You are on page 1of 3

Ulcus dimulut.

Pengertian / definisi ulcus pada membrana mukosa dimulut adalah perobahan pada
permuaan membrana tersebut yang menyebabkan contouitas dari permukaan tidak
bersambung lagi.
Pada garis besarnya dapat digolongkan menjadi; ulcus primair dan ulcus secundair.
1. Ulcus Primair :
Dimana ulcus yang terjadi dibentuk tanpa melalui stadium stadium yang lain
a. Traumatic ulcus atau ulcus decubitus.
Ini dapat disebabkan karena gigi yang tajam, tergigit atau pemakaian gigi palsu yang tidak
cocok.
Sering pada anak anak yang mempunyai gigi susu terdapat ulcus decubitus arena akar gigi
susu yang teresorbsi tidak baik tertolak keluar gingiva oleh gigi pengganti, dan karena
resorbsi akar gigi susu ini tidak berjalan normal karena pulpanya sudah gangraen, maka akar
yang tertolak ini mempunyai tepi yang tajam dan menyebabkan ulcus decubitus.
b. Ulcus infectius
Gingivostomatitis
Infeksi pada gusi yang disebabkan oleh Vincents spirochaeta dan bacillus fusiformis dapat
menyebabkan luka pada gusi. Oral hygiene yang jelek, peminum, perokok yang kuat, infeksi
saluran pernapasan atau ntritional defficiency adalah merupakan faktor predisposisi yang kuat
akan terjadinya fungistomatitis. Luka ini terdapat pada gusi, yang dapat disertai dengan gigi
gigi goyang dan bau yang spesifik.
Ulcus TBC.
Ulcus tbc dimulut biasanya merupakan serangan sekunder tehadap tbc paru paru. Ludah
yang mengandung kuman tbc dapat masuk jaringan mukosa dan menyebarkan tbc pada
membrana mukosa tersebut. Ulcus ini kronis dan menunjukkan tepi yang tajam atau undercut.
Terlihat adanya penyebaran mikroorganisme secara horisontal ke jaringan lymphe subepithelial.
Ulcus sipilis.
Ulcus sipilis dapat ditemui dimulut pada stadium ke 2 dan ke 3. Luka lues stadium 2
merupakan luka yang spesifik, sedang pada stadium 3 lukanya berbentuk undermined. Pada
pemeriksaan histologis akan terlihat adanya infiltrasi lymphocytes, dan arteritis obliterans
dan pembentukan jaringan granulasi.
Infeksi yang lain yang menunjukkan luka dimulut :
o Actinomycosa
o Blastomyceris
o Hodgkin disease
c. Ulcus karena neoplasma
Carcinoma squamosa cell merupakan luka luka yang bersifat maligna, dapat menyerang
mulut yaitu di lidah, dasar mulut, alveolar, pipi dan palatum, merupakan gambaran seperti
bunga kol.
d. Ulcus karena penyakit sistemik
Pada penyakit yang menyerang sistem suatu organ kadang menunjukkan adanya ulcus rongga
mulut.
Pada sistem pernapasan
Pada penderita infeksi saluran pernapasan bagian atas, sering disertai dengan stomatitis
catarhalis dan gingivitis yang dirasakan oleh pasien, membrana mukosanya panas, hyperaemi

e.

dan oedematous. Pada tonsilitis yang kronis dapat menyebabkan necratis ulceraro gingivitis
yang recurent, karena tonsilitis kronis tersebut menjadi infeksinya.
Pada sistem urogenital
Pada penderita uraemia sering disertai adanya ulcus pada membrana mukosa yang
disebabkan karena aksi dari amonium karbonat yang dibentuk oleh urea dari ludah.
Pada sistem reproduksi
Wanita sering menderita ulcus pada membrana mukosa sewaktu menstruasi, keadaan ini
ditemukan pada kelompok keluarga dan berlangsung beberapa tahun. Pemberian vit B
compleks dapat mengurangi ulcus yang terjadi.
Pada wanita hamil sering dijumpai pembesaran gingiva dan gingivitis jika terdapat oral
hygiene yang tidak baik. Biasanya tidak terjadi ulcerasi jika tidak disertai adanya infeksi
fusospirochaetal.
Pada sistem pembentuk darah
Pada neutripeni atau granulocytosis dijumpai ulcus yang gangrain pada gingiva, pipi atau
palatum. Ulcus ini biasanya merupakan tanda yang pertama dari penyakit ini. Ulcus ini tidak
terasa sakit kecuali pada tepi perluasan yang terjadi inflamasi. Warna bagian dasar hijau
kekuningan dan terlihat kotor.
Ulcus Aphtosa
Berdasrkan besar kecilnya dikatakan ulcus mayor dan ulcus minor.

2. Ulcus Secundair :
Merupakan ulcus yang terjadi sesudah dibentuknya vesicle atau balla lebih dahulu.
a. Ulcus scundair intra epithelial
Herpes simpleks
Stomatitis karena herpes simpleks biasanya terjadi 2 3 hari sesudah keadaan umum pasien
terserang. Membrana mukosa meradang dan terlihat adanya luka. Jalannya penyakit dapat
digambarkan dalam 4 stadium :
Stadium 1 : adanya ercak bercak erythema, merah pada membrana mukosa
Stadium 2 : terentuknya vesikel yang hanya beberapa jam
Stadium 3 : terjadinya luka dari vesikel vesikel yang berlangsung selama 10 14 hari.
Stadium 4 : proses penyembuhan samapi meninggalkan bekas
Herpes zoster
Penyakit karena adanya infeksi yang akut dari ganglion extra medullare cranialis yang
disebabkan oleh virus disertai dengan rasa sakit dan biasanya terdapat unilateral. Terdapat
luka pada dahi, pipi, dagu dan membrana mukosa.
Herpangina
Merupakan stomatitis dan pharyngitis yang disebabkan karena virus. Penyakit ini sering pada
anak anak dan merupakan epidemi. Keadaan umumnya tidak begitu jelek dan biasanya
terdapat suara yang parau. Terdapat luka pada palatum molle dimuka dan kadang kadang di
lidah. Penyakit ini berlangsung selama 5 hari.
Pemphingus vulgaris
Adanya penyakit yang menunjukkan bullae dan erosi di kulit dan di mukosa membrana.
Terdapat perobahan acantholytic di sel epithellial dan adanya anti body dalam darah.
Pemphingus yang kronis
Merupakan serangan yang berkali kali didaerah mulut yang keadaannya sama dengan
bullae dan erosi. Tidak seagresif pemphigus vulgaris dan tidak menunjukkan keadaan umum
yang jelek. Kadang kadang sel acantholitik diketemukan, tetapi antibody tidak dijumpai
pada sel epitel squamosa.

b. Ulcus scundair sub-epithelial.


Erythema multiferme
Jenis penyakit sebagai akibat serangan yang berulang ulang dan parah dari stomatitis. Dapat
disertai dengan dermatitis. Tiap serangan dapat berlangsung selama 2 3 minggu dan
penyembuhannya selama 6 bulan. Serangan berikutnya biasanya setelah beberapa tahun.
Luka dimulut bersifat merata dan sangat sakit, biasanya terdapat skudair infeksi. Bibir jika
disentuh berdarah dan dapat dijumpai bullae yang berisi darah. Lesi yang ada dikulit dapat
berupa erythema circulair bentuk makula, papula atau bullar padan tangan, lengan dan kaki.
Sebab dari penyakit ini belum jelas, diketahui karena hypersensitif terhadap obat dan infeksi
karena bakteri dan virus.
Pemphigoid pada membrana mukosa yang benigna
Merupakan penyakit yang menyerang mulut, kemudian mata, vagina atau rectum dapat juga
terkena. Bullae yang berbentuk lebih kecil, lebih kuat dari pada pemphigus vulgaris. Mukosa
yang mengelilingi bullae ini adalah erythematosis. Kalau bentuk bullaenya hilang akan
meninggalkan luka yang tertutup oleh lapisan epithelium yang putih.
Lichen planus yang membentuk bullous dan bersifat erosi
Selain bercak putih dalam mulut, lichen planus dapat membentuk bullae yang sub-epithelial,
walaupun ini jarang diketemukan.
Epidermolisis bullousa.
Sering menyerang mulut anak anak. Bullae yang terjadi disebabkan karena gesekan yang
sedikit saja dan kelainan mulut ini disertai dengan perubahan kulit yang dystropik.
Diambil dari beberapa sumber, diantaranya :
Mudiyah Mokhtar, 1978. Ilmu Penyakit Mulut dan Gigi
Manson & Eley, 1993; terj. Buku Ajar Periodonti

You might also like