekrotik jaringan miokard, efek obat
depresan jantung (penyekat beta, antidisritmia)
4. Risiko tinggi perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan /
penghentian aliran darah, contoh vasokontriksi, hipovolemia / kebocoran dan
pembentukan tromboemboli
5. Risiko tinggi kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan perfusi organ
(ginjal); peningkatan natrium / retensi air ; peningkatan tekanan hidrostatik atau
penurunan protein plasma (menyerap cairan dalam area interstisial / jaringan)
6. Ansietas / ketakutan berhubungan dengan ancaman atau perubahan kesehatan dan
status ekonomi; ancaman kehilangan / kematian, tidak sadar konflik tentang esensi
nilai, keyakinan, dan tujuan hidup; transmisi interpersonal / penularan
7. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurang informasi tentang fungsi jantung / implikasi penyakit
jantung dan status kesehatan akan datang ; kebutuhan perubahan pola hidup ; tidak
mengenal terapi paska terapi / kebutuhan perawatan diri
8. Potensial terjadi ketidakpatuhan terhadap aturan terapeutik berhubungan dengan tidak
mau menerima perubahan pola hidup yang sesuai
Contoh Kasus
1. Pengakajian
Nama
: Tn. E
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 55 thn
Status Perkawinan
: Kawin
Pekerjaan
: Wiraswata
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir
: SLTA
Alamat
Tanggal MRS
: 10 Juni 2007
2. Diagnosa Medis :
Infark Miokard Akut (IMA)
3. Keluhan Utama :
Klien merasa nyeri pada daerah sekitar dada sampai leher dan lengan kiri dan
punggung.
: - makan 5 sendok
- minum 300 cc
b. Pola Eliminasi
Di Rumah : BAB 1x setiap pagi
BAK 4-5x / hari
Di Rs
: Klien sering terbangun bila terasa nyeri pada dada. Klien jarang bisa
tidur siang
d. Personal Hygiene
Di Rumah : Mandi 3 x/ hari, keramas 2x seminggu, ganti pakaian 2x/ hari
Di Rs
8. Riwayat Psikososial :
-
9. Pemeriksaan Fisik :
a.
b.
c.
Pemeriksaan Integumen :
Kulit sawo matang, bersih, turgor kulit baik, pada tangan kanan terpasang infus.
d.
Dada
Normal simetri, tak ada nyeri tekan
e.
Abdomen
I: flat, acitas
A: BU 10 X/mnt
f. Genetalia
BAK sepontan, genetalia bersih, bentuk normal
h. Ekstermitas
Odema, kelemahan tak ada, kekuatan otot
Prioritas Masalah
Nama : Tn. E
Umur : 55 thn
No. Dx
1
Diagnosa Keperawatan
Intoleran aktivitas b/d adanya iskemia/ nekrotik jaringan
TTD
miokard.
TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
- Setelah dilakukan
INTERVENSI
- Catat atau
RASIONAL
- Kecenderungan
tindakan keperawatan
dokumentasi
menentukan respon
selama 5 x 24 jam
frekuensi
pasien terhadap
jantung, irama,
dan perubahan
mengidikasikan
tekanan darah
penurunan oksigen
sebelum, selama,
miokardia yang
sesudah aktivitas
memrlukan
sesuai indikasi
penurunan tingkat
hubungkan
aktifitas/ kembali
dengan laporan
tirah baring
perubahan program
nafas pendek.
obat, penggunaan
oksigen tambahan.
- Menurunkan kerja
miukardia atau
- Tingkatkan
konsumsi oksigen,
istirahat/ tempat
menurunkan resiko
tidur/ kursi.
komplikasi (cotoh:
Batasi aktfitas
perluasan IM)
respon
hemodinamik.
Berikan aktivitas
senggang yang
tidak berat.
Pembicaraan
yang panjang
- Batasi
sangat
pengunjung dan
mempengaruhi
atau kunjungan
pasien, namun
untuk pasien.
periode
kunjungan yang
tenang bersifat
terpeutik.
-
Aktivitas yang
memerlukan
Setelah dilakukan
- Anjurkan pasien
menahan nafas
tindakan keperawatan
menghindari
dan menunduk
selama 5 x 24 jam
peningkatan
(manuver
diharapkan dapat
tekanan abdomen,
valsava) dapat
meningkatkan toleransi
contoh mengejan
meningkatkan
saat defekasi.
bradikardi, juga
menurunkan
takikardi dengan
meningkatkan
tekanan darah.
dan kering.
Aktivitas yang
maju
memberikan
- Jelaskan pola
kontrol jantung,
peningkatan
meningkatkan
bertahap dari
regangan dan
tingkat aktivitas
mencegah
ringan , contoh :
aktivitas
berlebihan.
setelah makan